Lingkungan sekolah yang bersih menimbulkan rasa

Lingkungan sekolah yang bersih menimbulkan rasa
Lingkungan sekolah yang bersih menimbulkan rasa
Oleh: Lazimatul Hasanah, S.Pd.I

RADARSEMARANG.ID, KEBERSIHAN lingkungan sekolah adalah salah satu faktor penting untuk menciptakan kenyamanan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Namun, masih banyak siswa yang kurang menjaga kebersihan sekolah. Di laci meja kelas biasanya banyak ditemukan sampah bekas makanan atau minuman. Siswa masih kurang kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Penyebab mereka tidak menjaga kebersihan salah satunya adalah mereka malas, dan kurang kesadaran menjaga kebersihan. Padahal di etiap titik lingkungan sekolah sudah disediakan tempat sampah. Kurang kesadaran akan kebersihan dan malas itulah penyakit siswa siswi sekolah pada saat ini.

Akibat tidak menjaga kebersihan lingkungan sekolah, lingkungan sekolah menjadi bau, kotor serta banyak serangga. Laci – laci meja kelas yang banyak sampah akan menjadi sarang nyamuk dan serangga. Ruang kelas yang tidak dibersihkan akan kotor dan menimbulkan ketidaknyamanan dalam proses belajar mengajar. Sampah yang berserakan atau tempat sampah yang tidak dibersihkan akan menimbulkan bau yang menyengat dan penyakit – penyakit baru.

Baca juga:  MOL, Pupuk Ramah Lingkungan untuk Belajar Sains

Alasan lain adalah para siswa berpikiran bahwa kebersihan sekolah merupakan tanggung jawab penjaga dan perawat sekolah sehingga mereka dengan enaknya membuang sampah sembarangan. Padahal kebersihan sekolah merupakan tanggung jawab seluruh warga sekolah.

Program yang dilaksanakan di MI NU 13 Gebanganom Wetan adalah Gerpus. Gerpus ini adalah akronim dari Gerakan Pungut Sampah. Ini adalah gerakan seluruh warga sekolah yang secara sadar untuk memungut sampah plastik yang dilihatnya, kemudian dimasukkan ke dalam tempat sampah.

Di mana pun dan kapan pun mereka melihat sampah plastik, meski hanya bungkus permen yang kecil, harus diambil dan dimasukkan ke dalam tempat sampah. Kegiatan tersebut dilakukan sepanjang hari sejak dari mulai masuk pintu gerbang sampai kembali keluar pintu gerbang sekolah.

Baca juga:  Banyak Pohon di Depan Ruko Mati: Hendi: Sengaja Disiram Olie

Program ini perlu dukungan dan contoh dari bapak dan ibu guru sebagai panutan di sekolah. Tidak terkecuali kepala sekolah yang juga ikut mempelopori program tersebut. Setiap bertemu plastik tidak segan – segan untuk mengambil dan mengajak siswa – siswa untuk memasukkannya ke dalam tempat sampah yang telah disediakan. Berkeliling melihat kebersihan sekolah adalah tugas yang tak pernah ditinggalkan, meskipun hanya mengingatkan untuk mengambil sampah bungkus permen yang tercecer di depan kelas. Gerpus menjadi pelopor kebersihan sekolah. Tidak hanya sampah plastik yang diambil, tetapi sampah – sampah yang lain juga harus masuk ke dalam tempat sampah.

Selain itu, diadakan kebersihan sekolah setiap bulan yaitu kerja bhakti warga sekolah untuk membersihkan sekolah. Semakin hari makin terlihat bersih lingkungan sekolah kami. Program Gerpus ini didukung oleh seluruh warga sekolah, sehingga semua warga memiliki tanggung jawab dan rasa memiliki akan sekolahnya. Dengan sekolah semakin bersih maka diharapkan kegiatan proses pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.

Baca juga:  Belajar Pelestarian Lingkungan Jadi Seru dengan Outdoor Study

Program ini mungkin telah dilaksanakan di sekolah lain dengan nama yang berbeda tetapi dengan tujuan yang sama yakni menciptakan lingkungan yang bersih, indah serta nyaman sehingga terbentuk suasana proses pembelajaran yang menyenangkan. Mari ciptakan sekolah yang bersih, nyaman dan indah agar tercapai proses belajar mengajar yang menyenangkan. (by2/zal)
Guru MI NU 13 Gebanganom Wetan

Sekolah merupakan tempat menimba ilmu secara formal. Sekolah seringkali dianggap sebagai ‘rumah kedua’ bagi anak-anak karena di sanalah mereka bisa menghabiskan waktu lebih banyak untuk belajar dan berkumpul. Sebagai tempat memperoleh pendidikan, lingkungan sekolah pun harus mendukung semua aktivitas. Lingkungan sekolah yang nyaman dan sehat akan membuat anak-anak makin betah dan bersemangat.

Cara Menjaga Lingkungan Sekolah

Sebagaimana kita tahu, lingkungan sekolah yang sehat dan kondusif akan mempengaruhi proses pembelajaran. Ketika sekolah tampak bersih, maka aktivitas belajar mengajar akan menjadi lebih nyaman. Kesehatan anak-anak juga lebih terjaga, sehingga mereka mampu menyerap ilmu pengetahuan lebih baik dari tenaga pengajar. Di samping itu, menjaga lingkungan sekolah juga bukan hanya dinilai dari kebersihan saja, tetapi juga aspek lain yang dapat menumbuhkan semangat serta kepedulian satu sama lain. Berikut ini ada beberapa cara menjaga lingkungan sekolah yang nyaman dan damai untuk anak-anak.

1. Sediakan Tempat Sampah

Cara menjaga lingkungan sekolah yang pertama adalah menyediakan tempat sampah. Pihak sekolah mesti menyediakan banyak tempat sampah di beberapa titik tertentu. Hal ini agar anak-anak terbiasa membuang sampah pada tempatnya. Bila kondisi bak sampah kurang, bisa jadi anak-anak akan membuang sembarangan sehingga lingkungan sekolah terlihat kotor.

2. Hindari Penggunaan Plastik

Untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah, anak-anak dapat diajarkan tentang bahaya penggunaan bahan plastik (less plastic) sejak dini. Cobalah memberikan pemahaman kepada mereka tentang bahaya plastik yang tidak mudah terurai di alam.

Untuk penggunaan barang-barang seperti tempat makan atau minum, anak-anak bisa menggunakan produk dari bahan lain yang lebih aman seperti stainless, kaca, ataupun kayu. Hindari pula untuk membeli jajanan dari luar sekolah yang lebih sering memakai kemasan plastik. Hal ini dapat mencemari lingkungan sekolah dengan sampah plastik setelah pemakaian.

3. Go Green

Go green merupakan sebuah gerakan sosial salah satunya menjadikan lingkungan lebih hijau. Go green bisa dijadikan sebagai program untuk menjaga lingkungan sekolah. Di banyak model sekolah baik sekolah negeri maupun swasta (sekolah internasional), go green menjadi program yang diterapkan bagi murid-murid dan guru. Mereka dapat menghijaukan sekolah dengan menanam pohon supaya lingkungan lebih terasa rindang dan indah. Tidak hanya itu, dengan program go green, udara sekolah bisa lebih bersih dan sehat.

4. Menjalankan Tata Tertib Sekolah

Untuk mendapatkan lingkungan sekolah yang nyaman, tentunya peraturan atau tata tertib sekolah wajib dijalankan. Tata tertib merupakan segala peraturan yang telah disepakati termasuk oleh para murid di sekolah. Hal ini bertujuan untuk menciptakan aktivitas pembelajaran di sekolah yang nyaman dan aman.

5. Harmony in Diversity

Cara membuat lingkungan sekolah yang nyaman dan damai terakhir adalah menerapkan budaya harmony in diversity. Harmony in diversity adalah sisi lain dalam membangun lingkungan sekolah yang nyaman, di samping dengan menjaga kebersihan.

Harmony in diversity sendiri merupakan sebuah harapan membangun harmoni di dalam keragaman. Dalam hal ini, semua pihak di sekolah diajak untuk saling menghormati, mengasihi serta menumbuhkan sikap peduli di dalam perbedaan suku, agama, maupun ras. Budaya harmony in diversity sangat menjunjung nilai toleransi di tengah murid-murid yang memiliki latar belakang berbeda.

Konsep harmony in diversity ini menjadi budaya yang diterapkan pada sekolah internasional di Indonesia. Baik tingkat SD, SMP, maupun SMA internasional. Salah satu yang menerapkannya adalah Global Prestasi School. Dengan konsep tersebut, sekolah Global Prestasi ingin memberikan kekayaan interaksi antar murid dari berbagai budaya sehingga mereka jauh lebih baik dalam mengenal dan menghargai budaya satu sama lain.

Global Prestasi School merupakan salah satu sekolah internasional yang berada di kota  Bekasi, Jawa Barat. Global Prestasi terdiri dari Montessori Pra-sekolah, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Metode Montessori sendiri terdapat 5 area yaitu EPL, Sensorial, Language, Math dan Culture. Pembagian usia ini selaras dengan kurikulum Cambridge, dimana terdapat 4 jenjang pembelajaran yang disebut Cambridge Pathway.