Sholat merupakan bagian dari rukun Islam dan wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang baligh (dewasa). Sholat terbagai dua yaitu, sholat fardhu (wajib) dan sholat sunnah.
Dalam pelaksanaannya, sholat sunnah ada yang dilakukan berjamaah, ada yang Munfarid (sendiri) serta ada yang boleh dilaksanakan secara berjamaah maupun Munfarid.
Berikut jenis sholat sunnah yang boleh dikerjakan secara berjamaah dan Munfarid (sendirian). Sholat sunnah berjamaah adalah sholat yang dikerjakan secara bersama, salah satu menjadi imam dan yang lain menjadi makmum.Sholat Sunnah yang Tidak Boleh Dikerjakan Berjamaah
Sholat sunnah yang tidak boleh dikerjakan secara berjamaah ada tiga. Ketiga sholat sunnah ini harus dikerjakan secara Munfarid atau sendirian. Ketiganaya adalah (1) Sholat sunnah Rawatib, (2) Sholat sunnah Istikharah dan (3) Sholat sunnah Tahiyyatul Masjid.
1. Sholat Sunnah Rawatib
Sholat sunnah Rawatib adalah sholat yang mengiringi sholat fardhu. Sholat ini dikerjakan sebelum (qabliyah) atau sesudah (bakdiyah) sholat fardhu.Hukum sholat sunnah Rawatib ini ada dua yaitu, Sunnah Muakkad (sangat dianjurkan) dan Ghairu muakkad (cukup dianjurkan). Sholat Sunnah Rawatib Muakkad yaitu:
- 2 rakaat sebelum sholat Zuhur.- 2 rakaat sesudah sholat Zuhur.- 2 rakaat sesudah sholat Magrib.- 2 rakaat sesudah sholat Isya.- 2 rakaat sebelum sholat Subuh.Sedangkan sholat Sunnah Rawatib Ghaira Muakkad: - 2 rakaat sebelum sholat Zuhur (selain Muakkad)- 2 rakaat sesudah sholat Zuhur (selain Muakkad)- 4 rakaat sebelum sholat Ashar.- 2 rakaat sebelum sholat Maghrib.- 2 rakaat sebelum sholat Isya.2. Sholat Sunnah Istikharah
Salat Istikharah adalah sholat sunnah yang dilakukan dalam rangka meminta petunjuk kepada Allah atas sebuah pilihan agar diberikan kebaikan atas pilihan tersebut. Sholat ini tidak dianjurkan dilaksanakan berjamaah.
Para ulama sepakat bahwa jumlah rakaat sholat istikharah minimal 2 rakaat. Boleh dikerjakan kapanpun waktunya kecuali pada waktu terlarang. Syaikh Nawawi al-Bantani mengatakan, waktu afdhal melaksanakan sholat istikharah adalah setelah selesai sholat Isyraq dan sebelum sholat Dhuha, lalu kemudian berdoa dengan doa istikharah.
3. Sholat Sunnah Tahiyatul Masjid
Sholat sunnah berikutnya yang tidak boleh dikerjakan berjamaah adalah Sholat Sunnah Tahiyatul Masjid. Sholat ini dianjurkan dikerjakan secara Munfarid (sendirian).Shalat Tahiyatul Masjid adalah sholat sunnah yang dikerjakan ketika seseorang masuk masjid sebagai penghormatan terhadap masjid. Kecuali Masjidil Haram Mekkah tidak ada sholat Tahiyatul Masjidnya. Sebagai penggantinya adalah melakukan thawaf saja. Adab memasuki masjid antara lain, mendahulukan kaki kanan seraya berdoa kemudian sebelum duduk disunnahkan sholat Tahiyatul Masjid 2 rakaat.
Sholat Sunnah yang Dilaksanakan Berjamaah
Sholat Sunnah yang Boleh Dilaksanakan Berjamaah dan Sendirian (Munfarid)
1. Sholat Tarawih2. Sholat Witir3. Sholat Dhuha4. Sholat Tahajjud5. Sholat TasbihDemikian macam-macam pelaksanaan sholat sunnah yang perlu diketahui umat muslim. Semoga bermanfaat.Baca Juga: 33 Macam Sholat Sunnah yang Patut Diketahui, Nomor 4 Paling Afdhol
Wallahu A'lam
suaramerdeka.com - Shalat merupakan salah satu rukun Islam dalam Islam. Maka tiap-tiap muslim diwajibkan untuk melaksanakan shalat.
Dalam pelaksanaan shalat dapat dilakukan sendiri maupun secara berjamaah.
Shalat berjamaah adalah salat bersama-sama sekurang-kurangnya ada dua orang, yang satu jadi imam dan yang lain jadi makmum.
Baca Juga: PON XX Papua: Jateng Pastikan Enam Tiket ke Semi Final Wushu
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah An-Nisa’ ayat 104 yang artinya;
“Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) bersamaan.” (QS. An-Nisa’ ayat 104)
Selain itu, orang-orang yang mengerjakan shalat berjamaah pahalanya akan dilipatgandakan 27 derajat sebagaimana sabda Rasul SAW yang artinya:
Baca Juga: Perluasan Digitalisasi Secara Holistik Perlu Diakselerasi
“Kebaikan salat berjamaah itu melebihi salat sendirian sebanyak dua puluh tujuh derajat.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Diantara shalat-shalat yang diperintahkan oleh Allah SWT, adapun shalat yang disunnahkan berjamaah sebagai berikut:
Shalat fardhu lima waktu
Shalat fardhu lima waktu ini jelas sudah kita tahu apa saja itu.
1. Shalat Zuhur
Adapun waktu shalat zuhur adalah setelah tergelincirnya atau condongnya matahari dari pertengahan langit dan berakhir bila bayang-bayang sesuatu telah sama panjangnya.
Di Indonesia, biasanya waktu adzan dzuhur adalah sekitar kurang lebih pukul 12 siang hingga pukul 3 sore WIB.
Dan jumlah rakaat dari shalat dzuhur sendiri adalah 4 rakaat.
2. Shalat Ashar
Adapun waktu shalat ashar adalah mulai dari habis waktu dzuhur (bayang-bayang sesuatu sudah lebih panjang), sampai terbenamnya matahari.
Di Indonesia, shalat ashar sekitar pukul 3 sore hingga 5.30 sore waktu Indonesia Barat.
Dan jumlah rakaatnya ada 4 rakaat.
3. Shalat Maghrib
Waktu mulai dari terbenamnya matahari dan berakhir pada terbenamnya Syafaq (awan) merah.
Di Indonesia, shalat maghrib dimulai sekitar pukul 5.31 petang hingga pukul 7 petang.
Jumlah rakaat shalat maghrib ada 3 rakaat.
4. Shalat Isya
Waktu mulai dari terbenamnya awan merah dan berakhir sampai terbit fajar sadik/fajar yang kedua.
Di Indonesia, shalat isya biasa dilakukan mulai pukul 7 petang hingga menjelang subuh.
Adapun jumlah rakaatnya adalah 4 rakaat.
5. Shalat Subuh
Waktu mulai dari terbit sadik dan berakhirnya saat matahari telah terbit.
Di Indonesia, shalat subuh biasa dimulai dari pukul 4.30 fajar hingga terbitnya matahari.
Jumlah rakaatnya ada dua rakaat.
Shalat dua hari raya
Shalat dua hari raya ini adalah shalat idul fitri yang dilaksanakan pada 1 syawal pada tiap tahunnya.
Dan shalat idul adha yang dilakukan pada 10 Dzulhijjah tiap tahunnya.
Shalat istisqa
Shalat istisqa adalah shalat sunah yang dilakukan untuk memohon hujan, baik setelah kemarau yang panjang atau tidak adanya sumber air, sedangkan kita sangat butuh adanya air.
Shalat jenazah
Shalat jenazah adalah shalat yang dilakukan untuk menshalati orang meninggal yang sudah disucikan dan dikafani sebelum dimasukkan ke liang kubur.
Shalat jenazah hukumnya adalah fardu kifayah bagi umat muslim, artinya jika ada sebagian umat muslim yang telah mengerjakan shalat jenazah tersebut, maka kewajiban shalat jenazah untuk yang lainnya telah gugur.
Shalat tasbih
Salat sunah Tasbih ini sangat dianjurkan untuk mengamalkannya. Jika mampu dapat dikerjakan setiap malam.
Jika tidak mampu, maka dikerjakan sekali dalam seminggu. Jika masih tidak mampu dapat dikerjakan sebulan atau setahun sekali.
Jika masih tidak bisa, setidak-tidaknya seumur hidup sekali dan jangan sampai tidak melakukannya sama sekali.
Shalat gerhana
Shalat Gerhana adalah shalat yang dikerjakan sewaktu adanya gerhana bulan dan matahari.
Shalat Gerhana bulan dinamakan shalat Khusuf dan gerhana matahari shalat Kusuf.
Waktu melaksanakan shalat Gerhana matahari, yaitu mulai timbul gerhana sampai matahari kembali seperti biasa, atau sampai terbenam.
Sedang shalat Gerhana rembulan, waktunya mulai terjadi gerhana itu sampai terbit kembali, atau sampai bulan tampak utuh.
Salat gerhana dapat dikerjakan secara munfarid (sendiri) tapi lebih baik dikerjakan berjamaah dengan dua rakaat.
Nah itu tadi shalat-shalat yang sangat dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah.* (Mg11)
Page 2
Menyikapi Bencana Alam
Jumat, 2 Desember 2022 | 13:47 WIB
Passive Income
Kamis, 1 Desember 2022 | 21:52 WIBPage 3
Menyikapi Bencana Alam
Jumat, 2 Desember 2022 | 13:47 WIB
Passive Income
Kamis, 1 Desember 2022 | 21:52 WIBPage 4
Menyikapi Bencana Alam
Jumat, 2 Desember 2022 | 13:47 WIB
Passive Income
Kamis, 1 Desember 2022 | 21:52 WIBPage 5
Menyikapi Bencana Alam
Jumat, 2 Desember 2022 | 13:47 WIB
Passive Income
Kamis, 1 Desember 2022 | 21:52 WIBPage 6
Menyikapi Bencana Alam
Jumat, 2 Desember 2022 | 13:47 WIB