KABAR LUMAJANG – Adanya teknologi pangan bagi kehidupan manusia dapat mempermudah dan mengawet makanan lebih tahan lama. Berkat teknologi pangan ini manusia memiliki ketersedian dan berbagai jenis makanan yang bisa dhasilkan dari proses tersebut. Salah satunya melalui bahan pangan kacang kedelai yang dapat diolah dengan teknologi pangan dan mengahsilkan salah satunya tempe. Lantas, apa manfaat teknologi pangan terhadap hasil panen kacang kedelai? hal ini terdapat pada materi Tema 7 kelas 3 SD dan MI halaman 53. Baca Juga: Jenis Makanan yang Dihasilkan oleh Teknologi Pangan, Materi Tema 7 Kelas 3 SD dan MI halaman 23 Subtema 1 Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 3 SD-MI Tema 7, Halaman 81, tentang Gerak Dasar Meluncur Sebelum menemukan manfaatnya, alangkah baiknya untuk membaca bacaan seputar cara membuat tempe. Cara Membuat Tempe Kedelai merupakan hasil perkebunan yang memiliki banyak manfaat. Tempe adalah salah satu hasil teknologi pangan dari kedelai. Cara membuatnya cukup mudah. Sumber: buku.kemdikbud.go.id Page 2Kacang kedelai digunakan untuk membuat tempe. Selain itu, ditambahkan ragi tempe serta daun pisang. Pertama, kacang kedelai dicuci hingga bersih. Kemudian, direndam selama 12 sampai 18 jam. Baca Juga: Apa saja yang Termasuk Kegiatan Menghemat Energi, Materi Tema 6 Kelas 3 SD Halaman 177 Subtema 4 Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 3 SD-MI Tema 7, Halaman 87, Nama-Nama Kain Beserta Asal Daerahnya Kacang kedelai dicuci hingga kulitnya terlepas. Lalu, kacang kedelai dikukus atau direbus hingga empuk. Kacang kedelai yang sudah empuk diangkat dan ditiriskan. Ragi tempe dapat ditaburkan jika suhunya telah berubah menjadi hangat. Kacang kedelai dapat dikonsumsi dalam bentuk yang baru yaitu tempe, melalui teknologi pangan. Teknologi pangan bermanfaat agar kedelai dapat dinikmati sebagai jenis makanan baru. Zat gizi pada tempe dapat memperbaiki sel-sel tubuh yang telah rusak. Amati teks pada paragraf terakhir. Apa manfaat teknologi pangan terhadap hasil panen kacang kedelai? Uraikan di bawah ini! Teknologi pangan bermanfaat agar kedelai dapat dinikmati sebagai jenis makanan baru, misalnya tak hanya tempe tetapi juga makanan tahu dan kecap.*** Sumber: buku.kemdikbud.go.id
e-Foodtech Future – Tempe sudah lama diakui sebagai makanan dengan nilai kandungan gizi yang tinggi. Sejumlah penelitian yang diterbitkan pada tahun 1940-an sampai dengan 1960-an, diperoleh hasil bahwa tempe mengandung elemen yang berguna bagi tubuh, yaitu asam lemak, vitamin, mineral, dan antioksidan. Proses fermentasi pada tempe meningkatkan derajat ketidakjenuhan terhadap lemak. Asam lemak tidak jenuh ini mempunyai efek penurunan terhadap kandungan kolestrol serum, sehingga dapat menetralkan efek negatif sterol di dalam tubuh. Tempe merupakan sumber vitamin B yang sangat potensial. Jenis vitamin yang terkandung dalam tempe antara lain vitamin B1, B2, asam pantotenat, asam nikotinat, vitamin B6, dan B12. Demikian disampaikan oleh Kavadya Syska, Koordinator Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Nahdlatul Ulama Purwokerto. Tempe mengandung mineral makro dan mikro dalam jumlah yang cukup. Kapang tempe dapat menghasilkan enzim fitase yang akan menguraikan asam fitat (yang mengikat beberapa mineral) menjadi fosfor dan inostol. Dengan terurainya asam fitat, mineral-mineral tertentu seperti besi, kalsium, magnesium, dan zink menjadi lebih tersedia untuk dimanfaatkan tubuh. Didalam tempe juga ditemukan suatu zat antioksidan dalam bentuk isoflavon yang sangat dibutuhkan tubuh untuk menghentikan reaksi pembentukan radikal bebas. Berikut ini adalah langkah-langkah proses pembuatan tempe: (1) Agar benar-benar mendapatkan biji kedelai yang bagus, dilakukan penyortiran. Caranya tempatkan biji kedelai pada tampah, kemudaian ditampi. (2) Biji kedelai dicuci dengan air yang mengalir. (3) Biji kedelai yang sudah bersih ke dalam panci berisi air, kemudian direbus selama 30 menit atau sampai mendekati setengah matang. (4) Kedelai yang sudah direbus direndam selama semalam hingga menghasilkan kondisi asam. (5) Keesokan harinya, kulit arinya dikupas. Caranya, kedelai dimasukkan ke dalam air, kemudian remas-remas sambil dikuliti hingga akhirnya didapatkan keping-keping kedelai. (6) Keping kedelai dicuci sekali lagi, dengan cara yang sama seperti mencuci beras yang hendak ditanak. (7) Keping kedelai dimasukkan ke dalam dandang lalu ditanak, mirip seperti menanak nasi. (8) Setelah matang, angkat, lalu dihamparkan tipis-tipis di atas tampah. Ditunggu sampai dingin, airnya menetes habis, dan keping kedelai mengering. (9) Proses selanjutnya adalah menambahkan ragi. Pemberian ragi pada kedelai dicampurkan sambil diaduk hingga merata. Ukurannya, 1 kg kedelai menggunakan sekitar 1 gram ragi. (10) Bungkus kedelai yang sudah bercampur rata dengan ragi menggunakan daun pisang atau plastik. (11) Peram bungkusan kedelai. Bila pembungkusnya berupa plastik, pemeraman dilakukan di atas kajang-kajang bambu yang diletakkan pada rak-rak. Bila pembungkusnya berupa daun, pemeraman dilakukan pada keranjang bambu yang ditutup goni. (12) Sesudah diperam semalaman, dilakukan penusukan dengan lidi. Tujuannya agar udara segar dapat masuk ke dalam bahan tempe. (13) Peram lagi semalaman, keesokan harinya tempe yang dibuat telah jadi dan siap dikonsumsi. Sumber: wawancara dan olah pustaka Teknologi Pangan UNU Purwokerto: Kreatif, Inovatif, Luar Biasa Teknologi Pangan UNU Purwokerto: Developing Creative and Innovative Future Bacalah teks di bawah ini untuk mengerjakan soal nomor 4-5. Adanya globalisasi di bidang ekonomi membuat perekonomian dunia seakan tanpa batasan yang … Semua anggota yang ada di ruang kelas bertanggung jawab atas kebersihan ruang kelas. Ada beberapa cara untuk menjaga kebersihan ruangan kelas, yaitu m … Batik Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerapkan malam pada kain itu. Kemudian pengolahannya dipro … Simaklah teks yang dibacakan oleh guru kalian Manfaat Buah dan Sayur Vitamin yang banyak terdapat pada sayur dan buah adalah vitamin vitamin B komplek … manfaat apa yang dapat dipetik dari legenda Raja Sisingamangaraja XII? |