Kebijakan apa yang diambil jika jumlah uang beredar di masyarakat terlalu tinggi?

tim | CNN Indonesia

Minggu, 16 Jan 2022 14:34 WIB

Kebijakan apa yang diambil jika jumlah uang beredar di masyarakat terlalu tinggi?

Pengertian, tujuan, dan dampak kebijakan diskonto. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)

Jakarta, CNN Indonesia --

Bank Indonesia (BI) memiliki kebijakan untuk mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat yang disebut dengan kebijakan moneter.

Dalam menjalankan kebijakan moneter, bank sentral memiliki sejumlah instrumen, yakni operasi pasar terbuka (open market policy), kebijakan diskonto (discount policy), giro wajib minimum (GWM), dan dorongan moral.

Tulisan ini akan mengulas salah satu instrumen kebijakan moneter di atas yakni kebijakan diskonto, meliputi pengertian, tujuan, dan dampaknya.


Kebijakan apa yang diambil jika jumlah uang beredar di masyarakat terlalu tinggi?
Pengertian diskonto adalah adalah salah satu instrumen kebijakan moneter bank sentral untuk mengatur peredaran uang (Foto: Adhi Wicaksono)

Aulia Pohan dalam Potret Kebijakan Moneter Indonesia menjelaskan fasilitas diskonto adalah kredit likuiditas yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada bank umum.

Selanjutnya, bank sentral dapat mengendalikan jumlah uang beredar melalui tingkat suku bunga fasilitas diskonto tersebut.

Bank Indonesia akan menetapkan suku bunga diskonto tinggi apabila jumlah uang beredar melebihi target, sehingga bank umum akan mengurangi pengajuan dana likuiditas ke BI.

Dengan berkurangnya likuiditas, maka bank juga menurunkan porsi kredit ke masyarakat sehingga uang beredar dapat berkurang.

Sebaliknya, BI dapat melonggarkan suku bunga diskonto jika ingin menambah jumlah uang beredar di masyarakat.

Mengutip dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, politik diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar melalui tingkat bunga bank sentral pada bank umum.

Untuk diketahui, bank umum kadang-kadang mengalami masalah likuiditas sehingga harus meminjam ke Bank Indonesia.

Guna menambah jumlah uang beredar, Bank Indonesia menurunkan tingkat bunga bank sentral. Sebaliknya, Bank Indonesia menaikkan tingkat bunga apabila ingin mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Tujuan Kebijakan Diskonto

Kebijakan apa yang diambil jika jumlah uang beredar di masyarakat terlalu tinggi?
Tujuan kebijakan diskonto (Ilustrasi Foto: iStock/Maria Marganingsih)

Seperti yang tertera sebelumnya, kebijakan diskonto sebagai salah satu instrumen kebijakan moneter bertujuan untuk mengatur jumlah uang beredar di masyarakat.

Jika Bank Indonesia menilai jumlah uang beredar melebihi kebutuhan (yang menandakan gejala inflasi), maka bank sentral dapat mengeluarkan kebijakan untuk menaikkan suku bunga diskonto bagi bank umum.

Apabila suku bunga diskonto naik, maka kecenderungannya bank umum mengurangi pinjaman likuiditas kepada bank sentral.

Apabila likuiditas di bank umum berkurang, secara otomatis bank umum akan mengerem penyaluran kredit ke masyarakat. Dengan demikian, maka jumlah uang beredar berkurang.

Sebaliknya, apabila bank sentral menilai perlu menambah uang beredar di masyarakat, maka Bank Indonesia akan menurunkan tingkat suku bunga diskonto bagi bank umum.

Apabila suku bunga rendah, bank umum memiliki kecenderungan untuk menambah pinjaman likuiditas dari bank sentral.

Dengan banyaknya likuiditas di bank umum, maka bank umum dapat menggenjot penyaluran kredit, sehingga uang beredar di masyarakat semakin bertambah.

Dampak Kebijakan Diskonto

Kebijakan apa yang diambil jika jumlah uang beredar di masyarakat terlalu tinggi?
Dampak kebijakan diskonto (Ilustrasi Foto: iStock/rudi_suardi)

Basuki dalam Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal Ekonomi mengatakan dampak kebijakan diskonto maupun kebijakan moneter secara umum adalah sebagai berikut:

1. Menjaga stabilitas ekonomi

Jalannya roda perekonomian akan terganggu jika jumlah uang yang beredar melebihi atau lebih sedikit dari jumlah barang dan jasa yang beredar. Kondisi tersebut bisa memicu inflasi yang terlalu tinggi maupun deflasi.

2. Menjaga stabilitas harga

Tinggi rendahnya harga barang dan jasa sangat memengaruhi jalannya perekonomian. Harga barang dan jasa yang tinggi bisa mengakibatkan turunnya permintaan.

Apabila permintaan turun, maka dapat menekan produktivitas dunia usaha. Oleh karena itu, Bank Indonesia perlu menjaga kestabilan harga barang dan jasa dengan menggunakan kebijakan moneter.

3. Meningkatkan kesempatan kerja

Dengan mengatur jumlah uang beredar di masyarakat maka diharapkan perekonomian akan menjadi stabil.

Perekonomian yang stabil akan mendorong dunia usaha untuk melakukan investasi baru yang pada akhirnya dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesempatan kerja

Demikian ulasan mengenai pengertian, tujuan, dan dampak kebijakan diskonto yang merupakan salah satu instrumen kebijakan moneter.

Bank Indonesia sebagai otoritas moneter di Tanah Air terus berada di pasar untuk memantau dan menjaga stabilitas rupiah.

(ulf/fef)

Saksikan Video di Bawah Ini:

Kebijakan apa yang diambil jika jumlah uang beredar di masyarakat terlalu tinggi?

Squad, sebelum baca artikel ini kamu wajib baca dulu tentang Kebijakan Moneter untuk Krisis Ekonomi di Indonesia. Yay! Sekarang sudah tahukan ternyata Indonesia telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan moneter sejak dulu dengan tujuan menyelamatkan perekonomian Indonesia tentunya. Sesuai dengan pengertiannya, kebijakan moneter adalah kebijakan yang diambil oleh bank sentral dengan tujuan memelihara dan mencapai stabilitas perekonomian.

Kebijakan apa yang diambil jika jumlah uang beredar di masyarakat terlalu tinggi?
Ilustrasi Kebijakan Moneter (Sumber: swarasenayan.com)

Nah, Squad untuk mengeluarkan suatu kebijakan moneter terdapat instrumen-instrumen yang harus ada didalam kebijakan tersebut, antara lain: 

1. Kebijakan Pasar Terbuka (Open Market Operation)

Kebijakan pasar terbuka merupakan kebijakan yang diambil oleh bank sentral dengan cara menjual atau membeli surat berharga seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Baca juga: Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan dan Penawaran Uang

Nah, perlu diperhatikan:

- Bila bank sentral menjual SBI, maka akan mengurangi jumlah uang beredar untuk mengatasi inflasi

Ketika SBI dibeli oleh masyarakat, maka uang akan diterima bank sentral, akibatnya dapat mengurangi jumlah uang beredar. 

- Bila bank sentral membeli SBI, maka akan menambah jumlah uang beredar untuk mengatasi defaluasi

Ketika bank sentral akan membeli SBI, maka bank sentral akan menukarkannya dengan uang, sehingga uang yang beredar di masyarakat akan bertambah.

2. Tingkat Bunga Diskonto (Discount Rate)

Kedua, tingkat bunga diskonto adalah kebijakan bank sentral menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga bank.

Squad, perhatikan hal-hal ini ya:

- Bila bank sentral menaikkan suku bunga akan berakibat mengurangi jumlah uang yang beredar untuk mengatasi inflasi

Jadi, ketika suku bunga dinaikkan maka masyarakat akan lebih tertarik untuk menabung di bank, Squad karena akan mendapatkan bunga yang lebih besar. Karena masyarakat berbondong-bondong menabung, maka uang yang bererdar akan berkurang, karena uangnya disimpan di bank.

- Bila menurunkan suku bunga maka akan menambah jumlah uang yang beredar untuk mengatasi deflasi

Jadi, ketika suku bunga diturunkan maka masyarakat akan lebih tertarik untuk menggunakan uang karena bila ditabung hanya mendapatkan keuntungan yang sedikit.  

3. Cadangan Kas Minimal (Cash Ratio/Reserve Requirement)

Seperti namanya, cadangan kas minimal adalah kebijakan bank sentral untuk menaikkan atau menurunkan cadangan kas bank umum.

Kebijakan apa yang diambil jika jumlah uang beredar di masyarakat terlalu tinggi?
Ilustrasi Cadangan Kas Minimal (Sumber: daerah.sindonews.com)

Hal yang harus diperhatikan nih Squad:

- Bila bank sentral menaikkan cadangan kas maka akan mengurangi jumlah uang beredar untuk mengatasi inflasi.

Nah, akibatnya bank umum harus menahan uang lebih banyak sebagai cadangan, jumlah uang yang beredar dapat dikurangi, Squad. 

- Bila menurunkan cadangan kas maka akan menambah jumlah uang beredar untuk mengatasi deflasi.

Jadi, bank umum harus mengelurakan uang lebih banyak ke masyarakat daripada menahan uang tersebut sebagai cadangan, nah karenanya jumlah uang yang beredar akan bertambah di masyarakat.

4. Pengawasan Kredit Selektif (Selective Credit Control)

Pengawasan kredit selektif ini juga merupakan kebijakan dari bank sentral lho, kebijakan ini menentukan jenis-jenis pinjaman mana yang harus dikurangi dan jenis pinjaman mana yang perlu didorong. Terdapat dua jenis kredit, yaitu:

- Kredit Ketat adalah kebijakan bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar untuk mengatasi inflasi, maksudnya adalah syarat pemberian yang ketat akan mengurangi jumlah masyarakat atau pengusaha yang bisa memperoleh kredit, karena kesulitan dalam memperoleh kredit dengan syarat-syarat yang dipersulit

- Kredit longgar adalah kebijakan bank sentral untuk menambah jumlah uang yang beredar untuk mengatasi deflasi, maksudnya adalah syarat pemberian yang longgar akan menambah jumlah masyarakat atau pengusaha yang bisa memperoleh kredit karena kemudahan dalam memperoleh kredit dengan syarat-syarat yang dipermudah. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar dapat ditingkatkan.

5. Pembujukan Moral (Moral Suasion)

Terakhir merupakan pembujukan moral. Nah, pembujukan moral ini merupakan kebijakan bank sentral dengan cara mengadakan pertemuan langsung antara bank sentral dengan pimpinan-pimpinan bank umum untuk meminta bank-bank umum melakukan langkah-langkah tertentu.

Yeay! Itu tadi Squad 5 instrumen dalam kebijakan moneter. Untuk mengeluarkan suatu kebijakan moneter perlu banyak pertimbangan ya, karena berpengaruh pada perekonomian suatu negara. Nah kalau kamu ingin memelajari 5 instrumen ini lebih jauh atau ingin belajar materi ekonomi lainnya, kamu bisa nih nonton video belajar di ruangbelajar!

Kebijakan apa yang diambil jika jumlah uang beredar di masyarakat terlalu tinggi?

ReferensiAlam S. 2014. Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Sumber Foto

Ilustrasi kebijakan moneter. Tautan: https://www.swarasenayan.com/kinerja-jokowi-urus-moneter/Ilustrasi cadangan kas minimal. Tautan: https://daerah.sindonews.com/read/28291/174/bi-larang-masyarakat-tukar-uang-pinggir-jalan-1589436355

Artikel diperbarui 14 Desember 2020