Sebut dan jelaskan unsur unsur pengaman rupiah minimal 10

Kemajuan teknologi saat ini nyatanya tidak hanya memberikan dampak yang positif bagi kehidupan manusia, tetapi juga memiliki beberapa dampak negatif. Salah satunya adanya celah dalam pemalsuan uang. Oleh karena itu, Bank Indonesia (BI) selalu berupaya agar uang yang dikeluarkan dan diedarkan memiliki fitur pengaman yang mudah dikenali oleh masyarakat sekaligus bisa melindungi uang dari pemalsuan.

Pada dasarnya, ciri keaslian uang dapat dikenali melalui bahan pembuat  uang (kertas, plastik, atau logam), desain serta warna masing-masing pecahan uang, dan Teknik pencetakan uang tersebut. Dalam penetapan ciri-ciri uang dianut suatu prinsip bahwa semakin besar nilai nominal uang, maka semakin banyak fitur pengaman (security features)-nya agar terlindungi dari usaha pemalsuan.

Fitur pengaman berfungsi sebagai alat pengamanan, baik dalam bentuk kasat mata maupun tidak kasat mata. Fitur pengaman juga memiliki fungsi estetika, agar ini tampak menarik dan dapat dibedakan antara satu pecahan dengan pecahan lainnya, atau antara mata uang rupiah dan mata uang negara lainnya.

Umumnya, fitur pengaman pada uang kertas rupiah dibedakan berdasarkan unsur pengaman yang terbuka dan tersembunyi. Namun, kebanyakan unsur pengaman yang digunakan bersifat terbuka. Tujuannya agar unsur pengaman itu dapat dikenali dengan mudah, yaitu dengan kasat mata, perabaan tangan (kasat raba), termasuk dengan alat sederhana seperti kaca pembesar dan ultra violet.

Pendeteksian unsur pengaman yang tersembunyi hanya dapat dilakukan dengan suatu mesin yang memiliki sensor tertentu dengan tingkat kepastian dan kecepatan yang cukup tinggi untuk mengetahui unsur pengaman tersebut.

Dasar Pertimbangan Pemilihan Fitur Pengaman Uang Kertas

  • Semakin besar nilai nominal suatu pecahan mata uang, semakin diperlukan unsur pengaman yang lebih baik, kompleks, dan canggih.
  • Unsur pengaman yang dipilih didasarkan pada hasil penelitian dan mempertimbangkan perkembangan teknologi, mengingat semakin canggihnya kriminalitas dengan menggunakan teknologi.

Baca juga: Pengelolaan Uang Rupiah oleh Bank Indonesia

Dilansir dari berbagai sumber, setidaknya ada 13 fitur pengaman yang digunakan Bank Indonesia untuk melindungi mata uang rupiah dari pemalsuan, diantaranya:

Dalam hal ini uang kertas rupiah terbuat dari kertas khusus berbahan serat kapas.

Adapun warna uang terlihat terang dan jelas.

Terdapat benang pengaman seperti dianyam pada uang kertas rupiah pecahan Rp100.000, Rp50.000, dan Rp20.000. khusus untuk pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang tertentu.

  • Colour Shifting (tinta berubah warna)

Gambar perisai yang didalamnya berisi logo Bank Indonesia akan berubah warna apabila dilihat dari sudut pandang berbeda. Pada pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 terdapat perubahan warna dari merah kemerahan menjadi hijau, sedangkan pada Rp20.000 terjadi perubahan warna dari hijau menjadi ungu.

  • Multicolour Latent Image (gambar tersembunyi multiwarna)

Terdapat gambar tersembunyi multiwarna berupa angka yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu. Pada pecahan Rp100.000 terdapat kombinasi warna ,merah, kuning, dan hijau pada angka 100. Pada pecahan Rp50.000 terdapat kombinasi warna merah, kuning, dan biru pada angka Rp50 dan pada pecahan Rp20.000 terdapat kombinasi warna merah, kuning, dan hijau pada angka Rp20. lalu pada pecahan Rp10.000 terdapat kombinasi warna ungu, biru, dan kuning pada angka Rp10.

  • Latent Image (gambar tersembunyi)

Pada bagian depan, untuk pecahan Rp20.000, terdapat Tulisa “BI” dalam bingkai persegi Panjang yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu. Kemudian pada pecahan Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000 terdapat angka 5,2,dan 1 yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu. Kemudian pada bagian belakang, terdapat angka nominal Rp100, 50, 20, dan 10 yang dapat dilihat dari sudut pandang tertentu pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000.

Gambar lambing negara “Garuda Pancasila”, angka nominal, huruf terbilang, frasa “Negara Kesatuan Republik Indonesia”, dan tulisan “Bank Indonesia” akan terasa kasar apabila diraba.

  • Blind Code (kode tuna netra)

Terdapat berupa pasangan garis di sisi kanan dan kiri uang yang akan terasa kasar apabila diraba.

  • Watermark (tanda air) dan Electrotype (ornament)

Terdapat tanda air berupa gambarpahlawan yang ada pada smeua pecahan uang kertas. Logo Bank Indonesia dalam ornament tertentu akan terlihat apabila diterawang kearah cahaya.

  • Rectroverso (gambar saling isi)

Logo Bank Indonesia yang akan terlihat utuh apabila diterawang kea rah cahaya.

  • Hasil cetak yang memendar

Hasil cetak akan memendar dalam satu atau beberapa warna apabila dilihat dengan sinar ultraviolet.

  • Tulisan berukuran sangat kecil yang hanya dapat dibaca dengan bantuan kaca pembesar.
  • Gambar Raster. Berupa tulisan “NKRI” yang dapat dibaca dengan bantuan kaca pembesar.

Uang kertas pecahan Rp 50.000 memiliki dominasi warna biru dengan gambar utama bagian depan adalah tokoh Pahlawan Nasional Ir. H. Djuanda Kartawidjaja. Pada bagian belakang uang terdapat gambar Tari Legong, pemandangan alam Taman Nasional Komodo dan Bunga Jepun Bali​. Uang kertas ini memiliki beberapa fitur pengaman, yaitu : Gambar perisai yang didalamnya berisi logo Bank Indonesia yang akan berubah warna apabila dilihat dari sudut pandang berbeda, gambar tersembunyi multiwarna (Multicolour latent Image), gambar tersembunyi (Latent image) berupa tulisan BI, kode tuna netra (Blind code), ​​​​tanda Air (Watermark) berupa gambar pahlawan dan gambar saling isi (Rectoverso) dari logo BI yang dapat dilihat secara utuh apabila diterawangkan ke arah cahaya.

Keterangan Ketentuan Tahun Emisi Ukuran
2016
149 mm x 65 mm​

Unsur Pengaman Uang Rupiah

Ajaib.co.id – Pada ulang tahun Indonesia yang ke-75, Bank Indonesia mengeluarkan uang pecahan Rp 75.000 tahun emisi 2020 sebagai wujud syukur dan berbagi kebahagiaan kepada masyarakat Indonesia. Tentu saja hal ini disambut secara antusias sehingga uang pecahan Rp 75.000 ini ramai diburu oleh orang banyak bahkan ada yang sampai menjual uang ini di e-commerce lho! Luar biasa ya?

Walau begitu, jika kamu merupakan salah seorang yang belum mendapatkan pecahan uang baru tersebut, kamu tetap harus waspada ya karena tidak jarang ada kasus pemalsuan uang baru dalam bentuk uang palsu dengan gambar yang persis dengan uang baru, sampai susah untuk dibedakan. Jika kamu nggak teliti sedikit saja, bisa-bisa kamu kena tipu deh.

Nah, jaga-jaga biar tidak kena tipu, ada baiknya memahami mengenai unsur-unsur pengaman uang rupiah yuk! Bank Indonesia ingin memudahkan masyarakat dalam mengidentifikasi keaslian uang Rupiah. Hal ini dimulai dari setiap pecahan uang Rupiah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia memiliki ciri-ciri pengaman tertentu.

Unsur pengaman uang Rupiah mulai diperkuat dengan teknologi unsur pengaman terkini yang memiliki tingkat keamanan lebih baik semenjak tahun 2016. Bank Indonesia mengharapkan dengan adanya unsur pengaman uang Rupiah ini, diharapkan masyarakat Indonesia akan semakin dapat mengenali ciri-ciri keaslian uang Rupiah, sekaligus mempersulit beredarnya pemalsuan uang. Unsur pengaman uang Rupiah meliputi bahan uang dan bagaimana teknik cetaknya. Salah satu aspek yang penting pada saat itu adalah memilih unsur pengaman.

Mengutip CNBC Indonesia, Bank Indonesia (BI) mengatakan setidaknya ada 15 unsur pengaman uang rupiah, dari 15 unsur pengaman uang rupiah tersebut, sebanyak 13 unsur diantaranya dapat dideteksi oleh masyarakat dengan menggunakan alat bantu seperti kaca pembesar.

Unsur pengaman uang rupiah ditujukan untuk melindungi uang rupiah dari upaya pemalsuan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Unsur pengaman uang rupiah ini ada pada bahan uang dan teknik cetaknya. Lalu apa sajakah itu? Mengutip dari situs resmi Bank Indonesia, berikut sedikit ulasannya:

●    Bahan Uang: uang kertas rupiah terbuat dari kertas khusus yang memiliki bahan berupa serat kapas.

●    Warna: uang kertas rupiah punya warna uang yang terlihat terang dan jelas.

●    Benang Pengaman: salah satu unsur pengaman uang rupiah adalah memiliki benang pengaman seperti hasil anyaman pada uang kertas rupiah dengan pecahan senilai Rp 100.000, Rp 50.000, dan Rp 20.000.

●    Punya tinta yang dapat berubah warna: gambar perisai yang mempunyai logo Bank Indonesia, akan berubah warnanya apabila dilihat dari sudut pandang berbeda. Khusus di uang kertas rupiah pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000, bisa berubah menjadi warna dari merah menjadi hijau, sedangkan pada Rp 20,000 terjadi perubahan warna dari warna hijau menjadi ungu.

●    Multicolour Latent Image (Gambar Tersembunyi Multiwarna): uang kertas rupiah punya gambar tersembunyi multi warna pada pecahan Rp 100.000 dengan kombinasi warna merah, kuning, dan hijau. Pecahan Rp 50.000 mempunyai kombinasi warna merah, kuning, dan biru. Sedangkan pada pecahan Rp 20.000 terdapat kombinasi warna merah, kuning, dan hijau.

●    Latent Image (Gambar Tersembunyi): di bagian depan, pada pecahan Rp 20.000, ada tulisan “Bank Indonesia” dengan di bingkai persegi panjang dan dapat dilihat dari sudut pandang tertentu. Selain itu, pada uang rupiah pecahan Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000 ada angka 5, 2, dan 1. Pada bagian belakang, terdapat juga angka nominal Rp 100, 50, 20, dan 10 yang dapat dilihat pada Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000.

●    Teknik Cetak Khusus: gambar yang terdapat pada uang kertas rupiah adalah gambar utama, gambar lambang negara ‘Garuda Pancasila’, angka nominal, huruf terbilang, frasa ‘Negara Kesatuan Republik Indonesia’, dan tulisan ‘Bank Indonesia’ terasa kasar apabila diraba.

●    Blind Code (Kode Tuna Netra) Ada dua garis di sisi kanan dan kiri uang yang terasa kasar jika kamu diraba. Selain itu, terdapat watermark (Tanda Air) dan electrotype (Ornamen).

●    Memiliki tanda air yang berupa gambar pahlawan dan ada pada semua pecahan uang kertas: dalam ornamen tertentu, logo Bank Indonesia bisa terlihat apabila diterawang ke arah cahaya.

●    Rectoverso (Gambar Saling Isi): apabila diterawang ke arah cahaya, logo Bank Indonesia bisa terlihat utuh.

●    Hasil cetakan memendar dalam satu / beberapa warna jika dilihat dengan sinar ultraviolet

●    Mikroteks: tulisannya punya ukuran yang sangat kecil dan hanya dapat dibaca dengan bantuan kaca pembesar.

●    Gambar Raster: terdapat tulisan ‘NKRI’ yang dapat dibaca dengan bantuan kaca pembesar.

Fungsi Unsur Pengaman Uang Rupiah

Selain sebagai pengaman, unsur pengaman uang Rupiah juga memiliki fungsi sebagai fungsi estetika karena penampilan uang yang menarik sebagai alat tukar, untuk membedakan antara satu pecahan dengan pecahan lainnya, dan untuk membedakan dengan mata uang lainnya.

Demikian sedikit ulasan mengenai unsur pengaman uang Rupiah, semoga dengan adanya artikel dari Ajaib ini dapat membantu kamu terhindar dari uang palsu yang beredar ya! Jangan lupa juga untuk selalu teliti ketika menerima uang, nggak mau kan kamu merugi hanya karena kamu nggak teliti ketika menerima uang? Untuk bahasan lainnya seputar finansial dan bisnis, yuk gunakan aplikasi Ajaib!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA