Menganalisis laporan KEGIATAN usaha KERAJINAN dari Bahan Limbah BERBENTUK Bangun Datar

You're Reading a Free Preview
Pages 6 to 10 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 14 to 23 are not shown in this preview.

Kelas: XII

Mata pelajaran: Wirausaha

Materi: Kerajinan

Kata Kunci: Kerajinan Bahan-Bahan Daur Ulang


Pembahasan:

Kegiatan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar adalah kerajinan yang dibuat dari bahan-bahan daur ulang dan sisa produksi barang lain, yang dibentuk dengan hasil berbentuk 2-dimensi (datar). Macam bangun datar antara lain persegi panjang, segitiga, lingkaran, trapesium, jajaran genjang, dan lain-lain. Sementara bahan limbah bangun datar contohnya adalah kardus, wadah bekas semen, plastik, kertas.

Contoh dari kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar ini adalah membuat keset dari dari baju bekas dan kain perca. Keset ini digunakan untuk membersihkan atau mengeringkan kaki dengan di tempatkan di lantai.

Sebuah keset pintu dapat memiliki fungsi dekoratif dan praktis. Ada banyak bahan berbeda yang bisa didaur ulang menjadi keset buatan sendiri, seperti pakaian atau seprei lama bahkan kantong plastik. Bisa juga digunakan kain sisa jahitan yang disebut dengan kain perca.

Langkah untuk membuat tikar masuk bergaya dan berkelanjutan sehingga Anda bisa menyesuaikannya untuk digunakan di manapun di rumah.

Tahap 1 - Mengumpulkan Bahan

Tentukan bahan apa yang ingin di gunakan untuk keset. Pakaian lama seperti kaos adalah pilihan yang sangat baik dan menawarkan berbagai warna atau tema tertentu, anda bisa juga bisa meminta untuk pakaian lama dari teman-teman. Kain tua seperti tirai dan seprei adalah sumber bahan lain yang bisa digunakan. Celana jeans tua sangat cocok untuk keset luar karena kain ini sangat keras dan awet. Urutkan kain dengan tekstur dan ketebalan sehingga keset anda akan rata dan serasi.

Tahap 2 - Cuci Bahan

Setelah memilih bahan untuk keset, anda perlu mencuci dan mengeringkan bahan tersebut di tempat yang panas untuk menghilangkan noda atau bercak pada bahan.

Tahap 3 - Siapkan Bahan

Potong kain bahan keset pilih menjadi potongan-potongan kecil dengan lebar antara satu dan dua cm. Jika menggunakan kain jeans, jangan gunakan bagian dengan jahitan dan hems serta lepaskan jahitan kantong. Bahan yang terlalu tebal ini akan membuat keset tidak rata.

Selanjutnya, anda perlu menjahit potongan kecil bersama-sama dari ujung ke ujung untuk menciptakan potongan panjang. Anda akan membutuhkan potongan kecil dari bahan kain yang dapat dibagi tiga untuk proses pengepangan agar bisa tersusun keset dalam ukuran yang lebih besar.

Tahap 4 – Mengepang Menjadi Keset

Gunakan jepitan rapat atau beberapa jahitan untuk menahan tiga dari potongan bahan pada satu ujung lalu menahannya dengan sesuatu yang berat sehingga tetap diam terpasang saat bahan dikepang menjadi keset.

Mulailah mengepangkan bahan bersama erat, tapi tidak terlalu ketat, agar keset nantinya tidak mengkerut atau kaku. Lalu potongan kain dikepang dari satu ujung ke ujung yang lain.

Keset yang dihasilkan dari pengepangan bahan kain perca bisa berbentuk lingkaran, persegi panjang atau bahkan semi melingkar tergantung pada preferensi pribadi Anda.

Tahap 5 - Finishing

Bila keset sudah mencapai bentuk dam ukuran yang diinginkan, jahit ujung-ujung kain itu dan kencangkan bahan dengan kuat sehingga tidak akan terlepas saat keset digunakan nantinya. kelebihan atau bahan yang kurang rapi dapat dirapikan dengan memotongnya.

Jika anda memiliki lantai keramik atau lantai kayu, anda peru menambahkan kain anti licin, dibagian bawah keset, agar keset agar tetap terpasang, tidak mudah tergeser meski licin, dan tidak menjadi bahaya keamanan.

1. Pengertian dan Manfaat Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar dibuat dan disusun secara sistematis, cermat, dan logis. Penyusunan laporan kegiatan usaha, merupakan penyampaian informasi tentang maju mundurnya pengelolaan usaha, sehingga akan tercipta komunikasi antara yang melaporkan dengan fihak yang diberi laporan. Penyusunan laporan kegiatan usaha, hendaknya bersifat komunikatif, jelas dan mudah difahami oleh semua fihak. 

Tujuan penyusunan Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar adalah untuk memberi keterangan tentang masalah kegiatan usaha sehingga dapat diketahui oleh pemimpin/bagian yang menyusun laporan kegiatan usaha. Dengan kata lain penyusunan laporan kegiatan usaha ialah untuk mengetahui posisi tenaga kerja, keuangan, peralatan, bahan baku, produksi, pemasaran, penjualan, pendistribusian, promosi, likuiditas, solvabilitas, dan rehabilitas usaha.

2. Menganalisis Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar 

Analisis pelaksanaan kegiatan usaha perlu dibuat dan disusun secara sistematis dan secermat mungkin serta logis. Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar adalah penyampaian informasi sehingga tercipta komunikasi antara yang melaporkan dan pihak yang diberi laporan. Laporan pelaksanaan kegiatan hendaknya bersifat komunikatif, jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.

Agar menjadi komunikatif sebaiknya laporan pelaksanaan kegiatan usaha harus disusun dalam bahasa yang lugas dan mudah dimengerti. Dikatakan logis apabila segala keterangan yang dianalisis dapat diteliti alasan-alasannya, apakah laporannya masuk akal atau tidak. Dikatakan sistematis apabila keterangan-keterangan yang dikemukakan didalam laporan pelaksanaan kegiatan usaha disusun dalam urutan yang memperlihatkan adanya saling keterkaitan. Laporan pelaksanaan dikatakan lugas apabila bahasa yang digunakan langsung menjawab persoalan yang nyata dan tidak bertele-tele. 

Pada dasarnya yang perlu dianalisa dalam pelaksanaan kegiatan usaha sebagai berikut. 

a. Bidang kegiatan usaha 

b. Rugi/laba 

c. Bidang keuangan 

d. Bidang permodalan 

e. Bidang administrasi dan pembukuan 

f. Bidang ketenagakerjaan 

g. Bidang pemasaran 

h. Bidang organisasi. 

Pada akhir tahun seluruh kegiatan usaha dilaporkan untuk dianalisis oleh pihak yang berkepentingan, untuk memperoleh informasi yang tepat dalam mengambil keputusan. Analisis laporan keuangan adalah evaluasi atau penafsiran neraca dan daftar perubahan posisi keuangan perusahaan. 

Mengadakan analisis laporan keuangan sangat penting untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Analisis laporan keuangan selalu berhubungan dengan masalah neraca, rugi/laba dan perubahan modal perusahaan. Analisis laporan keuangan pada hakikatnya adalah untuk mengadakan penilaian atas keadaan keuangan perusahaan. 

Untuk lebih dapat menggambarkan perubahan posisi keuangan dan sifat pengembangan perusahaan dari waktu ke waktu suatu perusahaan diharuskan membuat laporan keuangan paling lama 2 tahun terakhir dari kegiatan usahanya.

Baca Juga

Demikian Artikel Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo:)



  • Ide Dan Peluang Usaha Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
  • Simulasi Sebuah Wirausaha Produk Hiasan Dari Limbah
  • Langkah Pengembangan Usaha Produk Elektronika Kendali Otomatis
  • Produk Dari Kerajinan Hiasan dari Bahan Limbah


E. Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan dari bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Laporan kegiatan usaha merupakan kegiatan yang berhubungan dengan setiap kejadian, lancar tidaknya kegiatan usaha, apakah ada kemajuan atau kemunduran. Seorang pimpinan perusahaan akan mengetahui semua kejadian dalam perusahaannya dan dapat mengendalikan jalannya perusahaan dengan melihat laporan kegiatan usaha.

1. Pengertian dan Manfaat Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Laporan kegiatan usaha dibuat dan disusun secara sistematis, cermat, dan logis. Penyusunan laporan kegiatan usaha, merupakan penyampaian informasi tentang maju mundurnya pengelolaan usaha, sehingga akan tercipta komunikasi antara yang melaporkan dengan fihak yang diberi laporan. Penyusunan laporan kegiatan usaha, hendaknya bersifat komunikatif, jelas dan mudah difahami oleh semua fihak.

Tujuan penyusunan laporan kegiatan usaha adalah untuk memberi keterangan tentang masalah kegiatan usaha sehingga dapat diketahui oleh pemimpin/bagian yang menyusun laporan kegiatan usaha. Dengan kata lain penyusunan laporan kegiatan usaha ialah untuk mengetahui posisi tenaga kerja, keuangan, peralatan, bahan baku, produksi, pemasaran, penjualan, pendistribusian, promosi, likuiditas, solvabilitas, dan rehabilitas usaha.

Aktivitas 18

Jelaskan pengertian, fungsi dan tujuan laporan kegiatan usaha untuk usaha kerajinan dari limbah berbentuk bangun datar.

2. Menganalisis Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Analisis pelaksanaan kegiatan usaha perlu dibuat dan disusun secara sistematis dan secermat mungkin serta logis. Laporan kegiatan usaha adalah penyampaian informasi sehingga tercipta komunikasi antara yang melaporkan dan pihak yang diberi laporan. Laporan pelaksanaan kegiatan hendaknya bersifat komunikatif, jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.

Prakarya dan Kewirausahaan

Agar menjadi komunikatif sebaiknya laporan pelaksanaan kegiatan usaha harus disusun dalam bahasa yang lugas dan mudah dimengerti. Dikatakan logis apabila segala keterangan yang dianalisis dapat diteliti alasan-alasannya, apakah laporannya masuk akal atau tidak. Dikatakan sistematis apabila keterangan-keterangan yang dikemukakan didalam laporan pelaksanaan kegiatan usaha disusun dalam urutan yang memperlihatkan adanya saling keterkaitan. Laporan pelaksanaan dikatakan lugas apabila bahasa yang digunakan langsung menjawab persoalan yang nyata dan tidak bertele-tele.

Pada dasarnya yang perlu dianalisa dalam pelaksanaan kegiatan usaha sebagai berikut.

a. Bidang kegiatan usaha

b. Rugi/laba

c. Bidang keuangan

d. Bidang permodalan

a. Bidang administrasi dan pembukuan

b. Bidang ketenagakerjaan

c. Bidang pemasaran

d. Bidang organisasi. Pada akhir tahun seluruh kegiatan usaha dilaporkan untuk dianalisis oleh pihak

yang berkepentingan, untuk memperoleh informasi yang tepat dalam mengambil keputusan. Analisis laporan keuangan adalah evaluasi atau penafsiran neraca dan daftar perubahan posisi keuangan perusahaan.

Mengadakan analisis laporan keuangan sangat penting untuk mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Analisis laporan keuangan selalu berhubungan dengan masalah neraca, rugi/laba dan perubahan modal perusahaan. Analisis laporan keuangan pada hakikatnya adalah untuk mengadakan penilaian atas keadaan keuangan perusahaan.

Untuk lebih dapat menggambarkan perubahan posisi keuangan dan sifat pengembangan perusahaan dari waktu ke waktu suatu perusahaan diharuskan membuat laporan keuangan paling lama 2 tahun terakhir dari kegiatan usahanya.

Aktivitas 19

Buatlah analisis kegiatan usaha dari hasil pengamatan pada usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar yang ada dilingkunganmu.

68 Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 1

3. Pembuatan Laporan Kegiatan Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar

Berikut ini merupakan contoh laporan pelaksanaan kegiatan usaha, kamu diharapkan dapat melengkapi format laporan tersebut pada usaha yang kamu pilih/ kembangkan.

Laporan pelaksanaan kegiatan usaha:

a. Bidang kegiatan usaha

1) Jenis kegiatan

a) Jenis usaha…….,volume Rp……..

b) Jenis usaha…….,volume Rp……..

c) Jenis usaha…….,volume Rp……..

d) Jenis usaha…….,volume Rp……..

e) Jenis usaha…….,volume Rp……..

2) Rugi / laba

a) Unit ……..rugi / laba

Rp ….

b) Unit ……..rugi / laba

Rp ….

c) Unit ……..rugi / laba

Rp ….

d) Unit ……..rugi / laba

Rp ….

e) Unit ……..rugi / laba

Rp ….

b. Bidang keuangan

1) Neraca terlampir

2) Analisis

a) Likuiditas =………..%

b) Solvabilitas

c) Rentabilitas

c. Bidang permodalan

1) Modal sendiri …………. =Rp……….

2) Modal asing …………

=Rp……….

a) Pinjaman jangka pendek …………. =Rp……….

b) Pinjaman jangka panjang …………. =Rp……….

c) Pinjaman lain-lain …………. =Rp……….

Prakarya dan Kewirausahaan Prakarya dan Kewirausahaan

1) Buku-buku

a) Buku pembelian tunai …………… =…………..

b) Buku pembelian kredit …………… =………….

c) Buku persediaan barang …………… =…………..

d) Buku penjualan tunai…………… =…………..

e) Buku voucher …………… =…………..

2) Dokumen-dokumen dagang

a) Surat-surat perjanjian dagang ………. =………..

b) SITU,SIUP,AMDAL dan lain-lain….. =………..

c) Faktur da kuitansi ……………………. =………..

Aktivitas 20

Buatlah laporan kegiatan usaha untuk usaha kerajinan dari limbah berbentuk bangun datar yang ada dilingkunganmu!

Tugas Kelompok - 9

Siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok berjumlah antara 3 – 4 siswa. Masing-masing kelompok membuat laporan kegiatan usaha produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar yang telah dibuat. Hasil laporan dipresentasikan di kelas secara bergantian.

Refleksi Diri

Renungkan dan tuliskan pada selembar kertas. Ungkapkan pemahaman apa yang kamu peroleh setelah mempelajari materi laporan kegiatan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar, berdasarkan beberapa hal berikut ini.

1. Apa saja yang perlu diperhatikan ketika membuat laporan usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar?

2. Materi apa yang masih sulit untuk difahami?

3. Kesulitan apa yang dihadapi pada saat menganalisis dan membuat laporan?

70 Kelas XI / SMA / MA / SMK / MAK

Semester 1

Rangkuman

• Secara umum ada 2 macam limbah yaitu jenis limbah organik dan jenis limbah anorganik • Limbah organik adalah limbah yang bisa dengan mudah diuraikan atau mudah membusuk, sedangkan limbah anorganik adalah jenis limbah yang berwujud padat, sangat sulit atau bahkan sulit untuk di uraikan atau tidak bisa membusuk.

• Limbah berbentuk bangun datar adalah limbah yang berbentuk bangun yang berdimensi dua, yaitu bahan limbah yang memiliki sisi panjang dan lebar sehingga tidak mempunyai ruang. Limbah berbentuk bangun datar dapat berupa bidang beraturan seperti lingkaran, segi empat, segi tiga, dan bidang tidak beraturan.

• Menganalisis peluang usaha pada produk kerajinan dimaksudkan untuk menemukan peluang dan potensi usaha yang dapat dimanfaatkan, serta untuk mengetahui besarnya potensi usaha yang tersedia dan berapa lama usaha tersebut dapat bertahan.

• Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) adalah suatu kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Analisis ini didahului oleh proses identifikasi faktor eksternal dan internal untuk menentukan strategi yang terbaik, kemudian dilakukan pembobotan terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan tingkat kepentingan.

• Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikatagorikan atas enam tipe sumber daya (6M), yaitu: man (manusia), money (manusia), material (fisik), machine (teknologi), method (metode), market (pasar).

• Perencanaan administrasi usaha kerajinan, pada dasarnya terdiri dari perizinan usaha, surat-menyurat, pencatatan transaksi barang/jasa, pencatatan transaksi keuangan, dan pajak pribadi serta pajak usaha.

• Pemasaran sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannnya

• Merencanakan jenis usaha adalah merencanakan kegiatan yang dijalankan oleh setiap perusahaan baik besar maupun kecil untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

• Analisis kebutuhan pasar produk kerajinan diarahkan pada kondisi pemasaran, tingkat berapa produk akan di jual, mutu produk apa saja yang akan dijual, kepada siapa produk akan dijual, dan jalur pemasaran yang bagaimana yang digunakan.

Prakarya dan Kewirausahaan

• Manfaat produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar

dapat dibedakan menjadi dua, yaitu manfaat produk kerajinan sebagai benda pakai dan manfaat produk kerajinan sebagai benda hias.

• Perencanaan produk kerajinan umumnya lebih menitikberatkan pada

nilai-nilai estetika, keunikan (craftmanship), keterampilan, dan efisiensi, sementara dalam pemenuhan fungsinya lebih menekankan pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih bersifat fisik (fisiologis).

• Bahan berkarya kerajinan adalah material habis pakai yang digunakan

untuk mewujudkan karya kerajinan tersebut. Ada bahan yang berfungsi sebagai bahan utama (medium) dan ada pula sebagai bahan penunjang.

• Tindakan pemeriksaan dan pengendalian usha adalah untuk

membandingkan standar kualitas dengan hasil proses dan berusaha menemukan sebab-sebab penyimpangan kualitas yang terjadi. Hasil analisa ini menjadi pedoman untuk melakukan tindakan perbaikan kearah kualitas yang semestinya harus dicapai, dapat juga merupakan peningkatan kualitas yang mungkin dilaksanakan.

• Kemasan dapat diartikan sebagai wadah atau pembungkus yang berguna

mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas atau yang dibungkusnya.

• Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam