Semua perbuatan manusia di dunia akan mendapatkan balasan yang setimpal

Ilustrasi Yaumul Jaza sebagai hari pembalasan. Foto: Pixabay.com

Yaumul Jaza merupakan tahapan akhir dari kehidupan manusia di akhirat. Menurut buku Kehidupan Setelah Kematian Surga yang Dijanjikan Al-Quran yang ditulis oleh M. Quraish Shihab, setelah terjadi kiamat semua manusia akan mati kemudian mengalami proses kehidupan di alam akhirat.

Adapun tahapan kehidupan akhirat dimulai dari kehidupan di alam barzakh atau alam kubur, Yaum al-Ba’ats atau hari dibangkitkan dari kubur, Yaum al-Hasyr/Mahsyar atau hari berkumpul di padang mahsyar, Yaum al-Mizan/al-Hisab atau hari perhitungan amal, dan terakhir Yaumul Jaza atau hari pembalasan.

Fase tersebut pasti dialami seluruh makhluk setelah terjadinya kiamat Kubra. Pada Yaumul Jaza, manusia akan menerima balasan dari semua perbuatan yang telah dilakukan di dunia.

Ilustrasi hari pembalasan. Foto: Pixabay.com

Secara harfiah, pengertian Yaumul Jaza adalah hari pembalasan, ketika semua umat manusia sejak zaman nabi Adam hingga manusia terakhir yang bertemu hari kiamat akan memperoleh balasan atas perbuatannya.

Menyadur buku Akidah Akhlak Madrasah Tsanawiyah Kelas IX karya Harjan Syuhada dkk., setelah melewati proses hisab, manusia akan mendapatkan balasan sesuai dengan hasil timbangan hisab tersebut tanpa dikurangi atau dilebihi.

Sebab itulah selama hidup di dunia manusia harus berbuat baik dan menjauhi sesuatu yang dilarang Allah SWT. Jika manusia senantiasa berbuat baik semasa hidupnya, ia akan mendapatkan balasan surga. Pun begitu sebaliknya, jika banyak melakukan dosa, balasanya ialah neraka.

Dalil Tentang Yaumul Jaza

Ilustrasi dalil tentang Yaumul Jaza. Foto: Pexels.com

Yaumul Jaza merupakan hari yang Allah SWT siapkan untuk membalas perbuatan para hamba-Nya. Balasan tersebut tentu tergantung dengan amal perbuatan manusia itu sendiri. Berikut dalil tentang Yaumul Jaza yang disebutkan di dalam Al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَا يَجْزِي وَالِدٌ عَنْ وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَالِدِهِ شَيْئًا ۚ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ

Hai manusia, bertakwalah pada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikit pun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (setan) memperdayakan kamu dalam (menaati) Allah.

وَلِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ لِيَجْزِىَ ٱلَّذِينَ أَسَٰٓـُٔوا۟ بِمَا عَمِلُوا۟ وَيَجْزِىَ ٱلَّذِينَ أَحْسَنُوا۟ بِٱلْحُسْنَى

Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di Bumi supaya Dia memberi balasan pada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan pada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga).

مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا ۖ وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَىٰ إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

Siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan).

وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ.وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَىٰ. ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَىٰ

dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (padanya). Kemudian akan diberi balasan padanya dengan balasan yang paling sempurna.

Bentuk-bentuk Balasan Amal Ketika Yaumul Jaza

Ilustrasi bentuk balasan amal. Foto: Pixabay.com

Berikut merupakan bentuk balasan bagi manusia sesuai dengan amal perbuatan yang dilakukan di dunia sebagaimana dijabarkan oleh Dr. Mahmud bin Ahmad Ad-Dausari:

  • Balasan berbuat baik pada manusia

Siapa saja yang berbuat baik ke manusia lain maka akan mendapatkan balasan dari Allah. Hal ini dijelaskan dalam hadis sebagai berikut:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi bersabda, “Siapa saja yang melepaskan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allah melepaskan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Siapa saja yang memudahkan orang yang kesulitan (dalam membayar utang), maka Allah memudahkannya di dunia dan akhirat. Siapa saja yang menutupi (aib) seorang Muslim, maka Allah akan menutup (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya. (HR Muslim No. 2699 dan yang lainnya).

  • Balasan tauhid dan syirik

Sebagai manusia beriman tentu kita harus mengikuti ajaran sesuai dengan perintah Allah SWT. Rasulullah bersabda,

“Allah akan mengumpulkan manusia pada hari kiamat seraya berkata; ‘Barangsiapa yang menyembah sesuatu, hendaklah dia mengikuti sesuatu tersebut, barangsiapa menyembah matahari, maka hendaklah ia mengikuti matahari, barangsiapa menyembah bulan, maka hendaklah ia mengikuti bulan dan barangsiapa menyembah tagut, maka hendaklah ia mengikuti tagut, dan tersisalah umat ini yang di dalamnya masih terdapat orang-orang munafiknya.” (HR Muslim 267).

  • Balasan kebaikan dan keburukan

Segala amal ataupun dosa tentu akan mendapatkan balasan setimpal dari Allah, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran:

“Siapa yang kafir maka dia sendirilah yang menanggung (akibat) kekafirannya itu; dan siapa yang beramal saleh maka untuk diri mereka sendirilah mereka menyiapkan (tempat yang menyenangkan)” (QS Ar-Rum: 44).

  • Balasan menyakiti manusia

Disadari atau tidak mungkin kamu pernah menyakiti manusia, baik secara langsung ataupun tidak. Misalnya membuka aib, mencari-cari kesalahan, dan segala hal yang bisa menyakiti orang lain.

Perbuatan ini tentunya akan mendapatkan balasan dari Allah di akhirat. Dalam hadis dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda,

“Siapa saja yang mencari-cari aib saudaranya sesama Muslim niscaya Allah akan mencari-cari aibnya dan siapa saja yang dicari-cari aibnya oleh Allah niscaya Allah akan membongkar aibnya meskipun di dalam rumahnya sendiri.” (HR At-Tirmidzi No. 1995).

  • Balasan membela kaum Muslimin

Seorang muslim yang membela muslim lainnya akan hal yang benar akan mendapat balasan dari Allah SWT. Hal ini sebagaimana sabda nabi dari Abu Thalhah bin Sahl Al-Anshari. Dia berkata, “Rasulullah bersabda,

“Siapa saja yang menolong seorang muslim di satu tempat yang di sana dia direndahkan kehormatannya dan dirusak harga dirinya, kecuali Allah pasti akan menolongnya di sebuah tempat yang di sana dia suka untuk mendapat pertolongan.” (HR Ahmad/15773).

  • Balasan dzikrullah dan taqarrub pada Allah

Semua hal yang diniatkan untuk mendekatkan diri pada Allah baik yang dilakukan melalui zikir atau dengan amal saleh lainnya akan mendapat balasan dari Allah. Sebagaimana pada surah Al-Baqarah 153, Allah Ta’ala berfirman,

“Karena itu, ingatlah kamu pada-Ku niscaya Aku ingat (pula) padamu,” (Al-Baqarah: 152).

  • Balasan infak dan pengorbanan

Allah akan membalas semua hal yang dikeluarkan oleh manusia untuk hal baik. Hal ini tercermin dalam sebuah hadis, dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu bahwa Rasulullah bersabda,

“Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Berinfaklah, maka aku akan berinfak padamu.” (HR Al-Bukhari No. 4316).

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA