Job sheet pembuatan mur dan baut

Job sheet pembuatan mur dan baut

Mur dikenal sebagai pasangan dari baut. Mur ini berfungsi untuk mencengkeram baut dan menahan posisinya. Kebanyakan mur terbuat dari baja lunak. Meskipun begitu ada pula mur yang terbuat dari logam atau paduan logam lain untuk keperluan khusus. Mur biasanya dibuat dengan bentuk penampang kepala berupa segi enam dan segi empat. Sedangkan bentuk penampang badannya adalah bundar (lingkaran). Mur mengadopsi sistem bidang miring sebagai prinsip kerjanya.

Berbeda dengan mur segi enam yang digunakan pada semua industri, pemakaian mur segi empat hanya terdapat pada industri berat dan industri kereta atau pesawat. Ada pula mur yang dilengkapi dengan slot pengunci sehingga posisinya tidak akan berubah. Mur pengunci ini dipasangkan di bawah mur utama untuk mengunci posisinya. Dengan berbekal peralatan yang memadai, kini Anda pun dapat membuat mur sendiri karena tidak terlalu susah. Berikut ini langkah-langkah selengkapnya!

Job sheet pembuatan mur dan baut

Alat dan Bahan :

  • Besi
  • Kikir rata
  • Tap
  • Penitik
  • Ragum
  • Dial indicator
  • Jangka sorong
  • Palu
  • Bor listrik

Job sheet pembuatan mur dan baut

Langkah-langkah :

  1. Siapkan besi batangan yang memiliki diameter 15 mm. Di sini kita menggunakan tap diameter 10 mm, serta bor ukuran 5 mm dan 8 mm.
  2. Jepitkan besi batangan tersebut pada ragam. Gunakan kikir untuk membentuk penampang batangan besi ini menjadi segi enam. Lakukan secara perlahan dan hati-hati di mulai dari bagian muka besi. Kemudian bentuklah benda kerja ini pada bagian samping hingga memiliki bentuk segi enam yang sempurna.
  3. Setelah penampang besi batangan memiliki bentuk segi enam, selanjutnya Anda bisa melanjutkan proses pembuatan mur ini. Ambil penitik, lalu buatlah tanda tepat di tengah-tengah penampang besi tersebut.
  4. Lakukan pengeboran pada penampang besi yang telah diberikan tanda. Mulailah dengan membuat lubang menggunakan mata bor ukuran 5 mm. Kemudian lanjutkan proses pembuatan lubang tersebut memakai mata bor yang berukuran 8 mm.
  5. Kini Anda sudah mempunyai besi yang memiliki lubang di tengah-tengahnya. Tetapi permukaan bagian dalam besi tersebut tidak berulir sehingga belum bisa digunakan sebagai mur. Untuk membuat ulir, Anda membutuhkan alat yang disebut tap. Pada praktek kali ini, kami menggunakan tap yang berdiameter 10 mm.

Selamat mencoba.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………..2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………3

BAB 1

PEDAHULUAN……………………………………………………………...4

BAB 2

KAJIAN TEORI……………………………………………………………...5 - 8

BAB 3

LAPORAN PRAKTIKUM…………………………………………………..9 - 12

BAB4

PENUTUP……………………………………………………………………13

DAFTAR PUSTA……………………………………………………………14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Kerja bangku (benchwork) ialah aktivitas kerja yang dilakukan dengan tenaga dan keahlian dari manusia di meja kerja. Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan kerja bangku di dalam dunia teknik permesinan sebagai dasar untuk materi teknik permesinan pada tingkat selanjutnya. Kegiatan kerja bangku lebih dititikberatkan pada pembuatan benda kerja dari material logam dengan perkakas tangan, dan dilakukan di bangku kerja.

Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geometris yang sesuai dengan jobsheet atau perintah kerja. Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi tingkat ketrampilan dasar penguasaan alat tangan, tingkat kesulitan produk yang dibuat, dan tingkat kepresisian hasil kerja. Kerja bangku tidak hanya menitikberatkan pada pencapaian hasil kerja, tetapi juga pada prosesnya. Dimana pada proses tersebut lebih menitikberatkan pada etos kerja yang meliputi ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke pengerjaan yang menggunakan mesin - mesin produksi.

1.2  TUJUAN

Tujuanpraktikkerjabangku membuat mur & baut antara lain :

a. supaya peserta dapat melakukan praktik membuat mur & baut

b. supaya peserta dapat membuat strategi pengerjaan mur & baut

c. supaya pesrta dapat menyusun laporan praktik

1.3 MANFAAT

       Berdasarkan tujuan tersebut di atas, manfaat yang diperoleh dari praktikkerja bangku membuat mur & baut antara lain :

a.peserta dapat melakukan praktik membuat mur & baut

b. peserta dapat membuat strategi pengerjaan mur & baut

c. pesrta dapat menyusun laporan praktik

BAB 2

KAJIAN TEORI

2.1 LANDASAN TEORI

2.1.1 Kikir

Kikir terutama digunakan untuk menghaluskan benda kerja dari metaldengan menggunakan tangan. Ditinjau dari bentuknya, kikir diklasifikasikan dalam lima jenis yaitu datar, segiempat, segitiga, bulat dan setengah bulat. Ditinjau dari sisi potongnya adalah sisi potong tunggal dan sisi potong ganda. Kekasaran sisi potong kikir diklasifikasikan antara lain ”kasar”, ”medium / setengah kasar”, ”halus” dan ”licin”. Kikir baru harus digunakan untuk baja lunak.


Kikir bentuk datar

Kikir bentuk setengah bulat

Kikir bentuk bulat

Kikir bentuk segiempat

Kikir bentuk segitiga

Mengikir Benda Kerja

a) Posisi tubuh

Selama mengikir, berdiri di sisi sebelah kiri ragum dengan kaki tetap tidak berubah. Kaki harus terbentang dengan menyesuaikan panjang kikir. Sudut antara poros ragum dan kaki mendekati 30°  untuk kaki kiri dan 75°  untuk kaki kanan.

b) Gerakan badan dan kaki

Posisi badan berdiri tegak dan berlahan-ahan condong maju selama gerak pemotongan. Kaki sebelah kanan tetap lurus. Pandangan lurus selalu ditujukan pada benda kerja. Perhatikan Gambar:

c) Cara memegang kikir

(1) Tangan kanan : Peganglah tangkai kikir dengan posisi ibu jari di atas pegangan dan jari lainnya di bawah pegangan.

(2) Tangan kiri : Tempatkan ibu jari pada ujung kikir dan jari-jari yang lain sedikit ditekukan akan tetapi tidak sampai memegang atau menggenggam.

(3) Menggunakan kikir yang kecil dengan gerakan yang tidak terlalu kuat dan pegang kikir dengan tangan kanan dan ujung kikir dipegang oleh ibu jari dan jari-jari lainnya.

d) Tekanan pada kikir

         Tekanan pada kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja yang dikikir. Pada waktu mulai usapan pertama, tekanan maksimum pada tangan kiri dan tekanan minimum pada tangan kiri. Tekanan tangan kiri dan kanan sama kuat saat pemotongan di tengah-tengah. Pada saat usapan terakhir, tekanan minimum pada tangan kiri dan tekanan maksimum pada tangan kanan.

Gambar. Tekanan pada kikir

2.1.2 Gergaji tangan

Gergaji Tangan adalah alat yang digunakan untuk memotong benda kerja.Daun gergaji dibuat dari baj abermutu tinggi yang sangat keras, sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali. Untuk mengetahui spesifikasi gergaji, dapat dilihat pada daun gergaji di dekat tangkai pegangan, yang menyebutkan jumlah  gigi per inchi

2.1.3 Mesin bor

Mesin adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien, sebagai pisau penyayat pad amesin bor ini dinamakan mata bor yang mempunyai ukuran diameter bermacam-macam. Mesin bor termasuk perkakas dengan gerak utama berputar, fungsi pokok mesin ini ialah membentuk lubang pada benda kerja dengan mempergunakan bor sebagai alatnya.

2.1.3 Tap

Alat pengetap berfungsi untuk membuat alur pada benda kerja, berfungsi untuk membuat ulir sekrup dalam. Untuk membuat ulir sekrup dalam, dengan tangan dipakai tap ulir sekrup.

2.1.4 Snai

Sney untuk membuat ulir luar dengan bantuan tangan. Ulir luar biasa dibuat dengan tangan dengan sebuah mur yang didesain khusus, yang disebut pemoton gulir dan terbuat dari baja karbon atau baja sayat  cepat. Pemotong ulir tersebut dijepit dengan bantuan rumah tap (stock) dan keduanya mempunyai bentuk yang bervariasi. Seperti juga tap, senai (pemotong ulir) diberi alur untuk membetuk sisi penyayat dan ruang kotoran / serpihan logam.

2.1.5 Jangka sorong

Jangka  sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian,  bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Kegunaan jangka sorong adalah untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.

2.1.6 Siku - siku

Siku - siku adalah sebuah alat ukur yang terdiri dari badan dan daunsiku, dimana badan lebih tebal dan lebih berat jika disbanding dengan daunnya, hal ini berfungsi untuk ketepatan dan kemantapan pegangan sewaktu digunakan. Fungsisiku – siku hamper sama dengan busur derajat yaitu untuk:

 a). Membuat garis sudut

 b). Memeriksa kemiringan atau kesikuan bagian suatu benda

c). Memeriksa kerataan permukaan benda.

2.1.7 Ragum

Ragum berfungsi untuk menjepit benda kerja secara kuat dan benar,artinya penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerja. Dengan demikian ragum harus lebih kuat dari benda kerja yang dijepitnya. Untuk menghasilkan penjepitan yang kuat maka pada mulut ragum/rahangnya dipasangkan baja berigi sehingga benda kerja dapat dijepit dengan kuat.

BAB 3

LAPORAN PRAKTIKUM

3.1 PELAKSANAAN PRAKTIKUM

            Praktikum dilakukan setiap hari rabu sesuai jadwal perkuliahan yaitu pada tanggal 13, 20, 27 April 2016 dan 04 Mei 2016,  kemudian praktikum dilaksanakan di ruang praktik kerja bangku E5 Lt. 2 teknik mesin UNNES.

3.2 PRAKTIKUM PEMBUATAN MUR & BAUT

3.2.1 Alat

a.       mistarbaja

b.      jangkasorong

c.       penggores

d.      gergaji besi

e.       kikir kasar

f.       kikir halus

g.      kikir bulat

h.      bor duduk

i.        matabor (7,5 mm ; 10,5 mm)

j.        snei

k.      tap

3.2.2 Bahan

a. besi cor, sebagai bahan baut

b. baja, sebagai bahan mur

c. pelumas (oli)

3.2.3 Langkah Kerja

1). Pemotongan Bahan Baut

a. Siapkan bahan baut

b. Tandai bahan sesuai ukuran pemotongan, ukuran menyesuaikan job sheet

c. Potong bahan sesuai tanda yang telah dibuat

2). Pemotongan Bahan Mur

a. Siapkan bahan mur

b. Tandai bahan sesuai ukuran pemotongan, ukuran menyesuaikan job sheet

c. Potong bahan sesuai tanda yang telah dibuat, berikan pelumas pada saat pemotongan supaya gergaji besi tidak cepat panas, dan tumpul. Pelumasan dilakukan karena bahan mur lebih keras dibanding bahan baut.

3). Meratakan Permukaan Bahan Baut Bekas Pemotongan

a. Ragum bahan baut, posisikan jangan terlalu tinggi supaya tidak bergetar saat dikerjakan, posisi bahan baut harus lurus supaya hasil pengerjaan rata.

b. Ratakan permukaan bahan baut bekas pemotongan menggunakan kikir kasar.

c. Lakukan pengerjaan pada permukaan pada sisi yang lain dari bahan baut.

4). Meratakan Permukaan Bahan Mur Bekas Pemotongan

a. ragum bahan mur,

b. Ratakan permukaan bahan mur bekas pemotongan menggunakan kikir kasar.

c. Lakukan pengerjaan pada permukaan pada sisi yang lain dari bahan mur.

5). Membuat Tirus Pada Bahan Baut

a. ragum bahan baut, posisikan jangan terlalu tinggi supaya tidak bergetar saat dikerjakan.

b. lakukan pengerjaan, tiruskan ujung bahan baut yang akan dibentuk ulir dengan kikir kasar, kerjakan melingkar sedikit demi sedikit, tiruskan secukupnya jangan berlebihan.

c. lakukan pengerjaan pada sisi yang lain dari bahan baut.

6). Membuat Ulir Luar Pada Bahan Baut

a. ragum bahan baut, posisikan jangan terlalu tinggi supaya udah dalam pengerjaan, pastikan posisi lurus.

b. lakukan pengerjaan, perhatikan posisi snei supaya tetap lurus terhadap bahan baut, penekanan terhadap snei secukupnya, putar snei hingga memperoleh ulir awal setelah itu pengerjaan hanya dilakukan 1/8 putaran, kemudian dikembalikan 1/8 putaran, begitu seterusnya sampai batas yang ditentukan job sheet.

c. lakukan pelumasan saat pengerjaan.

d. kerjakan sisi yang lain dari bahan baut.

7). Membentuk Hexagonal Pada Bahan Mur

a. buat tanda hexagonal pada bahan mur supaya mempermudah dalam pengerjaan.

b. ragum bahan mur, pastikan posisi lurus supaya hasil pengerjaan rata.

c. kerjakan bahan mur sisi demi sisi.

8). Mengebor Bahan Mur

a. buat tanda titik tengah pada bahan mur dengan penitik supaya mempermudah pengerjaan.

b. pasang mata bor pada bor duduk

c. set posisi bahan mur pada bor duduk

d. lakukan pengerjaan, pertama dilakukan dengan mata bor ukuran 7.5 mm kemudian diperbaiki dengan mata bor ukuran 10.5 mm

e. haluskan permukaan bekas pengerjaan

f. lakukan pengerjaan pada bahan mur yang lain.

9). Pengerjaan Tap Pada Bahan Mur

a. ragum bahan mur, lindungi permukaan bahan mur dari gigi ragum dengan kain supaya tidak luka, pastikan posisi bahan mur lurus supaya hasil pengerjaannya baik.

b. lakukan pengerjaan, pastikan posisi tap lurus terhadap bahan mur supaya hasil pengerjaan bagus, penekanan secukupnya, putar tap hingga memperoleh ulir awal setelah itu pengerjaan hanya dilakukan 1/8 putaran, kemudian dikembalikan 1/8 putaran, begitu seterusnya sampai selesai.

c. lakukan pelumasan saat proses pengerjaan.

d. lakukan pengerjaan pada bahan mur yang lain.

10). Finishing Pada Bahan Mur

a. ragum bahan mur, lindungi permukaan bahan mur dari gigi ragum dengan kain supaya tidak luka, pastikan posisi bahan mur lurus supaya hasil pengerjaannya baik.

b. lakukan pengerjaan, gunakan kikir halus untuk finishing permukaan bahan mur.

c. lakukan pengerjaan pada bahan mur yang lain.

BAB 4

PENUTUP

4.1  KESIMPULAN

1.      Pengikiran dikerjakan setelah benda kerja dicekam pada ragum, Pengikiran dilakukan dengan menggunakan dua jenis kikir (bastard dan half smooth).

2.      Kendala - kendala yang dijumpai pada Praktikum Kerja Bangku adalah sebagai berikut:

a)      Pengikiran : Banyak kikir yang sudah tumpul dan kurang mengetahui cara mengikir yang benar,

b)      Penandaan : Agar mendapatkan hasil penandaan yang baik, mahasiswa harus membuat mal dari kertas dan ditempel dibenda kerja dengan menggunakan lem

c)      Penggergajian : Banyaknya waktu yang digunakan pada proses pengikiran, sehingga proses penggergajian tidak berjalan maksimal dan benda kerja yang tidak ditandai dahulu sebelum digergaji menyebabkan hasil kerja kurang rapi.

4.2  SARAN

1.      Sebelum praktikum dimulai petugas piket sudah menyiapkan benda kerja,  dan melakukan pengecekan alat kerja,  sehingga ketika pelaksanaan praktikum berjalan dengan lancar, tidak terganggu karena alat yang tidak layak pakai dan rusak.

2.      Sebaiknya alat - alat yang dipakai dalam  Praktikum Kerja Bangku yang sudah tidak layak pakai harus segera diganti.

DAFTAR PUSTAKA


Langkah langkah membuat mur dan baut?

Proses Pembuatan Baut dan Mur.
Pengadaan Bahan Material..
Masuk proses produksi..
Cutting (pemotongan).
Punch 1..
Punch 2..
Trimming (pembentukan kepala baut).
Proses Rolling (pembuatan ulir pada baut).
Heat Treatment (proses pembakaran).

Apa nama alat untuk membuat mur baut segi enam?

Kunci allen atau kunci heksagonal, atau sering disebut kunci L (dapat disebut juga kunci inbus), adalah kunci yang digunakan untuk melepas baut yang kepala bautnya berbentuk bulat tetapi di dalamnya terdapat lubang yang berbentuk segienam.