Nyeri payudara tanda hamil berlangsung berapa lama

“Salah satu perubahan fisik yang terjadi pada wanita selama kehamilan adalah perubahan bentuk dan ukuran payudara. Perubahan tersebut dimulai sejak trimester pertama hingga trimester ketiga menuju proses persalinan. Kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan, karena perubahan ini menandakan bahwa tubuh ibu hamil tengah mempersiapkan diri untuk proses menyusui.”

Halodoc, Jakarta – Kondisi kehamilan yang dijalani tentu membuat beberapa wanita lebih berhati-hati terhadap kegiatan yang akan dilakukan. Tidak hanya itu, perubahan yang terjadi pada wanita yang menjalani kehamilan terkadang membuat kondisi tidak nyaman, apalagi jika kehamilan yang dijalani merupakan kehamilan yang pertama.

Menurut Cardiovascular Journal of Africa, saat hamil tubuh ibu mengalami banyak perubahan. Perubahan yang terjadi pada tubuh ibu merupakan kondisi alami untuk memelihara dan membantu perkembangan janin yang bertumbuh pada kandungan.

Inilah Tahap Perubahan Payudara pada Ibu Hamil 

Selain perut yang membesar, ukuran payudara ibu hamil juga ikut membesar dan bagian areolanya akan melebar sebagai persiapan untuk menyusui bayi. Terkadang perubahan bentuk payudara ini bisa bikin ibu merasa tidak nyaman. Namun, jangan khawatir, karena kondisi tersebut masih termasuk normal. Jangan cuma memerhatikan perubahan pada perut saja, yuk ketahui perubahan pada payudara yang ibu alami saat hamil berikut.

Perubahan bentuk payudara pada ibu hamil terjadi karena tubuh melepas hormon estrogen dan progesteron. Selain tubuh, ada juga hormon prolaktin yang memicu produksi ASI. Perubahan ini menandakan bahwa tubuh ibu hamil mempersiapkan diri untuk proses menyusui. Bentuk payudara ibu hamil akan berubah secara bertahap seiring bertambahnya usia kehamilan. Berikut tahapannya:

1. Trimester Pertama: Minggu Ke-1 Sampai 12

Menurut Obstetrics and Gynecology Science, payudara ibu hamil mengalami perubahan pada awal kehamilan, artinya saat kehamilan memasuki trimester pertama. Hal ini terjadi akibat adanya pengaruh perubahan hormon estrogen, progesteron, dan prolaktin pada tubuh ibu hamil.

Pada trimester pertama kehamilan, ibu hamil biasanya mengalami rasa nyeri, geli, dan bengkak pada payudara. Hal ini disebabkan karena meningkatnya aliran darah dan jaringan payudara yang mulai berubah akibat perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh ibu. Selain itu, pembuluh darah kecil di sekitar payudara yang bertambah banyak juga membuat payudara ibu menjadi lebih sensitif bila disentuh.

Rasa tidak nyaman pada payudara ini mirip seperti gejala yang dialami oleh beberapa wanita sebelum menstruasi. Biasanya kondisi ini mulai terasa sekitar 4-6 minggu usia kehamilan dan menghilang setelah trimester pertama.

Selain itu, ukuran payudara ibu hamil pun juga akan terlihat membesar. Ibu dapat menyadari perubahan ini dengan melihat berubahnya ukuran bra yang harus dipakai. Umumnya, ukuran payudara membesar satu hingga dua cup, terutama pada ibu yang baru pertama kali hamil. Membesarnya payudara bisa menimbulkan rasa gatal di area tersebut. Beberapa ibu juga mengalami garis-garis stretch mark di sekitar payudara, akibat kulit yang melebar untuk mengakomodasi ukuran payudara. Biasanya, ibu hamil akan merasakan kondisi ini di sekitar 6-8 minggu usia kehamilan.

2. Trimester Kedua: Minggu Ke-13 Sampai 16

Selain bertambah besar, payudara ibu hamil juga semakin berat di trimester kedua kehamilan. Perubahan ini membuat pembuluh darah yang ada di bawah kulit menjadi terlihat lebih jelas. Menurut American Pregnancy Association, ibu hamil pada trimester kedua mengalami beberapa perubahan pada area puting, seperti warna puting dan areola yang menjadi lebih gelap.

Tidak hanya itu, areola juga mengalami perubahan dengan semakin melebar. Ibu mungkin juga menemukan benjolan-benjolan kecil di sekitar puting. Jangan khawatir, kondisi tersebut merupakan hal yang normal terjadi pada ibu hamil.

Namun, untuk menghilangkan rasa khawatir terhadap perubahan yang terjadi, ibu bisa berdiskusi pada dokter melalui aplikasi Halodoc atau lakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat, agar ibu lebih tenang menghadapi perubahan yang terjadi selama kehamilan.

3. Trimester Ketiga (minggu ke-27 sampai hari persalinan)

Memasuki usia kehamilan di trimester ketiga, terutama di minggu-minggu menjelang persalinan, puting dan payudara ibu akan terus membesar karena produksi ASI yang meningkat. Dilansir dari Obstetrics and Gynecology Science, adanya pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin yang disekresikan dari kelenjar hipofisis posterior, selama akhir kehamilan, sel-sel alveolar dapat menghasilkan ASI dini yang dikenal sebagai kolostrum.

American Pregnancy Association mengatakan bahwa kolostrum memiliki banyak manfaat untuk bayi yang baru dilahirkan. Beberapa di antaranya adalah untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh pada bayi, mencukupi kebutuhan nutrisi serta gizi yang dibutuhkan oleh bayi, dan meningkatkan kesehatan mata, otak serta hati.

Namun, nyatanya tidak semua ibu mengalami munculnya kolostrum pada akhir kehamilan. Ada beberapa ibu yang mengeluarkan kolostrum sesaat setelah melakukan persalinan.

Itulah beberapa tahapan perubahan bentuk payudara ibu saat hamil. Ibu disarankan untuk mengganti bra dengan ukuran yang lebih besar untuk menyesuaikan dengan bentuk payudara ibu yang sudah membesar.

Selain itu, pilihlah bra yang terbuat dari bahan katun karena lebih terasa adem dan nyaman, serta memungkinkan sirkulasi udara mengalir dengan lancar, sehingga kulit payudara bisa bernapas.


Referensi:
Cardiovascular Journal of Africa. Diakses pada 2019. Physiological Changes in Pregnancy
Obstetrics and Gynecology Science. Diakses pada 2019. Breast Disease During Pregnancy and lactation
American Pregnancy Association. Diakses pada 2019. Colostrum, The Superfood For Your Newborn
American Pregnancy Association. Diakses pada 2019. Breast Changes During Pregnancy
 
 

Kehamilan

Muhayati Faridatun   |   Haibunda

Jumat, 25 Oct 2019 19:17 WIB

Jakarta - Usia kehamilan tiga minggu umumnya belum disadari. Tanda hamil tiga minggu pun masih seperti gejala menstruasi rutin tiap bulan. Seperti payudara terasa sakit dan terjadi pendarahan implantasi.

"Ibu mungkin tidak merasakan gejala apapun, namun mulai curiga karena menstruasi tak kunjung datang," ungkap dr.Fredrico Patria, Sp.OG, dalam buku Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal.

Dokter yang praktik di RS Permata Cibubur ini juga mengatakan, beberapa ibu hamil di trimester pertama mungkin merasakan kram perut, serta payudara mulai terasa sakit. Menurut dia, tanda hamil ini akan dikira gejala menstruasi.

Dikutip dari What to Expect, setelah mengalami ovulasi, sel sperma bertemu sel telur, dan seminggu kemudian Bunda hamil. Yeay! Di minggu-minggu awal kehamilan, sepertinya tidak tampak terjadi apa-apa dari luar, khususnya pada perut ibu hamil.

Tepat setelah telur dilepaskan, folikel membentuk korpus luteum atau sel kekuningan yang menempati ruang yang ditinggalkan sel telur. Korpus luteum mulai memproduksi progesteron dan beberapa estrogen, yakni dua hormon kehamilan yang dibutuhkan untuk menyehatkan dan membantu pertumbuhan janin, sampai plasenta mengambil alih di sekitar minggu ke-10.

Dijelaskan juga dalam ulasan berjudul 3 Weeks Pregnant tersebut, tanda hamil tiga minggu bisa terlihat saat Bunda tiba-tiba sensitif mencium bau tertentu yang menyengat. Bahkan, aroma masakan yang lezat pun membuat ibu hamil muda merasakan mual. Wah, seperti Bubun dahulu nih.

Disebutkan juga, dalam masa kehamilan tiga minggu, mungkin saja Bunda tidak merasakan tanda-tanda apapun. Bahkan, Bunda masih mengalami menstruasi rutin pada minggu ketiga kehamilan.

Nyeri payudara tanda hamil berlangsung berapa lama
Ilustrasi tanda hamil/ Foto: iStock

Tanda hamil 3 minggu

Seperti sudah dijelaskan, saat Bunda hamil tiga minggu, gejalanya mungkin belum muncul. Sebagian besar tanda awal kehamilan disebabkan oleh hormon kehamilan, sehingga ibu hamil muda mungkin belum merasakan perubahan signifikan dalam tubuh.

Dikutip dari The Bump, beberapa tanda hamil tiga minggu bisa dirasakan. Apa saja?

1. Pendarahan implantasi

Jika embrio kecil telah sampai di 'rumah' barunya, ibu hamil mungkin mengeluarkan bercak saat telur yang dibuahi bersembunyi di dinding rahim. Kram perut dan pendarahan ringan ini terjadi sekitar 8 hingga 10 hari setelah ovulasi. Umumnya, pendarahan ini hanya berlangsung satu hari.

2. Mual

Saat tubuh ibu hamil mulai menghasilkan hormon human chorionic gonadotropin (hCG), biasanya rasa mual akan datang. Mual yang lebih buruk bahkan bisa membuat ibu hamil muntah. Morning sickness bisa berlangsung hanya pagi hari, atau yang lebih parah bisa sepanjang hari.Kalau ibu hamil tiga minggu dan mengalami morning sickness parah sepanjang hari, mungkin saja mengandung bayi kembar. Alasannya, ibu hamil anak kembar memiliki kadar hormon kehamilan lebih tinggi dari kehamilan tunggal."Mual dan muntah di pagi hari atau morning sickness sebenarnya bukan istilah akurat. Ibu hamil mungkin merasakan ini sepanjang hari. Mual dan muntah bisa terjadi sejak pagi, sepanjang siang, di malam hari, atau bahkan di tengah malam," jelas dr.Fredrico.

3. Payudara sakit

Di minggu ketiga kehamilan, tanda lain yang muncul adalah perubahan pada payudara. Payudara ibu hamil tiga minggu mulai terasa sakit dan puting bisa menjadi lebih gelap dari biasanya. Inilah saat tubuh ibu hamil mulai memproduksi Air Susu Ibu (ASI).Dijelaskan dalam buku Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal, hormon kehamilan membuat puting susu membesar dan kulit di sekitarnya berwarna lebih gelap. Kemungkinan lain, ketidakseimbangan hormon yang tidak berhubungan dengan kehamilan, atau efek sisa dari kehamilan sebelumnya.
Tes kehamilan

Untuk memastikan gejala-gejala di atas apakah merupakan tanda hamil, Bunda disarankan melakukan tes kehamilan sendiri lebih dahulu dengan test pack. Sebagian besar alat tes kehamilan dinyatakan 99 persen akurat.

Selain itu, beberapa merek alat tes kehamilan juga mampu mendeteksi hormon kehamilan yang terkandung dalam urine ibu hamil. Bahkan hasilnya bisa didapat lebih cepat setelah Bunda melewatkan periode menstruasi. Misal, ternyata Bunda sudah hamil 3 minggu atau lebih cepat dari itu.Tapi perlu diingat juga, Bunda. Jumlah hormon kehamilan hCG dalam tubuh setiap perempuan berbeda, sehingga mungkin saja jumlahnya tidak cukup terdeteksi lewat alat tes kehamilan. Bunda perlu bersabar karena jumlah hormon hCG diketahui bisa berlipat ganda setiap 48 jam.Kalau tes pertama hasilnya negatif, Bunda tunggu beberapa hari lagi untuk mengulangnya. Setelah satu minggu, Bunda tes lagi dan bisa dilanjutkan dengan tes kehamilan lain, yakni memastikannya ke bidan atau dokter kandungan.Dalam beberapa kasus, seperti misalnya ibu hamil berisiko keguguran atau mengalami kehamilan ektopik, dokter mungkin menganjurkan untuk tes darah. Dijelaskan, tes darah ini bisa mendeteksi kadar hCG yang lebih kecil ketimbang tes urine. Jadi, Bunda akan segera mengetahui apakah positif hamil.
Kondisi perutSaat tahu hamil, mungkin Bunda begitu penasaran dengan perubahan yang terjadi dalam tubuh. Biasanya enggak sabar ya menanti perut kian membuncit. Apakah di usia kehamilan tiga minggu sudah bisa terlihat perut membesar?Dikutip dari The Bump, saat hamil tiga minggu, perut belum terlihat membesar bahkan masih sama seperti sebelum hamil. Meski merasa sedikit membengkak, kebanyakan perempuan tidak menunjukkan perubahan fisik berarti hingga usia kehamilan memasuki 12 minggu.Ibu hamil muda perlu tahu juga nih soal porsi makan. Sebelum berpikir makan dua porsi, ketahuilah bahwa para dokter hanya menganjurkan ibu hamil mengalami kenaikan berat badan total sekitar 1,4 sampai 2,3 kilogram di trimester pertama, atau selama 13 minggu.

Jadi, sudah pasti tidak anjuran untuk memanjakan pola makan saat hamil tiga minggu. Faktanya, ibu hamil seharusnya tidak mengubah pola makan sehat, mengonsumsi vitamin prenatal harian, dengan setidaknya 400 mikrogram asam folat.

Dokter sejatinya tidak akan merekomendasikan ibu hamil menambah asupan kalori harian, setidaknya sampai kehamilan trimester kedua. Setelah memasuki minggu ke-14, ibu hamil baru boleh menambahkan sekitar 300 kalori per hari.

Hormon pemicu perubahan fisik dan emosi

Selain itu, dijelaskan juga dalam buku Dahsyatnya Hamil Sehat & Normal, beberapa jenis hormon memengaruhi bentuk tubuh ibu hamil secara fisik. Di awal kehamilan misalnya, hormon estrogen dan progesteron membantu melepaskan sel telur dari indung telur, lalu ditanamkan dalam lapisan rahim.Jumlah kedua hormon tersebut akan makin besar sebab, estrogen dan progesteron bekerja untuk meningkatkan suplai darah, terutama ke rahim dan payudara ibu hamil. Selain progesteron, hormon relaxin juga membuat otot-otot rahim jadi lebih elastis dan memberikan ruang bagi pertumbuhan bayi.Perubahan ini juga bisa memengaruhi otot-otot lain dalam tubuh ibu hamil. Kadang-kadang, perubahan tersebut menyebabkan ibu hamil mengalami sakit sendi dan sakit punggung, serta memengaruhi bentuk dasar panggul.Dipaparkan juga, perubahan hormon selama kehamilan juga dapat memengaruhi perasaan ibu hamil. Kadang, Bunda bisa merasa begitu bersemangat dan gembira, namun tiba-tiba ingin menangis atau mudah terganggu dan terpengaruh hal-hal kecil.Bisa dibilang, ibu hamil kadang tak mampu mengendalikan emosi karena emosi bisa berubah dengan sangat cepat. Sering juga nih, ibu hamil jadi uring-uringan hanya karena hal sepele. Tapi, Bunda enggak perlu khawatir, biasanya gejala hamil muda ini akan berlalu saat memasuki trimester kedua.Apakah bentuk perut ibu hamil menandakan jenis kelamin janin? Simak penjelasan dokter dalam video berikut:
(muf/muf)