Mengapa bangsa Spanyol melakukan penjelajahan Samudra

Ilustrasi menjelajahi samudra yang dilakukan tokoh-tokoh asal Spanyol dan Portugis. Foto: PExels

Kemunculan tokoh penjelajah samudra erat kaitannya dengan masa kegelapan atau yang dikenal dengan istilah The Dark Middle Ages. Setelah masa tersebut, bangsa Eropa mencoba bangkit dengan melakukan penjelajahan samudra.

Bangsa Eropa mulai melakukan penjelajahan samudra pada abad ke-15 M. Mengutip buku Ensiklopedi Tokoh Besar Penjelajah Dunia susunan Tim DAK’S Studio (2019: 37), munculnya era penjelajahan samudra oleh bangsa Eropa juga didorong oleh beberapa faktor, yaitu:

  • Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani.

  • Tujuan 3G, yakni Gold, Glory, dan Gospel.

  • Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa.

  • Adanya pengaruh tulisan Marco Polo, pendeta asal Italia.

  • Adanya semangat Reconquista (penaklukan kembali).

Semangat Reconquista menjadi puncak kesadaran bahwa bangsa Eropa ingin merebut kembali hegemoni Kristen Eropa atas kekuasaan Islam yang pernah menguasai Semenanjung Iberia (Spanyol-Portugal).

Akhirnya, era penjelajahan samudra dimulai oleh bangsa Portugis dan Spanyol. Untuk menghindari perseteruan di antara keduanya dalam rangka memperebutkan koloni, Paus di Vatikan menandatangi Perjanjian Tordessilas. Perjanjian ini membagi wilayah penjelajahan menjadi wilayah barat (milik Spanyol) dan timur (milik Portugis).

Ilustrasi melewati rute tertentu untuk menjelajahi samudra. Foto: Pexels

Rute dan Tokoh Penjelajah Samudra

Saat penjelajahan berlangsung, para pelaut Portugis dan Spanyol melalui rute-rute tertentu. Mengutip pada buku Explore Sejarah Indonesia Jilid 2 untuk SMA karya Dr. Abdurakhman, S.S. M.Hum dkk (2017: 07), berikut rute dan tokoh penjelajah samudra yang berasal dari Portugis maupun Spanyol.

1. Bartholomeus Diaz (1486) – Portugis

Rute penjelajahannya dimulai dari Lisabon, Portugis pada tahun 1486. Diaz mencari jalan untuk menemukan dunia timur dengan bergerak ke arah selatan menyusuri pesisir bagian barat Benua Afrika. Namun, pelayarannya hanya sampai di Tanjung Harapan, Afrika Selatan.

2. Christopher Colombus (1492) – Spanyol

Colombus berlayar dari Spanyol ke arah barat, mengarungi Samudra Atlantik hingga tiba di kepulauan Bahama (Karibia), kawasan Benua Amerika. Colombus merupakan tokoh penjelajah kelahiran Italia, namun pelayarannya didanai oleh Ratu Isabella asal Spanyol.

Sejak ekspedisi yang dilakukan oleh Colombus, bangsa Eropa mulai mendatangi Benua Amerika untuk membangun daerah koloni.

3. Vasco da Gama (1497) – Portugis

Vasco da Gama berlayar dari Lisabon ke arah selatan mengitari Benua Afrika hingga tiba di India. Pelayarannya dianggap sebagai penemuan pertama rute laut dari Eropa ke India untuk menggantikan rute darat “Jalur Sutra” yang dinilai mahal dan tidak aman.

Pada tahun 1502, Vasco da Gama kembali ke India dengan membawa armada perang untuk membangun daerah koloni Portugis.

Ilustrasi pelayaran Spanyol - Portugis demi merebut kejayaan bangsa Eropa. Foto: Pexels

4. Alfonso de Albuquerque (1503) – Portugis

Mengikuti rute Vasco da Gama, Alfonso de Albuquerque tiba di India pada tahun 1503. Namun, setahun kemudian ia harus kembali ke Portugis.

Pada tahun 1509, de Albuquerque diangkat menjadi Gubernur Portugis di India. Setahun setelah menduduki jabatan itu, ia berhasil menaklukkan Kerajaan Goa di pantai bagian barat India. Bahkan, ia juga berhasil menaklukkan Kerajaan Malaka di Semenanjung Malaya pada tahun 1511.

5. Ferinand Magellan (1519) – Spanyol

Pelayarannya dimulai pada tahun 1519 dengan misi mengelilingi dunia sekaligus mencari kepulauan rempah-rempah di wilayah timur. Dari Spanyol, ia berlayar ke arah barat daya dengan menyebrangi Samudra Atlantik hingga ke ujung selatan Benua Amerika.

Setelah itu, armadanya melintasi Samudra Pasifik dan tiba di Kepulauan Filipina. Belum sempat menuntaskan misinya, ia meninggal dunia di Filipina pada tahun 1521.

6. Juan Sebastian del Cano (1521) – Spanyol

Awalnya, Sebastian del Cano ikut dalam pelayaran Magellan. Setelah Magellan meninggal dunia, ialah yang meneruskan perjalanan armada Spanyol.

Pada tahun 1521, armada ini tiba di Kepulauan Maluku yang merupakan daerah penghasil rempah-rempah. Setelah mengisi kapal dengan rempah-rempah, armada ini berlayar kembali menuju Tanjung Harapan hingga tiba di Spanyol pada tahun 1522.