Ragam informasi awal yang diperlukan dalam dokumentasi karya adalah…….

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI UnitREPUBLIK INDONESIA, 2021Buku Panduan Guru Seni Rupa 6untuk SMA/SMK Kelas XPenulis: Monika Irayati, Saraswati Dewi, Mira Balya AmriasihISBN 978-602-244-355-1 (jil.1) Merekam Pengalaman,Proses Kreatif, dan ReferensiKaryanya dalam Jurnal Visual Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari Unit 6, diharapkan siswa dapat: 1. Menjelaskan konsep dokumentasi jurnal visual. 2. Menguraikan tujuan dokumentasi berkarya dalam jurnal visual. 3. Memilih teknik dokumentasi yang dibutuhkan dalam mendokumentasikan karya seni rupa dengan tepat. 4. Mendokumentasikan proses produksi berkarya menggunakan kosa kata seni rupa yang sesuai.Unit 6 | Merekam Pengalaman, Proses Kreatif, dan Referensi Karyanya dalam Jurnal Visual | 143Waktu total: 2 X 1 JPElemen dan Sub-Elemen CapaianMengalami• A.3 Mengamati, merekam dan mengumpulkan pengalaman dan informasi rupa.Merefleksikan• R.1 Menghargai dan memahami pengalaman  estetik dan pembelajaran artistik.Berpikir dan Bekerja Artistik• BBA.2 Memiliki kepekaan untuk merespon dan menyambut tantangan dan kesempatan di lingkungannya.Berdampak• D.1 Memilih, menganalisa dan menghasilkan karya yang berdampak pada pembentukan karakter dan kepribadian diri sendiri maupun orang lain.Profil Pelajar PancasilaMenelaah semua materi harapannya siswa dapat mengasah kemampuanbernalar kritis, mampu melihat segala sesuatu hal dari berbagaiperspektif dan terbuka terhadap pembuktian baru. Pelajar diharapkan juga bisa menjadi lebih kreatif dalammenghasilkan gagasan atau ide yang orisinil. Gagasan ini terbentuk dariyang paling sederhana seperti ekspresi pikiran dan/atau perasaan sampaidengan gagasan yang kompleks. Perkembangan gagasan ini erat kaitannyadengan perasaan dan emosi, serta pengalaman dan pengetahuan yangdidapatkan oleh pelajar tersebut, menjadi seorang pelajar sepanjang hayat.144 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XDeskripsiPada unit 6 ini, siswa akan mempelajari tentang konsep, tujuan, teknikdokumentasi proses berkarya seni rupa dalam bentuk jurnal visual. Untukmengukur kompetensi dilakukan melalui penilaian diri (self assessment)Prosedur Kegiatan Pembelajaran1. Pokok-pokok Materia. Konsep Dokumentasi dan Jurnal VisualDokumentasi dalam seni rupa adalah sebuah proses kegiatan merekamdan menyimpan dokumen (berupa sketsa, tulisan, foto, rekaman,dll) karya seni rupa dalam bentuk kegiatan mencatat, menggambar,memotret, membuat video, dan lain-lain mulai dari: proses pencarianide, konsep berkarya, perencanaan berkarya, hasil berkarya, dan evaluasiberkarya. Untuk mendapatkan jurnal visual yang baik maka harusditunjang dengan referensi yang relevan.Jurnal visual:adalah kumpulan dokumentasi proses berkarya yang lengkap danberurutan sesuai waktu berprosesnya. b. Tujuan Mendokumentasi Karya Seni RupaTujuan mendokumentasikan karya seni rupa antara lain:1. Mengeksplorasi kemampuan menyampaikan ide, pemikiran dalam bentuk visual.2. Melatih kepekaan dan kemampuan reflektif terhadap perkembangan diri dan kondisi sekitar.3. Menyimpan data lengkap proses pengerjaan dan hasil karya (catatan ide, hasil eksperimen dan konsep, sketsa, foto proses berkarya, foto hasil karya, dll).4. Mengingat proses berkarya untuk dievaluasi setelah selesai.5. Menjadi acuan saat ingin membuat karya kembali di kemudian hari.Unit 6 | Merekam Pengalaman, Proses Kreatif, dan Referensi Karyanya dalam Jurnal Visual | 145c. Teknik Dokumentasi Karya Seni RupaSejalan dengan definisi dan tujuan dokumentasi karya seni rupa di atasmaka teknik mendokumentasi karya seni rupa terdiri dari kegiatan berikut:• Mencatat: kegiatan mencatat merupakan salah satu kegiatan merekam data secara manual dengan menuliskan apa yang dilihat, didengar dan dialami. Gambar 6.1. Contoh halaman jurnal visual berupa pencatatan tulisan Erudio Indonesia/Sekarayu Maryam Putri (2020)• Menggambar: menggambar hal-hal yang dilihat, didengar, dan dijalani. Gambar 6.2. Contoh halaman jurnal visual berupa gambar Erudio Indonesia/Ariel Marsha Luana (2020)146 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas X• Gunting & tempel / kolase: menggunakan potongan-potongan kertas atau bahan lain yang dapat digunting dan ditempel ke buku jurnal. Potongan-potongan tersebut adalah kertas atau bahan -bahan yang bisa menjelaskan hal-hal yang ingin diceritakan tentang proses pengerjaan karya. (misal: potongan gambar dari majalah yang dirasa menarik). Gambar 6.3. Contoh halaman jurnal visual berupa kolase Erudio Indonesia/Reza Amalia (2020)• Memotret: memotret obyek atau kejadian-kejadian menarik yang diperlukan selama proses berkarya (misal: memotret saat melakukan percobaan berkarya, dll).• Merekam suara atau video: merekam suara atau gambar pemikiran atau kejadian yang dianggap penting dalam proses pembuatan karya.d. Ragam dan Bentuk Informasi untuk DokumentasiRagam informasi yang perlu didokumentasikan oleh siswa sebagai berikut:• Proses pencarian ide• Referensi/acuan ide (teori pendukung, contoh konsep dan bentuk karya, dll)Unit 6 | Merekam Pengalaman, Proses Kreatif, dan Referensi Karyanya dalam Jurnal Visual | 147• Perencanaan (alur pengerjaan, linimasa, kebutuhan berkarya termasuk anggaran)• Proses dan hasil eksperimen berkarya• Konsep karya• Proses produksi• Hasil karya• Evaluasi karyaBerdasarkan aspek ragam informasi seperti telah diuraikan di atasmaka penyajiannya dapat berbentuk Jurnal visual secara manual(misalnya dalam dalam bentuk cetak) maupun digital.• Jurnal visual fisik/manual Jurnal visual yang menggunakan buku khusus yang disiapkan untuk membuat dokumentasi.148 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XGambar 6.4. Contoh jurnal visual fisik/manual Erudio Indonesia/Rayzel Hanifah (2020)Unit 6 | Merekam Pengalaman, Proses Kreatif, dan Referensi Karyanya dalam Jurnal Visual | 149• Jurnal visual digital Jurnal visual yang menggunakan ruang digital untuk membuat dan menyimpan dokumentasi, seperti blog, website, google drive, dll. contoh jurnal visual siswa tahap SMA:150 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XGambar 6.5. Contoh jurnal visual digital Erudio Indonesia/Kalysta Shabira (2020)Unit 6 | Merekam Pengalaman, Proses Kreatif, dan Referensi Karyanya dalam Jurnal Visual | 1512. Langkah Kegiatan Pembelajarana. Persiapan Mengajar1. Guru mengkondisikan kelas dengan cara memotivasi siswa untuk belajar.2. Guru melakukan apersepsi dengan cara menghubungkan materi atau pengalaman yang lalu dengan konteks saat ini.3. Guru melakukan structuring dengan cara menyampaikan tujuan pembelajaran.4. Guru mengajukan contoh pertanyaan diskusi yang dapat dibahas:5. Guru bisa memberikan pertanyaan pemantik terlebih dahulu kepada siswa dengan menanyakan definisi kata dokumentasi secara umum. Salah satu sumber untuk mendapatkan definisi secara umum adalah melalui Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jika siswa memiliki akses ke sumber-sumber informasi online, maka guru dapat meminta siswa untuk mencari tahu melalui Google. Jika tidak, guru bisa mengajak siswa berdiskusi secara langsung menurut pemahaman siswa. Contoh pertanyaan diskusi yang dapat dibahas: • Apa yang siswa ketahui tentang arti dokumentasi? • Lalu, dalam proses membuat karya seni, apa arti kata dokumentasi? • Apakah menurut siswa sama atau berbeda?6. Guru dapat terlebih dahulu melihat dan mempelajari isi dari jurnal visual dari contoh-contoh yang terlampir, kemudian membuat alat peraga dalam mengajar di kelas.b. Kegiatan Pengajaran di KelasLangkah-langkah pembelajaran pada unit ini dapat dilakukan melaluimodel pembelajaran Meaningful Instructional Design1. Proses belajar dapat diawali dengan melakukan kegiatan terkait pengalaman. Pembahasan tentang konsep dokumentasi dikaitkan dengan kebutuhan dan pengalaman saat berkarya:152 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas Xa. Guru bersama siswa melakukan tanya jawab terkait dengan konsep dokumentasi jurnal visual. b. Guru memaparkan tujuan mendokumentasi karya seni rupa. c. Guru dan siswa mengenal ragam informasi dan bentuk dokumentasi karya seni rupa.2. Rekonstruksi melakukan fasilitasi pengalaman belajar. Kegiatan yang dilakukan melalui latihan dokumentasi proses berkarya dengan tahapan: a. Siswa mengidentifikasi teknik dan mencoba untuk mendokumentasi karya seni rupa di bawah bimbingan guru. b. Siswa secara terstruktur mencoba untuk melakukan praktik mendokumentasi karya seni rupa di bawah bimbingan guru dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa.3. Produksi melalui ekspresi-ekspresi konsep. Mempraktikkan metode dokumentasi yang sudah dibahas dalam mendokumentasikan proses produksi karya. Pada bagian ini, siswa diminta untuk mendokumentasikan proses produksi karyanya (sesuai dengan karya yang sedang dikerjakan) dalam jurnal visual fisik atau digital (sesuai keinginan dan kebutuhan) persiapan (lihat LKS).c. Kegiatan Pembelajaran AlternatifJika guru atau siswa tidak dapat melaksanakan prosedur kegiatan belajardengan berbagai alasan, siswa dapat melakukan pembelajaran mandiri. Untukitu, diharapkan bagi para guru untuk membuat materi pembelajaran secarautuh sebelum pembelajaran dilakukan agar materi dapat disebarluaskankepada siswa jika pertemuan tatap muka tidak bisa dilakukan. Setelah itu,siswa melakukan pembelajaran mandiri dengan memahami isi materi yangdiberikan dan membuat tugas presentasi seperti yang dituliskan di atas.Unit 6 | Merekam Pengalaman, Proses Kreatif, dan Referensi Karyanya dalam Jurnal Visual | 153Refleksi GuruUntuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran, guru diharapkanmelaksanakan refleksi kegiatan belajar mengajar di kelas. Cobalah untukmenjawab pertanyaan di bawah ini:1. Dari serangkaian pembelajaran, apa proses yang menurut guru paling berhasil dilakukan?2. Apa saja kesulitan yang dialami selama proses pembelajaran?3. Apa saja langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran?4. Apakah siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik? Sertakan alasannya5. Untuk proses pembelajaran mendatang yang lebih baik, apa saja yang perlu perhatikan sebagai guru?PenilaianProsedur Tes : Penilaian AkhirJenis tes : Tes Diri (Self Assesssment)Bentuk Tes : Objektif (Daftar Chek list)Instrumen Tes :154 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XContoh Lembar Penilaian DiriNama : ...............................................Kelas/Semester : ..................../..........................Petunjuk:1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda √ pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru.No Pertanyaan Ya Tidak √ √ 1 Saya sudah bisa menjelaskan konsep dokumentasi jurnal visual. 2 Saya sudah bisa menguraikan tujuan dokumentasi berkarya dalam jurnal visual. 3 Saya sudah memahami teknik dokumentasi yang dibutuhkan dalam mendokumentasikan karya seni rupa dengan tepat.4. Saya sudah memilih teknik dokumentasi yang dibutuhkan dalam mendokumentasikan karya seni rupa dengan tepat.5. Saya dapat menjelaskan proses produksi karya saya melalui jurnal visual yang saya buat.6. Saya sudah mendokumentasikan dengan sketsa, catatan dan dokumentasi proses produksi lainnya dalam jurnal visual. Sumber: Dimodifikasi dari Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas (2017: 20-21)Unit 6 | Merekam Pengalaman, Proses Kreatif, dan Referensi Karyanya dalam Jurnal Visual | 155PengayaanGuru memfasilitasi siswa yang memiliki minat yang tinggi untukmendokumentasikan karya seni rupa. Bentuk fasilitasi dapat dilakukanmelalui proses pembimbingan secara perorangan atau kelompok.Lembar Kerja Siswa (LKS)Nama Siswa : ……………………………………Kelas : ……………………………………Tema : ……………………………………Tujuan Pembelajaran : Siswa memiliki keterampialan dalammempraktekan Teknik Dokumentasi BerkaryaLangkah-Langkah Kegiatan:1. Tahap persiapan a. Siswa diajak untuk mencoba teknik dokumentasi dengan jurnal visual fisik menggunakan teknik mencatat dan menggambar. b. Untuk melakukan kegiatan praktik ini, ada beberapa hal yang perlu disiapkan: • Buku atau kertas kosong yang dapat digunakan untuk mendokumentasikan. • Beragam alat tulis dan gambar yang dimiliki. c. Sebelum praktik, siswa diajak berdiskusi tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses mendokumentasi, sebagai berikut: • Pilih dan siapkan tempat untuk mendokumentasikan seperti buku dan jurnal. • Dokumentasikan apapun yang menarik perhatian.156 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas X• Gunakan warna tertentu untuk membedakan tulisan dan gambar. Untuk tulisan, disarankan menggunakan warna gelap. • Beri judul di setiap bagian dari cerita di jurnal • Jangan takut membuat gambar dan tulisan dan bebaskan diri untuk menulis atau menggambar apapun.2. Tahap pelaksanaan Setelah melakukan tahap persiapan selanjutnya para siswa diberikan instruksi sebagai berikut: • Siswa diminta untuk menyampaikan pemikirannya tentang kondisi sekolah. • Untuk itu, siswa diminta untuk melakukan pengamatan di satu lokasi di sekolah yang menarik untuknya. (misalnya: kantin, halaman belakang sekolah, toilet, dll) • Minta siswa untuk pilih satu lokasi di luar kelas mereka yang dianggap menarik. Kemudian, mereka diminta untuk berada di tempat tersebut selama 30 menit dan mengamati hal-hal yang dilihat, didengar, dan dirasakan. • Hal-hal yang dilihat, didengar, dan dirasakan didokumentasikan di buku/kertas yang sudah disiapkan dengan metode mencatat dan menggambar. • Setelah selesai, siswa diminta untuk menceritakan hasil pengamatannya berdasar dokumentasi jurnal yang dibuat.Unit 6 | Merekam Pengalaman, Proses Kreatif, dan Referensi Karyanya dalam Jurnal Visual | 157Referensi:Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. (2017). Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.https://www.blendspace.com/lessons/uLdgFk_JB72ePQ/visual- journalinghttps://westport.oneriverschool.com/nell-waters/event/march-break- camps/visual-journal-summer-2020-teen-1-2-2/https://www.verbaltovisual.com/visual-journaling-for-sketchnoters- create-a-personal-playground/https://yourvisualjournal.com/start-here-visual-journal/https://suaidinmath.wordpress.com/2015/01/22/model-model- pembelajaran-dan-langkah-langkahnya/https://yourvisualjournal.com/art-journal/https://artfulhaven.com/how-to-start-an-art-journal/https://mymodernmet.com/art-journal-ideas/https://theartofeducation.edu/2018/07/10/how-to-get-your-students- to-enjoy-visual-journaling/https://ally-twarog.weebly.com/uploads/5/5/4/0/5540177/visual_ journal_lesson_plan.pdf158 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XKEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI UnitREPUBLIK INDONESIA, 2021Buku Panduan Guru Seni Rupa 7untuk SMA/SMK Kelas XPenulis: Monika Irayati, Saraswati Dewi, Mira Balya AmriasihISBN 978-602-244-355-1 (jil.1) Aplikasi Seni dan DesainDalam Kehidupan Sehari-Hari Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari Unit 7, diharapkan siswa dapat: 1. Menjelaskan konsep Design Thinking berdasarkan isu yang diamati. 2. Menguraikan tahapan berpikir kritis untuk mengatasi permasalahan. 3. Memberikan contoh implementasi berpikir kritis melalui pendekatan Design Thinking. 4. Mempresentasikan isu dan kondisi permasalahan yang ada di lingkungan sekitar.Unit 7 | Aplikasi Seni dan Desain Dalam Kehidupan Sehari-Hari | 159Waktu total: 2 X 1 JPElemen dan Sub-Elemen CapaianMengalami• A.3 Mengamati, merekam dan mengumpulkan pengalaman dan informasi serupa.Menciptakan• C.2 Merekonstruksi bentuk sesuai dengan makna visual dan makna simbolik karya seni rupa dalam berbagai aliran, gaya serta visi penciptaan.Merefleksikan• R.1 Menghargai dan memahami pengalaman  estetik dan pembelajaran artistik.• R.2 Mengamati, memberikan penilaian dan membuat hubungan antara karya pribadi dan orang lain sebagai bagian dari proses berpikir tingkat tinggi dan bekerja artistik.Berpikir dan Bekerja Artistik• BBA.3 Menghasilkan karya kreatif dan inovatif, baik aplikatif maupun ekspresif sebagai bagian dari berpikir kritis, merasakan dan menghayati serta menuangkan gagasan secara sistematis dan teknologis.• BBA.4 Meninjau dan memperbarui karya pribadi.Berdampak• D.1 Memilih, menganalisa dan menghasilkan karya yang berdampak pada pembentukan karakter dan kepribadian diri sendiri maupun orang lain.160 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas X• D.2 Mengaitkan gagasan dan temuan berpikir kritis terhadap mata pelajaran yang lain sebagai korelasi fisik, sistem dan nilai untuk pengembangan diri serta menguatkan kearifan lokal.Profil Pelajar PancasilaMenelaah semua materi harapannya siswa dapat mengasah kemampuanbernalar kritis, mampu melihat segala sesuatu hal dari berbagaiperspektif dan terbuka terhadap pembuktian baru. Pelajar diharapkan juga bisa menjadi lebih kreatif dalam menghasilkangagasan atau ide yang orisinil. Gagasan ini terbentuk dari yang palingsederhana seperti ekspresi pikiran dan/atau perasaan sampai dengangagasan yang kompleks. Perkembangan gagasan ini erat kaitannya denganperasaan dan emosi, serta pengalaman dan pengetahuan yang didapatkanoleh pelajar tersebut, menjadi pembelajar sepanjang hayat.DeskripsiPada Unit 7 ini siswa akan mempelajari konsep berpikir kritis gunamengenali dan memahami berbagai isu dan masalah yang ada di lingkungansekitar dan mencari solusinya dengan pendekatan Design Thinking. Untukmenguasai materi ini, siswa dan guru dapat memilih pendekatan investigasikelompok, pembelajaran berbasis masalah maupun pembelajaran berbasisproyek untuk dapat mengamati masalah dan mencari solusi melaluipendekatan seni rupa dan desain. Untuk mengukur kompetensi akandilakukan melalui bentuk laporan tertulis dan presentasi dalam kelompok.Prosedur Kegiatan Pembelajaran1. Pokok-pokok Materia. Konsep Design ThinkingDesign Thinking adalah suatu proses atau metode pola pikir untukberempati terhadap permasalahan dan masalah yang berpusat padamanusia. Design Thinking meliputi proses-proses seperti analisis konteks,penemuan dan pembingkaian masalah, pembuatan ide dan solusi, Unit 7 | Aplikasi Seni dan Desain Dalam Kehidupan Sehari-Hari | 161berpikir kreatif, membuat sketsa dan menggambar, membuat model danmembuat prototipe, menguji dan mengevaluasi. Design Thinking sangat berguna dalam mengatasi masalah denganmelakukan reframing (menyusun ulang) masalah dengan cara-cara yangberpusat pada manusia, menciptakan banyak ide dalam brainstorming(bertukar pikiran) dan mengadopsi pendekatan langsung dalampembuatan prototype (sketsa awal) dan testing (uji publik). DesignThinking juga melibatkan eksperimen yang sedang berjalan: membuatsketsa, membuat prototype, testing, dan mencoba berbagai konsep dan ide.Berikut tahapan Design Thinking yang dapat dilakukan oleh siswa:a.1. BerempatiTahap pertama dari proses Design Thinking yaitu pemahaman empatiktentang masalah yang dicoba untuk diselesaikan. Siswa diajak untukmencari tahu lebih banyak tentang bidang yang menjadi perhatiandengan melalui cara pengamatan dan keterlibatan, agar siswamemperoleh pemahaman pribadi yang lebih jelas tentang masalah yangterjadi. Empati sangat penting untuk proses desain yang berpusat padamanusia dan empati memungkinkan pelajar untuk memikirkan desainyang berguna bagi kebutuhan pengguna.a.2. DefinisiPada tahapan definisi siswa akan mengumpulkan informasi yang telahdibuat dan dikumpulkan selama tahap berempati. Kemudian siswa dapatmenganalisis pengamatan dan membuat sintesisnya untuk menentukanmasalah inti yang telah diidentifikasi. Tahap pendefinisian akan membantu siswa untuk mengumpulkanide-ide hebat dalam membangun fitur, fungsi, dan elemen lain yangmemungkinkan mereka untuk menyelesaikan masalah atau paling tidak,memungkinkan pengguna untuk menyelesaikan masalah sendiri dengantingkat kesulitan minimal.162 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas Xa.3. IdeasiSelama tahap ketiga dari proses Design Thinking, siswa diajak siapuntuk mulai menghasilkan ide. Para siswa dapat mulai diajak untuk“berpikir kreatif ” (thinking out of the box) untuk mengidentifikasi solusibaru untuk pernyataan masalah yang dibuat, dan kita dapat mulaimencari cara alternatif untuk melihat masalah. Ada ratusan teknik memberikan percikan-percikan ide sepertiBrainstorm (dalam bahasa Indonesia curah gagasan adalah alat bantuyang digunakan untuk mengeluarkan ide dari setiap anggota tim yangdilakukan secara terstruktur dan sistematis. Kunci sukses suatu sesibrainstorming adalah suasana bebas tanpa kritik untuk menggali idekreatif demi mendapatkan solusi alternatif tanpa batas), Brain Write(bentuk dari curah gagasan dengan penambahan bentuk tertulis),Worst Possible Idea (salah satu bentuk pendekatan terbalik, denganmemberikan solusi-solusi yang terkesan buruk dan main-main, namundigunakan sebagai pemancing sehingga suasana lebih cair dan akhirnyadapat menemukan solusi yang baiknya) dan metode SCAMPER.SCAMPER merupakan singkatan dari substitute (pengganti), combine(kombinasi), adapt (beradaptasi), modify (modifikasi), put to anotheruse, eliminate (menghilangkan), dan reverse (memutar/membalikkan). Sesi Brainstorm dan Worst Possible Idea biasanya digunakan untukmerangsang pemikiran bebas dan untuk memperluas ruang masalah.Penting untuk mendapatkan sebanyak mungkin ide atau solusi masalah.Kita harus memilih beberapa teknik Ideation lainnya pada akhir fase Ideasiuntuk membantu kita menyelidiki dan menguji ide-ide kita sehinggakita dapat menemukan cara terbaik untuk memecahkan masalah ataumenyediakan elemen-elemen yang diperlukan untuk menghindarinya.a.4. PrototipePara siswa akan menghasilkan tugas akhir versi sederhana atau disebutPrototipe. Prototipe dapat dibagikan dan diuji oleh siswa itu sendiri,dalam bentuk uji kelompok kecil, atau pada sekelompok kecil orangdiluar lingkungan sekolah. Ini adalah fase eksperimental dan tujuannyaadalah untuk mengidentifikasi solusi terbaik untuk setiap masalah yang Unit 7 | Aplikasi Seni dan Desain Dalam Kehidupan Sehari-Hari | 163diidentifikasi dalam tiga tahap sebelumnya. Solusi diimplementasikandalam prototipe dan satu per satu, mereka diselidiki dan diterima,diperbaiki dan diperiksa ulang atau dapat diterima maupun ditolakberdasarkan pengalaman pengguna. Pada akhir tahap ini, siswa akan memiliki gagasan yang lebih baiktentang kendala yang melekat pada produk tugas akhir dan masalahyang ada serta memiliki pandangan yang lebih jelas tentang bagaimanapengguna yang sebenarnya akan berperilaku, berpikir dan rasakanketika berinteraksi dengan proses bagian akhir produk.a.5. Uji PublikDesainer menguji produk lengkap secara teliti dan menyeluruhmenggunakan solusi terbaik yang diidentifikasi selama fase pembuatanprototipe. Ini adalah tahap akhir dari design thinking, tetapi dalam prosesberulang, hasil yang dihasilkan selama fase testing sering digunakanuntuk mendefinisikan kembali satu atau lebih masalah dan memperjelaspengertian dan pemahaman pengguna, kondisi dan situasi saat penggunaan,bagaimana orang berpikir dan bereaksi, berperilaku dan merasakanserta berempati. Bahkan selama fase ini, perubahan dan penyempurnaandilakukan untuk mendapatkan solusi masalah dan memperoleh pemahamansedalam mungkin terhadap produk dan pengguna serta penggunaannya. Melalui konsep ini, siswa akan mengenal teori berpikir kritis untukmenanggapi isu-isu yang dihadapi dalam kehidupannya. Beberapacontoh penggunaan bahan untuk diskusi kelompok dapat digunakanberbagai potongan ilustrasi dan pertanyaan pemantik berikut ini:164 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XGambar 7.1. Berpikir vs. Berpikir Kritis Materi pelatihan www.mariberbagiseni.com (2018)Unit 7 | Aplikasi Seni dan Desain Dalam Kehidupan Sehari-Hari | 165b. Tahapan Berpikir Kritis Untuk Mengatasi PermasalahanKehadiran seni rupa menurut Feldman (1967) memiliki 3 fungsi dalamkehidupan manusia, yaitu:1. Fungsi Individual, seni digunakan untuk kepentingan ungkapan rasa/emosi perorangan berupa tanggapan, internalisasi, respons hasil renungan seseorang terhadap lingkungannya.2. Fungsi sosial kemasyarakatan, seni digunakan untuk kepentingan masyarakat luas seperti untuk penerangan, pendidikan, kesehatan, dan agama.3. Fungsi fisik kebendaan, seni digunakan berkaitan dengan sentuhan keindahan pada berbagai benda keperluan manusia: arsitektur, interior bangunan, perabotan, serta benda-benda pakai lainnya.Kehadiran seni dalam konteks kehidupan di masyarakat seharusnyamembawa manfaat dan fungsi yang luas. Hal ini diperkuat pendapatWisetrotomo (2020: 77) bahwa: …seni seharusnya memiliki multi fungsi. Seni tidak hanya menjadi ekspresi dunia batin yang tunggal dan soliter. Seni tak sekadar memuja artistik atau estetika dengan makna harfiah. Jika hanya itu, maka seni hanyalah produk yang dangkal dan tak berimplikasi pada nilai manfaat yang luas dan menggerakkan. Dimana kita semestinya meletakkan fungsi seni pada semua jalan kehidupan. Baik itu yang bersifat pragmatis, ekonomis, sosial, politis bahkan fungsi lintas iman. Fungsi lintas iman karena semestinya karya seni mampu menembus sekat-sekat agama, keyakinan, suku kelompok dan ras. Berdasarkan dua pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwakehadiran seni dalam konteks kehidupan manusia dapat berfungsi untukmengatasi permasalahan yang dihadapi dengan design thinking. Secaraskematis, tahapan design thinking disajikan pada gambar berikut:166 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XGambar 7.2. Latihan Berpikir Kritis 5 Metode ‘Mengapa?” Materi pelatihan www.mariberbagiseni.com (2018)Gambar 7.3. Diagram ilustrasi latihan berpikir kritis mengenai kemacetan Jakarta Materi pelatihan www.mariberbagiseni.com (2018) Unit 7 | Aplikasi Seni dan Desain Dalam Kehidupan Sehari-Hari | 167Gambar 7. 4. Suasana kesulitan yang dihadapi oleh penyandang disabilitas fisik untuk menyeberang jalan melalui tangga penyeberangan. www.apahabar.com (2018) Beberapa contoh permasalahan yang ada di sekitar kita, contoh diatas dapat menjadi landasan berpikir kiritis sebagai pengantar ke pokokbahasan selanjutnya tentang Design Thinking. Permasalahan dalamcontoh di atas berupa kemacetan lalu lintas dan prasarana umum yangdidesain tidak inklusif bagi orang-orang dengan kebutuhan khusus.c. Implementasi Berpikir Kritis Melalui Pendekatan Design ThinkingEksistensi kegiatan berkesenian selain sebagai wahana ekspresi, jugadapat digunakan sebagai instrumentasi dalam kehidupan. Maksudkonsep instrumentasi menunjukan bahwa seni sebagai alat atau mediauntuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks ini, keberadaan seni dan desain dapat difungsikansebagai alat untuk membantu manusia dalam mengatasi berbagaimasalah dalam kehidupannya. Melalui implementasi konsep ini,168 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas Xdiharapkan siswa memiliki pengalaman belajar sekaligus refleksi dirisecara langsung. Hal ini perlu dilakukan dengan tujuan agar siswamemiliki wawasan dan pengalaman dalam:• Belajar mengenali serta memahami perasaan, nilai-nilai, dan pemikiran dalam diri.• Membuat seseorang lebih mudah menerima ekspresi yang berbeda dari diri sendiri.• Dapat berempati dengan apa yang dirasakan oleh orang lain.• Belajar mengapresiasi proses dan menghargai hasil karya orang lain. Untuk itu, guru diharapkan juga dapat mencari berbagai bahanmengenai pendekatan seni rupa dan desain yang memudahkan hidupmanusia, atau dapat menggunakan contoh-contoh dibawah ini: Gambar 7.5. Perbandingan iklan tulisan dengan iklan visual. Materi pelatihan www.mariberbagiseni.com, https://www.phonearena.com/news/Theres-iPhone-and-then-theres-everything- else-says-Apple-in-response-to-Samsung-Galaxy-S-4-unveiling_id40945, (2013) Unit 7 | Aplikasi Seni dan Desain Dalam Kehidupan Sehari-Hari | 169Berbagai benda yang kita pakai sehari-hari mengandalkan unsur senirupa dan desain yang sangat kental, contohnya pada uang kertas, dapatdibedakan dengan indra penglihatan, indra peraba (ukuran dan konturpermukaan) serta berbagai pengaturan lain yang bisa diamati menggunakansensor khusus (seperti barcode, hologram dan tembus cahaya). Gambar 7.6. Desain uang kertas Indonesia https://www.infoperbankan.com/umum/mata-uang-baru-indonesia-2017-terdiri-dari-11-nominal.html (2017) Gambar 7.7. Ilustrasi cara kerja otak manusia dalam memproses informasi visual https://thenextscoop.com/effective-visual-content-marketing-plan-for-your-business/170 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XGambar 7.8. Seni Rupa sebagai alat visual yang paling mudah diterima otak manusia Materi pelatihan www.mariberbagiseni.com (2018)d. Mempresentasikan Isu dan Kondisi Permasalahan di Lingkungan Sekitar.Sejalan dengan salah satu keterampilan pembelajaran abad ke 21mengenai keterampilan komunikasi, maka pada bagian ini siswadiberi pengalaman untuk mengkomunikasikan temuannya terkaitimplementasi konsep Design Thinking terhadap isu dan kondisi dilingkungan sekitarnya. Unit 7 | Aplikasi Seni dan Desain Dalam Kehidupan Sehari-Hari | 171Gambar 7.9. Permasalahan warga yang kurang mampu menaati peraturan saat menikmati karya seni hingga malah merusak karya tersebut. https://hai.grid.id/read/07673287/4-hal-yang-harus-kamu-lakukan-di-museum-seni-supaya-nggak-malu-maluin?page=all (2018)172 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XSalah satu masalah ketidakpedulian masyarakat terhadap lingkungansekitarnya yaitu bentuk apresiasi terhadap karya seni yang sedangdipamerkan. Sebagai contoh yaitu pada peristiwa yang terjadi terhadapkarya seni Yayoi Kusuma yang dipamerkan di Museum Macan.Antusiasme berlebih dengan menyentuh karya tersebut menimbulkankerusakan terhadap karya tersebut.Analisis MasalahAnalisis permasalahan yang terjadi dan temukan potensi solusi denganpendekatan seni rupa dan desainnya. Siswa dapat dipantik pemikirannyadengan melakukan berbagai alternatif kegiatan untuk memecahkansolusi. Siswa mengusulkan sebuah permasalahan yang dilihatnya dalamkehidupan sehari-hari dan membuat asumsi pendekatan seni dan desainyang akan digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.2. Langkah-langkah kegiatan pembelajarana. Persiapan Mengajar:• Guru melaksanakan apersepsi• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran• Untuk memantik diskusi, guru menyampaikan pertanyaan- pertanyaan pemantikb. Kegiatan Pengajaran di Kelas• Kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berdasarkan konsep Design Thinking dengan tahapan sebagai berikut: b.1. Tahap 1 mengidentifikasi topik masalah serta mengatur ke dalam kelompok berdiskusi. • Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menampilkan gambar yang memantik diskusi dan berpikir kritis tentang peran seni rupa dan desain sebagai salah satu cara untuk memecahkan masalah. Unit 7 | Aplikasi Seni dan Desain Dalam Kehidupan Sehari-Hari | 173• Siswa berkelompok sesuai dengan topik yang dipilih. Tahap 2 merencanakan tugas yang akan dipelajari • Guru membantu siswa untuk merencanakan tugas yang akan dipelajari, yaitu memandu mempelajari topik-topik yang sudah dipilih siswa. • Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil yang berisi 5-8 orang guna mempermudah sesi diskusi dan kerja kelompok. Tahap 3 menentukan berbagai alternatif solusi untuk pemecahan masalah. • Guru menampilkan masing-masing topik terkait dengan teks eksplanasi. • Siswa menentukan alternatif pemecahan masalah secara berkelompok berdasarkan topik yang sudah dipilih. Tahap 4 menyiapkan laporan akhir. • Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk menyiapkan laporan akhir/ menyusun teks eksplanasi berdasarkan topik yang sudah diinvestigasi. • Siswa menyusun laporan berdasarkan hasil investigasi. Tahap 5 mempresentasikan laporan akhir. • Guru memandu siswa untuk melaksanakan presentasi laporan akhir/hasil menyusun teks eksplanasi secara berkelompok. Tahap 6 evaluasi. • Guru memandu proses evaluasi yaitu pemberian umpan balik antar kelompok.c. Kegiatan Akhir• Melaksanakan evaluasi proses pembelajaran• Menyimpulkan materi pembelajaran• Tindak lanjut174 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XKegiatan Pembelajaran AlternatifKegiatan alternatif dilakukan jika kegiatan yang dilaksanakan di kelasbelum dirasa memadai dapat melakukan aktivitas Still Life Drawingatau menggambar suasana yang terjadi (menggambar ilustrasi). Kegiatanini diharapkan dapat membantu siswa untuk belajar memahamiberbagai sudut pandang (over view). Dengan refleksi terhadap kegiatanmenggambar dengan berbagai sudut pandang, diharapkan dapatmembuka pikiran siswa mengenai cara menghargai keberagaman sudutpandang dan perbedaan pendapat, bahwa melihat suatu hal tidak hanyadari satu sudut pandang, namun dapat melihat permasalahan dariberbagai sudut pandang. Gambar 7.10. Kegiatan pembelajaran alternatif Still Life Drawing Materi pelatihan www.mariberbagiseni.com (2018) Gambar dadu di kiri yang menutupi benda di belakangnya, membuatsiswa tidak bisa mengetahui dengan pasti benda apa yang ada dibelakangnya, sementara dari posisi sebaliknya, siswa lainnya tidak dapatmelihat kotak putih itu sebagai dadu, dari diskusi kelompok diharapkan Unit 7 | Aplikasi Seni dan Desain Dalam Kehidupan Sehari-Hari | 175tercetus diskusi antara anak yang memakai asumsi pribadi dan anak yangmengandalkan pencarian fakta, benda apakah yang sebenarnya ada dibalik benda di depannya. Atau dapat juga menggunakan alternatif ilustrasi yang lebihsederhana seperti ini: Gambar 7.11 Hewan apakah ini? Jelaskan sudut pandang dan alasanmu! https://www.the-sun.com/news/1130008/baby-goat-optical-illusion-kookaburra-photo/ (2020)Refleksi GuruUntuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran, guru diharapkanmelaksanakan refleksi kegiatan belajar mengajar di kelas. Cobalah untukmenjawab pertanyaan di bawah ini:• Dari serangkaian pembelajaran, apa proses yang menurut guru paling berhasil dilakukan?• Apa saja kesulitan yang dialami selama proses pembelajaran?• Apa saja langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran?176 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas X• Apakah siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik? Sertakan alasannya• Untuk proses pembelajaran mendatang yang lebih baik, apa saja yang perlu perhatikan sebagai guru?PenilaianProsedur Tes : Asesmen harianJenis Tes : Tertulis dan DiskusiBentuk Tes : Presentasi dan Diskusi KelompokInstrumen Tes : Pertanyaan ini dapat digunakan untuk bahan penilaian:Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas• Jelaskan konsep Design Thinking menurutmu!• Uraikan tahapan berpikir kritis untuk mengatasi permasalahan yang ada di sekitarmu!• Berikan contoh implementasi berpikir kritis melalui pendekatan Design Thinking!• Presentasikanlah isu dan kondisi permasalahan yang ada di lingkungan sekitarmu.Kriteria penilaian:Penilaian berdasarkan pemahaman siswa terhadap pokok bahasan. Unit 7 | Aplikasi Seni dan Desain Dalam Kehidupan Sehari-Hari | 177Lembar Kerja SiswaLembar Kerja Siswa (LKS)Nama Siswa : ……………………………………Kelas : ……………………………………Tema : ……………………………………Tujuan Pembelajaran :Mendefinisikan isu dan permasalahan yang ada di sekitarLangkah-Langkah Kegiatan:1. Sebelum mengisi lembar kerja di bawah ini, coba kamu catat beberapa isu-isu yang sedang aktual saat ini2. Berdasarkan isu-isu yang sudah tercatat, silahkan ajukan solusi dan tahapan yang dapat dilakukan dengan cara melengkapi data berikut ini Gambar 7.12. Mind Mapping Software Selection Sumber: https://www.predictiveanalyticstoday.com/what-is-mind-mapping-software/ (2013)178 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XNo Isu-isu Aktual Asumsi solusi yang Tahapan berpikir kritis ditawarkan yang akan dilakukan1. Sampah Membuat poster2.3.4.5.6.7.8.9.10. Unit 7 | Aplikasi Seni dan Desain Dalam Kehidupan Sehari-Hari | 179Referensi:Feldman, E. B. (1967). Art as Image and Idea. New Jersey: Prentice-Hall Inc.Wisetrotomo, S. (2020). Ombak Perubahan, Problem Sekitar Fungsi Seni dan Kritik Kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit Nyala.Dampak Seni Dalam Masyarakat, Koalisi Seni Indonesia, Jakarta, 2018.http://sixsigmaindonesia.com/category/lean-six-sigma/https://www.brainpickings.org/2014/01/29/carol-dweck-mindset/https://www.un.org/esa/socdev/rwss/2016/full-report.pdfhttps://www.nurturedevelopment.org/asset-based-community- development/#:~:text=Asset%20Based%20Community%20 Development%20builds,on%20identifying%20and%20servicing%20 needs.https://gtk.kemdikbud.go.id/read-news/upaya-mengakselerasi- pemerataan-pendidikan-di-indonesiahttps://www.merdeka.com/jatim/macam-macam-seni-serta-fungsinya- dalam-kehidupan-sehari-hari-anda-wajib-tahu-kln.htmlhttps://guruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/membudayakan-seni- dalam-kehidupan-sehari-hari/https://belajargiat.id/seni/https://medicine-man.net/2017/11/07/how-does-design-effect-our- lives/https://www.business2community.com/web-design/how-design- impacts-your-daily-life-02140797180 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XKEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI UnitREPUBLIK INDONESIA, 2021Buku Panduan Guru Seni Rupa 8untuk SMA/SMK Kelas XPenulis: Monika Irayati, Saraswati Dewi, Mira Balya AmriasihISBN 978-602-244-355-1 (jil.1)Membuat Mockup/ Prototipe/Sketsa Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari Unit 8, diharapkan siswa dapat: 1. Menyusun konsep berkarya berdasarkan isu-isu yang dihadapi dengan menggunakan konsep dan tahapan Design Thinking. 2. Menguraikan implementasi tahapan Design Thinking (berempati, definisi, Ideasi, Prototipe dan Uji Publik) dalam proses pembuatan mockup/prototipe/sketsa awal. 3. Merancang mockup/prototipe/ sketsa awal berdasarkan isu-isu yang dipilih untuk diatasi melalui penerapan Design Thinking.Unit 8 | Membuat Maket/Prototipe/Sketsa | 181Waktu total: 2 X 1 JPElemen dan Sub-Elemen CapaianMenciptakan• C.1 Menggunakan aneka media, bahan, alat, teknologi dan proses dengan keterampilan, kemandirian dan keluwesan yang makin meningkat untuk menciptakan atau mengembangkan karyanya.• C.2 Merekonstruksi bentuk sesuai dengan makna visual dan makna simbolik karya seni rupa dalam berbagai aliran, gaya serta visi penciptaan.• C.3 Memilih, menggunakan dan/atau menggabungkan aneka media, bahan, alat, teknologi dan proses yang sesuai dengan tujuan karyanya.Merefleksikan• R.1 Menghargai dan memahami pengalaman  estetik dan pembelajaran artistik.• R.2 Mengamati, memberikan penilaian dan membuat hubungan antara karya pribadi dan orang lain sebagai bagian dari proses berpikir tingkat tinggi dan bekerja artistik.Berpikir dan Bekerja Artistik• BBA.3 Menghasilkan karya kreatif dan inovatif, baik aplikatif maupun ekspresif sebagai bagian dari berpikir kritis, merasakan dan menghayati serta menuangkan gagasan secara sistematis dan teknologis.• BBA.4 Meninjau dan memperbarui karya pribadi.Berdampak• D.1 Memilih, menganalisa dan menghasilkan karya yang berdampak pada pembentukan karakter dan kepribadian diri sendiri maupun orang lain.182 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas X• D.2 Mengaitkan gagasan dan temuan berpikir kritis terhadap mata pelajaran yang lain sebagai korelasi fisik, sistem dan nilai untuk pengembangan diri serta menguatkan kearifan lokal.Profil Pelajar PancasilaMenelaah semua materi harapannya siswa dapat mengasah kemampuanbernalar kritis, mampu melihat segala sesuatu hal dari berbagaiperspektif dan terbuka terhadap pembuktian baru. Pelajar diharapkan juga bisa menjadi lebih kreatif dalammenghasilkan gagasan atau ide yang orisinil. Gagasan ini terbentukdari yang paling sederhana seperti ekspresi pikiran dan/atau perasaansampai dengan gagasan yang kompleks. Perkembangan gagasan inierat kaitannya dengan perasaan dan emosi, serta pengalaman danpengetahuan yang didapatkan oleh pelajar tersebut, menjadi pembelajarsepanjang hayat.DeskripsiPada Unit 8 ini siswa akan melanjuti proses belajar dengan konsepDesign Thinking dan masuk ke dalam tahapan membuat prototipe danmelakukan uji publik. Untuk menguasai materi ini, siswa dan gurudapat memilih pendekatan investigasi perorangan dalam mengeksplorasikonsep dan mempresentasikan hasil karya kepada publik. Untukmengukur dampak karya bagi publik, akan dilakukan tes tertulis dalambentuk kuesioner dan laporan proses yang telah didokumentasikandalam Jurnal Visual.Prosedur Kegiatan Pembelajaran1. Pokok-pokok Materia. Implementasi Tahapan Design Thinking dalam Proses PembuatanMockup/Prototipe/SketsaPada tahap ini, guru memfasilitasi dan membimbing siswa untukmengimplementasikan konsep dan tahapan Design Thinking dalam Unit 8 | Membuat Maket/Prototipe/Sketsa | 183menghadapi isu-isu aktual yang dipilih oleh siswa. Secara terstruktur,siswa menyusun rumusan dari tahapan-tahapan Design Thinkingberdasarkan masalah yang akan diatasinya di bawah bimbingan guru.Siswa akan mencatat prosesnya dalam laporan tertulis.b. Praktek Pembuatan Mockup/Prototipe/SketsaPraktek pembuatan mockup/prototipe/sketsa dilakukan berdasarkandokumen laporan tertulis yang sudah dilakukan sebelumnya. Pada bagianini para siswa akan memperoleh pengalaman belajar secara konkret.Pendekatan membuat sketsa dapat dilihat di beberapa sumber bacaanberikut ini: b.1. Sketsa Sketsa adalah gambar yang bersifat cepat yang menampilkan garis- garis besarnya saja, yang tidak dimaksudkan sebagai hasil akhir dari suatu karya. Sketsa juga dapat diartikan sebagai rancangan, denah, bagan dan semacamnya. Pembuatan sketsa tergolong murah dan cepat, sehingga segera mendapatkan umpan balik dari hasil uji publik. Gambar 8.1 Sketsa atau mock-up dengan menggunakan gambar atau ilustrasi. Karya koleksi www.ganara.art (2021)184 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas Xb.2. StoryboardStoryboard adalah suatu sketsa gambar yang disusun secara berurutansesuai naskah cerita, dengan storyboard maka pembuat cerita dapatmenyampaikan ide cerita secara lebih mudah kepada orang lain.Storyboard juga dapat di artikan sebagai naskah yang disajikan dalambentuk sketsa gambar yang berurutan, berguna untuk memudahkanpembuatan alur cerita maupun pengambilan gambar. Gambar 8.2. Sketsa atau mock-up dengan menggunakan gambar atau ilustrasi. Karya koleksi www.ganara.art (2021)b.3. Prototipe 1:1Prototipe dengan skala 1 banding 1 merupakan model yang dibuatmenyerupai hasil akhirnya, dengan ukuran, bentuk dan bahan yangsudah menyerupai, namun dikategorikan sebagai prototipe awal Unit 8 | Membuat Maket/Prototipe/Sketsa | 185karena masih terbukanya ruang untuk perbaikan jika dirasa masih ada yang kurang saat uji coba publik. Setelah membuat sketsa dan storyboard, siswa dapat membuat prototipe final ini. Gambar 8.3. Sketsa atau mock-up dengan menggunakan gambar atau ilustrasi. Karya koleksi www.ganara.art (2021)c. Uji PublikKegiatan uji publik akan dilakukan setelah laporan tertulis dan praktiktelah diselesaikan oleh siswa. Pada sesi ini mereka dilatih untuk berpikirkritis dan berkomunikasi kepada publik. Namun pada unit pembelajaran8 ini siswa hanya diperkenalkan dengan beberapa pendekatan uji publikyang detail pelaksanaannya pada Unit Pembelajaran 10 dan saat UjianAkhir Semester Genap Kelas X.2. Langkah-langkah kegiatan pembelajarana. Persiapan Mengajar: a. 1. Guru membuat materi sesuai topik dengan alat peraga, misalnya: menampilkan presentasi PowerPoint/menuliskan di papan tulis/186 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas Xmemberikan fotokopi materi, membuat pra tes dan pasca tes, atau pun menyertakan contoh benda/material yang dibutuhkan. a.2. Sebelum pemaparan materi, Guru mencari tahu informasi dan wawasan terkait dengan materi yang akan diberikan kepada siswa melalui buku maupun internet (Misalnya: Google, Pinterest, Youtube) agar pembelajaran dapat berlangsung dengan lebih optimal. a.3. Guru menyiapkan pertanyaan pemantik diskusi. a.4. Guru menyiapkan karya sebagai contoh.b. Kegiatan Mengajar di KelasKegiatan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaranberbasis masalah maupun pembelajaran berbasis proyek. Guru dapatmemilih model-model yang relevan dengan materi di Unit 8 ini. Salahsatu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah pembelajaranberbasis Proyek. Menurut Rais dalam Lestari (2015) langkah-langkah modelpembelajaran Project Based Learning adalah sebagai berikut: 1. Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan menantang (start with the big question) 2. Merencanakan proyek (design a plan for the project) 3. Menyusun jadwal aktivitas (create a schedule) 4. Mengawasi jalannya proyek (monitor the students and the progress of the project) 5. Penilaian terhadap produk yang dihasilkan (assess the outcome) 6. Evaluasi (evaluate the experience). Sejalan dengan langkah-langkah di atas maka tahapan pembelajarandilakukan dengan tahapan: 1. Penentuan pertanyaan mendasar (start with essential question)  Guru mengajukan pertanyaan esensial yang bersifat terbuka, provokatif, menantang, membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan terkait dengan kehidupan siswa. Unit 8 | Membuat Maket/Prototipe/Sketsa | 1872. Menyusun perencanaan proyek (design project)  Guru dan siswa menyusun perencanaan proyek secara kolaboratif untuk membuat maket/prototipe/sketsa dengan cara menyusun: aturan main, pemilihan kegiatan untuk menjawab pertanyaan penting dengan cara mengintegrasikan materi, alat dan bahan yang dapat digunakan untuk penyelesaian proyek. 3. Menyusun jadwal (create schedule)  Guru dan siswa menyusun jadwal kegiatan dalam menyelesaikan proyek sebagai bahan monitoring kemajuan belajar dengan tahapan antara lain: membuat jadwal untuk menyelesaikan proyek, menentukan batas waktu penyelesaian proyek, mengajak siswa agar merencanakan cara yang baru, membimbing siswa membuat proyek, dan meminta siswa untuk membuat penjelasan tentang cara pemilihan waktu. 4. Mengawasi siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and progress of project)  • Guru memantau kegiatan siswa selama menyelesaikan proyek. • Guru memfasilitasi siswa selama praktik sehingga berperan menjadi mentor bagi aktivitas siswa. • Untuk merekam kegiatan siswa, guru menyusun rubrik pemantauan. 5. Penilaian hasil (assess the outcome)  • Guru mengevaluasi capaian dalam pembuatan maket/ prototipe/sketsa yang dibuat siswa. • Guru memberi umpan balik terkait tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa. • Guru membantu siswa dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. • Guru mengadakan penilaian produk melalui presentasi masing-masing kelompok secara bergantian. 6. Evaluasi Pengalaman (evaluation the experience)  • Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan dan188 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas Xhasil proyek pembuatan maket/prototipe/sketsa. • Siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek. • Guru dan siswa berdiskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran agar ditemukan suatu temuan baru untuk menjawab permasalahan yang diajukan.3. Kegiatan Akhir • Melaksanakan evaluasi proses pembelajaran • Menyimpulkan materi pembelajaran • Tindak lanjutKegiatan AlternatifKegiatan alternatif yang dapat dilakukan jikalau kegiatan yangdilaksanakan di kelas tidak terlaksana adalah dengan membuat diskusikelompok di luar ruangan dengan memperhatikan lingkungan sekitaragar lebih dekat dan mudah mengamati masalah yang diangkat.Refleksi GuruUntuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran, guru diharapkanmelaksanakan refleksi kegiatan belajar mengajar di kelas. Cobalah untukmenjawab pertanyaan di bawah ini:• Dari serangkaian pembelajaran, apa proses yang menurut guru paling berhasil dilakukan?• Apa saja kesulitan yang dialami selama proses pembelajaran?• Apa saja langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran?• Apakah siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik? Sertakan alasannya• Untuk proses pembelajaran mendatang yang lebih baik, apa saja yang perlu perhatikan sebagai guru? Unit 8 | Membuat Maket/Prototipe/Sketsa | 189AsesmenProsedur Tes : Tugas Ujian Tengah SemesterJenis Tes : Tertulis, kerja praktek dan presentasiBentuk Tes : Presentasi dan Diskusi KelompokInstrumen Tes : Penilaian yang dilakukan dapat menggunakan contoh pertanyaan-pertanyaan di bawah ini: 1. Uraikan tahapan Design Thinking dengan tepat. 2. Susunlah konsep berkarya berdasarkan isu-isu yang dihadapi dengan menggunakan konsep dan tahapan Design Thinking. 3. Uraikan implementasi tahapan Design Thinking dalam proses pembuatan maket/prototipe/sketsa dalam menghadapi isu-isu yang dipilih. 4. Buatlah rancangan maket/prototipe/sketsa berdasarkan isu-isu yang dipilih untuk diatasi melalui penerapan Design ThinkingLembar Kerja SiswaLembar Kerja Siswa (LKS)Nama Siswa : ……………………………………Kelas : ……………………………………Tema : …………………………………… Tujuan Pembelajaran : Menerapkan konsep Design Thinkingdalam menanggapi isu-isu yang dihadapi siswa.Langkah-Langkah Kegiatan:1. Sebelum mengisi lembar kerja di bawah ini, coba kamu catat beberapa isu-isu yang sedang aktual saat ini.190 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas X2. Berdasarkan isu-isu yang sudah tercatat, silahkan pilih salah satu isu untuk diatasi dengan pendekatan Design Thinking dengan cara melengkapi data berikut ini:3. Isu/permasalahan: ……………….No Tahapan Design Thinking Deskripsi kegiatan/solusi Gambar/sketsa1. Berempati2. Definisi3. Ideasi4. Prototipe5. dan Uji Publik Berdasarkan tahapan pada poin 3 di atas, rancanglah maket/prototipe/sketsa.Format Penilaian PresentasiNo Aspek Penilaian HASIL Keterangan Kurang Sedang Baik1. Kesesuain dengan isu yang dipilih2. Kesesuaian dengan langkah Design Thinking3. Kejelasan materi yang disampaikan4. Sistematika materi berdasarkan DTFormat Penilaian Praktek Membuat PrototipeNo Aspek Penilaian HASIL Keterangan Kurang Sedang Baik1. Kesesuain dengan isu yang dipilih*2. Kesesuaian dengan pendekatan Design Thinking3. Keindahan4. Keselarasan antara tujuan/ pesan/ ide dengan tampilan5. Konsep Rencana uji publik Unit 8 | Membuat Maket/Prototipe/Sketsa | 191Kriteria penilaian 1. Orisinalitas ide dari prototipe 2. Prototipe tersebut tepat sasaran 3. Prototipe tersebut dapat diimplementasikan dengan baik.Referensi:5 Stages in the Design Thinking Processhttps://sis.binus.ac.id/2019/04/09/prototyping-strategies/https://lancangkuning.com/post/13386/tahapan-pembuatan-prototype- produk-atau-jasa-secara-umum.htmlhttps://tedas.id/pendidikan/publik/pengertian-prototype/

192 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas X



Page 2

menggunakan pertanyaan-pertanyaan esensial yang diberikan guru. Mereka hanya akan menuliskan jawaban dari pertanyaannya dalam kalimat yang utuh dan lengkap. Siswa tidak perlu menuliskan pertanyaannya. Guru dapat menghubungkan kegiatan kritik seni rupa ini dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Ajak siswa untuk menggunakan huruf kapital dan tanda baca yang benar dan tepat. Contoh Daftar Pertanyaan Esensial Untuk Bahas Diskusi PadaUmumnya Untuk Semua Fase• Apa judul karyamu?• Apakah yang paling kamu sukai dari karyamu? Kenapa kamu menyukainya?• Darimana kamu mendapatkan idemu? Apa atau siapa yang menjadi inspirasimu? Bagaimana cara kamu membuatnya?• Apa yang membedakan karyamu dengan karya orang lain?• Apa yang menjadi fokus atau tema utama karyamu?• Bagian mana yang terasa paling mudah dalam proses pembuatan karyamu?• Bagian mana yang terasa sulit?• Bagaimana strategimu untuk mengatasi kesulitan tersebut? Apa yang kamu rasakan setelah kamu berhasil mengatasi bagian yang tersulit dalam proses berkaryamu?• Bagaimana perasaanmu setelah menyelesaikan karya ini sampai tuntas?• Jika ada kesempatannya, apakah ada bagian dari karyamu yang ingin kamu ubah? Mengapa?• Bagaimana pendapatmu tentang subjek lukisan ini?• Kira-kira apa yang dialami atau dipikirkan senimannya saat ia membuat karya ini?• Apa yang bisa dianggap sebagai keberhasilan dari karya ini? Apa yang belum? Panduan Umum | 433.2.4. Suasana Pembelajaran PositifSeluruh elemen sekolah memegang peranan penting dalam menciptakansuasana pembelajaran yang positif. Ini ditandai dengan suasana kelasdan sekolah yang aman, nyaman dan memberikan kesempatan bagi siswauntuk memenuhi potensi mereka. Penting untuk disadari bahwa setiap siswa datang dari berbagaikalangan yang mungkin sama atau berbeda, baik dengan siswa lainmaupun para gurunya. Mereka juga memiliki minat, bakat dankemampuan yang berbeda satu sama lain. Mereka bahkan mungkinmemiliki kemampuan fisik atau mental yang berbeda dengan siswa yanglain. Perbedaan-perbedaan ini adalah sebuah kewajaran dan semua samapenting dan berharganya dengan yang lain. Tidak ada yang patut lebihatau kurang dihormati oleh semua elemen sekolah. Semua mendapatkanpenghargaan dan penghormatan yang sama. Misalnya, meskipun sekolah tempat guru mengajar terletak di daerahtertentu, namun guru juga menghargai siswa yang berlatar belakangbudaya dari daerah lain. Pada pembelajaran Seni Rupa, guru diberikankeleluasaan untuk mempertimbangkan dan memasukkan nilai-nilaibudaya dari daerah tempatnya berada dengan tetap berlandaskan padaPersatuan Indonesia. Siswa mungkin juga memiliki kemampuan fisik atau mentalyang berbeda, misalnya memiliki daya serap yang lebih rendah darirata-rata atau memiliki gangguan fisik yang menyebabkannya tidakdapat melakukan pekerjaan tertentu. Atau justru di suatu sekolah,terdapat anak-anak yang sangat berbakat dan memiliki kemampuandi atas rata-rata. Pada pembelajaran Seni Rupa, sekolah dan gurudiberikan keleluasaan untuk menyesuaikan atau memperkaya kegiatanpembelajaran sesuai kebutuhan setempat. Guru dapat menurunkanatau menaikkan standar sesuai kebutuhan kelas dan pasa siswa. Bukupanduan ini memberikan beberapa ide untuk penyesuaian-penyesuaianyang mungkin diperlukan. Peran guru adalah untuk menemukan dan menyingkap kompetensidan latar belakang para siswa sehingga setiap siswa dapat mengeluarkankemampuan terbaiknya. Penting sekali bagi guru untuk menyadari dan44 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas Xmenanamkan bahwa guru dan siswa tidak sedang berkompetisi dengansiapapun dan yang terpenting adalah setiap saat menjadi lebih baik daridiri masing-masing sebelumnya. Sekolah dan guru yang berhasil membangun kesadaran ini akanmendapatkan suasana pembelajaran yang positif dimana seluruh siswamerasa percaya diri untuk mengekspresikan diri, memberi saran ataumasukan, mengambil resiko, bertanya, meminta bantuan dan mengakuikesulitan yang mereka hadapi. Siswa juga menghargai proses dankemajuan diri mereka maupun orang lain. Suasana pembelajaran yang positif akan menciptakan pengalamanpembelajaran yang menyenangkan dan ditunggu-tunggu. Siswamenyadari pentingnya bagi mereka mempelajari sesuatu dan melihathubungan atau kegunaannya dengan kehidupan mereka sehari-hari. Dengan melihat bagaimana guru mereka juga turut belajar danmemberikan ruang yang cukup bagi mereka menjadi versi terbaikdirinya sendiri, siswa akhirnya melihat bahwa pembelajaran adalahproses seumur hidup yang berdampak dan pengalaman pembelajaranyang menyenangkan diharapkan membuat mereka tergerak menjadipembelajar seumur hidup yang antusias (enthusiastic life long learner).3.2.5. Strategi PengajaranJika guru tidak memiliki latar belakang seni rupa, buku panduan inibisa digunakan untuk memfasilitasi siswa dalam pembelajaran senirupa. Sebagai guru, seseorang hanya perlu membiarkan kreativitasnyamengalir, membuka diri terhadap berbagai gagasan, ketidaknyamanan,ketidakjelasan, kemungkinan-kemungkinan baru dan bersedia untukmencoba dan belajar dari kegagalan atau kesalahan sebelumnya.Guru menanamkan sikap ini melalui pembelajaran Seni Rupa. Siswamerupakan cerminan diri guru, sehingga penting bagi seorang gurusendiri untuk mengalami atau menjadi apapun yang ingin ia ajarkanpada siswanya. Sangat disarankan untuk menggunakan aneka cara yang berbedauntuk setiap aktivitas. Kegiatan pembelajaran dapat menggunakanteks, lisan, visual atau praktik langsung (hands on) berdasarkan kondisi Panduan Umum | 45sekolah atau siswa dan ketersediaan bahan dan alat di sekitar sekolah.Sebisa mungkin gunakan konteks kehidupan sehari-hari yang sekiranyaterhubung dan bermakna bagi para siswa. Sekolah yang berada didaerah pegunungan, pastinya akan memiliki konteks yang berbedadengan sekolah yang berlokasi di daerah pantai. Sekolah dan guru diberikeleluasaan untuk menyesuaikan dengan konteks setempat. Fokus pembelajaran seni rupa haruslah selalu mengenaiperkembangan pembelajaran siswa, bukan bagaimana guru menyajikanpelajaran atau sekadar memenuhi target pelajaran. Pembelajaran SeniRupa memberikan pilihan dan keleluasaan cara dan sarana bagi siswauntuk menunjukkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan mereka. Strategi Pengajaran untuk Membangun Suasana Pembelajaran Positif3.2.6. Diferensiasi dalam PengajaranSetiap siswa memiliki kebutuhan dan kecepatan belajar yang berbeda-beda. Diferensiasi (ada pembedaan) akan membantu untuk memenuhikebutuhan para siswa. Ini berarti Anda berupaya untuk mencari metodepengajaran, kegiatan pembelajaran atau sumber daya yang sesuai dengankebutuhan para siswa sehingga pembelajarannya menjadi tepat sasarandan menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan. Tujuannyatentu saja agar mereka berhasil mencapai tujuan pembelajarannyamasing-masing. Diferensiasi instruksi pembelajaran dapat dibuat berdasarkan halberikut :• Membuat 3 tingkat kesulitan yang berbeda untuk satu kegiatan. Kelas akan mengerjakan kegiatan yang sesuai dengan kemampuan rata-rata siswa. Kemudian guru memberikan dukungan ekstra untuk para siswa yang kesulitan dengan suatu keterampilan atau konsep tertentu dan memberikan tantangan lebih bagi mereka yang di atas rata-rata.• Menempatkan siswa dengan berbagai tingkat kemampuan berbeda dalam satu kelompok kerja. Siswa yang tertinggal dapat belajar atau mendapatkan ide dari mereka yang memiliki kemampuan46 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas Xrata-rata atau lebih. Sementara siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata dapat mengembangkan pemahaman mereka dengan cara menjelaskan pada teman lainnya. Metode ini efektif dan menguntungkan semua pihak.• Membuat variasi kegiatan atau hasil akhir : Para siswa menuju tujuan yang sama melalui berbagai cara. Siswa diberi kebebasan untuk menciptakan karya yang sesuai dengan minat atau kemampuannya.3.2.7. Alat Bahan (Resources)Biasanya sumber daya yang dipakai meliputi apapun yang umumnyadiperlukan untuk membuat karya seni rupa, seperti pensil, cat ataulempung. Namun jika sekolah tidak memiliki akses terhadap sumberdaya tersebut atau sumber daya yang disarankan terlalu mahal, gurudapat menggunakan sumber daya lain yang tersedia di alam sepertimisalnya batu, daun, ranting, kulit kerang atau bahan bekas/ bahan daurulang seperti misalnya bekas kemasan, kardus, tutup botol atau plastik.Guru dapat menghubungkannya dengan konsep pengelolaan kebersihanlingkungan (dimensi profil Pelajar Pancasila Beriman, Bertakwa KepadaTuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia) dan kreativitas (dimensiKreatif ). Buku panduan ini juga menyediakan gambar atau link yangdapat digunakan untuk membantu pembelajaran. Sebaiknya kelas SeniRupa memiliki akses pada air terutama untuk bersih-bersih setelahkegiatan yang mungkin kotor atau berantakan. Seandainya sekolah memiliki sumber daya teknologi digital,ini dapat digunakan untuk melakukan riset, mencari gagasan danmemudahkan proses dokumentasi karya. Namun sangat disarankanuntuk tidak semata bertumpu pada teknologi digital. Teknologi digitalhanya digunakan apabila memiliki nilai tambah bagi siswa Anda. Tidaksemua yang ada di internet merupakan informasi yang berguna danlayak disampaikan, sekolah dan guru harus pandai memilah dan memilihsumber yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Panduan Umum | 473.2.8. Faktor KeamananKeamanan adalah faktor yang sangat penting dalam proses pembelajaranseni rupa yang banyak melibatkan bahan dan alat, termasuk aneka alatpemotong dan penyambung. Hal-hal berikut sangat penting untukdiperhatikan:• Tata letak kelas memungkinkan guru untuk memantau seluruh Siswa. Tata letak kelas tidak harus selalu klasikal, namun dapat juga berbentuk huruf ‘U’ atau dikelompokkan menjadi beberapa titik meja.Runway Stadium• Terutama saat bekerja dengan bahan yang basah seperti cat atau lempung, sebaiknya siswa menggunakan celemek/baju pelapis/plastik yang dapat melindungi seragam atau pakaian mereka.• Gunakan bahan yang tidak beracun dan aman untuk siswa (non toxic).• Berikan instruksi sejelas mungkin dan awasi siswa terutama saat bekerja dengan alat atau bahan yang berpotensi bahaya seperti benda tajam dan panas (contohnya gunting, cutter, pisau, lem super, lem tembak dll).• Pastikan lantai bersih dari benda apapun dan kering untuk mencegah kecelakaan karena tersandung atau terpeleset.• Sejak 6 minggu pertama, tanamkan rutin mengenai pemeliharaan, pembersihan dan perawatan karya, alat dan bahan mereka. Setiap siswa bertanggung jawab atas kebersihan dan keselamatan dirinya dan orang lain.• Saat bekerja dengan teknologi digital, guru juga perlu memperhatikan keselamatan elektronik (e-safety), misalnya pastikan48 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas Xagar siswa tidak membagikan password pada orang lain, memasang filter agar siswa tidak terpapar dengan konten yang tidak patut, memeriksa situs yang akan digunakan terlebih dulu, termasuk menyiapkan siswa terhadap resiko-resiko yang mungkin mereka hadapi saat mengunggah karya atau komentar secara daring.3.2.9. Keterlibatan Orangtua dan Lingkungan TerdekatPencapaian dan kemajuan seorang siswa terutama dipengaruhi olehorangtua dan lingkungan terdekatnya. Penting sekali untuk melibatkanorangtua secara penuh untuk menyelaraskan pembelajaran di sekolahdan di rumah. Beberapa ide untuk melibatkan orangtua dan lingkunganterdekat dalam pembelajaran seni rupa:1. Komunikasikan tujuan pembelajaran dan harapan capaian pembelajaran yang telah anda sepakati bersama para siswa.2. Komunikasikan mengenai sikap yang diharapkan dalam pembelajaran seni rupa (misalnya bahwa tidak ada yang salah atau benar dalam seni, setiap pencapaian sangat berarti, tiap anak memiliki minat, bakat dan kemampuannya masing-masing yang berbeda dengan yang lain, setiap siswa tidak berkompetisi dengan temannya namun diharapkan menjadi versi terbaik dirinya sendiri dll).3. Bagaimana orangtua dan lingkungan terdekat dapat mendukung pembelajaran siswa.4. Usulan kegiatan yang dapat dilakukan di rumah untuk menunjang pembelajaran siswa.5. Membuat pameran atau pojok karya yang memajang karya siswa dan mengundang orangtua untuk ikut menyaksikan dan menghargai karya anaknya.6. Di akhir semester atau tahun ajaran, siswa boleh membawa pulang karyanya yang paling mereka sukai.7. Berkolaborasi dengan lingkungan sekitar sekolah yang memungkinkan Siswa menciptakan karya untuk lingkungannya. Panduan Umum | 493.3 Pemantauan dan EvaluasiPemantauan dan penilaian harian penting dilakukan agar guru dapatmendukung kemajuan siswa untuk memenuhi capaian pembelajarannya.Bagian ini akan membahas:• Kriteria Sukses Pembelajaran• Teknik untuk memantau kemajuan siswa agar guru dapat mengevaluasi langkah pembelajaran selanjutnya yang efektif• Memberi umpan balik untuk memandu kemajuan siswa3.3.1. Kriteria Sukses PembelajaranTujuan pembelajaran akan menyatakan apa siswa perlu pelajari, pahamidan lakukan. Kriteria sukses ini akan membantu siswa untuk mengetahuisejauh mana mereka sudah memenuhi capaian pembelajaran. Denganmengetahui tujuan dengan jelas, fokus siswa diharapkan tetap terjagadan mereka dapat menyusun strategi yang tepat untuk mencapainya. Guru dapat menyatakan harapannya pada siswa dan sebaiknyamelibatkan mereka untuk ikut menciptakan kriteria sukses sebuah kegiatan.Ini dapat memberi siswa rasa kepemilikan terhadap kriteria tersebutsehingga mereka punya peluang lebih besar untuk menciptakan karya yangberhasil. Keberhasilan-keberhasilan kecil akan membangun kepercayaandiri siswa untuk berkarya lebih besar. Selain itu, keterlibatan siswa dalammenentukan kriteria sukses bagi dirinya sendiri juga memberikan dasaryang kuat bagi siswa untuk menilai dirinya sendiri dan kelompoknya. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah dengan menyediakancontoh pekerjaan dari tahun-tahun sebelumnya yang menurut andamemenuhi standar dan yang tidak memenuhi standar. Mintalah pendapatmereka mengenai kedua karya tersebut, apa yang menurut mereka dapatdipertahankan atau apa yang perlu dikembangkan dari karya tersebut.3.3.2. PenilaianPenilaian dilakukan dengan cara mengevaluasi penguasaan pengetahuanatau keterampilan siswa dalam melalui karya yang dihasilkannya.50 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XSetiap karya diharapkan bersifat unik dan menunjukkan orisinalitasgagasan sesuai dengan karakter, kepribadian, minat, kemampuan dankonteks siswa. Guru hanya mengajarkan pengetahuan dan keterampilan.Siswa diberi keleluasaan untuk menerjemahkan pengetahuan danketerampilannya ke dalam karya yang kemudian diapresiasi bersama.Beberapa metode penilaian yang dapat digunakan :Jurnal Visual/ Buku SketsaJurnal Visual atau buku sketsa ini merupakan sarana siswa untukmengumpulkan, menyimpan dan menuangkan ide-ide atau hasileksperimennya dalam bentuk tulisan dan gambar. Guru dan orangtua dapatmeninjau kembali proses berpikir dan kreasi siswa melalui jurnal visualnya.PortofolioPortofolio merupakan sarana siswa untuk berlatih mendokumentasikan,merawat dan mengapresiasi karyanya. Melalui portofolio, siswa, orangtuadan guru dapat melihat perkembangan dan kemajuan siswa. Hasilpengamatan ini dapat digunakan sebagai informasi untuk merencanakanpembelajaran berikutnya agar menjadi efektif.ProyekProyek merupakan sarana siswa melakukan penelitian, penyelidikan,eksplorasi dan/atau eksperimen terhadap suatu topik yang nyata danrelevan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Proyek dapat dilakukandalam kelompok kecil atau besar dengan pembagian peran kerja. Gurudapat menilai presentasi akhir proyek, laporan dan keterlibatan siswa.DemonstrasiSiswa menunjukan penguasaannya mengenai suatu topik ataukemampuannya mengerjakan suatu keterampilan tertentu di depanaudiens tertentu (misalnya kelas, sekolah atau umum). Audiens dapatmemberikan umpan balik terhadap tampilan tersebut. Panduan Umum | 51LaporanSiswa membuat laporan, esai atau bagan untuk menunjukkanpemahamannya mengenai suatu topik atau peristiwa tertentu.RubrikPenilaian menggunakan rubrik atau tabel yang mencantumkan kriteriasukses tertentu.Contoh Rubrik52 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XPenilaian Pribadi atau KelompokBersama dengan guru, siswa meninjau kembali karyanya/ karyatemannya dengan menggunakan rubrik yang mencantumkan kriteriasukses yang jelas.Beberapa contoh rubrik yang dapat digunakan dalam berbagai level: Panduan Umum | 53Logo SekolahTanggal :Nama/kel :Kelas : 10Mapel : Seni RupaTopik : “Laporan Proyek Pembuatan Batik”Tujuan PembelajaranSiswa mampu untuk :1. Bereksperimen, memilih dan menerapkan unsur budaya dan gaya tertentu, media, bahan, alat, proses atau teknologi untuk menyampaikan pesan dalam sebuah karya.2. Mendeskripsikan dan mendokumentasikan proses perkembangan ide dan proses pengerjaan karya dalam lisan dan tulisan dengan menggunakan kosa kata seni rupa yang sesuai.3. Merefleksikan efektivitas pesan dalam sebuah karya.Refleksi Siswa :• Referensi :_________________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________________ ______________________________________ª Langkah Pengerjaan :_________________________________________________________________________________________________ ___________________54 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas X______________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________________________________________________________________________________________• Kesulitan yang dihadapi :_________________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________________• Penilaian Pribadi :_________________________________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________________________________ ____________________________________________________________________________________________________________________________________________________________• Umpan Balik dari Guru : Belum Mencapai Standar Menuju Standar Sesuai Standar Melampaui StandarPenilaian Guru:(Ttd dan nama jelas siswa) (Ttd dan nama jelas guru) Panduan Umum | 553.3.3. Umpan BalikUmpan balik diperlukan agar siswa mengetahui sejauh mana kemajuanpengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan usaha mereka. Denganumpan balik yang tepat, bermakna, dan membangun, siswa dapatmengembangkan langkah selanjutnya yang tepat untuk mencapai tujuanpembelajaran mereka. Umpan balik yang paling efektif diberikan saatsiswa tengah bekerja atau segera setelahnya. Siswa membutuhkanumpan balik agar memiliki kesempatan untuk melakukan perbaikan ataupemantapan atas kemampuannya. Saat memberikan umpan balik, pastikan tujuan pembelajarandan kriteria sukses yang jelas dan sudah disampaikan pada para siswasebelumnya. Pastikan siswa mendapatkan informasi yang merekaperlukan agar mereka dapat menjawab pertanyaan berikut :• Apakah kemajuan yang sudah saya capai?• Apakah yang selanjutnya harus saya lakukan?Beberapa jenis umpan balik adalah sebagai berikut:• Umpan Balik LisanUmpan balik lisan sangat sesuai untuk pertemuan tatap muka. Haltersebut dapat dilakukan secara individu, kelompok atau seluruh kelas.Guru dan siswa dapat memberikan umpan balik pada satu sama laindengan mengutamakan etika berkomunikasi, seperti bergiliran saatbicara dan tidak memotong pembicaraan orang lain, menggunakankriteria sukses yang jelas dan tidak menyerang pribadi.• Umpan Balik Non LisanSering tidak disadari bahwa ekspresi wajah dan bahasa tubuh adalahmerupakan umpan balik juga. Misalnya dengan tersenyum ataumengangguk pada siswa. Kesadaran akan hal ini dapat membantumenciptakan suasana belajar yang positif.• Feedback TertulisUmpan balik juga dapat diberikan secara tertulis. Jika menggunakantulisan tangan, pastikan bahwa tulisan tangan tersebut dapat jelas terbaca,56 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas Xsehingga siswa dapat membaca dan mengerti umpan balik tersebut. Caraini sedikit memakan waktu, namun bukti tertulis merupakan bukti yangsangat kuat dan efektif. Guru dapat memberikan keleluasaan pada siswauntuk merespon umpan balik anda secara tertulis juga.Panduan Khusus Fase E1. Capaian Pembelajaran Fase E (Umumnya Kelas 10)Capaian Pembelajaran Seni Rupa Fase E (Kelas 10) diharapkan siswamampu bekerja mandiri dan/atau berkelompok dalam menghasilkansebuah karya, mengapresiasi berdasarkan perasaan, empati dan penilaianpada karya seni rupa serta siswa dapat menyampaikan pesan lisan atautertulis tentang karya seni rupa. Fase E, masuk ke dalam Masa Penentuan (Period of Decision) dimanasiswa tumbuh kesadaran akan kemampuan diri. Perbedaan tipe individualsemakin tampak. Anak yang berbakat cenderung akan melanjutkankegiatannya dengan rasa senang. Seni Rupa merupakan wahana untukmelatih berpikir kreatif terlepas dari kemampuan dan minat siswa. Diakhir fase E, siswa diharapkan memiliki nalar kritis, menghasilkanatau mengembangkan gagasan melalui proses kreatif dalam meresponlingkungannya secara mandiri dan/atau berkelompok. Dalam proseskreatif tersebut, siswa telah memahami ruang, proporsi, gesture danmenentukan bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang sesuaidengan tujuan karyanya. Selain itu, siswa juga dapat menyampaikanpesan dan gagasan secara lisan dan/atau tertulis, tentang karya seni rupaberdasarkan pada pengamatan dan pengalamannya dengan efektif, runut,terperinci dan menggunakan kosa kata seni rupa yang tepat. Panduan Umum | 572. Capaian Pembelajaran (Cp) Fase E Berdasarkan Elemendan Sub ElemenELEMEN SUB-ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) FASE EMengala- A.1 Mengalami, merasakan, Siswa mampu mengamati,mi merespon dan bereksperimen mengenal, merekam dan dengan aneka sumber, menuangkan pengalaman termasuk karya seni rupa dari dan pengamatannya terh- berbagai budaya dan era. adap lingkungan, perasaan atau topik tertentu secara A.2 Eksplorasi aneka media, visual sesuai tahap perkem- bahan, alat, teknologi dan bangan seni rupa: tahap proses. Masa Penentuan (Period of Decision), dimana siswa A.3 Mengamati, merekam tumbuh kesadaran akan dan mengumpulkan kemampuan diri. pengalaman dan informasi rupa.Mencip- C.1 Menggunakan aneka Siswa mampu menciptakantakan media, bahan, alat, te- karya seni yang menunjuk- knologi dan proses dengan kan pilihan keterampilan,- keterampilan, kemandirian medium dan pengetahuan dan keluwesan yang makin elemen seni rupa atau meningkat untuk mencip- prinsip desain tertentu takan atau mengembangkan yang sesuai dengan tujuan karyanya. karyanya, dalam konteks ekspresi pribadi atau sesuai C.2 Merekonstruksi bentuk topik tertentu. sesuai dengan makna visual dan makna simbolik karya seni rupa dalam berbagai aliran, gaya serta visi pen- ciptaan. C.3 Memilih, menggu- nakan dan/atau meng- gabungkan aneka media, bahan, alat, teknologi dan proses yang sesuai dengan tujuan karyanya.58 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XELEMEN SUB-ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) FASE EMere- R.1 Menghargai dan me- Siswa mampu secara kritisfleksikan mahami pengalaman estetik mengevaluasi dan menga- dan pembelajaran artistik nalisa efektivitas pesan dan penggunaan medium sebuah R.2 Mengamati, memberi- karya, pribadi maupun orang kan penilaian dan membuat lain serta menggunakan hubungan antara karya pribadi informasi tersebut untuk dan orang lain sebagai bagian merencanakan langkah pem- dari proses berpikir tingkat belajaran selanjutnya. tinggi dan bekerja artistik.Ber- BBA.1 Menghasilkan, Siswa mampu berkarya danpikir danBekerja mengembangkan, mengapresiasi berdasar-Artistik menciptakan, mereka kan perasaan, empati dan ulang/merekonstruksi dan penilaian pada karya seni mengkomunikasikan ide secara ekspresif, produktif, dengan menggunakan dan inventif dan inovatif. menghubungkan hasil proses Siswa mampu meng- Mengalami, Menciptakan gunakan kreativitasnya, dan Merefleksikan. mengajukan pertanyaan BBA.2 Memiliki kepekaan yang bermakna dan untuk merespon dan mengembangkan gagasan menyambut tantangan dan dan menggunakan berb- kesempatan di lingkungannya. agai sudut pandang untuk BBA.3 Menghasilkan karya mendapatkan gagasan, kreatif dan inovatif, baik menciptakan peluang, aplikatif maupun ekspresif menjawab tantangan dan sebagai bagian dari ber- menyelesaikan masalah da- pikir kritis, merasakan dan lam kehidupan sehari-hari. menghayati serta menuang- Siswa juga mampu bekerja kan gagasan secara siste- secara mandiri, bergotong matis dan teknologis. royong maupun berko- BBA.4 Meninjau dan mem- laborasi dengan bidang perbarui karya pribadi keilmuan lain atau mas- yarakat di lingkungan sekitar. Panduan Umum | 59ELEMEN SUB-ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP)Ber- D.1 Memilih, menganalisa FASE Edampak dan menghasilkan karya yang berdampak pada Siswa mampu membuat pembentukan karakter dan karya sendiri atas dasar kepribadian diri sendiri perasaan, minat, nalar dan maupun orang lain. sesuai akar budaya pada masyarakatnya. D.2 Mengaitkan gagasan dan temuan berpikir kritis terhadap mata pelajaran yang lain sebagai korelasi fisik, sistem dan nilai untuk pengembangan diri serta menguatkan kearifan lokal.Target Konten Pertahun Fase E (Kelas 10)1. Mencari referensi dengan kata kunci yang tepat2. Membandingkan sejarah perkembangan karya, budaya atau era tertentu3. Eksplorasi dan eksperimen aneka alat, teknik, proses dan teknologi (termasuk mixed media dan multimedia)4. Pengenalan bahan, memanipulasi, menilai efektifitas dan memilih aneka bahan, alat, teknik, proses dan teknologi yang sesuai untuk karyanya5. Merekam pengalaman, proses kreatif dan referensi karyanya dalam jurnal dan  portofolio dan mempresentasikannya6. Membuat mock up/ prototipe/ sketsa awal7. Menciptakan karya dengan referensi gaya, budaya atau era tertentu8. Menciptakan karya yang berkolaborasi dengan, terinspirasi dari atau menunjang disiplin keilmuan lain (misal menciptakan ilustrasi, model peraga, tata panggung, apps, film /video permainan dll)60 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas X9. Memberikan solusi atas sebuah tantangan atau permasalahan seni atau desain dalam kehidupan sehari-hari10. Mengamati dan mendeskripsikan karya yang memberikan dampak bagi dirinya11. Menciptakan karya yang memiliki dampak bagi dirinya dan audiens karyanya (misalnya memiliki muatan emosional/ spiritual3. Rencana Kegiatan Kelas 10Kegiatan pembelajaran dalam buku ini dirancang untuk dilakukansecara berkesinambungan per semesternya dimulai dengan landasanteori dan pengenalan bahan serta teknik, pemanfaatan elemen seni dandesain guna membantu siswa untuk mampu memanfaatkan potensilingkungan sekitarnya menjadi sebuah karya seni yang baik. Selanjutnyaditeruskan dengan pengenalan jurnal visual sebagai proses pentingguna mendokumentasikan perjalanan berkarya siswa, memanfaatkanpola berpikir kritis dan desain thinking guna membantu siswa dapatmembuat karya seni dan desain yang tak hanya baik secara tampilannamun juga berguna dan berdampak bagi orang lain di lingkungansekitar. Tentunya dipersilahkan untuk melakukan penyesuaian kegiatansesuai dengan ketersediaan bahan atau sumber daya yang ada. Rencana kegiatan pembelajaran di dalam buku ini dirancang selama2 semester terdiri dari 10 topik yang dibagi menjadi 5 topik yangberkesinambungan per semesternya Setiap topik terdiri dari beberapakegiatan dengan estimasi waktu 1 JP = 60 menit dan tentunya Gurudipersilahkan menyesuaikannya dengan profil murid dan kondisi dilapangan. Berikut ini adalah susunan kegiatan dari 10 topik yang bisadijadikan acuan kegiatan selama 2 semester: Panduan Umum | 61Semester 1Pertemuan Topik KegiatanMinggu 1Minggu 2 Unit 1:Pengenalan Seni Definisi dan Fungsi Seni RupaMinggu 3 Rupa Di Sekitar Kita dalam Kehidupan ManusiaMinggu 4 Klasifikasi Karya Seni RupaMinggu 5 Berdasarkan Waktu Perkem-Minggu 6 bangannyaMinggu 7 Unit 2:Mengamati dan Pengalaman Mengamati Karya,Minggu 8 Mendeskripsikan karya Mendeskripsikan dan Menga-Minggu 9 Seni Rupa nalisis Karya Seni RupaMinggu 10 Mengetahui Tempat-tempat Untuk mengetahui Karya Seni Rupa dan cara mengapresiasi karya seni Unit 3:Pengenalan Ane- Definisi, Fungsi, Unsur dan ka Bahan dan Teknik Ragam Karya 2D Berkarya 2D Bahan dan Alat yang digu- nakan Dalam Karya 2D, Bahan dari sekitar yang dapat digu- nakan untuk Membuat karya 2D Membuat Karya 2D dengan Bahan Temuan Unit 4: Konsep Ek- Konsep Eksperimentasi dan splorasi dan Eksper- Eksplorasi dalam Membuat imentasi Karya Seni Karya Seni Rupa Rupa PIlihan-pilihan kegiatan untuk mengenal alat, teknik, proses dan teknologi yang akan di- pakai dalam berkarya: 1. pen- genalan konsep kesetaraan, 2. wacana setara, 3. latihan peng- gunaan elemen seni rupa Unit 5: Kreasi Karya Pilihan-pilihan kegiatan untuk Seni Rupa 2D latihan merealisasikan konsep karya 2D62 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XPertemuan Topik KegiatanMinggu 11Minggu 12 Menentukan bahan, alat, dan teknik yang digunakan untukMinggu 13 membuat karya 2DMinggu 14 Menentukan konsep karya untuk membuat karya 2D dari bahan, alat dan teknik yang dipilih Merealisasikan konsep karya 2D dengan tema yang ditentu- kan Memaparkan karya 2DSemester 2Pertemuan Topik KegiatanMinggu 1 Unit 6: Merekam Konsep Dokumentasi Pengalaman, Proses dan Jurnal Visual, Teknik Kreatif, dan Referensi Dokumentasi Karya Seni Karya dalam Jurnal Rupa, Aspek Ragam dan Visual bentuk Informasi yang perlu DidokumentasikanMinggu 2 Praktik MendokumentasikanMinggu 3 Unit 7: Aplikasi Seni Karya Seni RupaMinggu 4 dan Desain dalam Kehidupan Sehari-hari Konsep Design Thinking dalam Membahas Isu-isu yangMinggu 5 ada di sekitar kitaMinggu 6 Unit 8: Membuat Tahapan Berpkir Kritis untuk Mockup/Prototipe/ Mengatasi Permasalahan Sketsa Awal Pemaparan kondisi permasalahan di sekitar kita yang membutuhkan solusi dengan pendekatan seni rupa Implementasi Tahapan Design Thinking dalam proses pembuatan mockup/prototipe/ sketsa awal Panduan Umum | 63Pertemuan Topik KegiatanMinggu 7 Praktek Pembuatan Mockup/ Prototipe/Sketsa Awal rencana Uji PublikMinggu 8 Pemaparan Mockup/Prototipe/ Sketsa Awal dan Rencana UjiMinggu 9 Unit 9: Model Publik Pembelajaran Seni Terpadu Definisi Seni Terpadu, Tujuan Implementasi Seni TerpaduMinggu 10 dalam proses pembelajaran, Konsep dan Model Pembelajaran Seni Terpadu Menganalisis karya seni rupa dengan model pembelajaran terpaduMinggu 11 Unit 10: Publikasi Karya Definisi Publikasi Karya SeniMinggu 12 Seni Rupa Rupa, Fungsi Publikasi KaryaMinggu 13Minggu 14 Seni Rupa, Jenis Publikasi Karya Seni Rupa Mempersiapkan Rancangan Materi dan teknis Publikasi Karya dan Melakukan investigasi persiapan publikasi karya Persiapan laporan akhir dari Uji PUblik Publikasi Karya Evaluasi akhir dan penyusunan laporan uji publik dari hasil Publikasi Karya64 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XKEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI UnitREPUBLIK INDONESIA, 2021Buku Panduan Guru Seni Rupa 1untuk SMA/SMK Kelas XPenulis: Monika Irayati, Saraswati Dewi, Mira Balya AmriasihISBN 978-602-244-355-1 (jil.1)Pengenalan Seni Rupa di Sekitar Kita Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari Unit 1, diharapkan siswa dapat: 1. Mendefinisikan seni rupa dan eksistensinya dalam kehidupan manusia. 2. Menganalisis fungsi seni rupa dalam kehidupan manusia. 3. Pengelompokan perkembangan seni rupa berdasarkan masa perkembangannya (tradisional, modern, kontemporer). 4. Memberi contoh karya-karya seni rupa berdasarkan masa perkembangannya.Unit 1 | Pengenalan Seni Rupa Di Sekitar Kita | 65Waktu total: 1 X 1JPElemen dan Sub-Elemen CapaianMengalami• A.1. Mengalami, merasakan, merespon, dan bereksperimen dengan aneka sumber, termasuk karya seni rupa dari berbagai budaya era• A.3 Mengamati, merekam dan mengumpulkan pengalaman dan informasi serupa.Profil Pelajar PancasilaMenelaah semua materi harapannya siswa dapat mengasah kemampuanbernalar kritis, mampu melihat segala sesuatu hal dari berbagaiperspektif dan terbuka terhadap pembuktian baru. Pelajar diharapkan juga bisa menjadi lebih kreatif dalammenghasilkan gagasan atau ide yang orisinil. Gagasan ini terbentukdari yang paling sederhana seperti ekspresi pikiran dan/atau perasaansampai dengan gagasan yang kompleks. Perkembangan gagasan inierat kaitannya dengan perasaan dan emosi, serta pengalaman danpengetahuan yang didapatkan oleh pelajar tersebut, menjadi pembelajarsepanjang hayat.DeskripsiPada Unit 1 ini siswa akan mempelajari konsep seni rupa danperkembangannya yang meliputi: definisi, fungsi, klasifikasi, dankarya seni rupa berdasarkan periodisasi. Untuk menguasai materi ini,siswa dan guru dapat memilih pendekatan investigasi kelompok untukmengeksplorasi materi fakta, konsep, prinsip dan prosedur tentangeksistensi dan perkembangan seni rupa. Untuk mengukur kompetensidilakukan melalui tes tertulis dalam bentuk esai dan laporan analisiskarya seni yang telah dikumpulkan atau didokumentasikan.66 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XProsedur Kegiatan Pembelajaran1. Pokok-pokok Materia. Definisi Seni RupaSeni sudah menjadi salah satu bagian dalam kehidupan manusia darizaman ke zaman, dari masa pra sejarah hingga sekarang, keberadaan senisangat melekat dalam setiap sendi kehidupan dan jiwa manusia sehinggatidak dapat terpisahkan sampai saat ini. Seni rupa sangat dekat dengankehidupan kita sehari-hari. Kita bisa menyaksikan seni rupa sejakkita bangun dari tidur, melihat ornamen pakaian yang kita kenakan,lukisan yang terpajang di rumah, desain cangkir yang kita gunakanuntuk minum, gambar yang kita lihat di layar telepon seluler, tayangandi televisi, gedung-gedung di perkotaan, alam yang penuh warna dansemua yang tampak dalam kehidupan manusia. Dari berbagai bendaseni rupa tersebut dapat membuat perasaan kita tergugah, hampir semuabenda, bangunan, pakaian dan berbagai peralatan dirancang denganmempertimbangkan nilai-nilai estetika.b. Fungsi Seni Rupa dalam Kehidupan ManusiaFungsi seni rupa sangat beragam, tergantung kepada latar belakangterciptanya karya seni rupa. Misalnya seni rupa terapan memiliki fungsiuntuk memenuhi nilai guna atau fungsi praktis dalam kehidupan sehari-hari, dan seni murni memiliki fungsi sebagai sarana kepuasan batinakan keindahan. Secara umum, seni memiliki banyak fungsi sepertimerangsang masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya, sebagaiproses pembelajaran masyarakat terhadap segala sesuatu, baik nilai-nilai maupun fenomena alam, sebagai penyadaran terhadap peristiwa,baik sejarah, sosial, politik dan budaya, seni mampu mengisi danmempengaruhi zamannya, dan seni sebagai penjaga nilai keindahan dankemanusiaan dalam kehidupan masyarakat. Keberadaan seni rupa menurut Feldman (1967) memiliki 3 fungsidalam kehidupan manusia, yaitu: Unit 1 | Pengenalan Seni Rupa Di Sekitar Kita | 671. Fungsi Individual, seni digunakan untuk mengungkapan rasa/ emosi dengan cara memberi tanggapan dan penghayatan seseorang terhadap lingkungannya.2. Fungsi sosial kemasyarakatan, seni digunakan untuk kepentingan masyarakat luas seperti untuk penerangan, pendidikan, kesehatan, agama dan sebagainya.3. Fungsi fisik kebendaan, seni digunakan untuk keindahan di berbagai benda keperluan manusia: arsitektur, interior bangunan, furnitur, serta benda-benda pakai lainnya.c. Klasifikasi Karya Seni Rupa Berdasarkan Waktu PerkembangannyaSeni Rupa Tradisional berkaitan erat dengan khazanah lokal budaya didaerah tertentu. Sehingga berbagai daerah biasanya memiliki karya SeniRupa Tradisional yang unik dan beragam. Karya Seni Rupa Traditionalumumnya diwarnai dengan pelambangan (simbolis), baik dalam bentukmetafora binatang, tumbuhan, bangunan, atau figur manusia. Simboltersebut banyak ditemui di candi-candi, motif hias kain tenun, bahkanperabotan sehari-hari, biasanya bersifat spiritual, religius, dan mitologis. Seni Rupa Modern mulai menanggalkan pakem-pakem suatutradisi, dan mengutamakan eksperimen demi kemajuan seni, yangtergolong dalam Seni Rupa Modern yaitu Seni Murni (Fine Art) denganmengutamakan sifat estetikanya. Seni Rupa Murni terdiri dari SeniLukis, Seni Patung dan Seni Grafis. Seni Rupa Kontemporer berkembang pada masa kini, meresponsdan mempresentasikan situasi sosial dan budaya kekinian. Seni RupaKontemporer berorientasi bebas dengan medium yang tidak terbatas,dan dapat menggabungkan nilai-nilai tradisional dan modernitas. KaryaSeni Rupa Kontemporer berkaitan dengan perkembangan teknologi yangberkembang di masa kini.68 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas Xd. Contoh Karya Seni Rupa Berdasarkan Waktu PerkembangannyaSeni Rupa Tradisional: Gambar 1.1. Ragam Hias Toraja yang diterapkan di kain tenun. Sumber: Berita Sastra Budaya/Melayu Online (2014) Gambar 1.2. Anyaman Purun dari Kalimantan sebagai peralatan tradisional. Sumber: Tokopedia/Native Borneo (2015)Seni Rupa Modern: Gambar 1.3. Lukisan Pemandangan karya Wakidi. Sumber: Indoartnow/Wakidi (1954) Unit 1 | Pengenalan Seni Rupa Di Sekitar Kita | 69Gambar 1.4. Lukisan Abstrak karya Achmad Sadali. Sumber: Galeri Nasional Indonesia/Achmad Sadali (1980)Seni Rupa Kontemporer: Gambar 1.5. Karya Video Art oleh Krisna Murti. Sumber: Galeri Nasional Indonesia/Krisna Murti (1996) Gambar 1.6. Karya Performance Art oleh FX. Harsono. Sumber: Desain Grafis Indonesia/FX Harsono (2009)70 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas X2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajarana. Persiapan Mengajar1. Guru melaksanakan apersepsi.2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.3. Untuk memantik diskusi, guru menyampaikan pertanyaan. Contoh pertanyaan: • Apa yang terlihat indah di sekitar siswa? • Seperti apakah karya seni rupa di sekitar siswa? • Menurut siswa, manakah yang lebih menarik antara buku dengan sampul bergambar dan tidak bergambar? • Menurut siswa, apa yang dimaksud dengan seni rupa? • Bagaimana awal kemunculan seni rupa? • Apa fungsi seni rupa bagi kehidupan kita? • Adakah siswa yang dapat memberikan contoh karya seni rupa?b. Kegiatan Pengajaran di KelasKegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran investigasikelompok dengan tahapan:1. Tahap 1 mengidentifikasi topik serta mengatur kelompok diskusi. • Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menampilkan gambar yang berhubungan dengan topik perkembangan seni rupa berdasarkan waktu perkembangannya. • Siswa berkelompok sesuai dengan topik yang dipilih.2. Tahap 2 merencanakan tugas yang akan dipelajari. • Guru membantu siswa untuk merencanakan tugas yang akan dipelajari, yaitu memandu mempelajari topik-topik yang sudah dipilih siswa. • Guru membagi tiga kelompok besar siswa terkait dengan topik Seni Rupa Tradisional, Seni Rupa Modern, dan Seni Rupa Kontemporer. Unit 1 | Pengenalan Seni Rupa Di Sekitar Kita | 713. Tahap 3 melaksanakan investigasi. • Guru menampilkan masing-masing topik terkait dengan teks eksplanasi. • Siswa melaksanakan investigasi secara berkelompok berdasarkan topik yang sudah ditentukan.4. Tahap 4 menyiapkan laporan akhir. • Guru memberikan instruksi kepada siswa untuk menyiapkan laporan akhir atau menyusun teks eksplanasi berdasarkan topik yang sudah diinvestigasi. • Siswa menyusun laporan bedasarkan hasil investigasi.5. Tahap 5 mempresentasikan laporan akhir. • Guru memandu siswa untuk melaksanakan presentasi laporan akhir atau hasil menyusun teks eksplanasi secara berkelompok.6. Tahap 6 evaluasi. • Guru memandu proses evaluasi yaitu pemberian umpan balik antar kelompok.c. Kegiatan Akhir1. Melaksanakan evaluasi proses pembelajaran.2. Menyimpulkan materi pembelajaran.3. Tindak lanjut.d. Kegiatan Pembelajaran Alternatif1. Guru membuat materi sesuai topik dengan alat peraga, misalnya: menampilkan presentasi PowerPoint/menuliskan di papan tulis/ memberikan fotokopi materi, membuat pra tes dan pasca tes, atau pun menyertakan contoh benda/material yang dibutuhkan.2. Sebelum pemaparan materi, Guru mencari tahu informasi dan wawasan terkait dengan materi yang akan diberikan kepada siswa72 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas Xmelalui buku maupun internet (Misalnya: Google, Pinterest, Youtube) agar pembelajaran dapat berlangsung dengan lebih optimal.3. Metode pembelajaran dapat dilakukan dengan cara diskusi dua arah.Refleksi GuruUntuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran, guru diharapkanmelaksanakan refleksi kegiatan mengajar di kelas. Contoh:• Dari serangkaian pembelajaran, apa proses yang menurut guru berhasil dilakukan?• Apa saja kesulitan yang dialami selama proses pembelajaran?• Apa saja langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran?• Apakah siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik? Sertakan alasannya• Untuk proses pembelajaran mendatang yang lebih baik, apa saja yang perlu Anda perhatikan sebagai guru?PenilaianProsedur Tes : Tes AkhirJenis tes : TertulisBentuk Tes : Uraian terbatas/EsaiInstrumen Tes :Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas1. Buatlah definisi seni rupa dan esksistensinya dalam kehidupan manusia!2. Berikan Analisis fungsi seni rupa dalam kehidupan manusia!3. Kelompokan perkembangan seni rupa berdasarkan masa perkembangannnya (tradisional, modern, kontemporer)!4. Berikan contoh karya-karya seni rupa berdasarkan masa perkembangannya! Unit 1 | Pengenalan Seni Rupa Di Sekitar Kita | 73Kriteria:Masing-masing jawaban soal diberi skor: 25Total skor: 25 x 4 = 100Referensi Sumber Belajar:Feldman, E. B. (1967). Art as Image and Idea. New Jersey: Prentice-Hall Inc.Joyce, B. and Weil, M. (2000). Models of Teaching. New Jersey: Prentice- Hal, IncMaria, Mia, 2016, Seni Rupa Kita, Yayasan Jakarta Biennale, Jakarta.Soedarso SP, 2000, Sejarah Perkembangan Seni Rupa Modern, Penerbit ISI, Yogyakarta.https://serupa.id/seni-rupa-kontemporer/https://serupa.id/seni-rupa-modern-penjelasan-para-ahli/https://serupa.id/seni-rupa-pengertian-fungsi-wujud-dsb/https://serupa.id/seni-rupa-tradisional-pengertian-sifat-ciri-sejarah- dan-contoh/Lembar Kerja SiswaCONTOHLEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)Nama Siswa : ……………………………………Kelas : ……………………………………Tema : ……………………………………Tujuan Pembelajaran : Mengelompokan perkembangan senirupa berdasarkan masa perkembangannnya (tradisional, modern,kontemporer)74 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XLangkah-Langkah Kegiatan:1. Sebelum mengisi lembar kerja di bawah ini, bacalah terlebih dahulu penjelasan tentang Klasifikasi Seni Rupa Berdasarkan Waktu Perkembangannya KLASIFIKASI SENI RUPA BERDASARKAN WAKTU PERKEMBANGANNYA Memilah seni rupa ditinjau dari masa perkembangannya menjadi Seni Rupa Tradisional, Seni Rupa Modern, dan Seni Rupa Kontemporer. Ketiga jenis seni rupa tersebut memiliki ciri khas tersendiri dari penciptanya, sosial budaya yang melatarbelakanginya, lokasi penciptaannya, serta contoh-contoh karyanya. A. Seni Rupa Tradisional Seni Rupa Tradisional berkaitan erat dengan khazanah lokal budaya di daerah tertentu. Sehingga berbagai daerah biasanya memiliki karya seni rupa tradisional yang unik dan beragam. Karya seni traditional umumnya diwarnai dengan pelambangan (simbolis), baik dalam bentuk metafora binatang, tumbuhan, bangunan, atau figur manusia. Simbol tersebut banyak ditemui di candi-candi, ragam hias kain tenun, bahkan perabotan sehari-hari, biasanya bersifat spiritual, religius, dan mitologis. B. Seni Rupa Modern Seni Rupa Modern mulai menanggalkan pakem-pakem suatu tradisi, dan mengutamakan eksperimen demi kemajuan seni, yang tergolong dalam Seni Rupa Modern yaitu Seni Murni (Fine Art) dengan mengutamakan sifat estetikanya. Seni Murni terdiri dari Seni Lukis, Seni Patung dan Seni Grafis. C. Seni Rupa Kontemporer Seni Rupa Kontemporer berkembang pada masa kini, merespons dan mempresentasikan situasi sosial dan budaya kekinian. Seni Rupa Kontemporer berorientasi bebas dengan medium yang tidak terbatas, dan dapat menggabungkan nilai-nilai tradisional dan modernitas. Karya Seni Rupa Kontemporer berkaitan dengan perkembangan teknologi yang berkembang di masa kini. Unit 1 | Pengenalan Seni Rupa Di Sekitar Kita | 752. Berdasarkan uraian di atas, tuliskan minimal 10 jenis seni rupa yang tegolong Seni Rupa Tradisi, Seni Rupa Modern dan Seni Rupa Kontemporer pada tabel di bawah ini:No Seni Rupa Seni Rupa Seni Rupa Tradisional Modern Kontemporer1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.76 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XKEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI UnitREPUBLIK INDONESIA, 2021Buku Panduan Guru Seni Rupa 2untuk SMA/SMK Kelas XPenulis: Monika Irayati, Saraswati Dewi, Mira Balya AmriasihISBN 978-602-244-355-1 (jil.1) Mengamati danMendeskripsikanKarya Seni Rupa Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari Unit 2, diharapkan siswa dapat: 1. Mendefinisikan seni rupa dan eksistensinya dalam kehidupan manusia. 2. Menganalisis fungsi seni rupa dalam kehidupan manusia. 3. Pengelompokan perkembangan seni rupa berdasarkan masa perkembangannya (tradisional, modern, kontemporer). 4. Memberi contoh karya-karya seni rupa berdasarkan masa perkembangannya.Unit 2 | Mengamati dan Mendeskripsikan Karya Seni Rupa | 77Waktu total: 1 X 1JPElemen dan Sub-Elemen CapaianMengalami• A.1. Mengalami, merasakan, merespon, dan bereksperimen dengan aneka sumber, termasuk karya seni rupa dari berbagai budaya era.• A.3 Mengamati, merekam dan mengumpulkan pengalaman dan informasi serupa.Merefleksikan• R.1 Menghargai dan memahami pengalaman estetik dan pembelajaran artistik.• R.2 Mengamati, memberikan penilaian dan membuat hubungan antara karya pribadi dan orang lain sebagai bagian dari proses berpikir tingkat tinggi dan bekerja artistik.Profil Pelajar PancasilaMenelaah semua materi harapannya siswa dapat mengasah kemampuanbernalar kritis, mampu melihat segala sesuatu hal dari berbagaiperspektif dan terbuka terhadap pembuktian baru. Pelajar diharapkan juga bisa menjadi lebih kreatif dalammenghasilkan gagasan atau ide yang orisinil. Gagasan ini terbentukdari yang paling sederhana seperti ekspresi pikiran dan/atau perasaansampai dengan gagasan yang kompleks. Perkembangan gagasan inierat kaitannya dengan perasaan dan emosi, serta pengalaman danpengetahuan yang didapatkan oleh pelajar tersebut, menjadi pembelajarsepanjang hayat.78 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XTujuan PembelajaranSetelah mempelajari Unit 2, siswa diharapkan dapat:1. Mendeskripsikan karya seni rupa yang diamati dengan tepat.2. Menganalisis karya seni rupa menggunakan metode apresiasi seni berdasarkan hasil pengamatan dengan baik.3. Menginterpretasi karya seni rupa berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya.4. Menilai karya seni rupa berdasarkan kriteria kualitas karya yang telah dipelajarinya.5. Mempresentasikan hasil pengamatan berdasarkan tahapan pembelajaran kritik dengan tepat.6. Menguraikan contoh ruang publikasi karya seni yang ada di lingkungan sekitarnya.DeskripsiPada unit 2 ini, siswa akan belajar untuk mengamati danmendeskripsikan karya seni rupa sebagai bentuk apresiasi melaluipenerapan langkah-langkah kritik seni terhadap karya yangditemukannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pembelajaranuntuk mengapresiasi karya seni ini akan dilakukan melalui metode kritikseni dan dapat digabung dengan pendekatan inquiry. Untuk mengukurkompetensi siswa, dapat dilakukan melalui penilaian uji kinerja berupalaporan tertulis atau presentasi terkait deskripsi karya yang diamatinya.Prosedur Kegiatan Pembelajaran1. Pokok-pokok Materia. Pengalaman Mengamati Karya Seni RupaSemua orang tentu memiliki pengalaman dalam mengamati karya senidalam kehidupannya. Berdasarkan pengalaman tersebut, setiap orangmendapatkan pembelajaran dari karya yang diamatinya. Unit 2 | Mengamati dan Mendeskripsikan Karya Seni Rupa | 79Pada sesi ini siswa diajak untuk menceritakan pengalaman masing-masing dalam bentuk diskusi tentang pengamatan karya yang pernahdirasa memberikan dampak bagi diri sendiri maupun lingkungannya.b. Mendeskripsikan dan Menganalisis Karya Seni RupaGuru memberikan materi kepada siswa terkait cara mendeskripsikan danmenganalisis karya seni. Untuk itu, siswa diperkenalkan dengan metodekritik seni dalam mendeskripsikan karya yang diapresiasi.Mendeskripsikan karya seni rupaHal-hal yang perlu diperhatikan saat mendeskripsikan karya seni adalah:• Medium yang digunakan (teknik dan bahan)contoh: Jika siswa melihat sebuah lukisan kanvas yang menggunakancat minyak, maka teknik yang digunakan adalah melukis dan bahannyaadalah cat minyak dan kanvas.• Unsur karya (obyek yang terlihat, warna-warna yang nampak, bentuk yang terlihat). Gambar 2.1. Unsur - unsur dalam karya seni karya koleksi www.ganara.art (2020)80 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas X• Menganalisis karya seni rupaAda beberapa metode kritik yang dapat digunakan dalam mengapresiasikarya seni seperti yang dikemukakan Chapman (1978), yaitu: metodeinduktif, metode deduktif, metode empatik, dan metode interaktif. Selain itu, siswa juga dapat menggunakan jenis kritik seni rupamenurut Feldman (1967: 452-456) yang terdiri dari: Kritik Jurnalistik( Jurnalistic Criticism), Kritik Pedagogik (Pedagogical Criticsm), KritikAkademik (Scholary Criticism), Kritik Populer (Popular Criticism). Kegiatan mengapresiasi seni melalui kritik pedagogik biasanya dapatditerapkan dalam kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikantinggi pendidikan kesenian. Namun demikian, model ini juga bisadikembangkan oleh guru dengan tujuan untuk mengembangkanbakat dan potensi artistik-estetik siswa sehingga mereka mampumengembangkan apresiasi dan pemahamannya terhadap karya yangdibahas. Hal ini ditegaskan Wachowiak dan Clements (1993: 148)bahwa: ”The purpose of art criticism in the schools is to develop appreciationand understanding….”. Selanjutnya, urutan pelaksanaan pembelajarankritik untuk apresiasi seni yang disarankan Wachowiak dan Clements(1993: 149) terdiri dari enam tahapan, yaitu:1. Identifying the content or subject matter What things do you see in this of the art picture? What art materials did the artist2. Recognizing the technique or at medium use and how were they used? How did the artist tie the picture3. identifying the compositional or design together? factors in the art and recognizing their importance Why do we think this other picture might be made by the some artist?4. Recognizing the unique, individual What does the picture say to you? style of the artist What do you think might have been5. Searching for the meaning of the art and going on in the world at this time? inquiring into the artist’s intent6. Identifying the context Penyajian kritik dalam teori kritik seni menurut para ahli dikenalbeberapa tahap kegiatan. Feldman (1967: 469), mengungkapkan tahapankritik terdiri dari: Deskripsi (Description), Analisis Formal (FormalUnit 2 | Mengamati dan Mendeskripsikan Karya Seni Rupa | 81Analysis), interpretasi (Interpretation), dan evaluasi atau penilaian(Evaluation or Judgement). Sementara itu Barrett (1994: 16) menyorotihal tersebut dengan istilah fungsi kritik seni sebagai “the description,interpretation, and evaluation of new art”. Selain itu siswa juga dapat menggunakan metode mengapresiasisuatu karya seni sebagaimana dikemukakan Brent G. Wilson dalambukunya yang berjudul Evaluation of Learning in Art Education, bahwaapresiasi memiliki 3 konteks utama:• Apresiasi Empatik: menilai atau menghargai suatu karya seni yang dapat ditangkap sebatas indrawi saja.• Apresiasi Estetis: menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan pengamatan dan penghayatan yang mendalam.• Apresiasi Kritik: menilai atau menghargai suatu karya seni dengan melibatkan klasifikasi, deskripsi, analisis tafsiran, dan evaluasi. Proses pembelajaran apresiasi seni, dapat dilakukan melalui metodedan pendekatan seperti dikemukakan oleh (Sahman, 1993: 153;Soedarso, 1990: 83-84) yaitu sebagai berikut:a. Pendekatan aplikatif: Pendekatan ini dilakukan melalui proses penciptaan seni secara langsung. Hal ini sejalan dengan ajaran Dewey “learning by doing”.b. Pendekatan Historis: Ditempuh melalui pengenalan sejarah seni. Penciptaan demi penciptaan, peristiwa demi peristiwa yang masing- masing memiliki problema sendiri, dibicarakan dan dibahas secara urut.c. Pendekatan problematik: Menyoroti masalah serta liku-liku seni sebagai sarana untuk dapat menikmatinya secara semestinya, kemudian deretan problem-problem senilah yang harus dibahas satu persatu. Menurut Sobandi (2007), ada beberapa model pembelajaranapresiasi, di antaranya:a. Model Pembelajaran Apresiasi Seni melalui Karya Reproduksi (ASmKR)b. Model Pembelajaran Apresiasi Seni melalui Media Film (ASmMF)c. Model Pembelajaran Apresiasi Seni melalui Pameran Sekolah (ASmPS)82 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas Xd. Model Pembelajaran Apresiasi Seni melalui Kunjungan ke Museum (ASmKM)e. Model Pembelajaran Apresiasi Seni melalui Presentasi Pengalaman Berkarya (ASmPPB)f. Model Pembelajaran Apresiasi Seni melalui Artist Talk Seniman (AmATS)g. Model Pembelajaran Apresiasi Seni melalui Telaah Karya (ASmTK)h. Model Pembelajaran Apresiasi melalui Kritik Wachowiak dan Clementsi. Model Pembelajaran Apresiasi Seni melalui Praktek Studio-Kritik Seni (ASmPSKS) Berdasarkan beberapa metode dan langkah di atas, sebenarnyabentuk pembelajaran apresiasi terdiri dari dua jenis kegiatan, yaitu:1. Apresiasi Pasif: Kegiatan menonton dan menikmati tanpa memberi umpan balik untuk wacana seni rupa2. Apresiasi Aktif: dapat dilakukan melalui beberapa alternatif kegiatan sebagai berikut: • Kegiatan diskusi terarah • Pengembangan wacana (penelitian, ulasan, kritik) • Kegiatan koleksi untuk publik –koleksi yang dilakukan oleh museum atau institusi publik, dan menampilkan koleksi untuk publik luas. • Kegiatan koleksi untuk privat – koleksi yang dilakukan untuk disimpan dan dinikmati secara pribadi atau kelompok tertentu • Hasil-hasil dari kegiatan apresiasi aktif bisa digunakan untuk penelitian dan acuan untuk pengembangan ekosistem seni rupa.c. Tempat Mengapresiasi Karya Seni Rupa :GaleriGaleri adalah ruang untuk menampilkan karya seni dalam bentuk Unit 2 | Mengamati dan Mendeskripsikan Karya Seni Rupa | 83pameran, biasanya galeri dikelola secara komersial yang bertujuan untukmenjual karya seni.MuseumRuang untuk menyimpan, merawat, merestorasi benda-benda bersejarah danberfungsi sebagai tempat publik untuk mengakses karya seni secara edukatif.• Museum Publik: Museum yang dikelola oleh pemerintah dan terbuka untuk public.• Museum Privat: Museum yang dimiliki oleh individu tertentu atau sebuah perusahaan swasta.Ruang PublikTempat-tempat umum seperti jalanan, taman, dan gedung-gedung yangdigunakan oleh masyarakat luas. Misalnya: patung-patung di taman,mural, graff iti, dsb.Ruang AlternatifRuang yang digunakan oleh komunitas seni rupa untuk berkumpul,berbagai pengetahuan dan memamerkan karya seni.Ruang VirtualDisajikan dalam bentuk virtual di platform tertentu, misalnya: Website,Instagram, dsb.d. Cara Mengapresiasi Karya Seni RupaBerbagai cara dapat dilakukan dalam mengapresiasi karya seni rupa dipameran, contoh:1. Berbicara langsung dengan seniman/kurator/pemandu pameran.2. Mengikuti tur galeri dan mendengarkan penjelasan atau membaca penjelasan dari setiap karya seni yang dipamerkan.84 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas X3. Tidak menyentuh karya kecuali diperkenankan.4. Mematuhi peraturan yang diberlakukan di ruang pameran. Di setiap ruang pameran, tentu saja memiliki peraturan yang berbeda-beda. Sebagai contoh peraturan atau tata tertib yang diberlakukan di Galeri Nasional Indonesia: Gambar 2.2. Tata Tertib Galeri Seni karya koleksi www.ganara.art (2020) • Dilarang merokok • Dilarang menyentuh karya • Dilarang memakai jaket • Dilarang membawa tas • Dilarang memakai topi dan kacamata hitam • Dilarang membawa hewan • Dilarang menggunakan flash kamera • Dilarang membawa makanan/minuman • Dilarang menggunakan flash kamera handphone Unit 2 | Mengamati dan Mendeskripsikan Karya Seni Rupa | 85• Dilarang menggunakan tongsis/self ie stick • Dilarang membuang sampah • Dilarang berisik1. Membagikan wawasan dan apresiasi dalam berbagai bentuk (contoh: media sosial)2. Contoh dampak karya seni bagi diri sendiri dan lingkungannya, contoh: • Memiliki muatan emosional/spiritual • Memberikan nilai keindahan dan kepuasan tersendiri • Memberikan dampak psikologis (contoh: salah satu bentuk terapi) dan kesenangan hati • Meningkatkan dan mengasah kreativitas dan daya imajinasi • Melepas penat dan coping stress Pemaparan contoh karya seni yang berdampak untuk diri sendiri danlingkungan. Gambar 2.3. Pemaparan contoh karya seni yang berdampak untuk diri sendiri dan lingkungan Sumber: Indoartnow/Pameran Titik Temu (2018)86 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas X“REKAM JEJAK SEORANG DEMENSIA”Mira Balya Amriasih2018Instalasi - Gambar di atas kertas, Modul Terapi, Dokumentasi VideoKarya yang berjudul Rekam Jejak Seorang Demensia, merupakan karyayang terdampak dari pengalaman pribadi seniman ketika merawat orangterdekat yang mengalami Demensia. Karya ini berupa instalasi kompilasirekam jejak karya yang dibuat oleh beberapa orang yang mengalami kondisidemensia melalui modul kegiatan seni visual yang dibuat oleh seniman.Tujuan yang ingin didapatkan adalah menyelami pikiran-pikiran orangyang mengalami demensia untuk memahami mentalnya. Hasil modulyang dibuat oleh seniman juga dapat memberikan dampak bagi siapa punyang berhadapan dengan pengalaman yang sama dengan seniman, yaknimemahami pikiran-pikiran yang dialami oleh orang terdekatnya yangmengalami kondisi demensia melalui rekam jejak karyanya.Catatan untuk guru:Buatlah materi di atas dalam bentuk presentasi PowerPoint. Metodepembelajaran dapat dilakukan dengan cara diskusi dua arah. Sebelumpemaparan materi, pastikan bahwa guru sudah melakukan riset ataueksplorasi materi melalui buku atau internet (contoh: Google, Pinterest,Youtube, dsb) agar pembelajaran dapat berlangsung dengan lebih optimal.2. Langkah Kegiatan Pembelajarana. Persiapan MengajarGuru membuat materi sesuai topik dengan alat peraga, misalnya:menampilkan presentasi PowerPoint/menuliskan di papan tulis/memberikan fotokopi materi, membuat pra tes dan pasca tes, atau punmenyertakan contoh benda/material yang dibutuhkan. Sebelum pemaparan materi, Guru mencari tahu informasi danwawasan terkait dengan materi yang akan diberikan kepada siswamelalui buku maupun internet (Misalnya: Google, Pinterest, Youtube)agar pembelajaran dapat berlangsung dengan lebih optimal. Unit 2 | Mengamati dan Mendeskripsikan Karya Seni Rupa | 87Perhatikan setiap materi yang perlu disampaikan dan perhatikanbeberapa pertanyaan pemantik untuk didiskusikan sesuai dengan yangtelah dipaparkan pada beberapa materi di atas. Pertanyaan Pemantik Diskusi:1. Ceritakan pengalaman siswa saat menikmati karya!2. Apa jenis karya yang memberikan dampak bagi diri siswa?3. Apa yang siswa rasakan ketika melihat karya tersebut? Ceritakan!4. Menurut siswa, mengapa karya tersebut dapat memberikan dampak bagi diri sendiri dan lingkungan?5. Apakah siswa pernah membuat karya?6. Ceritakan pengalaman siswa saat membuat karya!7. Apa tujuan siswa membuat karya?8. Apakah karya yang pernah siswa buat memberikan dampak untuk diri siswa sendiri?9. Apakah karya yang pernah siswa buat memberikan dampak untuk lingkungan?10. Menurut siswa, mengapa perlu membuat karya yang dapat berdampak bagi diri sendiri dan lingkungan?b. Kegiatan Pengajaran di KelasKegiatan pembelajaran dapat menggunakan beberapa metode kritikdan apresiasi seni seperti telah diuraikan di atas. Dalam kesempatan iniguru dapat melakukan pembelajaran melalui penyajian kritik menurutFeldman (1967: 469), dengan tahapan sebagai berikut:1. Tahap 1 Deskripsi (Description) Deskripsi adalah proses mengidentifikasi objek seni. Identifikasi objek seni meliputi penggambaran fakta visual secara objektif.2. Tahap 2 Analisis Formal (Formal Analysis) Analisis formal merupakan bentuk deskripsi, yang tidak berkaitan dengan proses pengidentifikasian objek. Dalam tahap ini, karakter88 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas Xintrinsik objek seni seperti garis, bentuk, warna, pencahayaan juga meliputi prinsip seni seperti kesatuan, irama, keseimbangan, komposisi dianalisis untuk mencari subject matter.3. Tahap 3 Interpretasi (Interpretation) Interpretasi sebagai cara menemukan makna di balik ekspresi sebuah objek seni. Tahapan ini penting dalam penyajian kritik seni. Pada proses ini dibutuhkan referensi pengetahuan yang luas agar dapat membahas karya secara holistik.4. Tahap 4 Evaluasi atau Penilaian (Evaluation or Judgment) Tahapan ini memberikan penilaian terhadap karya yang dipilih dengan alasan secara akademis dan rasional. Biasanya, kualitas karya seni dapat memenuhi unsur dan prinsip seni (intraestetik), memiliki makna dan fungsi bagi kehidupan manusia (kontekstual) dengan latar belakang sosio-kultural karya seni diciptakan (ekstraestetik). Dalam pelaksanaannya, pembelajaran di kelas dilakukan secara duaarah dengan membahas materi-materi yang telah disebutkan di atas.Selain pembelajaran dua arah, juga dilakukan pembelajaran mandiriuntuk siswa melakukan riset dan eksplorasi atas pemahaman materi yangtelah diberikan. Setelah pemaparan materi, peserta diajak untuk mencoba mengamatidan mendeskripsikan karya yang memberikan dampak untuk diri sendiri danlingkungan. Untuk memandu kegiatan ini, para siswa dapat mengerjakanLembar Kerja Siswa (LKS) dengan cara mengisi dan melengkapinya.c. Kegiatan Pembelajaran AlternatifJika guru atau siswa tidak dapat melaksanakan prosedur kegiatanbelajar dengan berbagai alasan, siswa dapat melakukan pembelajaranmandiri. Untuk itu, diharapkan bagi para guru untuk membuat materipembelajaran secara utuh sebelum pembelajaran dilakukan agar materidapat disebarluaskan kepada siswa jika pertemuan tatap muka tidak bisadilakukan. Setelah itu, siswa melakukan pembelajaran mandiri denganmemahami isi materi yang diberikan dan membuat tugas presentasiseperti yang dituliskan di atas. (LKS terlampir) Unit 2 | Mengamati dan Mendeskripsikan Karya Seni Rupa | 89Refleksi GuruUntuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran, guru diharapkanmelaksanakan refleksi kegiatan belajar mengajar di kelas. Cobalah untukmenjawab pertanyaan di bawah ini:1. Dari serangkaian pembelajaran, apa proses yang menurut guru paling berhasil dilakukan?2. Apa saja kesulitan yang dialami selama proses pembelajaran?3. Apa saja langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran?4. Apakah siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik? Sertakan alasannya5. Untuk proses pembelajaran mendatang yang lebih baik, apa saja yang perlu perhatikan sebagai guru?Lembar Kerja Siswa(Kegiatan Alternatif )CONTOHLEMBAR KERJA SISWA (LKS)Nama Siswa : ……………………………………Kelas : ……………………………………Tema : ……………………………………Kegiatan Pembelajaran1. Cari minimal 3 karya seni visual dari beberapa seniman2. Buat dan Isi tabel di bawah ini sesuai dengan karya seni yang didapatkan90 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas XFormat Mendeskripsikan dan Menganalisis Karya SeniAspek Pertanyaan Hasil Pengamatan1. Mengidentifikasi …………………. • Figur apa yang kamu isi atau subjek lihat? ………………… pada karya seni • Tentang apa gambar ………………...2. Mengenal teknik yang kamu lihat? dan media ………………… • Apa bahan yang3. Mengidentifikasi digunakan seniman? ………………… unsur seni rupa • Bagaimana cara/teknik …………………4. Mengenal menggunakannya? keunikan dan ………………… gaya seniman • Apakah obyek yang ………………… terlihat? ………………… ………………… • Apakah bentuk yang terlihat? • Apakah keunikan karya ini dibandingkan dengan seniman lain • Bagaimana gayanya5. Mencari • Pesan apa yang ………………… makna seni dan disampaikan karya ………………… menemukan tersebut? ………………… penafsiran Apa yang kamu pikirkan …………………6. Mengidentifikasi • mengenai latar belakang ………………… konteks munculnya karya ini? ………………… Sumber: Diadaptasi dari Wachowiak dan Clements (1993: 149)PenilaianKriteria penilaian:Penilaian dapat dilakukan dengan cara ujian komprehensif untuk melihatkemampuan pemahaman dan penguasaan materi. Ujian komprehensifdapat dilakukan secara individu berdasarkan tugas yang telah diberikan. Siswa mampu menjelaskan dalam bentuk presentasi hasilpemahamannya dalam mendeskripsikan dan menganalisis karya senirupa. Setelah melakukan presentasi, tanya jawab dapat dilakukan oleh Unit 2 | Mengamati dan Mendeskripsikan Karya Seni Rupa | 91guru untuk mengetahui pemahaman yang didapatkan oleh masing-masing siswa. Guru juga dapat memberikan pertanyaan berikut inisebagai bentuk refleksi diri dan melihat pemahaman siswa terhadapmateri yang diberikan:1. Dari rentang 1 (sangat tidak penting) – 10 (sangat penting), seberapa penting siswa perlu memperhatikan dampak menciptakan karya untuk diri sendiri dan lingkungan? Jelaskan alasannya!2. Apa wawasan baru yang siswa dapatkan dari materi ini?ReferensiBaret, T. (1994). Critizing Art, Understanding the Contemporary. California: Mayfield Publishing CompanyFeldman, E. B. (1967). Art as Image and Idea. New Jersey: Prentice-Hall Inc.Sobandi, B. (2007). Model Pembelajaran Kritik dan Apresiasi Seni Rupa. Solo: Maulana Offset.Maria, Mia dan JJ Adibrata. (2015), Buku Seni Rupa Kita. Jakarta: Yayasan Jakarta Biennale.Cipta, Angga. 2015. ”Edukasi Publik Jakarta Biennale”, Seni Rupa Kita, 29 November 2015. <https:://issuu.com/acip/docs/buku-seni-rupa- kita-fa/>Pengajarku. 2020. “Apresiasi Seni Rupa”, 17 Desember 2020. <https:// pengajar.co.id/apresiasi-seni-rupa/>

92 | Buku Panduan Guru Seni Rupa untuk SMA/SMK Kelas X