Kenapa seseorang sering tiba-tiba menangis?

Halodoc, Jakarta -  Istilah hypophrenia mungkin masih asing terdengar di telinga masyarakat umum. Istilah ini merupakan perasaan emosional manusia yang sebenarnya merupakan respon terhadap suatu keadaan yang menimpa diri sendiri. Rasa sedih ini menjadi tidak normal karena seseorang dapat merasakan sedih dan tiba-tiba menangis tanpa alasan yang jelas. Apalagi bila rasa sedih tersebut kemudian membawa dampak yang negatif terhadap pekerjaan, hubungan sosial, bahkan kesehatan fisik seseorang.

Menurut para ahli, menangis secara tiba-tiba tanpa alasan bisa menjadi indikasi masalah yang mendasar pada kondisi fisik dan mental. Selain itu, ada beberapa alasan yang membuat kamu menangis tanpa alasan. Di antaranya adalah:

1. Gangguan Kecemasan Menyeluruh

Gangguan kecemasan ini akan membuat pikiran kamu terfokus pada suatu masalah yang membuatmu berpikir terus-menerus, sehingga membuat tubuhmu lelah dan lesu. Terlebih lagi, kamu tidak akan bisa beristirahat dengan baik pada malam hari. Ini akan menyebabkan kamu merasa sedih dan menangis tanpa alasan.

Sebuah studi di University of Pennsylvania mengungkapkan bahwa tidur secara teratur 4-5 jam bisa berdampak negatif pada kesehatan. Hal tersebut akan memicu suasana hati, iritabilitas, dan perasaan sedih.

2. Kondisi Depresi atau Stres

Ketika kamu sedang merasa stres yang diakibatkan oleh banyak hal, secara tidak langsung kamu akan merasa sedih dan cemas. Tingkat kesedihan dan kecemasan yang tinggi akan membuat kamu merasa sedih dan menangis secara tiba-tiba.

3. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)

PTSD adalah kondisi mental ketika kamu mengalami serangan panik yang dipicu oleh trauma pengalaman masa lalu. PTSD umumnya lebih banyak memengaruhi wanita daripada pria. Karena kebanyakan wanita lebih sensitif terhadap perubahan, sehingga mereka merasakan emosi yang lebih intens.

4. Organic Brain Syndrome (OBS)

OBS adalah gangguan fisik yang menyebabkan penurunan fungsi mental. Kondisi ini biasanya dialami oleh manula. OBS dapat dikategorikan sebagai suatu kondisi fisik yang dapat menyebabkan perubahan gangguan mental.

5. PMS atau Menstruasi

Kondisi ini yang paling sering terjadi pada seorang wanita. Gejala-gejala sebelum PMS membuat beberapa bagian tubuh terasa sakit, terutama pada perut dan pinggul. Selain itu, PMS juga dapat menyebabkan kamu merasakan sedih dan menangis tanpa alasan yang jelas. Hal ini dikarenakan adanya perubahan hormonal, kram perut, kembung, dan sakit kepala yang kamu rasakan selama PMS berlangsung.

Lalu, adakah langkah-langkah yang harus diambil untuk mengatasi rasa sedih ini?

1. Langkah pertama dalam mengatasi rasa sedih adalah dengan berbagi. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak seharusnya menyimpan semua permasalahan sendiri. Berbagi kepada sahabat, keluarga, atau bahkan berdiskusi dengan psikiater atau psikolog adalah langkah yang baik untuk melegakan beban perasaan kamu. Posisikan diri pada lingkungan positif yang dapat membangun kamu menjadi manusia yang lebih baik dan berenergi positif.

2. Langkah kedua adalah dengan menerima hal-hal yang menjadi penyebab kesedihan tersebut. Menerima bahwa tidak semua hal dapat berjalan sesuai yang kamu inginkan. Perlu diingat bahwa bahagia merupakan suatu pilihan, sehingga jika kamu terus-menerus berkutat dengan kesedihan dan masalah yang terjadi, kamu tidak akan merasakan bahagia.

3. Langkah selanjutnya apabila kadar kesedihanmu dalam tahap yang tidak wajar, atau bahkan tanpa sebab. Kamu mungkin akan memerlukan intervensi medis berupa terapi perilaku yang dikombinasikan dengan terapi obat-obatan. Pada tahap ini, menemui psikiater adalah langkah yang tepat. Karena umumnya penanganan psikis akan berlangsung efektif dan juga dengan hasil yang baik.

Jika kamu mengalami gejala-gejala hypophrenia dan ingin berdiskusi langsung dengan psikiater atau psikolog, kamu bisa ngobrol langsung di Halodoc. Fitur Chat atau Video/Voice Call akan memudahkan diskusimu dengan psikiater dan psikolog. Tidak hanya itu, kamu juga dapat membeli obat di Halodoc dengan layanan Apotek Antar. Yuk, download aplikasinya segera di Google Play atau App Store!

Baca juga:

Sering menangis sendiri bisa jadi pertanda ada yang tidak beres dalam diri. Orang yang suka menangis tiba-tiba biasanya cenderung...

Sering menangis sendiri pada perempuan adalah tanda masalah mental

Umumnya, kejadian atau momen penuh kesedihan membuat seseorang tiba-tiba menangis. Namun pada kasus tertentu, seseorang bisa saja sering menangis sendiri tanpa ada alasan maupun penyebab yang pasti.Apakah Anda mengalaminya?

Penyebab seseorang sering menangis sendiri

Menangis berkaitan dengan hal emosional

Sering menangis sendiri berhubungan erat dengan hal emosional. Penelitian yang terbit pada jurnal Emotion Review memaparkan, tangisan emosional adalah keluarnya air mata dari kelenjar air mata tanpa adanya iritasi pada mata.Tangisan ini diikuti dengan perubahan pada beberapa otot wajah. Perubahan lainnya terjadi pada suara saat berbicara yang diikuti dengan isakan. Menariknya, hanya manusia yang mampu menangis akibat adanya emosi tertentu.Meski terlihat tak beralasan, rupanya ada penyebab mengapa seseorang sering menangis sendiri. Inilah penyebab seseorang kerap menangis tiba-tiba:

Stereotip gender dan hormon picu perempuan sering menangis

Rupanya, hormon seks pada manusia pun merupakan penyebab seseorang sering menangis sendiri. Hal ini pun diungkapkan pada jurnal Psychotherapy and Psychosomatic. Dalam hal ini, penelitian ini menemukan, perempuan lebih sering menangis sendiri. Sebab, secara biologis, tubuhya menghasilkan hormon prolaktin lebih banyak daripada laki-laki.Hormon yang biasanya dihasilkan saat menyusui ini rupanya mampu menghambat produksi dopamin. Jika hormon dopamin kurang, hal ini menyebabkan seseorang merasa sedih hingga menangis yang tidak bisa dijelaskan.Penelitian yang terbit pada jurnal Motivation and Emotion juga menyatakan, perempuan cenderung lebih mudah menangis terutama ketika berempati dengan orang lain saat dalam situasi stres.Hal ini juga diperkuat oleh stereotip budaya di berbagai negara bahwa perempuan cenderung lebih lemah dan emosional, sementara laki-laki sebagai sosok tangguh bermental baja yang tidak seharusnya menangis.

Sedih yang berkepanjangan picu sering menangis sendiri

Ya, gangguan mental ini menyebabkan seseorang sering menangis sendiri. Menurut buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi 5, tanda-tanda depresi adalah:
  • Merasa sedih, hampa, dan tidak punya harapan dan terlihat menangis.
  • Kehilangan minat pada hal-hal aktivitas sehari-hari.
  • Tidak bisa tidur atau justru terlalu banyak tidur.
  • Gelisah dan merasa pergerakan tubuh menjadi lambat.
  • Terlalu lelah dan kehilangan energi setiap hari.
  • Tidak mampu berpikir ataupun konsentrasi setiap hari.
  • Merasa tidak berharga dan kerap menyalahkan diri sendiri.
  • Kerap berpikir kematian, seperti ide bunuh diri maupun percobaan bunuh diri.

Baca Juga

Gejala Ligyrophobia Takut Suara Berisik yang Dialami Anak-anakMengenal Emosi Negatif, Ketahui Penyebab, Jenis, Bahaya, dan Cara MengendalikannyaFungsi Otak Kecil Ternyata Besar Bagi Kemampuan Gerak ManusiaTanda-tanda depresi tersebut setidaknya terjadi selama dua minggu berturut-turut. Selain itu, penderita depresi setidaknya mengalami empat tanda-tanda tersebut dan mengalami kesusahan saat beraktivitas sehari-hari.Selain sebagai salah satu tanda gejala depresi, sering menangis sendiri ini juga erat kaitannya dengan tingkat depresi yang dialami seseorang. Penelitian yang terbit pada Journal of Abnormal Psychology menemukan, orang yang depresi cenderung mengungkapkan perasaan negatif mereka dengan penuh emosi. Salah satu cara mereka untuk meluapkan emosi adalah dengan menangis.

Cedera saraf otak sebabkan menangis tiba-tiba

Fenomena sering menangis sendiri juga terjadi pada pengidap gangguan pseudobulbar affect. Pada kondisi ini, penderita pseudobulbar sering tertawa ataupun menangis tiba-tiba. Bahkan, tawa dan tangisnya datang di saat situasi yang tidak tepat.Penyebab pseudobulbar affect diketahui akibat adanya cedera pada saraf yang mengatur emosi. Meski pseudobulbar affect juga melibatkan tawa, sering menangis sendiri tanpa ada sesuatu yang terlihat menyedihkan lebih mendominasi pada penderita.

Baca Juga

Kepribadian ESFJ, Si Ekstrovert yang Setia dan Bisa DiandalkanApa Itu Apatis? Kenali dan Identifikasi Tanda-tandanyaSangat Suka Menolong Orang, Mungkin Anda Mengidap Savior ComplexHal ini membuat banyak pengidap pseudobulbar didiagnosis mengidap depresi di awal. Nyatanya, pseudobulbar affect terjadi dalam waktu yang singkat. Tidak seperti depresi yang terus-menerus.Meski demikian, riset yang dipaparkan pada jurnal Therapeutics and Clinical Risk Management membuktikan, 30% hingga 35% orang dengan pseudobulbar cenderung mengidap depresi.Penelitian ini juga menemukan, pseudobulbar affect cenderung berisiko pada orang dengan Parkinson, Alzheimer, stroke, dan tumor otak.

Merasa terancam dan cemas picu sering menangis sendiri

Riset yang terbit pada jurnal Frontiers in Psychology menunjukkan, seseorang yang mengalami kecemasan lebih rentan sering menangis sendiri. Penelitian ini menemukan, orang yang cemas cenderung tidak bisa lepas dari orang lain.Saat mereka merasa tidak berada bersama orang yang dipercaya, mereka cenderung menangis sebagai ekspresi dari rasa terancam dan sedih. Selain itu, mereka lebih sering menangis dengan alasan perasaan negatif yang mereka rasakan.Pengidap kecemasan berlebih juga menangis lebih lama. Sebab, mereka cenderung lebih mudah merasa terancam terus-menerus.Selain itu, mereka lebih sensitif terhadap emosi negatif. Mereka pun menanggapi ancaman dan emosi negatif dengan menangis kencang dan emosional.Tangisan yang lama pada penderita kecemasan juga terjadi karena mereka berjuang untuk mengatur dan mengurangi perasaan negatif.

Menangis sendiri saat PMS akibat perubahan hormon

Salah satu tanda umum saat perempuan akan haid adalah perubahan emosional, yang mungkin termasuk sering menangis sendiri tiba-tiba.Hal ini diakibatkan adanya gejolak hormon seks, yaitu estrogen.Riset yang terbit pada International Journal of Environmental Research and Public Health menemukan, sebelum menstruasi, perempuan mengalami fase luteal, yaitu fase setelah ovarium melepas sel telur dan sebelum menstruasi.Saat fase luteal, estrogen pun menurun. Estrogen erat kaitannya dengan serotonin.Saat estrogen rendah pada fase luteal, maka serotonin pun ikut menurun. Hal ini menyebabkan wanita cenderung rentan secara emosional, seperti sering menangis sendiri sebelum menstruasi.Serotonin bekerja untuk memicu rasa puas, senang, dan optimisme. Kekurangan serotonin sebelum menstruasi menyebabkan seseorang mengalami sindrom pramenstruasi. Salah satu tandanya adalah menangis terus-menerus.

Stroke ringan kerap terjadi pada lansia sebabkan tangisan

Siapa sangka, penyakit kardiovaskular ini rupanya mampu membuat seseorang menangis tiba-tiba?Studi yang terbit pada Journal of Neurology, Neurosurgery, & Psychiatry menemukan, seseorang yang mengalami stroke ringan cenderung menunjukkan tanda-tanda menangis tiba-tiba.Penyebabnya adalah karena pengidap stroke ringan mengalami mati rasa pada wajah bagian kiri dan nyeri pada leher kiri dan lengan dan diikuti dengan menangis tiba-tiba. Bahkan, tangisan ini terjadi berkali-kali sehingga pengidap pun menjadi sering menangis sendiri.Penelitian ini menemukan menangis tiba-tiba diakibatkan adanya cedera pada bagian otak kiri karena aliran darah ke otak yang terhambat. Namun, hal ini sangat jarang terjadi.

Akibat terlalu sering menangis

Hormon stres saat menangis timbulkan sakit kepala

Menangis terkadang erat kaitannya dengan pelepasan rasa stres. Namun, terlalu banyak menangis sendiri memiliki dampak yang membuat tubuh tidak nyaman. Inilah akibat terlalu sering menangis:
  • Sakit kepala, sebab menangis tiba-tiba erat kaitannya dengan kesedihan. Saat sedih, tubuh menghasilkan hormon stres, kortisol yang ditandai rasa sakit pada kepala saat menangis.
 
  • Imunitas menurun, sebab menangis terlalu sering menyebabkan antibodi imunoglobulin A berkurang. Antibodi ini bekerja sebagai garda terdepan pertahanan tubuh.
 
  • Perubahan mood, menangis itu melegakan, tapi di sisi lain mood buruk yang berlarut-larut dapat memunculkan energi negatif sehingga tidak bersemangat menjalani hari-hari.
Selain itu, akibat terlalu sering menangis yang bisa dirasakan tubuh adalah:
  • Hidung meler.
  • Mata merah.
  • Bengkak di sekitar mata dan wajah.
  • Kemerahan di sekitar wajah.

Catatan dari SehatQ

Sering menangis sendiri terkadang tidak ada alasan yang pasti. Namun, rupanya menangis tiba-tiba ini juga dipengaruhi oleh kondisi kesehatan mental maupun keadaan tubuh.Jika Anda belakangan sering menangis sendiri disertai dengan tanda-tanda gangguan kesehatan mental lainnya, segera psikolog dan psikiater melalui chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ untuk mencari jawaban pastinya.Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Baca Juga

Amnesia Disosiatif: Gejala, Penyebab, dan PerawatannyaIni Fakta Tentang Megalomania, Penyakit Kejiwaan yang Haus KekuasaanPenyebab Nervous Laughter, Tertawa Saat Gugup

depresikesehatan mentalkesehatan otak

Emotion Review. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6402489/ (Diakses pada 05 Oktober 2020)Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi 5. https://dsm.psychiatryonline.org/doi/book/10.1176/appi.books.9780890425596 (Diakses pada 05 Oktober 2020)Journal of Abnormal Psychology. doi.org/10.1037/0021-843X.111.2.302 (Diakses pada 05 Oktober 2020)Psychotherapy and Psychosomatic. doi.org/10.1159/000012273 (Diakses pada 05 Oktober 2020)Web MD. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/prolactin-test (Diakses pada 05 Oktober 2020)Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320637 (Diakses pada 05 Oktober 2020)Motivation and Emotion. https://link.springer.com/article/10.1007/s11031-019-09771-z (Diakses pada 05 Oktober 2020)Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pseudobulbar-affect/symptoms-causes/syc-20353737?p=1 (Diakses pada 05 Oktober 2020)Therapeutics and Clinical Risk Management. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3849173/ (Diakses pada 05 Oktober 2020)Journal of Neurology, Neurosurgery, & Psychiatry. https://jnnp.bmj.com/content/67/2/255.1.full (Diakses pada 05 Oktober 2020)Frontiers in Psychology. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4934120/ (Diakses pada 05 Oktober 2020)Journal of Environmental Research and Public Health. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6888463/ (Diakses pada 05 Oktober 2020)National Center for Biotechnology Information. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4449495/ (Diakses pada 05 Oktober 2020)Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/premenstrual-syndrome/symptoms-causes/syc-20376780 (Diakses pada 05 Oktober 2020)Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324933 (Diakses pada 05 Oktober 2020)Psychology Today. https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-red-light-district/201508/the-effects-crying (Diakses pada 05 Oktober 2020)

Setiap orang bisa merasa sedih dan kalut, namun berpotensi disebut depresi apabila fase itu terjadi berhari-hari hingga berminggu-minggu. Ketika seseorang mengalami depresi, gejalanya bisa berbeda antara satu dan lainnya. Setidaknya ada 9 jenis depresi dan tingkatannya tingkatan depresi yang bisa berpengaruh terhadap kehidupan normal seseorang.

19 Jul 2020|Azelia Trifiana

Thalassophobia adalah fobia terhadap laut. Cara mengatasi kondisi ini bisa dilakukan dengan menjalani terapi perilaku kognitif, terapi pemaparan, dan konsumsi obat sesuai resep dokter.

09 Agu 2021|Annisa Amalia Ikhsania

Pernah merasa bahagia ketika Anda menolong orang lain? Ternyata ada penjelasan ilmiah di balik rasa serang tersebut. Menolong orang lain mengaktifkan bagian otak yang memberi apresiasi, memicu produksi endorfin, dan mencegah stres.

21 Apr 2020|Azelia Trifiana

Dijawab Oleh dr. Aisyah Nur Ramadhani

Dijawab Oleh dr. Sarah Fajriah