Olahraga yang menghasilkan banyak keringat

Perbedaan Keringat Normal dan Hiperhidrosi Saat Berolahraga

Tak banyak orang yang menyadari bahwa dirinya mengalami hiperhidrosis. Bahkan, sebagian orang mungkin merasa senang jika tubuhnya mengeluarkan banyak keringat setelah berolahraga. Untuk memudahkanmu membedakan keringat normal dan keringat yang disebabkan oleh hiperhidrosis, berikut adalah penjelasannya:

●     Keringat Normal

Tubuh pasti akan mengeluarkan keringat ketika kamu berolahraga. Keringat akan dikeluarkan melalui ketiak, leher, dan di sekitar garis rambut. Beberapa bagian tubuh lain, seperti telapak tangan, lipatan di belakang siku dan lutut, atau punggung, mungkin juga akan mengeluarkan keringat, tetapi jumlahnya tidak banyak. Mungkin kamu pun tidak benar-benar menyadari bahwa telapak tanganmu berkeringat.

Banyaknya keringat yang keluar tentu tergantung dengan aktivitas fisik yang kamu lakukan. Sebagai contoh, kamu berlatih angkat beban di siang hari yang cuacanya cenderung panas, maka keringat akan menjadi lebih banyak karena situasi dan kegiatan yang kamu lakukan mendukung peningkatan suhu tubuh.

Sementara jika kamu memilih olahraga ringan, seperti skipping, di dalam ruangan yang sejuk, maka keringat yang kamu keluarkan tidak terlalu banyak. Pakaianmu tidak akan menjadi basah kuyup karena melakukan aktivitas fisik tersebut.

●     Keringat Hiperhidrosis

Orang yang mengalami hiperhidrosis bisa dideteksi dari banyaknya keringat yang dikeluarkan tubuhnya. Orang dengan hiperhidrosis akan lebih mudah berkeringat dibanding orang-orang normal. Jangan heran jika saat berada di ruangan ber-AC saja mereka akan berkeringat.

Pada saat berolahraga, orang yang mengalami hiperhidrosis akan berkeringat sangat banyak. Keringat akan mengucur deras dari ketiak, leher, garis rambut, telapak tangan, kaki, sampai dengan lipatan di belakang siku. Padahal mungkin mereka hanya melakukan olahraga ringan, seperti senam kebugaran jasmani atau jogging santai.

Keringat hiperhidrosis juga bisa dilihat dari kondisi pakaian penggunanya yang menjadi basah kuyup seperti baru dicelup ke dalam air. Coba bandingkan diri sendiri atau orang yang mengalami hiperhidrosis dengan orang-orang lain yang memiliki kondisi normal dan juga melakukan olahraga. Orang yang normal akan berkeringat saat melakukan aktivitas fisik, tapi keringat tersebut tidak akan mengucur deras sehingga membasahi pakaian.

Intinya, setiap orang yang melakukan olahraga pasti akan mengeluarkan keringat. Namun, jika produksi keringatnya tak terkendali meskipun sedang melakukan olahraga ringan, maka kemungkinan besar orang tersebut mengalami hiperhidrosis.

Adakah Manfaat Berkeringat Saat Berolahraga?

Keringat yang keluar karena berolahraga tentu saja merupakan suatu hal yang baik. Asalkan keringat yang dikeluarkan masih dalam jumlah yang wajar, maka keringat tersebut bisa menjadi indikator kebugaran tubuhmu.

Biar kamu semakin semangat berolahraga, ketahui sejumlah manfaat berkeringat saat olahraga berikut ini:

●     Membuang Racun pada Tubuh

Racun atau zat-zat berbahaya yang berasal dari sisa-sisa pembuangan pencernaan akan dikeluarkan melalui urin, feses, dan keringat. Kalau kamu berolahraga dan tubuh mengeluarkan keringat, maka itu tandanya kamu sudah melakukan sebuah usaha detoksifikasi alami.

●     Mengelola Stres

Tak banyak yang tahu bahwa berkeringat saat olahraga mampu untuk mengurangi stres. Setiap orang berpotensi mengalami stres karena permasalahan hidup atau rutinitas sehari-hari. Jika tidak dikelola dengan baik, stres bisa menyebabkan gangguan kesehatan fisik maupun psikis.

Keringat yang dikeluarkan tubuh pada saat olahraga akan memicu produksi hormon endorfin, hormon yang dapat meningkatkan perasaan bahagia dan memperbaiki suasana hati. Pada saat suasana hati mulai membaik, maka stres akan berkurang dengan sendirinya.

●     Melancarkan Sirkulasi Darah

Keringat bisa menjadi tanda bahwa tubuhmu bergerak secara optimal pada saat berolahraga. Pada saat tubuh berkeringat, itu tandanya detak jantung juga mengalami peningkatan. Aktivitas seperti ini akan memberikan latihan sederhana untuk meningkatkan kekuatan jantung. Selain itu, sirkulasi darah ke jantung juga menjadi lebih lancar jika tubuh mengeluarkan keringat pada saat olahraga.

●     Mengontrol Suhu Tubuh

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, keringat adalah usaha alami tubuh dapat mengontrol tuhu subuh. Tanpa adanya keringat, tubuh yang dipakai berolahraga tentu akan mengalami peningkatan suhu. Nah, suhu tubuh yang terus menerus meningkat berpotensi menyebabkan demam dan rasa tidak nyaman.

Selama keringat yang keluar dari tubuh masih tergolong dalam jumlah normal, kamu tak perlu khawatir. Justru kamu harus was-was ketika tubuhmu berolahraga tapi tidak mengeluarkan keringat sedikit pun.

Berkeringat saat berolahraga adalah suatu hal yang wajar. Asalkan keringat yang dikeluarkan tidak sampai membuat pakaianmu basah kuyup, maka kamu tak perlu khawatir. Keringat justru bisa menjadi indikator bahwa tubuhmu sehat dan bugar.

Tips Mengatasi Keringat Berlebih Saat Olahraga

Anda mau olahraga tapi tidak ingin berkeringat? Tidak masalah, coba lakukan sederet olahraga bermanfaat di bawah ini

Olahraga yang menghasilkan banyak keringat

Klikdokter.com, Jakarta Olahraga adalah aktivitas yang dapat menyebabkan tubuh berkeringat. Berkeringat sering dianggap sebagai tanda bahwa gerakan yang Anda lakukan itu benar. Tapi ada beberapa orang yang mungkin enggan tubuhnya banjir keringat saat berolahraga.

Untuk orang-orang seperti ini, sebenarnya ada juga olahraga yang tidak sampai bikin mandi keringat. Olahraga tanpa mengeluarkan keringat ini umumnya dilakukan indoor dan fokus pada kekuatan otot tubuh. 

Untuk mencoba olahraga tersebut, simak pembahasannya di bawah ini.

Olahraga yang menghasilkan banyak keringat

Sebenarnya, masalah berkeringat saat olahraga itu tergantung metabolisme tubuh masing-masing orang.

Ada yang baru pemanasan tapi keringatnya sudah luar biasa alias gobyos. Ada juga yang sudah 30 menit olahraga, tapi tampak tidak terlihat basah di badannya.

Soal olahraga yang tidak mengeluarkan keringat, berikut tanggapan dari dr. Devia Irine Putri.

"Olahraga tidak berkeringat, pastinya ada seperti berenang, yoga, dan pilates. Keringat itu sebenarnya tergantung dari metabolisme tubuh setiap orang, keaktifan kelenjar keringat setiap orang. Jadi, bisa berbeda-beda, " jelasnya. 

Selain latihan yang disebutkan dr. Devia tadi, ada beberapa gerakan olahraga lainnya yang membuat kita tidak berkeringat sama sekali. Antara lain sebagai berikut:

1. Dynamic Goddess Pose

Olahraga yang gerakannya mirip pose hewan bintang laut ini tidak menyebabkan tubuh jadi banjir keringat, lho. Cara melakukannya mudah, berikut langkah-langkahnya:

  • Buka kedua kaki Anda selebar pinggul. 
  • Angkat kedua lengan di atas kepala Anda.
  • Kemudian tekuk lutut Anda, dan tekuk lengan Anda. 
  • Berdiri kembali dan ulangi gerak ini perlahan sebanyak 10 kali.

2. Pilates Half Roll Down

Meskipun gerakan olahraga ini tidak bikin tubuh berkeringat deras, namun Anda bisa tetap melatih otot tubuh dengan maksimal. Berikut langkahnya:

  • Duduk di atas matras, angkat kedua kaki ke udara, dan tekuk lutut Anda.
  • Kemudian, ulurkan tangan ke depan Anda dengan bahu rileks.
  • Lakukan gerakan sit-up tapi tidak sampai rebah.
  • Ulangi latihan yang berguna untuk mengencangkan perut ini sebanyak 10 kali.

Artikel Lainnya: Olahraga dengan Kaus Basah, Ini Bahayanya!

3. Side to Side Core Twist

Bermodalkan matras dan duduk, gerakan olahraga ini bisa membuat lemak di pinggang, otot perut, punggung, serta paha menjadi kuat. Berikut cara melakukannya:

  • Posisikan tubuh Anda duduk di matras.
  • Angkat kedua kaki dan tekuk lutut,
  • Sembari kaki mengambang di udara, gerakkan kedua tangan ke kiri dan ke kanan.
  • Ulangi 10 kali gerakan untuk setiap sisi.

4. Angkat Kaki Sambil Berbaring

Olahraga yang dilakukan sambil tengkurap ini tidak akan membuat Anda jadi berkeringat. Kendati demikian, otot paha dan pantat bisa semakin kencang. Begini cara melakukannya:

  • Berbaring tengkurap dan ambil kuda-kuda seperti ingin push-up.
  • Bedanya tekuk lutut Anda dan coba angkat paha ke atas. 
  • Lakukan gerakan ini 20 kali sambil menarik pusar menjauh dari lantai.

5. Mini Cobra

Sangat mudah untuk mempraktikkan gerakan ini, bahkan bisa dilakukan sesaat setelah bangun tidur. Berikut caranya:

  • Posisikan tubuh tengkurap seperti ingin push-up. Pastikan dahi menempel matras.
  • Angkat kepala dan dada Anda (bukan badan keseluruhan) dengan tangan.
  • Lakukan ini sebanyak 10 kali.

6. Meditasi Duduk 

Gerakan yang satu ini juga sangat mudah dilakukan. Sebab Anda hanya perlu duduk, fokus, dan dilakukan rutin agar manfaatnya terasa. Berikut langkahnya:

  • Duduklah dalam posisi bersila yang nyaman.
  • Letakkan tangan Anda di atas lutut 
  • Saat menghembuskan napas, tarik pusar ke bagian dalam (kencangkan perut Anda). Seperti mengembangkan dan mengempiskan perut.
  • Terus lakukan gerakan ini sebanyak 30 kali.

Artikel Lainnya: 5 Kondisi Kesehatan yang Bisa Ditunjukkan oleh Keringat Anda

Olahraga yang menghasilkan banyak keringat

Ada yang berpikir, kalau tidak berkeringat berarti olahraganya tidak berhasil atau gerakannya salah. Anggapan seperti itu itu wajar sekali dilontarkan, karena tanda dari olahraga yang berhasil biasanya berkeringat.

Namun faktanya, berkeringat tidak melulu menjadi tanda olahraga yang dilakukan itu sukses.

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, metabolisme tubuh orang berbeda. Jumlah keringat pun bisa tak sama antara satu orang dengan yang lain. 

Lantas, untuk mengetahui olahraga yang Anda lakukan berhasil atau tidak, cobalah mengukur jumlah detak jantung Anda.

"Bisa dilihat dari detak jantung meningkat atau tidak. Perhitungannya 220 dikurangi usia (220-usia). Misalnya usia 26 tahun, jadi kalau olahraga denyut maksimalnya 220-26= 194 kali per menit," jelas dr. Devia Irine. 

Selain itu, olahraga juga bisa dikatakan berhasil jika Anda tidur lebih nyenyak setelahnya. Lalu, jika merasa lebih segar atau energi semakin bertambah setelah olahraga, tandanya latihan yang Anda lakukan sukses memberi manfaat untuk tubuh.

Baca Juga

Untuk tahu informasi atau fakta lainnya, baca terus artikel kesehatan di aplikasi KlikDokter. Sedangkan untuk konsultasi dengan dokter, ajukan pertanyaan via fitur Live Chat 24 Jam

(OVI/ARM)