Malam apakah yang lebih mulia dari malam seribu bulan?

Ilustrasi malam lailatul qadar. Sumber foto : www.pexels.com

Menjelang 10 hari terakhir bulan Ramadhan, umat muslim berlomba-lomba dalam megamalkan ibadah dan kebaikan demi mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadar yang disebut-sebut merupakan malam yang lebuh mulia dari malam 1000 bulan.

Kepastian tanggal malam Lailatul Qadar adalah menjadi rahasia Allah karena Allah tidak mau manusia hanya fokus beribadah demi mendapatkan keistimewaan malam Lailatul Qadar yang dijamin Allah dan tertera dalam Alquran.

Keistimewaan malam Lailatul Qadar

Secara terminologis (maknawi), Lailatul Qadar bermakna malam yang agung atau malam yang mulia, yang merupakan waktu diturunkannya Alquran sebagai pedoman hidup manusia (Menuai Hikmah Ramadhan dan KeistimewaanLailatul Qadar, Abdul Aziz Muhammad As-Salam: 2011).

Malam Lailatul Qadar memiliki tanda-tanda, di antara tanda-tanda tersebut ada yang terjadi pada malam itu sendiri, ada juga tanda-tanda yang terjadi setelah malam tersebut, antara lain:

1. Ubay bin Ka'ab telah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya matahari yang keluar pada hari itu tidak begitu bercahaya (suram).” (Imam Muslim, Shahih Muslim)

2 . Ada ketenangan dan ketentraman yang diturunkan oleh para malaikat. Seorang akan merasakan ketentraman hati, lapang dada dan lezatnya ibadah di malam tersebut yang tidak dirasakan di malam lain.

3. Terkadang seseorang melihat malam tersebut dalam mimpinya, sebagaimana yang dialami sebagian sahabat. (Abu Malik Kamal, Ensiklopedi Puasa & Zakat: 2010)

4. Pagi harinya matahari terbit dengan cerah, tidak ada cahaya tajamnya.َ

“Pagi hari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa cahaya yang menyinari, ia bagaikan bejana hingga naik"

Keistimewaan malam Lailatul Qadar diabadikan oleh Allah dalam QS Al-Qadr 1-5 berikut ini:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ - ١

1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan.)

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ - ٢

2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ - ٣

3. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ - ٤

4. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.

سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ - ٥

5. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

Keistimewaan malam Lailatul Qadar tidak diberikan kepada sembarang orang, Allah hanya akan memberikannya pada hambanya yang benar-benar beriman dan bertakwa pada Allah serta sungguh-sungguh dalam beribadah. Wallahualam bisshawab.

Demikian penjelasan keistimewaan malam lailatul qadar, semoga bermanfaat. (Adelliarosa)

KETIKNEWS.ID,-- Lailatul qadar adalah malam yang paling mulia. Bahkan ia lebih mulia dibanding seribu bulan. Lailatul qadar sangat memiliki banyak keutamaan. Saking banyaknya, Allah telah merahasiakan waktunya. Tujuannya, agar manusia selalu berusaha ibadah dan beramal saleh. Andaikan dijelaskan waktunya, tentu sebagian orang tidak akan bersungguh-sungguh ibadah sebelumnya.

Benarkah datangnya malam lailatul qadar bisa membekunya air, suasana hening pada malam, menunduknya pepohonan, dan sebagainya?

Baca Juga: Bacaan Niat I'tikaf di Masjid Bulan Ramadhan

Tanda-tanda tersebut harus diimani oleh setiap Muslim berdasarkan pernyataan Al-Qur’an, bahwa “Ada suatu malam yang bernama Lailatul Qadar” (QS Al-Qadr: 1) dan malam itu merupakan “malam yang penuh berkah di mana dijelaskan atau ditetapkan segala urusan besar dengan kebijaksanaan” (QS Ad-Dukhan: 3).

Baca Juga: Keutamaan I'tikaf dan Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan untuk Memperbanyak Amal Ibadah

Selain membaca tanda-tanda dan berusaha mendapatkan malam lailatul qadar, hendaknya setiap Muslim juga memahami arti dan makna lailatul qadar itu sendiri. Untuk memperoleh pemahaman yang jernih terkait malam lailatul qadar, Muhammad Quraish Shihab (Membumikan Al-Qur’an, 1999) memberikan penjelasan terkait arti dan makna kata qadar.

Malam apakah yang lebih mulia dari malam seribu bulan?

Lailatul qadar (Dok.snackbocmalanghits)

Penulis Kitab Tafsir Al-Misbah tersebut memaparkan tiga arti pada kata qadar, sebagai berikut:

1. Qadar berarti penetapan atau pengaturan sehingga lailatul qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Pendapat ini dikuatkan oleh penganutnya dengan Firman Allah pada QS Ad-Dukhan ayat 3. Ada ulama yang memahami penetapan itu dalam batas setahun.


Page 2

Al-Qur’an yang turun pada malam lailatul qadar diartikan bahwa pada malam itu Allah SWT mengatur dan menetapkan khiththah dan strategi bagi Nabi-Nya, Muhammad SAW guna mengajak manusia kepada agama yang benar yang pada akhirnya akan menetapkan perjalanan sejarah umat manusia, baik sebagai individu maupun kelompok.

2. Qadar berati kemuliaan. Malam tersebut adalah malam mulia yang tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Qur’an serta karena ia menjadi titik tolak dari segala kemuliaan yang dapat diraih.

Kata qadar yang berarti mulia ditemukan dalam ayat ke-91 Surat Al-An’am yang berbicara tentang kaum musyrik: Ma qadaru Allaha haqqa qadrihi idz qalu ma anzala Allahu ‘ala basyarin min syay’i (mereka itu tidak memuliakan Allah sebagaimana kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia).

3. Qadar berarti sempit. Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam Surat Al-Qadar: "pada malam itu turun malikat-malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan."

Kata qadar yang berarti sempit digunakan oleh Al-Qur’an antara lain dalam ayat ke-26 Surat Ar-Ra’du: “Allah yabsuthu al-rizqa liman yasya’ wa yaqdiru” (Allah melapangkan rezeki bagi yang dikehendaki dan mempersempitnya bagi yang dikehendakinya).


Page 3

KETIKNEWS.ID,-- Lailatul qadar adalah malam yang paling mulia. Bahkan ia lebih mulia dibanding seribu bulan. Lailatul qadar sangat memiliki banyak keutamaan. Saking banyaknya, Allah telah merahasiakan waktunya. Tujuannya, agar manusia selalu berusaha ibadah dan beramal saleh. Andaikan dijelaskan waktunya, tentu sebagian orang tidak akan bersungguh-sungguh ibadah sebelumnya.

Benarkah datangnya malam lailatul qadar bisa membekunya air, suasana hening pada malam, menunduknya pepohonan, dan sebagainya?

Baca Juga: Bacaan Niat I'tikaf di Masjid Bulan Ramadhan

Tanda-tanda tersebut harus diimani oleh setiap Muslim berdasarkan pernyataan Al-Qur’an, bahwa “Ada suatu malam yang bernama Lailatul Qadar” (QS Al-Qadr: 1) dan malam itu merupakan “malam yang penuh berkah di mana dijelaskan atau ditetapkan segala urusan besar dengan kebijaksanaan” (QS Ad-Dukhan: 3).

Baca Juga: Keutamaan I'tikaf dan Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan untuk Memperbanyak Amal Ibadah

Selain membaca tanda-tanda dan berusaha mendapatkan malam lailatul qadar, hendaknya setiap Muslim juga memahami arti dan makna lailatul qadar itu sendiri. Untuk memperoleh pemahaman yang jernih terkait malam lailatul qadar, Muhammad Quraish Shihab (Membumikan Al-Qur’an, 1999) memberikan penjelasan terkait arti dan makna kata qadar.

Malam apakah yang lebih mulia dari malam seribu bulan?

Lailatul qadar (Dok.snackbocmalanghits)

Penulis Kitab Tafsir Al-Misbah tersebut memaparkan tiga arti pada kata qadar, sebagai berikut:

1. Qadar berarti penetapan atau pengaturan sehingga lailatul qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Pendapat ini dikuatkan oleh penganutnya dengan Firman Allah pada QS Ad-Dukhan ayat 3. Ada ulama yang memahami penetapan itu dalam batas setahun.