Nama bani aus dan bani khazraj berasal dari nama dua orang laki-laki kakak beradik yaitu

tolong ka besok di kumpul​

Perhatikan ayat Al-Qur'an berikut! إذا زلزلت الارض زلزالهان وأخرجت الأرض اثقالهان Jelaskan keterkaitan makna ayat tersebut dengan peristiwa hari akhir … ! tolong jawab dengan benar​

2 contoh bayan Al nasakh dijawab kak soalnya buat hari ini​

Mengeluarkan Mani Dan / Atau Mazi Disebut...​

tolong ka besok di kumpul​

tolong ka besok di kumpul​

tolong ka besok di kumpul​

tolong ka besok di kumpul​

فضلا من رجيم Tuliskan cara baca yang benar kalimat diatas! Temukan satu contoh kalimat hukum bacaan idgham bilaghunnah dalam surat al-Maidah ayat 2 …

susunlah kata-kata dibawah ini menjadi kalimat yang sempurnaMakasih dah jawab ​

Cara untuk mendapatkan Berita terbaru dari kami.

Ikuti langkah berikut ini untuk mendapatkan notifikasi

  1. Akses Pengaturan/Setting Browser Anda
  2. Akses Notifications pada Pengaturan/Setting Browser Anda
  3. Cari https://m.medcom.id pada List Sites Notifications
  4. Klik Allow pada List Notifications tersebut

Anda Selesai.

Powered by Medcom.id

Kaum Saba tercerai berai dan berpencar usai insiden jebolnya bendungan raksasa

Pixabay

Ilustrasi jejak Kaum Saba. Kaum Saba tercerai berai dan berpencar usai insiden jebolnya bendungan raksasa

Rep: Ali Yusuf Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Terdapat dua kelompok bangsa Arab yang tinggal di Kota Yatsrib, kini wilayah Madinah. 

Baca Juga

"Pertama, bangsa Arab penduduk asli yang berasal dari keturunan Amaliqah. Kedua, bangsa Arab pendatang yang berasal dari Yaman. Terdiri dari dua suku yaitu Aus dan Khazraj," tulis Yakhsyallah Mansur dalam kitabnya Ash-Shuffah.  

Yakhsyallah menjelaskan, Suku Aus dan Khazraj masih mempunyai hubungan dengan suku Al-Azd yang pindah dari Yaman ke arah utara dalam beberapa tahapan. 

Tahapan pertama diperkirakan pada 207 Masehi. Ketika suku Khuzaah pindah ke Makkah. "Para ahli sejarah berbeda pendapat mengenai alasan kepindahan Suku Al-Azd," katanya.

Menurut sebagian mereka, hal ini disebabkan oleh runtuhnya bendungan Saddu Ma'arib dan terjadinya peristiwa banjir bandang. Alquran al-Karim menjelaskan bahwa bencana tersebut sebagai hukuman terhadap kaum Saba karena berani berpaling dari kebenaran. Allah berfirman dalam surat Saba ayat 15-16: 

لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ ۖ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ ۖ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ ۚ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ فَأَعْرَضُوا فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنَاهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَيْ أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَيْءٍ مِنْ سِدْرٍ قَلِيلٍ

"Sesungguhnya bagi kaum Saba ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan sebelah kiri (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Mahapengampun. Tetapi mereka berpaling, dan Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon atal dan sedikit dari pohon bidara."

Ibnu Katsir menyatakan bahwa setelah terjadinya bencana tersebut sebagian penduduk Saba berpencar ke berbagai negara. Ahli sejarah lain mengaitkan kepindahan suku al-Azd dengan kekacauan politik dan krisis ekonomi yang ditimbulkan oleh kekuatan Romawi yang menguasai Laut Merah sebagai jalur untuk melintasi perdagangan India.

"Kedua pendapat ini tidak bertentangan karena pengaruhnya memang mencakup seluruh penduduk termasuk Suku al-Azd yang sebagian besar tinggal di luar wilayah Saddu al-Ma'arib," katanya.

Jelas bahwa runtuhnya wilayah Saddu Ma'arib merupakan salah satu penyebab terjadinya bencana tersebut sehingga Kaum Saba menjadi terpencar-pencar. Di antara kaum al-Azd yang melakukan eksodus adalah suku Aus dan suku Khazraj yang dikenal dengan Banu Qilah.

"Mereka merupakan keturunan Haritsah bin Zaid bin Sawad bin Aslam bin Ishaq bin Qudha'ah," katanya.

Suku Aus tinggal di sebelah tenggara yang merupakan dataran tinggi Kota Yatsrib, sedang suku Khazraj tinggal di sebelah timur laut yang merupakan dataran rendah dan berbatasan dengan pegunungan batu al-Wabrah. 

Suku Aus tinggal di daerah pertanian yang subur berdampingan dengan mayoritas kabilah Yahudi, sementara Suku Khazraj tinggal di daerah yang kurang subur berdampingan dengan satu kabilah Yahudi terbesar yaitu kabilah Bani Qainuqa.

Tidak ada data statistik yang menyebutkan jumlah penduduk suku aus dan khazraj. Menurut para peneliti ke-2 suku itu mengerahkan sebanyak 8 ribu tentara ketika Pasukan Islam berusaha membebaskan kota Makkah pada tahun 8 Hijriyah.   

Nama bani aus dan bani khazraj berasal dari nama dua orang laki-laki kakak beradik yaitu

Red: Achmad Syalaby

Oleh Fahmi AP Pane

REPUBLIKA.CO.ID, Tiada contoh penghentian permusuhan yang terbaik sepanjang sejarah manusia, melainkan perdamaian antara Bani Aus dan Khazraj yang dilakukan Rasulullah Saw. Begitu suksesnya hingga mampu mempersaudarakan orang-orang yang sebelumnya saling membunuh. Jangankan terjadi pertempuran, pertengkaran pun tidak pernah lagi hingga kini. 

Tanpa meniru Rasul, maka upaya menghentikan permusuhan di Aceh, atau konflik antara bangsa Kurdi, Turki, dan Arab, atau antara etnis Pushtun dengan Tajik, dan lain-lain, akan gagal dan berpotensi perang terjadi lagi selama ada provokator kaum kafir dan munafik. 

Sebelum Rasul hijrah, Bani Aus dan Khazraj telah bertempur puluhan tahun, bahkan pada Perang Bu'ats (lima tahun sebelum hijrah) semua pemimpin kedua pihak tewas (riwayat Bukhari). Di kala genting itulah, Rasul kebetulan bertemu dengan enam orang Khazraj dan Aus. Kepada mereka Rasul mengajak beriman dan membela dakwah dengan kekuatan. Mereka langsung setuju karena ingin sekali ada perdamaian dan butuh pemersatu masyarakat. Apalagi, kaum Yahudi telah mengancam menyerang mereka. (riwayat Ibnu Hisyam). 

Setahun kemudian Rasul mengutus Mush'ab bin Umair untuk membina kepribadian individu-individu Yatsrib, membentuk iklim persaudaraan, dan loyalitas hanya kepada Islam, bukan lagi kepada fanatisme kesukuan atau kekabilahan, serta memperkuat semangat dan keberanian membela agama dengan jiwa dan harta. Tak cuma membina pikiran dan perasaan, Mush'ab juga menyuruh mereka untuk selalu shalat berjamaah, saling mengucap salam dan mendoakan kebaikan bila bersua, membantu sesama Muslim, serta mematuhi setiap perintah Rasul. 

Hasilnya, ketika Rasul hijrah mereka telah siap selalu untuk membela Islam dan menolong kaum Muhajirin dengan harta, tempat tinggal, dan akses ekonomi, karena sebelumnya telah terlatih berukhuwah Islamiyah dengan bekas musuh bebuyutan. Sebagai manusia, sesekali mereka juga tergoda bertengkar. 

Contohnya saat seorang kafir, Syas bin Qais, membangkitkan memori Perang Bu'ats. Namun, ketika Allah SWT mengkritik dengan surat Ali Imran ayat 98-103 agar mewaspadai provokasi kaum kafir serta kewajiban bersatu dalam agama Allah, mereka pun bertobat. Sempat ada pertengkaran kecil lantaran seorang warga Khazraj, yaitu tokoh munafik Abdullah bin Ubay, memfitnah istri Rasul, Aisyah, telah serong (riwayat Muslim). 

Alhamdulillah, usai berdamai atas kesalahpahaman tadi, tak pernah ada lagi permusuhan hingga anak cucu mereka hingga hari ini. Ini sungguh suatu pelajaran berharga yang harus ditiru oleh kaum Muslim yang meninginkan kemuliaan. Bersatu dalam Islam, bukan dalam isme-isme lainnya.

  • rasulullah
  • bani aus
  • bani khazraj
  • persaudaraan di masa rasulullah

Nama bani aus dan bani khazraj berasal dari nama dua orang laki-laki kakak beradik yaitu

sumber : Pusat Data Republika