Sebenarnya harga satu set shockbreaker original ertiga kira2 berapa duit

How low can you go??? 😀 Foto: Oto-Trendz

Bisa dibilang, ini artikel reminder lah. Saya yakin semua cara yang saya beberkan di sini sudah merupakan common practice. Tinggal tergantung kita aja mau pilih yang mana, tentunya sesuai kebutuhan dan kemampuan (baca: duit). Tapi saya yakin artikel ini berguna sebagai reminder, sekaligus mencoba menjawab beberapa pertanyaan di beberapa milis, khususnya mengenai plus-minus berbagai opsi di bawah ini.

Pada dasarnya, nyeperin mobil atau bahasa kerennya dropping, tujuan utamanya adalah memperkecil jarak antara ban-fender, ground clearance atau jarak travel suspensi, khususnya shock dan per.  Tentu, tujuan yang lebih besarnya adalah demi handling yang lebih baik atau sekedar penampilan: keren, broh!  Tul kan? Hingga saat ini nyeperin mobil merupakan tindak #modif yang memberikan fungsi sekaligus upgrade penampilan, dengan proses yang gak ribet serta affordable cost.

Untuk mobil yang masih menggunakan sistem torsi dan per daun untuk kaki-kakinya (belum menggunakana per spiral/coil spring), saya gak bahas ya. Pemendekan torsi yang hanya tinggal putar baut atau kalo mau esktrim ganti batang torsi itu udah banyak gak dipake di mobil sekarang yang kebanyakan udah bersuspensi McPherson strut. Demikian juga cara press per daun atau penggantian batang daun. Sudah gak dipake lagi di mobil-mobil harian sekarang.

Kalo kita ngeliat kegiatan ceper-menyeper yang ada di Indonesia saat ini, secara keseluruhan ada 7 cara, yaitu

Spring Clamping atau Penjepitan Per; yaitu merapatkan beberapa ulir per dengan menjepitnya menggunakan clamp atau mengikatnya dengan kawat baja. Yup, meng-kompres per tentu akan membuatnya menjadi lebih pendek serta mengurangi jarak travel antar ulir. Cara ini merupakan cara paling mudah jika Anda hanya membutuhkan tampilan serta mengurangi ketinggian sekitar 1-2 cm aja. Di lain sisi, cara ini dianggap cara yang paling buruk untuk ceper, karena sangat berbahaya. Kekuatan klem yang diragukan, beban per yang dipaksa, dan sejenisnya akan memperbesar potensi kecelakaan.

Ada satu cara clamping yang juga sering dilakukan di Indonesia: memanaskan per, agar lebih elastis untuk di-clamping. Dengan membakar per (biasanya dengan las) makan per akan lebih lunak untuk kemudian di press dan di-klem. Hasil kompresnya akan lebih banyak didapat jika dibandingkan tanpa pemanasan per, otomatis jarak ceper nya bisa didapat lebih banyak. Tapi cara ini lebih tidak safety, karena setelah pemanasan itu berarti kekuatan ulir per akan jauh berkurang, bahkan bisa membuat per tidak kuat menahan beban sehingga patah.

Sebenarnya harga satu set shockbreaker original ertiga kira2 berapa duit

Salah satu clamping kit yang dijual, merk Grayston. Sayang gak dijual di sini…

Sebenarnya harga satu set shockbreaker original ertiga kira2 berapa duit

Cara Clamping dengan menggunakan alat penekan. Foto: Tundra

Potong per

Ada beberapa fakta sains yang bilang bahwa jika kita bikin per lebih pendek, maka kompresi per akan bertambah menjadi lebih stiff. Ada juga yang bilang bahwa potong hanya ½ atau 1 ulir aja masih dalam batas toleransi, gak bahaya. Mungkin bisa jadi benar, kita gak tau pasti. Namun tindakan ini tetap gak direkomendasikan. Apalagi menggunakan per potongan copotan mobil lain yang bukan diperuntukkan untuk mobil kita. Kita gak tau bahan, kekuatan, dsb dari per tersebut dibanding mobil kita. Di Amerika dan Eropa, tindakan ini disebut sebagai ‘cara paling nista dari semua cara nista’. Memang, cost nya sangat murah. Tapi selain tidak akan efektif karena itung2annya gak ada, cara ini juga bisa berbahaya. Ini jika tujuannya adalah handling dan peduli safetyya. Kalo cuma mau cari tampilan ceper doang sih, bebaaaaasssss !!

Sebenarnya harga satu set shockbreaker original ertiga kira2 berapa duit

Motong per pasti bikin lebih ceper, cuma gak aman. Banyak yang ngakalin per potongannya dari mobil yang berbobot lebih berat, seperti mobil2 Eropa. Foto: Chevroweb

Lowering Spring

Ini cara yang paling banyak dianjurkan saat ini, yaitu mengganti per OEM dengan per aftermarket/racing yang diperuntukkan sesuai spek mobilnya. Sisi safety jelas lebih bagus, karena pabrikan aftermarket mengeluarkan produknya melalui proses yang gak mudah. Bahan per, bentuk per, ukuran per, spring rate (kemampuan seberapa besar beban yang mampu dipantulkan oleh per), dan lain sebagainya; sudah diperhitungkan dengan matang.

Biasanya untuk sebuah merk kita bisa pilih di antara beberapa karakter dan tingkat keceperan. Misal, merk Tanabe buatan Jepang, ada 2 seri yang dikeluarkan buat harian. Yang pertama adalah NF (Normal Feeling), yang akan memberikan penurunan ceper sedikit, sekitar 3-4cm, tapi dengan spring rate yang mendekati spring rate OEM. Makanya secara bantingan tidak terasa keras. Sedangkan yang kedua adalah DF (Down Force), yang menurunkan mobil kita hingga 5-6cm dan lebih stiffer bantingannya, sehingga secara handling akan improve jauh. Pabrikan lain seperti Tein (seri H-Tech lebih tinggi tingkat keceperannya daripada S-Tech) atau Eibach (seri Pro Kit lebih ceper daripada Sport Kit) juga memberlakukan hal serupa.

Dari sisi cara pasang, sangat mudah. Dari sisi harga,bisa dibilang affordable.

Sebenarnya harga satu set shockbreaker original ertiga kira2 berapa duit

Salah satu merk yang sudah terkenal dari jaman dulu untuk lowering kit: Eibach, made in Germany. Foto: Eibach

Shock Kit

Merupakan paket penggantian per dan shock tentu ini akan lebih baik lagi dalam handling improvement. Tapi dalam shock kit ini shocknya gak adjustable ya. Artinya gak bisa distel tinggi-rendah atau pun tingkat kekerasan (damping). Paket bolt-on ini biasanya sudah diperhitungkan juga oleh pabrikan, dan ada beberapa tipe juga.

Sebagai contoh: Shock kit TRD Sportivo untuk Yaris, Vios dan Fortuner yang sudah tersedia di Indonesia.

Sebenarnya harga satu set shockbreaker original ertiga kira2 berapa duit

Shock + per kit TRD Sportivo untuk Yaris. Foto: TRDParts

Coilover

Untuk ngejar tampilan ceper maksimal, coilover sangat cocok. Ini termasuk ultimate suspension kit, di mana per dan shock merupakan 1 paket, yang shocknya memiliki kemampuan penyetelan tinggi rendah dan/atau tingkat kekerasan. Bisa terlihat secara fisik di shock bagian bawah bahwa ada ulir untuk tingkat penyetelan tinggi rendah, dan di shock bagian atas ada stelan klik untuk tingkat kekerasan.

Dulu sistem ini hanya digunakan di mobil-mobil balap karena harganya yang mahal. Sekarang banyak pabrikan udah mengeluarkan yang affordable, apalagi merk-merk Taiwan dan Malaysia seperti Hotbits, GAB, dll. Spesifikasinya pun sekarang sudah bukan lagi spek balap yang super keras bantingan, banyak yang daily use, misalnya Tanabe Sustec Pro.

Pengembangan coilover masih terus berlanjut, salah satunya dengan penggunaan remote untuk penyetelan damping. Jadi kita gak perlu bongkar kaki-kaki lagi untuk penyetalannya. Bahkan gak perlu keluar dari mobil, semua bisa dikontrol dari kabin. Tein punya EDFC (Electronic Damping Factor Controller; http://www.tein.com/products/edfc.html), Tanabe keluarin  TEAS (Tanabe Electric Active Suspension; http://www.tanabe-usa.com/teas.asp?id=17). Malah KW Suspension pabrikan Jerman sekarang ngeluarin DDC Kit (Dynamic Damping Control, http://www.kw-suspensions.eu/int/kw_ddc.php) yang udah bisa memungkinkan nyetel damping kita via smartphone. Cihuy gak tuh…

KW juga menjadi pionir dalam mengkombinasikan coilovernya dengan sistem hidrolik kecil, yang disebut HLS (Hydraulic Lift System; http://kw-suspension.com/us/kw_hls.php). Sistem ini memungkinan naik-turun suspensi sekitar 3cm secara instan. Very cool. Sekarang kalo nemu poldur tinggi segunung ga usah pake jalan miring, cukup pencet tombol di HP kita aja…

Sayangnya coilover masih bisa dibilang agak mahal, walau sebenarnya masih terjangkau.  Buktinya, semua teknologi controllerdi atas itu udah lama kok masuk Indonesia, dan laku!

Sebenarnya harga satu set shockbreaker original ertiga kira2 berapa duit

HKS, salah satu merk Jepang yang terkenal dengan coilovernya untuk sirkuit. Foto: HKS

Nah, semua cara bermain per-shock di atas adalah yang biasa disebut Static Dropping.  Berikutnya, yang gak statis nih!

Hydraulic Suspension

Pertama kali muncul di Eropa sekitar tahun 1954, di mana Citroen 15CVH buatan Perancis dikalim sebagai mobil yang menggunakan suspensi hidrolik pertama. Banyak yang mengira sistem ini munculnya di Amerika, gara-gara liat gaya mantul-mantul mobil low ridernya kaum kulit hitam dan hispanik di sana kan?

Sebenarnya harga satu set shockbreaker original ertiga kira2 berapa duit

Nih, tampangnya Citroen 15CVH thn 1954, yang disinyalir pengguna hydrolic suspension pertama. Foto: Wikipedia

Sistem ini biasa disebut ‘Juice’ cara kerjanya cukup simpel, tapi pemasangannya sangat ribet. Intinya, per dan shock harus diganti dengan hydraulic rams (semacam batang shock dalam cartridge) yang disambung ke (beberapa) pompa bertenaga kuat. Tugas pompa-pompa tersebut adalah mengisi rams dengan cairan hingga mendorong mobil naik. Juga sebaliknya, mengeluarkan cairan dari rams ke tangki yang tersedia hingga mobil bergerak turun. Semakin kuat pompa, maka semakin cepat dan keras gerakan naik-turun mobil itu. Sisi negatifnya, pompa kuat itu butuh listrik besar, juga kekuatan parts lain sebagai efek naik-turun yang berlebihan. Di Amerika, lomba naik-turun suspensi hidrolik sudah sangat umum, bahkan mereka sering lomba the highest jump. Coba liat http://www.youtube.com/watch?v=PXUIDIK7VJc

Pada pengembangan selanjutnya, banyak yang menggunakan nitrogen menggantikan cairan. Tentu dengan pertimbangan bahwa nitrogen lebih baik dalam hal stabilisasi tekanan, dan juga meringankan beban pompa.

Makanya, gak heran kalo cara #modif ini gak populer di Indonesia. Cara pasang ribet, perombakan cukup signifikan, harga juga mahal. Dan yang paling penting, sistem ini sulit menjamin stiff nya untuk improve handling.

Sebenarnya harga satu set shockbreaker original ertiga kira2 berapa duit

Kit aftermarket suspensi hidrolik Pro Hopper buat gaya low rider. Masangnya emang ribet dan makan tempat. Foto: Lowrider

Suspensi Udara/Air Sus

Teknologi yang disebut “bagged” (karena pake kantung udara) ini sebenarnya juga sudah ada lama, disinyalir sesuai paten pertamanya di tahun 1901. Banyak suah mobil yang menerapkannya; dari mulai Maybach, Range Rover, hingga Ssangyong. Mungkin karena sistem ini lebih memberikan kenyamanan dan tidak seribet hidrolik ya aplikasinya. Yup, udara merespon guncangan lebih lembut daripada gas, makanya nyaman. Anggap aja kita duduk di ban renang penuh udara; empuk & gampang ngambang!

Pada sistem ini, per tidak dipergunakan lagi, diganti dengan semacam balon udara. Sebuah kompresor lah yang akan memompa dan menyedot udara untuk menggelembungkan balon itu.

Kelemahan sistem ini: proses damping gak bisa secepet hidrolik, dan kekuatannya pun masih kalah umurnya dengan hidrolik. Tapi emang paling nyaman sih….Sementara untuk handling, samalah gak enaknya kayak hidrolik….Yang pasti, air sus ini cukup mahal ya…..

Sebenarnya harga satu set shockbreaker original ertiga kira2 berapa duit

Paket airsus aftermarket: “shock” balon, tabung udara dan kompresornya. Foto: Streetbeat

Well, kembali lagi, semua pilihan ada di tangan Anda……Satu hal yang pasti, nyeperin mobil itu gak pernah bikin mobil keliatan jelek….the closer to road your ride dropped. the closer you get to heaven. So they say….