Sebutkan 5 macam pergaulan yang termasuk golongan pergaulan sehat

tirto.id - Islam mengajarkan kepada umatnya agar selalu menjaga hubungan baik dengan sesama. Baik kepada saudara di dalam keluarga, teman, maupun para tetangga.

Dalam surah An-Nisa' ayat 36, Allah SWT telah berfirman sebagai berikut:

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا

Artinya: "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri".

Selain itu, sejumlah hadis juga menyebutkan tentang pentingnya menjaga hubungan dengan sesama. Dari Anas Bin Malik dia berkata:

"Apabila Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berjumpa dengan seseorang dan beliau mengajaknya bicara, maka beliau tidak memalingkan mukanya dari orang tersebut sehingga orang itu sendiri yang berpaling, dan apabila menjabatnya, beliau tidak melepas tangannya sehingga ia sendiri yang melepaskannya, beliau juga tidak pernah terlihat mendahului teman duduknya dengan kedua lututnya," (HR Ibnu Majah No. 3706).

Terkait salah satu kunci dalam pertemanan, riwayat Abu Dawud menuliskan, dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Seorang laki-laki itu bergantung dengan agama teman gaulnya, maka hendaklah salah seorang melihat siapa yang menjadi teman gaulnya".

Demikian di antara dalil yang menyebutkan tentang pentingnya menjaga hubungan antar sesama, baik terhadap keluarga, memilih teman baik, atau dalam hal bertetangga.

Berbicara mengenai pergaulan antar remaja, seorang muslim juga perlu memperhatikan beberapa adab dan layak untuk diterapkan sesuai dengan ajaran Islam.

Remaja ialah usia menuju dewasa. Artinya, periode ini merupakan masa peralihan dari seorang anak sebelum menjadi dewasa.

Maka, beberapa akhlak mulia sebaiknya diterapkan demi menjaga pergaulan menuju ke arah yang positif.

Adab Pergaulan Remaja dalam Islam

Berikut adalah contoh adab pergaulan remaja menurut Islam sebagaimana dikutip dari buku Akidah Akhlak Kementerian Agama RI 2020.

1. Menjaga sopan santun. Sopan santun diperlukan dalam bertindak dan berucap. Hal ini dilakukan demi menghargai orang lain atau antar sesama remaja.

2. Mengerti dan memahami. Dua sifat ini bisa menimbulkan dampak positif. Yakni dapat terjalinnya persahabatan antar remaja hingga waktu yang cukup lama.

3. Selalu mengajak ke arah kebaikan. Mengajak ke arah kebaikan dapat meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT. Seorang remaja diharapkan selalu dapat menjadi rekan bagi temannya untuk selalu mengajak ke jalan kebaikan.

4. Saling membantu. Dalam pergaulan, dibutuhkan sikap saling membantu. Selain itu, juga diiringi sifat lapang dada.

Apabila ada teman yang membutuhkan pertolongan, maka selayaknya dibantu. Namun demikian, andai ada yang kurang berkenan, setidaknya lapang dada dalam menyikapinya juga diperlukan.

5. Jujur dan Adil. Dua sifat yang penting dimiliki remaja. Dengan menanamkan perilaku jujur, maka tidak akan menimbulkan masalah bagi orang lain. Demikian pula perilaku adil atau tidak pilih kasih terhadap sesama.

6. Berjuang mencari ilmu. Sebagai seorang remaja, mencari ilmu merupakan hal terpenting sebelum memasuki masa dewasa.

Dalam salah satu riwayat, Nabi SAW pernah bersabda:

"Barangsiapa keluar dalam rangka menuntut ilmu maka dia berada di jalan Allah sampai dia kembali," (HR At-Tirmidzi No. 2571).

Sementara beberapa tindakan negatif juga perlu dihindari oleh seorang remaja. Lantaran perilaku tersebut dapat merugikan bagi dirinya sendiri maupun orang lain, baik keluarga, teman, atau tetangga.

Berikut adalah deretan perilaku menyimpang yang biasa dialami remaja dan layak menjadi perhatian untuk selalu dihindari.

1. Minum minumas keras dan judi. Dua hal tersebut sudah dilarang dalam agara Islam. Surah al-Maidah ayat 90 menyebutkan:

"Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung".

2. Pergaulan bebas,seperti berpasangan. Berpasangan atau memiliki hubungan khusus dengan lawan jenis termasuk perilaku negatif dan layak untuk dihindari bagi remaja.

Dengan hanya berdasarkan nafsu demi memenuhi kebutuhan akan bersenang-senang, maka dikhawatirkan dapat menimbulkan hal negatif berikutnya.

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk," (QS Al-Isra ayat 32).

3. Tawuran atau berkelahi antar kelompok. Biasa terjadi di antara kelompok remaja akibat perselisihan yang sebelumnya terjadi.

Tentang hal ini, surat Al-Hujurat ayat 11 menuliskan:

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.

"Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim".

Selain beberapa contoh perilaku menyimpang di atas, juga terdapat hal negatif lainnya dan bisa menjadi acuan bagi seorang remaja untuk tidak melakukan.

Yakni seperti mengumbar syahwat, membentuk sebuah kelompok atau geng dengan tujuan buruk, melakukan bullying, suka berbohong, hingga tidak takut terhadap dosa.

Baca juga:

  • Adab Bertamu dan Menerima Tamu dalam Islam Saat Lebaran
  • Apa Saja Adab terhadap Teman, Saudara, dan Tetangga Dalam Islam
  • Mengenal Zuhud, Makna dan Contoh Perilakunya dalam Kehidupan Sehari

Baca juga artikel terkait ADAB PERGAULAN REMAJA atau tulisan menarik lainnya Beni Jo
(tirto.id - ben/tha)


Penulis: Beni Jo
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Beni Jo

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

tirto.id - Pergaulan sehat adalah proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, atau individu dengan kelompok dengan normal baik tubuh, jiwa dan kehidupan sosialnya.

Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu lain, atau dapat juga antara individu dengan kelompok. Artinya manusia sebagai makhluk sosial tak akan pernah lepas dari kebersamaan dengan manusia lain.

Pergaulan di masa remaja mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif.

Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerja sama antarindividu atau kelompok guna melakukan hal-hal yang positif.

Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub yang ekstrem, yakni terlalu sensitif (menutup diri) atau terlalu bebas.

Konsep pergaulan semestinya lebih ditekankan kepada hal-hal positif, seperti mempertegas eksistensi diri atau guna menjalin persaudaraan serta menambah wawasan yang bermanfaat.

Ciri-Ciri Pergaulan yang Sehat Bagi Remaja

Mengutip modul SMA PJOK (2020), ciri-ciri pergaulan sehat bagi remaja di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Berakhlak Mulia
  • Senantiasa berprasangka baik
  • Pemaaf
  • Jauh dari rasa iri dengki
  • Memiliki sifat malu
  • Berusaha menepati janji
  • Selalu mengingat pada kebaikan
  • Membantu teman
  • Memberi nasehat yang baik
  • Tidak membicarakan aib teman

Prinsip Pergaulan Sehat Remaja

Berikut ini adalah prinsip dalam pergaulan sehat seorang remaja:

  1. Menyadari adanya perkembangan diri bertambah, sehingga melahirkan kebutuhan untuk berelasi dengan teman sejenis maupun dengan lawan jenis.
  2. Relasi yang dibangun hendaknya memberi nilai positif pada kedua belah pihak. Relasi yang dibangun hendaknya sama-sama menyenangkan, menciptakan rasa aman, mengatasi masalah yang mungkin muncul, dan membangun simpati sehingga memberi makna bagi remaja dalam bergaul tetap di tingkatan yang wajar.
  3. Mau belajar untuk mengerti, menghargai, serta bersikap dengan tepat terhadap sahabat, khususnya lawan jenis. Hal ini bertujuan untuk menciptakan keseimbangan.
  4. Tidak berprasangka bahwa bersahabat dengan lawan jenis pasti akan memunculkan masalah “perasaan suka". Persahabatan antara laki-laki dan perempuan tidak harus menjadikan mereka “saling suka". Mereka tetap dapat berteman dengan baik dan wajar.
  5. Apabila dalam persahabatan antar lawan jenis timbul “perasaan suka", hal itu wajar saja dan seharusnya tidak mengurangi arti persahabatan.
  6. Persahabatan antara lawan jenis sering berlanjut pada proses pacaran. Apabila demikian, di antara keduanya harus ada komitmen untuk saling terbuka, menghormati kelebihan dan kekurangan, dan membuat kesepakatan-kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak.

Pengaruh Positif Pergaulan Sehat Remaja

Adapun, pengaruh positif dari pergaulan sehat remaja di antaranya adalah:

  1. Lebih mengenal nilai-nilai dan norma sosial yang berlaku sehingga mampu membedakan mana yang pantas dan mana yang tidak dalam melakukan sesuatu.
  2. Lebih mengenal kepribadian masing-masing orang sekaligus menyadari bahwa manusia memiliki keunikan yang perlu dihargai.
  3. Mampu menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan banyak orang sehingga mampu meningkatkan rasa percaya diri.
  4. Mampu membentuk kepribadian yang baik sehingga bisa diterima di berbagai lapisan masyarakat.

Baca juga:

  • Makna Larangan Pergaulan Bebas dan Zina Hingga Dalilnya dalam Islam
  • Dampak Negatif Perilaku Menyimpang dalam Pergaulan Remaja
  • Adab Pergaulan Remaja Menurut Islam dan Contoh Perilaku Menyimpang

Baca juga artikel terkait CIRI-CIRI PERGAULAN SEHAT atau tulisan menarik lainnya Maria Ulfa
(tirto.id - ulf/ulf)


Penulis: Maria Ulfa
Editor: Addi M Idhom

Subscribe for updates Unsubscribe from updates