SeputarIlmu.Com – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Hikayat. Show Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Hikayat? Simak penjelasan terlengkapnnya di bawah ini. Pengertian HikayatHikayat merupakan salah satu bentuk sastra prosa, terutama dalam Bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita, dan dongeng. Hikayat berasal dari bahasa Arab, yaitu haka yang berarti bercerita atau menceritakan. Hikayat ini umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama. Suatu hikayat dibacakan sebagai hiburan, pelipur lara atau untuk membangkitkan semangat juang. Ciri-Ciri Hikayat
Unsur-Unsur Hikayat
Karakteristik Hikayat1. Mengandung Kemustahilan Dalam hikayat, sering kali melihat kemustahilan, baik dalam sebuah gaya bahasa ataupun ceritanya. Misalnya seorang pendekar yang dapat keluar-masuk dari berbagai benda mati, seorang putri yang terlahir dari sebuah gendang, dan lain sebagainya. 2. Tokoh Utama Memiliki Kesaktian Selain ceritanya yang mengandung kemustahilan, tokoh-tokoh utama dalam hikayat juga sering diceritakan memiliki kesaktian. Misalnya saja, sang tokoh utama dalam sebuah hikayat diceritakan memiliki kesaktian yang maha dahsyat, sehingga seekor elang raksasa pun dapat dikalahkannya dengan amat mudah. 3. Yang Sifatnya Anonim Hikayat adalah prosa lama sifatnya anonim. Artinya, nama pengarang dari hikayat ini tidak diketahui oleh masyarakat. Hal itu dikarenakan hikayat disampaikan secara lisan dari turun-temurun layaknya jenis-jenis sastra lama pada umumnya. Meski begitu, ada juga hikayat yang juga ditulis tangan dan beredar di masyarakat. 4. Istana-Sentris (Berkisah Tentang Lingkungan Istana) Seperti halnya pada beberapa sastra lama lainnya, kisah-kisah pada hikayat umumnya bercerita tentang lingkungan istana atau peristiwa-peristiwa yang ada sangkut-pautnya dengan lingkungan istana. Oleh karena itu, jika latar tempat yang ada di dalam hikayat merupakan kerajaan atau kesultanan, yang begitu juga dengan tokoh-tokohnya yang kebanyakan adalah anak-anak raja atau bangsawan. 5. Alur Ceritanya Berbingkai Alur ceritanya berbingkai. Artinya, dalam sebuah cerita hikayat, terkandung lagi sebuah cerita. Satu sisi, hal itu membuat hikayat menjadi sangat panjang dan rumit, serta melelahkan pembaca dalam menyimaknya. Di sisi lain, hal itu justru membuat pengetahuan sih pembaca tentang kisah yang disajikan hikayat menjadi makin bertambah. 6. Menggunakan Bahasa Melayu Klasik Secara definitif, hikayat adalah prosa lama yang berisi cerita ataupun kisah dengan memakai bahasa Melayu. Oleh sebab itu, tidak mengherankan bila bahasa Melayu menjadi bahasa utama sebuah hikayat. Adapun bahasa Melayu yang dipakai adalah bahasa Melayu Klasik. Hal ini dikarenakan hikayat diubah pada abad ke-18 masehi yang di mana bahasa Melayu Klasik menjadi salah satu bahasa utama. Pembaca yang hidup di era sekarang tentu akan mengalami kebingungan saat membaca teks hikayat. Penerjemahan hikayat ke bahasa Indonesia menjadi salah satu upaya supaya teks hikayat dapat dibaca pembaca sekarang. Jenis-Jenis Hikayat1. Jenis Hikayat Berdasarkan Isinya
2. Jenis Hikayat Berdasarkan Asalnya
3. Jenis Hikayat Berdasarkan Nilai Historis
Demikianlah penjelasan terlengkap mengenai √ Hikayat : Pengertian, Ciri, Unsur, Karakteristik & Jenisnya Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih. Baca Juga Artikel Liannya :
tirto.id - Hikayat adalah bagian dari karya sastra lama yang berbentuk prosa. Di dalamnya termuat kisah mengenai kehidupan dahulu kala, misalnya keluarga istana, bangsawan-bangsawan, atau orang orang terkenal. Melansir catatan Zamzam Nurhuda dalam Sentuhan Hikayat Islam Terhadap Kesusastraan Indonesia (halaman 1-2), terungkap bahwa hikayat terkadang sering disebut juga sebagai “Sastra Melayu Klasik". Pengertian tersebut diklaim berasal dari judul-judul karya sastra melayu klasik (muncul mulai 1870-an) yang menggunakan kata “hikayat" di bagian awal judulnya, salah satu contohnya adalah Hikayat Bayan Budiman.
Tomi Rianto dalam CCM Bahasa Indonesia SMA dan MA (2019:31) menuliskan, sastra melayu klasik atau hikayat ini menceritakan sebuah kisah menggunakan bahasa melayu yang digunakan di zamannya, tepatnya zaman melayu lama. Di dalam buku Cerita Rakyat (2020:10) , Sumiati menjelaskan, hikayat juga merupakan kembaran dari cerita rakyat. Sebelum dituangkan dalam bentuk tulisan Arab Jawi berbahasa Melayu Klasik, cerita disampaikan secara turun-temurun melalui mulut. Ketika sudah dituliskan, maka prosa lisan tersebut dapat disebut sebagai hikayat. Lantas, apa saja karakteristik dari hikayat yang biasa disebut sastra melayu klasik ini?
Karakteristik Hikayat (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});Sebagai karya sastra yang dituliskan di masa lalu, tentu terdapat perbedaan dengan karya-karya yang baru-baru ini muncul. Berikut ini beberapa poin terkait karakteristiknya (Sumiati, 2020:11). 1. Anonim Dalam hal ini, cerita yang disampaikan tidak jelas siapa yang berperan sebagai penulisnya. Hal ini ternyata membawa opini masyarakat bahwa cerita yang disampaikan merupakan kejadian nyata. 2. Berlatar Istana Di dalam hikayat, cerita lebih banyak menggunakan kerajaan sebagai latar tempatnya. Bahkan, cerita tersebut terkadang benar-benar melampirkan nama kerajaan yang pernah ada di dunia. Hal ini membuat hikayat seolah-olah menceritakan sejarah jika dibaca pada masa kini. 3. Mengandung Kemustahilan Karakteristik ini menjabarkan bahwa hikayat menceritakan sesuatu yang sifatnya di luar nalar, misalnya supranatural atau adanya hal-hal aneh yang terjadi di luar logika manusia biasa. 4. Mengandung Kesaktian dan Kekuatan Dari hal tidak masuk akal yang sebelumnya disebutkan, ternyata terdapat juga kesaktian atau kekuatan yang lahir darinya. Kita dapat melihat contoh kesaktian tersebut dari kutipan “Syah Peri Mengalahkan Garuda yang mampu merusak sebuah kerajaan". 5. Mengandung Kebiasaan Zaman Dulu (tradisional) Karakteristik ini menyiratkan bahwa hikayat sebenarnya juga melampirkan berbagai macam aktivitas yang dilakukan pada zaman tulisan dibuat. Oleh karena itu, kebiasaan mungkin akan terkesan asing bagi masyarakat milenial yang tidak mengetahui seperti kehidupan di masa lalu.
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
HIKAYAT
atau
tulisan menarik lainnya
Yuda Prinada
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|