Sebutkan manfaat meneladani sifat al ghaffar

Berdoa. Foto: Unsplash

Al Ghafur secara bahasa berasal dari kata ghafara yang berarti menutupi kesalahan. Al Ghafur adalah Dia yang menutup dosa-dosa hamba-Nya karena kemurahan dan anugerah-Nya.

Allah Al Ghafur artinya Allah Maha Pengampun atas segala dosa dan kesalahan manusia secara menyeluruh dan sempurna. Menurut Majalah ar-risalah, Al Ghafur juga memiliki makna yang berkaitan erat dengan At Tawwab (Dzat Yang Maha Menerima taubat) dan Al ‘Afuw (Maha Pemaaf).

Jadi, apapun kesalahan yang diperbuat oleh hamba-Nya, asalkan ia bertaubat dengan sepenuh hati, maka Allah SWT berjanji akan menerima dan mengampuninya. Sebagaimana Allah berfirman:

وَهُوَ الَّذِيْ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهٖ وَيَعْفُوْا عَنِ السَّيِّاٰتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُوْنَۙ

Artinya: “Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Mengaji. Foto: Unsplash

Melansir buku Terapi Mencerdaskan Hati oleh Muhammad Syafie el-Bantanie, kata Ghafur terulang sebanyak 91 kali dalam Alquran. Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT membuka pintu pengampunan seluas-luasnya bagi umat-Nya yang memohon pengampunan kepada-Nya meski dirinya bergelimang dosa. Alquran mengaskan:

قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ هَلْ تَنْقِمُوْنَ مِنَّآ اِلَّآ اَنْ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَمَآ اُنْزِلَ اِلَيْنَا وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلُۙ وَاَنَّ اَكْثَرَكُمْ فٰسِقُوْنَ

Artinya: “Katakanlah, ‘Wahai Ahli Kitab! Apakah kamu memandang kami salah, hanya karena kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya? Sungguh, kebanyakan dari kamu adalah orang-orang yang fasik.’

Allah tak hanya mengampuni orang-orang yang beriman saja. Para penzinah, pembunuh, hingga orang musyrik sekalipun masih akan tetap Allah SWT berikan pintu taubat. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Furqan yang berbunyi:

وَالَّذِيْنَ لَا يَدْعُوْنَ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ وَلَا يَقْتُلُوْنَ النَّفْسَ الَّتِيْ حَرَّمَ اللّٰهُ اِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُوْنَۚ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ يَلْقَ اَثَامًا يُّضٰعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَيَخْلُدْ فِيْهٖ مُهَانًا ۙ اِلَّا مَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَاُولٰۤىِٕكَ يُبَدِّلُ اللّٰهُ سَيِّاٰتِهِمْ حَسَنٰتٍۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا

Artinya: “Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina.

Maka barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat, (yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dengan azab itu dalam keadaan terhina.

Kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al Furqan: 68-70).

Cara Meneladani Al Ghafur

Mengaji. Foto: Unsplash

Menurut Syafi’ie el-Bantanie dalam buku Rahasia Keajaiban Asmaul Husnah, cara meneladani sifat Al Ghafur yaitu harus menjadi orang yang pemaaf. Misalnya, jika ada teman atau tetangga yang menyakiti, maafkanlah dengan penuh hati meski dia belum atau tidak meminta maaf.

Selain itu, bisa juga dengan tidak memiliki sifat dendam kepada orang lain, rendah hati, dan selalu meminta ampunan kepada Allah SWT atas kekurangan dan kesalahan kita, serta menutupi aib orang lain. Sebagaimana hadist Rasulullah berikut ini:

Rasulullah bersabda: Seseorang yang menutupi aib orang lain di dunia, niscaya Allah akan menutupi aibnya di hari kemudian (akhirat).” (HR. Muslim).



Al-Gaffar berasal dari kata gafara yang berarti menutup yakni menutupi semua perbuatan dosa yang telah dilakukan oleh hamba-Nya. Asma' Allah Al-Gaffar ini berarti mengandung makna bahwa Allah dengan kasih sayang-Nya dan anugerah-Nya yang sangat luas menutupi dan mengampuni semua perbuatan buruk dan dosa yang telah terjadi, asal hamba yang telah berdosa tersebut memohon ampunan kepada-Nya. Kemudian terdapat pendapat lain yang mengatakan kata dasar dari Al-Gaffar berasal dari kata al-gafaru yang artinya tumbuhan yang digunakan untuk mengobati luka. Luka yang diderita mengisyaratkan dosa yang ditanggung oleh seseorang, yang begitu perih dan sakit sehingga menimbulkan penyesalan kenapa luka (dosa) ini harus terjadi akibat kesalahan dan kelalaian yang dilakukannya. Kemudian orang tersebut menyadari dan tidak mau mengulangi kesalahannya tersebut sehingga dia tidak akan mendapatkan luka dan dosa yang sama. Penyesalan yang sangat menyebabkan tobat yang tulus dan sungguh-sungguh, sehingga Allah Yang Maha Penyayang membuka pintu ampunan-Nya dan mengobati luka yang telah diderita hamba-Nya tadi. Baik pengertian pertama maupun kedua menunjukkan bahwa sesungguhnya Allah Maha Pengampun. Dan pengampunan yang diberikan oleh Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman sangat luas dan tidak terbatas, walaupun dosa-nya seorang Islam memenuhi langit dan bumi. فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ اِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا

"Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun'." (Q.S. Al-Nuh: 10)

Yaa Allahu Yaa Gaffar, ya Allah Engkau Yang Maha Pengampun, ampunilah segola dosa-dosa dan kesalahan kami. Aamiin.
Imam Al-Ghazali mengartikan al-Gaffar Allah sebagai Dzat yang menampakkan keindahan dan menutupi keburukan. Dosa adalah bagian keburukan yang ditutupi oleh Allah swt. sehingga tidak terlihat oleh orang lain di dunia dan dikesampingkan kelak di akhirat. Di antara hal lain yang selain dosa yang ditutupi oleh Allah Swt dengan asmaul husnaNya Al-Gaffar ini. pada manusia:

Pertama, tubuh bagian dalam manusia dengan bentuk lahiriahnya yang indah.

Kedua, bisikan dan kehendak hati manusia yang buruk.

Ketiga, dosa dan kesalahan manusia yang semestinya diketahui oleh khalayak umum.

Bagaimana kita meneladani Allah melalui sifat Al-Gaffar ini? Untuk meneladani sifat Allah ini, maka caranya adalah kita harus memiliki sifat-sifat seperti di bawah ini : Memaafkan atau al 'afwu dalam bahasa Arab adalah kata yang indah dan mengandung makna kelapangan dada. Berusahalah untuk berlapang dada dan memaafkan orang lain atas semua perbuatan buruk dan kekhilafannya. Agama mengajarkan kita bahwa memaafkan adalah bentuk dari ketakwaan kepada Allah Swt. Takwa berarti tunduk dan takut kepada Allah. Orang yang suka memberi maaf berarti dia takut kalau Allah tidak memaafkannya karena dia tidak mau memaafkan orang lain yang bersalah kepadanya. وَاََن تَعْفُواْ آَقْرَبُ لِلتَقْوَى "Dan pemaafanmu itu lebih dekat kepada takwa" (QS. Al-Baqarah: 237) Di dalam hadits dari Abu Hurairah Rasulullah saw. bersabda: ارحموا ترحموا واعفوا يغفرلكم "Berilah kasih sayang dan berikan maaf, niscaya Allah Swt. mengampuni kalian." (H.R. Ibnu Majah)

2. Menutupi kesalahan orang lain dengan tidak membeberkannya

Salah satu sifat yang hendaknya ada pada diri setiap orang Islam adalah berusaha untuk selalu menutupi aib dan kesalahan orang lain dengan tidak menceritakan kesalahan itu kepada siapa pun jua. Orang yang menutupi kesalahan orang lain, maka kelak di hari kemudian maka semua aib yang telah dilakukan semasa hidup di dunia maka akan ditutup pula oleh Allah Swt. Rasulullah saw. bersabda: من ستر مسلما ستر الله فى الدنيا و الاخرة "Siapa saja yang menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat." (HR. Ibnu Majah)

3. Menampakkan kelebihan orang lain dengan tidak menampilkan kekurangannya

Menampakkan kebaikan atau kelebihan orang lain juga merupakan bentuk pengamalan dari al-Gaffar. Dengan melakukan ini berarti seseorang benar-benar mencintai saudaranya dengan sebenar-benarnya. Ingatlah selalu jika kita tidak suka aib kita diketahui orang lain, maka jangan pula kita mengungkap aib orang lain ke khalayak. Kecuai aib itu bisa dijadikan sebagai peringatan dan pelajaran yang sangat berfaedah bagi banyak orang beriman. Jika pengungkapan itu lebih besar mudaratnya dari pada manfaatnya maka yang paling baik adalah diam. Karena semua yang kita ucapkan dan lakukan ada pertanggungjawabannya kelak di yaumil hisab. Semoga Allah Swt menutupi aib-aib kita di dunia dan di akhirat, dimana semua anggota tubuh menjadi saksi dan ditampakkan semua perbuatan manusia selama hidup di dunia sebagaimana rekaman video yang sangat detil dan akurat serta jelas.

Baca Artikel Terkait : !0 Asmaul Husna dengan Arti dan Penjelasannya

Demikianlah Pengertian dan Meneladani Asma Allah Al-Gaffar semoga menjadi ilmu yang bermanfaat dan dapat kita amalkan sebaik-baiknya.

Akidah Akhlak