Sebutkan tiga aktivitas yang dapat kamu lakukan di sekolah

Jakarta -

Manusia sebagai makhluk sosial penuh dengan keterbatasan dan tidak dapat memenuhi segala kebutuhannya tanpa bantuan orang lain. Untuk memenuhi hal tersebut, diperlukan adanya kerja sama di berbagai lingkungan.

Menurut Basrowi dalam bukunya yang berjudul Pengantar Sosiologi, kerja sama merupakan proses sosial yang di dalamnya terdapat aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami terhadap aktivitas masing-masing.

Berdasarkan pernyataan tersebut, prinsip dalam kerja sama adalah berorientasi pada tercapainya tujuan yang baik, memperhatikan kepentingan bersama, dan tentunya saling menguntungkan.

Selain itu, kerja sama juga memiliki peran penting untuk menguatkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, kerja sama perlu dilakukan termasuk dalam lingkungan sekolah.

Manfaat Kerja Sama

Kerja sama dapat membuat pekerjaan yang berat menjadi ringan. Kerja sama mempunyai peranan yang sangat penting dalam membina kehidupan masyarakat yang beragam. Berikut manfaat kerja sama:

1. Pekerjaan yang berat menjadi ringan.

2. Mempererat persaudaraan dan kerukunan.

3. Menghilangkan perbedaan dan menciptakan kebersamaan.

4. Membangun semangat gotong royong.

5. Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

6. Kehidupan bermasyarakat menjadi nyaman, tentram dan damai.

Contoh Kerja Sama dalam Lingkungan Sekolah

Kerja sama dapat dilakukan di berbagai lingkungan sosial, termasuk sekolah. Berikut contoh kerja sama dalam lingkungan sekolah, dilansir dari buku Tematik Ilmu Pengetahuan Sosial karya Lembar Belajar:

1. Membersihkan ruang kelas dengan membentuk regu piket.

2. Kerja sama dalam tugas kelompok.

3. Gotong royong membersihkan lingkungan sekolah.

4. Berdiskusi bersama teman untuk memecahkan suatu masalah.

5. Mematuhi peraturan tata tertib sekolah juga termasuk bentuk kerja sama agar tercipta lingkungan yang tertib.

6. Mendengarkan guru saat menjelaskan materi pelajaran, agar tercipta suasana yang damai dan fokus.

7. Saling membantu teman jika ada kesulitan dalam mengerjakan soal.

8. Bekerja sama menjaga nama baik sekolah dengan tidak mengikuti tawuran, bentrokan, dan lain sebagainya.

9. Bekerja sama mengharumkan nama sekolah dengan mencetak prestasi, dan lain sebagainya.

10. Mengerjakan tugas tepat waktu. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk kerja sama antara guru dan murid agar pembelajaran berlangsung dengan lancar.

Nah, itulah contoh kerja sama dalam lingkungan sekolah. Sudahkah kamu melakukan kerja sama di sekolah?

Simak Video "Kepala BMKG Ajak Komunitas Internasional Gotong Royong Hadapi Perubahan Iklim"



(kri/kri)


Page 2

Jakarta -

Manusia sebagai makhluk sosial penuh dengan keterbatasan dan tidak dapat memenuhi segala kebutuhannya tanpa bantuan orang lain. Untuk memenuhi hal tersebut, diperlukan adanya kerja sama di berbagai lingkungan.

Menurut Basrowi dalam bukunya yang berjudul Pengantar Sosiologi, kerja sama merupakan proses sosial yang di dalamnya terdapat aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama dengan saling membantu dan saling memahami terhadap aktivitas masing-masing.

Berdasarkan pernyataan tersebut, prinsip dalam kerja sama adalah berorientasi pada tercapainya tujuan yang baik, memperhatikan kepentingan bersama, dan tentunya saling menguntungkan.

Selain itu, kerja sama juga memiliki peran penting untuk menguatkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, kerja sama perlu dilakukan termasuk dalam lingkungan sekolah.

Manfaat Kerja Sama

Kerja sama dapat membuat pekerjaan yang berat menjadi ringan. Kerja sama mempunyai peranan yang sangat penting dalam membina kehidupan masyarakat yang beragam. Berikut manfaat kerja sama:

1. Pekerjaan yang berat menjadi ringan.

2. Mempererat persaudaraan dan kerukunan.

3. Menghilangkan perbedaan dan menciptakan kebersamaan.

4. Membangun semangat gotong royong.

5. Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

6. Kehidupan bermasyarakat menjadi nyaman, tentram dan damai.

Contoh Kerja Sama dalam Lingkungan Sekolah

Kerja sama dapat dilakukan di berbagai lingkungan sosial, termasuk sekolah. Berikut contoh kerja sama dalam lingkungan sekolah, dilansir dari buku Tematik Ilmu Pengetahuan Sosial karya Lembar Belajar:

1. Membersihkan ruang kelas dengan membentuk regu piket.

2. Kerja sama dalam tugas kelompok.

3. Gotong royong membersihkan lingkungan sekolah.

4. Berdiskusi bersama teman untuk memecahkan suatu masalah.

5. Mematuhi peraturan tata tertib sekolah juga termasuk bentuk kerja sama agar tercipta lingkungan yang tertib.

6. Mendengarkan guru saat menjelaskan materi pelajaran, agar tercipta suasana yang damai dan fokus.

7. Saling membantu teman jika ada kesulitan dalam mengerjakan soal.

8. Bekerja sama menjaga nama baik sekolah dengan tidak mengikuti tawuran, bentrokan, dan lain sebagainya.

9. Bekerja sama mengharumkan nama sekolah dengan mencetak prestasi, dan lain sebagainya.

10. Mengerjakan tugas tepat waktu. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk kerja sama antara guru dan murid agar pembelajaran berlangsung dengan lancar.

Nah, itulah contoh kerja sama dalam lingkungan sekolah. Sudahkah kamu melakukan kerja sama di sekolah?

Simak Video "Kepala BMKG Ajak Komunitas Internasional Gotong Royong Hadapi Perubahan Iklim"


[Gambas:Video 20detik]
(kri/kri)

Amirul Nisa Selasa, 30 November 2021 | 09:30 WIB

Sebutkan tiga aktivitas yang dapat kamu lakukan di sekolah

Membaca buku salah satu cara beristirahat. (Photo by Daria Shevtsova from Pexels)

Bobo.id - Setelah melakukan aktivitas seharian, teman-teman pasti memerlukan istirahat.

Pada materi kelas 3 SD tema 4 ini, akan dijelaskan lima cara melakukan istirahat.

Istirahat tidak hanya dilakukan dengan cara tidur siang atau tidur di malam hari, lo.

Ada beberapa cara lain yang bisa teman-teman lakukan untuk beristirahat.

Baca Juga: Pentingnya Tata Tertib dan Akibat Jika Tidak Melaksanakannya, Materi PPKn Kelas 3 SD

Setelah belajar seharian di dalam kelas, teman-teman bisa beristirahat dengan beragam cara agar tidak bosan.

Cara itu harus dilakukan agar teman-teman tidak stres akibat kegiatan yang terlalu banyak.

Dengan melakukan istirahat di sela-sela aktivitas, teman-teman bisa menjaga kesehatan mental.

Selain itu, istirahat yang cukup dengan tidur juga akan memberikan kesehatan pada tubuh.

Berikut beberapa cara yang bisa teman-teman lakukan untuk istirahat setelah melakukan banyak aktivitas.


Page 2


Page 3

Sebutkan tiga aktivitas yang dapat kamu lakukan di sekolah

Photo by Daria Shevtsova from Pexels

Membaca buku salah satu cara beristirahat.

Bobo.id - Setelah melakukan aktivitas seharian, teman-teman pasti memerlukan istirahat.

Pada materi kelas 3 SD tema 4 ini, akan dijelaskan lima cara melakukan istirahat.

Istirahat tidak hanya dilakukan dengan cara tidur siang atau tidur di malam hari, lo.

Ada beberapa cara lain yang bisa teman-teman lakukan untuk beristirahat.

Baca Juga: Pentingnya Tata Tertib dan Akibat Jika Tidak Melaksanakannya, Materi PPKn Kelas 3 SD

Setelah belajar seharian di dalam kelas, teman-teman bisa beristirahat dengan beragam cara agar tidak bosan.

Cara itu harus dilakukan agar teman-teman tidak stres akibat kegiatan yang terlalu banyak.

Dengan melakukan istirahat di sela-sela aktivitas, teman-teman bisa menjaga kesehatan mental.

Selain itu, istirahat yang cukup dengan tidur juga akan memberikan kesehatan pada tubuh.

Berikut beberapa cara yang bisa teman-teman lakukan untuk istirahat setelah melakukan banyak aktivitas.

WAWASAN WIYATA MANDALA

DEFINISI

Wawasan Wiyata Mandala memiliki arti, Wawasan : Suatu pandangan atau sikap yang mendalam terhadap suatu hakikat. Wiyata : Pendidikan, dan Mandala : Tempat atau lingkungan. Sehingga Wiyata Mandala adalah sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan atau cara memandang sekolah sebagai lingkungan pendidikan dan pembelajaran. Sekolah sebagai pengemban utama misi pendidikan hendaknya hanya digunakan untuk tujuan Pendidikan. Oleh karena itu, setiap pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan berkewajiban untuk menciptakan sekolah sebagai wawasan wiyata mandala.

TUJUAN

Tujuan Wiyata Mandala adalah diharapkan seluruh siswa dapat berperan aktif dalam meningkatkan fungsi sekolah sebagai lingkungan pendidikan. Aktivitas dan kreativitas siswa sangat diperlukan untuk menciptakan sekolah sebagai masyarakat belajar, tempat saling asah, saling asih, dan saling asuh yang dibimbing oleh kepala sekolah dan guru yang dapat mendorong semangat dan minat belajar. Hal yang sangat penting bagi siswa adalah dapat mendudukkan dan menempatkan diri sesuai dengan fungsinya sebagai warga wiyata.

Peserta didik akan diberikan pengetahuan mengenai arti dan makna wawasan wiyata mandala itu sendiri, unsur-unsur wiyata mandala juga dibahas lengkap pada materi tersebut. Selain itu, pemateri juga akan memberikan pengetahuan mendalam mengenai sekolah dan fungsinya, supaya peserta didik paham tujuan mereka berangkat ke sekolah setiap hari untuk apa saja. Hal tersebut berguna untuk mengurangi tingkat kemalasan peserta didik dan membuat peserta didik memiliki tujuan yang jelas ketika mereka berangkat ke sekolah.

UNSUR WIYATA MANDALA

Isi dari Wawasan Wiyata Mandala, yaitu:

  1. Sekolah merupakan wiyata mandala (lingkungan pendidikan),
  2. Wewenang dan tanggung jawab penuh ada di kepala sekolah,
  3. Kerja sama antara guru dan orang tua murid,
  4. Guru, di dalam maupun di luar sekolah harus mampu menjunjung tinggi martabat dan citra guru,
  5. Sekolah sebagai tempat untuk wiyata mandala harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya.

SEKOLAH DAN FUNGSINYA DALAM PENDIDIKAN WIYATA MANDALA

Makna yang terkandung dalam proses pendidikan Wiyata Mandala adalah :

  1. Sekolah hendaknya betul-betul menjadi tempat terselenggaranya proses belajar mengajar tempat dimana ditanamkan dan dikembangkan berbagai nilai-nilai ilmu pengetahuan, keterampilan dan wawasan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Nasional yaitu manusia yang cerdas, siap kerja, menguasai ilmu dan teknologi tetap berakar pada nilai-nilai budaya bangsa.
  2. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal tempat berlangsungnya Proses Belajar Mengajar (PBM) untuk membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, pandangan hidup/kepribadian, hubungan antara manusia dengan lingkungan atau manusia dengan Tuhannya, kemampuan berkarya.
  3. Sekolah sebagai tempat masyarakat belajar, dimana terjadi proses interaksi antara siswa, guru dan lingkungan sekolah, maka dalam kehidupan sekolah berperan unsur dan macam-macam satuan, seperti; kepala sekolah, guru, orang tua siswa, para siswa, pegawai dan hubungan timbal balik antara sekolah dengan masyarakat dimana sekolah itu berada.
  4. Sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses belajar mengajar, tempat terjadinya proses pembudayaan kehidupan hanya dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya apabila di lingkungan sekolah tersebut dapat diciptakan suasana aman, nyaman, tertib dari segala ancaman.

CIRI-CIRI SEKOLAH SEBAGAI MASYARAKAT BELAJAR

Ciri-ciri sekolah sebagai masyarakat belajar adalah :

  1. Ada guru dan siswa, timbulnya PBM yang tertib
  2. Tercapainya masyarakat yang sadar, mau belajar dan bekerja keras.
  3. Terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya.

PENATAAN WIYATA MANDALA DALAM UPAYA KETAHANAN SEKOLAH

  1. Ketahanan sekolah lebih menitikberatkan pada upaya-upaya yang bersifat preventif.
  2. Untuk menjadikan sekolah sesuai dengan tujuan dan fungsinya, perlu dilakukan penataan Wiyata Mandala di sekolah melalui langkah-langkah :
    1. Meningkatkan koordinasi dan konsolidasai sesama warga sekolah untuk dapat mencegah sedini mungkin adanya kegiatan dan tindakan yang dapat mengganggu proses belajar mengajar.
    2. Melaksanakan tata tertib sekolah secara konsisten dan berkelanjutan.
    3. Melakukan koordinasi dengan Komite sekolah dan pihak keamanan setempat untuk terselenggaranya ketahanan sekolah.
    4. Mengadakan penyuluhan bagi orangtua dan siswa yang bermasalah
    5. Mengadakan penyuluhan dan pembinanan kesadaran hukum bagi siswa.
    6. Pembinaan dan pengembangan keimanan, ketaqwaan, etika bermoral Pancasila, kepribadian sopan santun dan berdisiplin.
    7. Pengembangan logika para siswa, rajin belajar, gairah menulis, gemar membaca/ informasi/penemuan para ahli.
    8. Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri.
    9. Mengadakan karya wisata dalam rangka pengembangan iptek.

PERAN SISWA DALAM WIYATA MANDALA:

  1. Berperan secara aktif dalam setiap kegiatan sekolah yang berhubungan dengan pendidikan.
  2. Wajib melaporkan segala gejala dan gangguan yang terjadi di sekolah kepada guru atau kepala sekolah.
  3. Membantu terciptanya tata tertib di sekolah dengan mematuhinya.
  4. Siswa berusaha untuk memanfaatkan waktu se-efisien mungkin dalam belajar.
  5. Memanfaatkan fasilitas belajar yang ada sebaik mungkin dan menjaganya agar tetap dalam kondisi optimal.
  6. Mengikuti kegiatan-kegiatan inta kurikuler dan ekstra kurikuler yang membantu proses belajar-mengajar.
  7. Siswa mengikuti kegiatan berorganisasi melalui OSIS.
  8. Menghindari tindakan yang akan menganggu ketertiban dan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Marilah kita upayakan Wawasan Wiyata mandala ini agar SMA Negeri 1 Purwanegara dapat berfungsi sesuai dengan statusnya (institusionalisasi) yakni melaksanakan proses belajar-mengajar sehingga tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan (profesionalisasi) dan pembinaan kehidupan yang sehat di kalangan siswa untuk menghadapi masa depannya.