Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat pemerintahan dan budaya pada masa kerajaan

Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat pemerintahan dan budaya pada masa kerajaan

Candi Bajangratu adalah gerbang peninggalan Kerajaan Majapahit. /Foto : tangkapan layar YouTube BPCB Jawa Timur/

BERITA MAJALENGKA- Artikel ini akan membahas mengenai perkembangan kehidupan sosial budaya pada masa kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha.

Pada masuknya Kerajaan pada masa lalu agama Hindu Buddha juga memasuki beberapa daerah di Indonesia.

Pada artikel ini akan membahas Sejarah tentang perkembangan kehidupan sosial budaya pada Kerajaan Hindu dan Buddha.

Simak lebih lengkapnya mengenai Kerajaan perkembangan kehidupan sosial budaya pada Kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia.

merujuk pada Kerajaan -Kerajaan yang ekonominya bergantung pada pertanian. Berikut adalah Kerajaan -Kerajaan perkembangan kehidupan sosial budaya pada Kerajaan yang bercorak Hindu-Budha di Indonesia:

>

Kerajaan Mataram Kuno

Struktur sosial masyarakat Mataram Kuno tidak begitu ketat, sebab seorang Brahmana dapat menjadi seorang pejabat seperti seorang ksatria, ataupun sebaliknya seorang Ksatria bisa saja menjadi seorang pertapa. Dalam masyarakat Jawa, terkenal dengan kepercayaan bahwa dunia manusia sangat dipengaruhi oleh alam semesta (sistem kosmologi). Dengan demikian, segala yang terjadi di alam semesta ini akan berpengaruh pada kehidupan manusia, begitu pula sebaliknya.

Baca Juga: Sejarah Peristiwa Mempertahankan Indonesia, Pertempuran Ambarawa, Bandung Lautan Api

Oleh karena itu, untuk keserasian alam semesta dan kehidupan manusia maka harus dijalin hubungan yang harmonis antara alam semesta dan manusia, begitu pula antara sesama manusia. Sistem kosmologi juga menjadikan raja sebagai penguasa tertinggi dan penjelmaan kekuatan dewa di dunia. Seluruh kekayaan yang ada di tanah kerajaan adalah milik raja, dan rakyat wajib membayar upeti dan pajak pada raja. Sebaliknya raja harus memerintah secara arif dan bijaksana.

Sumber: Buku Sejarah Kelas 12 SMA Kurikulum 2013 Revisi 2018

Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat pemerintahan dan budaya pada masa kerajaan

Squad, ternyata bukan hanya di masa Hindu-Buddha saja lho ada kerajaan-kerajaan di Indonesia. Di masa Islam, juga ada kerajaan-kerajaan. Kehidupan masyarakat di masa Hindu-Buddha dan Islam memiliki persamaan dan perbedaan, Squad. Biar kamu tahu kehidupan masyarakat di masa kerajaan Islam, ikuti artikel ini terus, yaa!

Sistem pemerintahan masa Islam

Kita mulai dari lingkungan kerajaan dulu, ya, Squad. Di masa Islam, kerajaan disebut dengan kesultanan, sehingga pemimpinnya disebut dengan sultan (raja dalam Bahasa Arab). Ia merupakan pemipin tertinggi. Selain sultan, sebutan lain untuk seorang pemimpin adalah maulana, susuhan, dan panembahan.

Pengkultusan dewa yang dimiliki seorang raja tidak lagi terdapat di masa Islam. Di masa Islam, seorang sultan memperkuat kedudukannya dengan mengaitkan dirinya melalui garis keturunan pada Nabi Muhammad SAW. Selain itu, di dalam Islam tidak ada sistem kasta, sehingga seorang sultan bukanlah seseorang yang harus ditaati, dan sultan juga bukan titisan dari Allah. Sultan hanyalah manusia biasa yang diberikan kelebihan-kelebihan, sehingga pantas untuk memimpin suatu kerajaan.

Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat pemerintahan dan budaya pada masa kerajaan

Ketika mengambil suatu keputusan, baik itu yang berkaitan dengan agama dan pemerintahan, sultan biasanya berkonsultasi terlebih dahulu dengan para ulama, agar keputusan-keputusan tersebut dapat diterima oleh rakyat dengan penuh rahmat. Salah satu kelompok ulama yang terkenal di Nusantara adalah Wali Songo (Wali Sanga atau Sembilan Wali). Anggota Wali Songo banyak yang menjadi penasihat bagi Kerajaan Demak.

Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat pemerintahan dan budaya pada masa kerajaan

Wali Songo. (Sumber: kumparan.com).

Dalam hal pengangkatan raja di masa Islam, terdapat kesamaan dengan pengangkatan raja di dalam sistem pemerintahan agama Hindu Buddha. Sultan diangkat berdasarkan garis keturunan. Jika dilihat mampu dan berwibawa untuk memimpin, maka anak sultan akan mendapatkan takhta untuk memimpin kerajaan.

Baca juga: Kerajaan-Kerajaan Maritim Islam di Nusantara.

Sistem sosial

Kamu tahu nggak, Squad kenapa Islam saat itu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara? Salah satu alasannya karena dalam Islam tidak ada sistem kasta. Hal ini menyebabkan aturan kasta sudah tidak berlaku di kehidupan masyarakat di masa kerajaan Islam.

Selain kasta, masyarakat juga telah menggunakan nama-nama Arab seperti Muhammad, Abdullah, Umar, Ali, Ibrahim, Hasan, Hamzah, Musa, dan lainnya. Kosakata Bahasa Arab juga banyak diserap dan digunakan ke bahasa pada masa itu.

Alasan lain mengapa Islam mudah diterima adalah:

  • ajarannya cenderung lebih sederhana.
  • Syarat untuk masuk ke dalam Islam mudah.
  • Tidak mengenal sistem kasta.
  • Upacara-upacara keagamaan yang ada lebih sederhana.
  • Disebarkan melalui jalan damai (berbeda dengan Katolik dan Kristen yang disebarkan oleh bangsa asing yang menjajah).

Sistem Ekonomi

Pada masa Islam, kehidupan perekonomian bergantung pada perdagangan. Kalau kamu perhatikan, Squad, banyak kerajaan Islam yang terletak di dekat pantai. Lokasi yang strategis ini menjadikannya mudah menjadi tempat persinggahan pedagang yang saat itu menggunakan kapal laut.

Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat pemerintahan dan budaya pada masa kerajaan

Pelabuhan Cirebon. (Sumber: digitalcollections.universiteitleiden.nl).

Hal ini juga memicu berdirinya bandar-bandar atau pelabuhan tempat transaksi perdagangan terjadi. Tempat tersebut tidak hanya disinggahi oleh pedagang pribumi, tapi juga oleh pedagang dari mancanegara. Pedagang dari mancanegara umumnya berasal dari Arab, Persia, Tiongkok, bahkan Eropa.

Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat pemerintahan dan budaya pada masa kerajaan

Keramik dari Tiongkok. (Sumber: batam.tribunnews.com)

Komoditas yang dijual saat itu terdiri dari rempah-rempah, perhiasan, ataupun keramik. Uniknya, pedagang dari arab seringkali membentuk komunitas Arab yang dikenal dengan nama Kampung Arab. Sering dijumpai kampung ini terletak di daerah pesisir. Meski begitu, tak jarang kampung ini juga dibentuk di daerah yang jauh dari garis pantai dan cenderung dekat dengan pusat kota yang ramai. Coba, kamu bisa nggak sebut salah satu Kampung Arab di Indonesia?

Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat pemerintahan dan budaya pada masa kerajaan

Salah satu Kampung Arab di Indonesia yang terletak di Palembang. (Sumber: travel.okezone.com).

Sistem kebudayaan

Pada masa perkembangan Islam di nusatara, terjadi kemajuan dari segi budaya. Ditemukannya naskah-naskah Islam ataupun sastra-sastra Islam yang bisa menjadi salah satu sumber sejarah perkembangan Islam di Indonesia serta menambah khazanah budaya Islam pada masa itu adalah fakta pendukungnya. Karya-karya sastra ini semakin menyebar setelah masa Majapahit, karena pusat kebudayaan tersebar ke seluruh nusantara yang merupakan perpaduan budaya Indonesia asli, Hindu-Buddha, dan Islam.

Selain itu, ada beberapa ajaran yang memengaruhi kehidupan masyarakat Nusantara, khususnya Jawa adanya ajaran Tasawuf. Ajaran tasawuf ini salah satunya diajarkan oleh Sunan Bonang, yang juga telah menulis ”Suluk”. Beliau menghasilkan buku karya Sunan Bonang atau Hade Book van Bonang.

Walaupun Islam hanya mempunyai dampak yang sangat terbatas terhadap falsafah Jawa, tetapi agama ini telah menyebabkan terjadinya pergeseran budaya dalam kehidupan masyarakat Jawa. Coba, di antara kalian yang laki-laki, siapa yang belum khitan? Pasti kebanyakan dari kalian sudah khitan sejak kecil. Nah, khitanan ini merupakan salah satu ajaran Islam yang akhirnya menyatu dengan kebudayaan masyarakat Nusantara. Selain itu, masyarakat melakukan penguburan, sebagai pengganti pembakaran mayat.

Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat pemerintahan dan budaya pada masa kerajaan

Setelah khitanan. Hayo, kamu sudah belum, Squad? (Sumber: nu.or.id).

Selain itu, muncul banyak bangunan keraton/istana yang dijadikan sebagai tempat tinggal bagi sultan bersama sanak keluarganya. Bangunan ini umumnya memadukan antara kebudayaan lokal dengan kebudayaan Islam. Keraton-keraton ini masih banyak yang bisa kamu lihat lho, Squad. Di antaranya adalah Keraton Kasunanan dan Hadiningrat di Surakarta (Solo), Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan di Cirebon, Keraton Yogyakarta, Istana Maimun di Medan, atau kompleks istana di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau.

Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat pemerintahan dan budaya pada masa kerajaan

Kompleks Pulau Penyengat yang terdiri dari istana, masjid, serta makam raja-raja. (Sumber: batamnews.co.id).

Kehidupan masyarakat di masa kerajan Islam ternyata banyak yang dapat kita temui di kehidupan saat ini. Kita harus berterimakasih pada leluhur kita karena telah menjaga budaya dari dulu hingga sekarang, ya, Squad. Kalau kamu mau berdiskusi dengan teman-teman lewat group chat tentang kehidupan masa Islam, bisa lewat ruangbelajaplus, yaa...

Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat pemerintahan dan budaya pada masa kerajaan

Sumber referensi:

Hapsari, R. Adil, M.(2016) Sejarah untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Sumber foto:

Foto Wali Songo [Daring]. Tautan: https://kumparan.com/berita-hari-ini/peran-wali-songo-dalam-penyebaran-islam-di-nusantara-1tagMRjucF1 (Diakses: 25 November 2020)

Foto Pelabuhan Cirebon tempo dulu [Daring]. Tautan: https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/view/item/926336?solr_nav%5Bid%5D=f7edc6f72de31f83c38d&solr_nav%5Bpage%5D=6150&solr_nav%5Boffset%5D=13 (Diakses: 25 November 2020)

Foto keramik dari Tiongkok [Daring]. Tautan: https://batam.tribunnews.com/2016/01/21/4007-keping-keramik-kuno-dinasti-ming-tiongkok-diserahkan-kejari-tanjungpinang-ke-pemkab-bintan (Diakses: 25 November 2020)

Foto Kampung Arab yang terletak di Palembang [Daring]. Tautan: https://travel.okezone.com/read/2017/08/23/406/1761637/uncover-indonesia-menilik-arsitektur-rumah-kijing-berusia-300-tahun-di-kampung-arab-al-munawar-palembang (Diakses: 25 November 2020)

Foto acara khitanan [Daring]. Tautan: https://islam.nu.or.id/post/read/69649/hukum-mengadakan-pesta-sunatan-walimatul-khitan (Diakses: 25 November 2020)

Foto kompleks Pulau Penyengat [Daring]. Tautan: https://www.batamnews.co.id/berita-34233-5-sejarah-pulau-penyengat-yang-jarang-diketahui-orang.html (Diakses: 25 November 2020)

Artikel diperbarui pada 25 November 2020