Kitab Tripitaka yang berisi tentang falsafah agama adalah

Minggu (14/07/2019) Sebanyak 5000 umat Buddha memperingati Asalha Mahapuja di halaman sisi barat Candi Borobudur. Peringatan Asalha atau Asadha tersebut mengambil tema “Mencintai Kehidupan Berbudaya Penjaga Persatuan”.

Kitab Tripitaka yang berisi tentang falsafah agama adalah
Kirab menuju altar utama sisi barat Candi Borobudur

Acara tersebut merupakan puncak dari rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada 12-14 Juli 2019. Sebelumnya sebanyak 750 umat Buddha melakukan pembacaan kitab suci Tipitaka. Tipitaka merupakan kitab suci agama Buddha yang menyimpan ajaran Buddha Gautama yang dibabarkan lebih dari 2600 tahun yang lalu. Tipitaka berisi semua khotbah, aturan kehidupan kebiksuan dan falsafah agama Buddha. Para bhikkhu dan upasaka-upasika membacakan khotbah tersebut untuk mengajarkan kebenaran sekaligus mendoakan kesejahteraan umat manusia.

Asadha merupakan peristiwa penting dimana bhikkhu atau siswa utama Buddha berkumpul untuk pertama kali mendengarkan pemekaran Darma sebagaimana tertuang dalam Kitab Suci Tipitaka. Asadha merupakan momentum bagi Umat Buddha dalam meningkatkan pemahaman pengamalan kitab suci Tipitaka dalam pedoman hidup yang kekal abadi dan universal. Perayaan Asadha memiliki harapan segala kebajikan yang dilakukan akan berbuah kebaikan sebagai bekal dalam meningkatkan pengabdian selaras dengan nilai-nilai luhur kitab suci.

Kitab Tripitaka yang berisi tentang falsafah agama adalah
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan sambutan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan Mencintai Kehidupan Berbudaya Penjaga Persatuan memiliki makna menjaga perasaan manusia dengan latar perbedaan. Perbedaan itu harus dihormati dengan ciri-ciri perbedaannya. Candi Borobudur sebagai ikon untuk mengingat umat Buddha di seluruh dunia untuk bisa hadir, bertemu, dan beribadah bersama.

Kitab Tripitaka yang berisi tentang falsafah agama adalah
Doa bersama umat pada perayaan Asalha Mahapuja

Asalha Mahapuja 2563/2019 diselenggarakan oleh Sangha Theravada Indonesia. Perayaan diawali dengan prosesi kirap dari Candi Mendut, Candi Pawon, hingga menuju altar utama di halaman sisi barat Candi Borobudur. Kemudian dilanjutkan dengan penyalaan lilin dan dupa, doa-doa bersama umat, meditasi, dan pemercikan Tirta Paritta yang berakhir hingga pukul 20.00 WIB.

Kitab Tripitaka yang berisi tentang falsafah agama adalah

We’ve detected that JavaScript is disabled in this browser. Please enable JavaScript or switch to a supported browser to continue using twitter.com. You can see a list of supported browsers in our Help Center.

Help Center

Ilustrasi kitab suci budha. Foto: Pexels

Kitab suci Budha adalah Tripitaka. Setiap aliran Agama Buddha berpegangan kepada Tripitaka sebagai referensi utama karena di dalamnya tercatat sabda dan ajaran Buddha Gautama.

Mengutip buku Awal Agama Buddha dan Kehidupan Buddha oleh Willem Brownstok, Buddha Gautama atau Siddharta Gautama adalah pendiri sejarah Buddhisme. Sang Buddha meninggalkan kehidupan dan hidup sementara waktu sebagai pertapa sramana, belajar dengan berbagai guru, sebelum mencapai nirwana (kepunahan) dan bodhi (kebangkitan) melalui meditasi.

Selama 45 tahun sisa hidup Buddha, ia menjelajahi Dataran Gangga di India Tengah, mengajarkan doktrinnya ke beragam orang dari kasta yang berbeda. Lalu, Buddha mengirim murid-muridnya untuk menyebarkan ajarannya ke banyak orang. Hingga pada saat kematiannya di usia 80 tahun, ia telah memiliki ribuan pengikut.

Ilustrasi kitab suci budha. Foto: Pexels

Pengikut-pengikut Buddha mencatat dan mengklasifikasikan ajaran Budhha dalam tiga bagian buku, yaitu Sutta Piṭaka, Vinaya Pitaka, dan Abidhamma Pitaka.

Sutta Pitaka berisi kumpulan ceramah atau khutbah Buddha dan murid-muridnya. Ajaran tentang tata cara meditasi diungkapkan dalam bentuk sajak, kata kiasan, syair, kata mutiara dan lain-lain, yang berkaitan dengan ajaran samadhi.

Vinaya Pitaka berisi peraturan para biksu yang dipersiapkan untuk menjadi seorang pemimpin agama. Isinya memuat 227 macam tata cara hidup para biksu dan biksuni.

Abhidhamma Pitaka berisi interpretasi dan analisis dari konsep-konsep utama Buddhis tentang ajaran hukum metafisika dan psikologi. Selain itu juga memuat ajaran tentang filsafat tinggi yang mendukung kebenaran abadi, yang mana antara lain memuat tentang hakiki yaitu: Citta, Cetasika, Rupa dan Nibbana.


Page 2