Lihat Foto KOMPAS.com - Pasar monopolistik biasanya terjadi di pasar tradisional maupun pasar modern. Di dalam pasar monopolistik, terdapat beberapa ciri-ciri dari pasar monopoli dan pasar persaingan sempurna. Produsen pada jenis pasar ini menawarkan satu jenis barang dengan berbagai ciri produk yang berbeda-beda dari segi kualitas, bentuk, dan ukuran. Dalam buku Teori Ekonomi (Pendekatan Mikro) (2018) karya Jun Surjanti dan teman-teman, keseimbangan dalam pasar monopolistik berdampak pada kurva permintaan. Kondisi persaingan monopolistik akan berdampak pada bentuk kurva permintaan yang sifatnya elastis, dibandingkan kurva permintaan pada pasar monopoli. Baca juga: Pasar Monopolistik: Pengertian dan Ciri-Cirinya Meski sifatnya cukup elastis, namun tidak pernah mencapai garis sempurna horizontal yang mendatar. Dengan kata lain pada tingkat harga yang sama antara pesaing. Kurva permintaan yang bersifat seperti pasar monopolistik, memiliki makna sebagai berikut:
Hal tersebut menjadi bukti bahwa kurva permintaan dalam pasar monopolistik tidak pernah bersifat elastis sempurna. Kurva hasil tambahan penjualan adalah sama, seperti kurva hasil tambahan penjualan yang terdapat dalam pasar monopoli. Di mana kurva marjinal (penjualan) berada pada posisi di bawah kurva permintaan. Baca juga: Pasar Monopoli: Pengertian dan Ciri-Cirinya Kelebihan dan kekurangan pasar monopolistikSama seperti struktur pasar persaingan yang lainnya, pasar monopolistik juga memiliki kelebihan dan kekurangannya, sebagai berikut:
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, kelebihan dari pasar monopolistik, yaitu:
Baca juga: Pasar Oligopoli: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Sumbernya
Kekurangan dari pasar monopolistik, di antaranya:
Baca berikutnya |