BENGKULU – Investor pemula biasanya disarankan untuk memahami dua jenis analisis dalam investasi saham. Analisis ini berfungsi untuk meminimalisir kerugian atau memprediksi pergerakan harga saham yang akan dibeli. Show Pertama analisis fundamental. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui kualitas perusahaan yang akan dituju atau berfokus pada nilai perusahaan diluar pengaruh ekonomi suatu negara. Analisis yang kedua yakni teknikal. Analisis ini sedikit berbeda dengan analisis fundmental meski keduanya memiliki kaitan yang erat. Teknikal umumnya fokus pada pengaruh-pengaruh di luar perusahaan yang dapat mengintervensi harga saham. Analisis teknikal biasanya lebih sulit dipahami oleh calon investor. Kesulitan ini disebabkan oleh teknikal yang selalu berhubungan dengan grafik harga saham. Grafik-grafik ini diperlukan untuk membaca arah harga saham berdasarkan pengaruh dan trend ekonomi yang sedang atau akan terjadi. Secara umum ada beberapa jenis grafik yang biasa digunakan dalam memantau pegerakan saham. Line Chart Bar Chart Candle Chart Konsultan Indopremier Sekuritas Bengkulu, Reza Nurul Amar mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam analisis teknikal. Yakni analisis pergerkan tren, support dan resistance serta alat atau indikator analisis. Pergerakan Saham Investor umumnya harus mengetahui dan membaca grafik pergerakan saham. Pergerakan ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Bullish, Bearish dan Sideways. Bullish yaitu pergerakan saham yang sedang naik. Kondisi ekonomi biasanya menjadi penentu kenaikan. Hal ini memikat investor dan menciptakan sentimen positif karena diprediksi saham yang dituju akan tetap naik. BullishSebaliknya, Bearish adalah pasar yang sedang mengalami penurunan. Bearish ditandai dengan harga saham yang terus menurun. Hal ini menghasilkan tren penurunan yang diyakini investor akan terus berlanjut. BearishSementara Sideways menggambarkan kondisi ketika saham yang diperdagangkan di pasar bergerak relatif horizontal (datar) akibat penawaran dan permintaan yang sama-sama kuat dalam periode waktu tertentu. SidewaysSupport dan Resistance Support adalah suatu tingkat harga dimana biasanya terjadi tekanan jual diimbangi oleh pembelian, sehingga harga menjadi balik arah ke atas. Support biasanya ditandai dengan garis di bawah grafik yang ditentukan oleh catatan harga saham sebelumnya. Garis support yang kuat ditunjukkan dengan grafik atau chart mendekati atau tidak menembus garis support. Resistance adalah suatu tingkat harga dimana biasanya tekanan beli diimbangi oleh kenaikan penjualan, sehingga kenaikan harga dapat tertahan, bahkan menjadi balik arah ke bawah. Resistance merupakan kebalikannya support. Resistance adalah garis di atas chart atau batas atas harga saham. Garis atau titik resistance biasanya dipakai untuk strategi menjual. Maka investor bisa memutuskan untuk menjual. Indikator Dalam dunia investasi maupun trading, terdapat indikator yang bisa dijadikan investor atau trader untuk mengambil langkah. Indikator ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Stochastic Oscillator, Moving Average Convergence Divergence (MACD) dan Bollinger Band. Ketiga memiliki perbedaan yang signifikan. Pada Stochastic Oscillator petunjuk atau indikator dalam trading memiliki fungsi untuk menunjukkan sinyal jual dan beli melalui dua garis yang berpotongan. Dalam trading, Stochastic Oscillator (SO) ini ke dalam kelompok indikator jenis momentum. Jika dilihat berdasarkan teknik yang digunakan, Stochastic memiliki tujuan untuk menunjukkan harga perdagangan penutupan terakhir. Caranya adalah dengan kalkulasi selisih harga terendah dan tertinggi dalam kurun waktu tertentu. Sedangka MACD merupakan suatu indikator dari analisa teknikal. MACD juga adalah indikator untuk mendeteksi jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold) dengan melihat hubungan antara Moving Average jangka panjang dan pendek. Perbedaan antara MACD dan garis sinyal seringkali dihitung dan dinyatakan tidak dalam bentuk garis tetapi dalam bentuk grafik bar histogram Sementara Bollinger Band adalah analisis yang digunakan bersamaan dengan beberapa analisis teknikal lainnya untuk memantau waktu yang tepat dalam menjual atau membeli aset. Dalam konsep bollinger band, garis yang berada di bagian atas akan menggambarkan kawasan overbought.
Crypto menjadi salah satu pilihan beberapa orang yang ingin mencoba investasi selain saham Reksadana dan obligasi. Beberapa investor tertarik untuk mencoba trading crypto karena menawarkan keuntungan yang cukup besar. Namun untuk bisa mendapatkan keuntungan yang besar, Anda juga perlu melakukan berbagai analisa sebelum bertransaksi. Analisa trading tersebut biasa disebut dengan analisa teknikal, seperti forex, crypto yang juga memiliki chart harga yang bergerak oleh hukum permintaan dan penawaran dari para investor. Indikator Analisa Teknikal CryptoMoving Average merupakan indikator yang mampu menampilkan rata-rata tiap pergerakan harga dalam sebuah periode. Moving Average adalah salah satu indikator bagi kebanyakan trader yang ingin mencoba analisa teknikal. Hal ini karena Moving Average adalah indikator trading crypto yang cukup sederhana. Anda bisa menghitung pergerakan rata-rata harga dalam jangka waktu yang cukup lama yaitu 50 hari.
Simple Moving Average atau yang dikenal dengan SMA memiliki karakter pada indikator yaitu average yang dipecah menjadi beberapa kategori. Simple Moving Average di plot berdasarkan data harga dari tiap periode. Hal ini bertujuan agar mendapatkan rata-rata harga sesuai hari yang ingin dihitung oleh data harganya dengan metode simple Moving Average.
Indikator exponential Moving Average (EMA) adalah bagian dari jenis Moving Average pertama yang sudah di pecah. Karakteristik eksponensial adalah menitikberatkan pada data harga terbaru sehingga potensi analisanya lebih akurat sehingga memunculkan aksi terhadap harga pasar terbaru.
Indikator selanjutnya adalah relative strength index yang tidak bisa dipisahkan dari analisa berbasis grafis. Relative strength index adalah bagian dari analisa teknikal crypto yang merupakan indikator momentum dan memiliki peran untuk menunjukkan kondisi aset. Relative strength index juga berfungsi untuk mengukur besaran perubahan harga terbaru yang akan ditampilkan sebagai osilator.
Indikator pada analisa teknikal crypto ini merupakan indikator yang dipakai untuk mengikat momentum atas sebuah aset. Maka strategi tersebut akan menunjukkan hasil yang berhubungan di antara dua Moving Average yaitu garis sinyal dan garis MACD.
StochRSI adalah osilator momentum yang berguna untuk menentukan adanya aset oversold dan Overboard. Indikator itu merupakan turunan dari StochRSI namun menerapkan rumus isolator terhadap RSI biasa. BB dipakai untuk Mengukur adanya volatilitas pasar dan kondisi aset oversold atau overboard. Indikator tersebut terbagi kedalam tiga garis yaitu band atas, bawah, dan tengah Analisa Teknikal Crypto Lewat CandlestickCandlestick bisa menunjukkan harga pembukaan tinggi rendah dan penutupan pasar pada hari itu. Candle memiliki bagian yang lebar yang disebut tubuh atau Real body. Real body mewakili kisaran harga antara pembukaan dan penutupan perdagangan pada hari itu. Ketika bagian badi diisi dan berwarna hitam artinya penutupan lebih rendah daripada pembukaan. Jika badi kosong artinya penutupan lebih tinggi daripada pembukaan.
Grafik candlestick terdiri dari batang lilin dan sumbu. atau badi pada kalender stik mirip seperti batang lilin yang mencerminkan perbedaan antara harga buka dan tutup pada satu periode tertentu. Harga buka dan tutup adalah harga transaksi pertama yang dan terakhir untuk jangka waktu tersebut. saat tidak terlihat ada batang lilin atau batang lilin sangat kecil artinya harga buka dan tutup pun hampir sama. Sumbu atau ekor pada candlestick adalah garis tipis kecil di atas dan di bawah yang mewakili harga tinggi dan rendah pada periode tertentu. Saat sumbu muncul di atas lilin hal itu menunjukkan harga tertinggi untuk periode itu. Jika tidak ada sumbu atas maka bagian atas lilin adalah harga tertinggi. Begitu juga yang terjadi pada sumbu di bagian bawah lilin yang menunjukkan harga rendah pada periode tertentu. Jika tidak ada sumbu yang rendah maka bagian bawah lilin merupakan harga terendah. Warna candlestick adalah putih dan hitam, hijau dan merah. Putih dan hijau memiliki arti harga selesai lebih tinggi daripada jangka waktu tersebut. Hal tersebut menunjukkan harga penutupan berada diatas harga terbuka. Lilin hitam atau merah artinya harga tutup berada di level rendah selama jangka waktu tersebut. Candlestick putih atau hijau mengindikasikan adanya tekanan beli yang cukup kuat. Umumnya warna tersebut memberikan sinyal harga bullish. Namun anda tetap harus melihat hal ini dalam konteks struktur pasar. Hitam atau merah panjang menunjukkan adanya tekanan jual yang signifikan, hal ini menunjukkan harga sedang bearish. Pola Candlestick DasarPergerakan pada candlestick terkadang terlihat tampak acak, di lain waktu pola tersebut membentuk pola yang sering dipakai oleh pedagang untuk tujuan analisis. Pola tersebut dibagi menjadi bullish dan bearish. Itu menunjukkan bahwa harga tersebut naik sedangkan pola bearish menunjukkan harga tersebut turun. Sebenarnya tidak ada pola yang bekerja sepanjang waktu. Hal ini dikarenakan pola mewakili kecenderungan pergerakan harga dan bukan merupakan sebuah jaminan. Beberapa Pola CandlestickAda berbagai strategi perdagangan jangka pendek yang didasarkan pada pola candlestick. Ini menunjukkan potensi pembalikan trend di mana batang pertama memiliki tubuh yang lebih kecil dan sepenuhnya ditelan oleh batang kedua. Ini juga disebut sebagai pola engulfing bullish saat muncul di akhir trend turun dan pola ini di akhir naik.
Mempelajari analisa teknikal crypto ini sangat membantu Anda yang ingin mendalami dunia kripto. Bukan tidak mungkin, Anda bisa sukses dan meraup banyak keuntungan. Keuntungan yang besar tentu bisa diraih dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengembangakn bisnis ukm. Jika Anda ingin memiliki bisnis yang besar, maka penuhi modal Anda dengan nominal yang besar pula. Salah satu fintech lending berizin OJK yang mampu menjadi solusi pendanaan bisnis Anda adalah Lancar by Danamas. Di Lancar by Danamas, Anda bisa dapatkan modal usaha hingga Rp 2 miliar dengan suku bunga yang rendah dan cepat. Daftar dan ajukan pinjaman modal usaha cepat dan mudah di aplikasi Danamas. |