Pertanyaan tentang model PEMBELAJARAN STAD

upaya perlindungan dan penegakan ham ​

kronologi kasus pembunuh ibu dan anak di subang​

kronologi ibu dan anak di subang​

nilai nilai Pancasila latar belakang sejarah lahirnya Pancasila masa sejarah awal​

sebutkn penetapan nilai nilai Pancasila dalam Vidio angin berhembus dengan jujur​

taat dan disiplin melaksanakan protokol kesehatan merupakan pengamalan sila ke?mohon dibantu​

bentuk perlindungan ham pada periode 1998 s.d sekarang​

jelaskan mengapa sila dalam Pancasila merupakan salah satu kesatuan republik Indonesia​

b. Perpustakaan sekolah memiliki banyak buku yang dapat dibaca oleh para siswa. Kewajiban yang dilakukan: Tanggung jawab yang dilakukan: Hak yang dipe … roleh:​

tarian apa yang memakai baju ini​

Aktivitas bertanya merupakan elemen penting dalam pembelajaran. Pertanyaan diajukan untuk mendapat informasi yang tidak dipahami atau sedang diamati. Pertanyaan muncul karena terjadi kesenjangan antara pengetahuan dengan informasi baru yang diperoleh. Dengan aktivitas bertanya diharapkan dapat mengembangkan kreatifitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan dan membentuk pikiran kritis yang diperlukan untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Kenyatannya aktivitas bertanya siswa di kelas sangat kurang hal ini berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dan pengalaman mengajar peneliti. Selain itu hasil belajar siswa masih kurang, dengan nilai yang diperoleh sebagian besar siswa tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan. Sehingga dibutuhkan suatu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan aktivitas bertanya dan hasil belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan problem posing yang dapat meningkatkan aktivitas bertanya dan hasil belajar siswa kelas XI SMK Negeri 1 Tamanan.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dilaksanakan pada semester gasal 2015/2016 dengan sumber data siswa kelas XI DKT SMK Negeri 1 Tamanan. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah: 1) hasil tes, 2) hasil wawancara dengan subjek penelitian, 3) hasil observasi kegiatan pembelajaran, dan 4) hasil catatan lapangan. Analisis data kualitatif dilakukan terhadap transkrip wawancara, catatan observasi, dan catatan lapangan. Analisis data kuntitatif  dilakukan terhadap data hasil validasi perangkat pembelajaran dan instrumen, data hasil belajar siswa, dan hasil observasi kegiatan guru dan siswa. Kriteria keberhasilan tindakan pada penelitian ini adalah: 1) minimal 60% siswa termasuk predikat aktif bertanya, 2) minimal 70% siswa memperoleh skor lebih dari atau sama dengan 75 (nilai maksimal 100), 3) hasil observasi kegiatan guru mencapai taraf keberhasilan  minimal baik, dan 4) hasil observasi kegiatan siswa mencapai taraf keberhasilan minimal baik.

Pada akhir siklus I diperoleh: 1) 51% siswa termasuk predikat aktif bertanya dengan rincian pertanyaan sebagai berikut: pertanyaan tertutup dengan fungsi informasi 53%, pertanyaan tertutup dengan fungsi pemahaman 41%, pertanyaan terbuka dengan fungsi hubungan 6%, pertanyaan terbuka dengan fungsi evaluasi 1%, dan tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan terbuka dengan fungsi penemuan solusi, 2) 67% siswa memperoleh skor lebih dari atau sama dengan 75 (nilai maksimal 100), 3) persentase kegiatan guru sebesar 89% dengan taraf keberhasilan baik, dan 4) persentase kegiatan siswa sebesar 79% dengan taraf keberhasilan cukup baik.Ternyata siklus I belum memenuhi kriteria keberhasilan tindakan sehingga perlu dilanjutkan pada siklus II. Tindakan yang perlu diperbaiki pada siklus II sebagai berikut: 1) memperhatikan siswa secara individu dalam kelompok dengan memberikan contoh, latihan, dan mewajibkan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan masalah kontekstual dengan menuliskannya pada lembar yang telah disediakan, 2) menegaskan dan meminta siswa untuk bekerja sebagai tim bukan secara individu, 3) memberikan bimbingan kepada kelompok dengan cara menyarankan kelompok untuk membuat tabel dan memberi informasi tambahan sebelum membuat masalah kontekstual, 4) memberi batas waktu dalam proses pembuatan soal dan penyelesaiannya, 5) menegaskan pada siswa dan mengarahkan agar mengikuti diskusi, sehingga semua anggota dapat mengetahui hasil kerja kelompok lain, 6) Penghargaan kelompok diberikan pada pertemuan selanjutnya, dan 7) membimbing dan meminta siswa untuk membaca secara mandiri tugas dan materi. Pada akhir siklus II diperoleh: 1) 75% siswa termasuk predikat aktif bertanya dengan rincian pertanyaan sebagai berikut: pertanyaan tertutup dengan fungsi informasi 15%, pertanyaan tertutup dengan fungsi pemahaman 54%, pertanyaan terbuka dengan fungsi penemuan solusi 1%, pertanyaan terbuka dengan fungsi evaluasi 1%, dan tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan terbuka dengan fungsi hubungan, 2) 77% siswa memperoleh skor lebih dari atau sama dengan 75 (nilai maksimal 100), 3) persentase kegiatan guru sebesar 92% dengan taraf keberhasilan sangat baik, dan 4) persentase kegiatan siswa  sebesar 87% dengan taraf keberhasilan baik. Siklus II telah memenuhi kriteria keberhasilan tindakan yang telah ditetapkan. Berdasarkan proses dan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan problem posing dapat meningkatkan aktivitas bertanya dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu disarankan model ini dapat dipertimbangkan untuk diterapkan dalam pembelajaran matematika materi program linier.

PEMBIMBING

Pembimbing I        : Prof. Dr. Cholis Sa’dijah, M. Pd. M.A

Pembimbing II      : Dr. rer. nat. I Made Sulandra, M. Si

PENGUJI

Penguji Prodi Kimia          : Dr. Abdur Rahman As‘ari, M.Pd, M.A

Penguji Pendidikan           : Dr. Edy Bambang Irawan, M.Pd

BIODATA DIRI

Nama                          : Nining Darwati

Tempat/Tgl Lahir : Jember, 25 Nopember 1983

NIM                             : 140311808515

Contoh Tesis– Upaya Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Sistem Pengendali Satu Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipestudent Team Achievement Division ( STAD ) Pada Siswa Kelas XI TITL 1 SMK Negeri 2 Purwodadi Semester 1 Tahun 2010/2011

Pertanyaan tentang model PEMBELAJARAN STAD

A.  Latar Belakang Masalah

SMK Negeri 2 Purwodadi merupakan Unit Sekolah Baru yang berdiri sejak 6 tahun yang lalu terletak dibekas sawah di Kelurahan Danyang. Sebagai sebuah sekolah baru tentunya masyarakat sekitar masih melihat perkembangan dari sekolah tersebut. Memiliki 3 program keahlian yaitu; Listrik, Bangunan dan Otomotif.

Latar belakang sosial orang tua siswa yang terdiri dari buruh tani, bakul pasar, supir dan sebagian kecil PNS. Kondisi semacam ini menyebabkan perkembangan SMK Negeri 2 Purwodadi agak sedikit tersendat karena kebanyakan orang tua hanya pasrah pada sekolah tentang prestasi belajar putra- putrinya. Pemilihan program keahlian yang tidak sesuai dengan keinginan awal siswa sewaktu ingin masuk SMK Negeri 2 Purwodadi juga menjadi faktor pendorong keengganan siswa untuk belajar secara serius.

Kondisi ini terlihat saat guru berdiri di depan kelas saat mengajar, hanya pandangan kosong yang tidak bergairah sering terjadi. Guru mata pelajaran produktif mempunyai beban yang sangat berat sekali, karena disamping mengajar teori juga secara praktik siswa harus mampu menguasainya. Bila ada pertanyaan dilemparkan ke siswa yang ada hanya kelas yang sunyi-senyap sebab siswa tidak dapat menjawab pertanyaan atau tidak ada pertanyaan karena siswa tidak tahu apa yang akan ditanyakan.

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah :

  1. Apakah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ,motivasi belajar siswa meningkat ?
  2. Apakah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD,  hasil belajar siswa meningkat ?
  3. Jika dapat mengapa ?

C.   Hasil Penelitian

Hasil penelitian dari ke 3 siklus yang dilaksanakan menunjukkan hasilpeningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dari satu siklus ke siklus berikutnya. Hal ini terlihat pada siklus I motivasi belajar rata-rata kelas sebesar 120,62, siklusII sebesar 127,76 dan siklus III sebesar 129,06, dari keseluruhan siswa denganindikator kinerja minimal 113. Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dapatmeningkatkan     hasil belajar siswa . Hal ini terlihat pada siklus I ketuntasanbelajar klasikal sebesar 64,71%, siklus II sebesar 73,53% dan siklus III sebesar100%, dari keseluruhan siswa dengan mendapat nilai minimal 71.