Mengapa program benteng tidak berhasil mencapai tujuan

Mengapa program benteng tidak berhasil mencapai tujuan

Mengapa program benteng tidak berhasil mencapai tujuan
Lihat Foto

YURINDA HIDAYAT

Gedung Javasche Bank di Bandung, Jawa Barat

KOMPAS.com – Gerakan Benteng adalah program perekonomian yang berlaku pada masa Kabinet Natsir dari September 1950 hingga April 1951. Kebijakan ini dicetuskan oleh Soemitro Djojohadikusumo, Menteri Perdagangan era Kabinet Natsir.

Gerakan Benteng berlangsung selama tiga tahun (1950-1953) dan berakhir setelah Kabinet Natsir tak lagi berkuasa.

Program Gerakan Benteng yang bertujuan melindungi pengusaha pribumi ini akhirnya dihentikan karena dianggap gagal.

Lihat Foto Wikimedia Commons Sumitro Djojohadikusumo Latar belakang

Di awal kemerdekaan, perekonomian Indonesia masih carut marut akibat penjajahan. Indonesia juga masih menanggung utang kepada Belanda hasil dari Konferesi Meja Bundar. Belum lagi revolusi dan perang yang terjadi setelah itu.

Kolonial mewarisi perekonomian yang timpang di mana yang berkuasa yang menguasai sumber daya. Akibatnya, rakyat pribumi biasa sulit mencapai kesejahteraan.

Di masa Kabinet Natsir (September 1950-Maret 1951), Menteri Perdagangan Sumitro Djojohadikusumo pun mencanangkan Gerakan Benteng yang dimulai sejak April 1950.

Baca juga: Kebijakan Ekonomi pada Masa Demokrasi Liberal

Pelaksanaan

Gerakan Benteng terdiri dari dua kebijakan. Pertama, Gerakan Benteng mengistimewakan importir pribumi.

Importir pribumi diberi kewenangan impor khusus. Selain itu, mereka juga menerima jatah devisa dengan kurs murah.

Kedua, kebijakan ekonomi dilakukan dengan pemberian kredit modal pada pengusaha yang selama ini sulit memperoleh pinjaman dari lembaga pendanaan seperti bank.

Lewat Gerakan Benteng, pemerintah memilih pengusaha-pengusaha pribumi yang akan menerima bantuan.

jawablah pertanyaan berikut : ​

diharapkan TOPIK : SEJARAH sejarah KEBUDAYAAN ISLAM 1. Definisi Kebudayaan Islam 2. Periodesasi Sejarah Kebudayaan Islam 3. Sejarah Intelektual Islam … 4. Nilai-nilai Islam Dalam Budaya Indonesia TOPIK: MASALAH DEKADENSI MORAL DAN SOLUSI ISLAM 1. Masalah Dekadensi Moral 2. Solusi Islam 3. Aturan Pergaulan Pria dan Wanita Mahasiswa memahami kebudayaan Islam, dapat mengetahui periodesasi sejarah kebudayaan Islam, sejarah intelektual Islam, nilai-nilai islam yang ada dalam budaya Indonesia Mahasiswa D III Keuangan diharapkan mampu menjelaskan masalah dekadensi moral, menjelaskan solusi Islam terhadap masalah dekadensi moral, dan dapat memahami aturan pergaulan pria dan wanita.tolong dong refrensi dan jurnal ​

Kemukakan pendapat Sejarah Aspek Afektik kelas X tolong banget dibantu ya, terima kasih banyak​

Sebutkan 6 tujuan orang suku Melayu daratan melakukan upacara khususnya masyarakat Melayu kuantan​

Sebutkan 6 tujuan orang suku Melayu daratan melakukan upacara khususnya​

Jelaskan kontribusi madzhab2 pada hukum islam

Cadangkan 4 cadangan untuk membangunkan hasil bumi dan hasil alam menjadi sumber ekonomi negara.

• Raja yang terkenal di Jambi yang mengislamkan daerah Jambi adalah A.orang Kayo Hitam B.orang Kayo pingai C.orang Kayo pedataran D orang Kayo gemuk E … .datuk paduko berhalo​

Salah satu bukti yang menjadi dasar asumsi bahwa proses masuknya agama Islam berasal dari Gujarat India adalah.​

pengaruh peradaban Eropa terhadap kegiatan dalam sehari-haritolong kak besok dikumpulkan ​

Mengapa dalam perkembangannya program Gerakan Benteng tidak berhasil mencapai tujuan?

Karena para pengusaha pribumi sangat bergantung kepada pemerintah. Mereka kurang mandiri untuk mengembangkan usahanya.



----------------#----------------

Jangan lupa komentar & sarannya

Email:

Kunjungi terus: masdayat.net OK! :)

Newer Posts Older Posts

Dalam perkembangannya, program Gerakan Benteng ini tidak berhasil mencapai tujuan karena para pengusaha pribumi sangat bergantung kepada pemerintah. Mereka kurang mandiri untuk mengembangkan usahanya.

Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut:

Menteri Perdagangan, Dr. Sumitro Joyohadikusumo, berpendapat bahwa di kalangan bangsa Indonesia harus segera ditumbuhkan kelas pengusaha. Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu diberi kesempatan untuk dapat berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional. Para pengusaha tersebut harus dibimbing dan diberikan bantuan kredit karena pemerintah menyadari mereka tidak mempunyai modal yang cukup. Dengan usaha yang dilakukan secara bertahap, pengusaha pribumi akan berkembang dan maju. Tujuannya adalah mengubah struktur ekonomi kolonial ke struktur ekonomi nasional. Program Sumitro Joyohadikusumo ini dikenal dengan nama Gerakan Benteng.

Dalam perkembangannya, program Gerakan Benteng ini tidak berhasil mencapai tujuan karena para pengusaha pribumi sangat bergantung kepada pemerintah. Hal ini dikarenakan mereka kurang mandiri untuk mengembangkan usahanya.