Jenis jaringan yang selalu ada pada korteks mesofil epidermis dan empulur adalah

Jenis jaringan yang selalu ada pada korteks mesofil epidermis dan empulur adalah

Jenis jaringan yang selalu ada pada korteks mesofil epidermis dan empulur adalah
Lihat Foto

Dok. Unsplash/ Rashid

Ilustrasi Daun

KOMPAS.com – Sebagaimana bagian lain tumbuhan, daun memiliki tiga bagian sistem jaringan.

Urutan jaringan pada daun mulai dari atas ke bawah adalah bagian selapi epidermis sebagai pelindung, bagian jaringan dasar parenkim atau jaringan mesofil, dan berkas vaskuler.

Dilansir dari buku Kenali Lebih Jauh tentang Tumbuhan, berikut adalah penjelasan mengenai struktur dan fungsi jaringan pada daun.

1. Epidermis

Epidermis pada daun terletak pada bagian permukaan yang terdapat di atas daun yang sering disebut sebagai permukaan adaksial.

Pada bagian lapisan ini, tidak ada ruang antar sel-sel. Di antara bagian dari sel epidermis terdapat bagian sel penjaga yang fungsinya adalah membantu pembentukan stomata.

Baca juga: Macam-macam Jaringan Tumbuhan dan Fungsinya

Berikut ini adalah bagian-bagian pada lapisan epidermis:

a. Stomata

Stomata berfungsi sebagai tempat untuk pertukaran gas dan juga proses pertukaran air.

Stomata yang terdapat pada bagian bawah daun terletak secara menyebar dan mempunyai jumlah yang lebih banyak dibandingkan permukaan yang terdapat di atas daun.

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

27 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Unit terkecil dalam makhluk hidup disebut dengan sel. Sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama jika berkumpul akan membentuk jaringan. Sebagai dua jenis makhluk hidup yang berbeda, susunan tubuh hingga jaringan pada hewan dan tumbuhan pun tentu saja tidak sama.

Jaringan tumbuhan dibagi menjadi 5 untuk menjalankan fungsi yang berbeda-beda, yaitu jaringan meristem, jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong, dan jaringan pengangkut. Yuk kita bahas satu-satu!

Jaringan Meristem

Jaringan meristem merupakan jaringan tumbuhan yang masih muda dan belum terdiferensiasi, sehingga mampu melakukan pembelahan. Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibagi menjadi tiga, yaitu jaringan meristem apikal, meristem lateral, dan meristem interkalar.

Jaringan meristem apikal ditemukan pada ujung-ujung akar, batang, serta cabang-cabangnya. Sementara itu, jaringan meristem lateral terdapat pada batang dan sisi lateral batang. Jaringan ini juga bisa ditemukan di akar. Terakhir, jaringan meristem interkalar terdapat pada ruas tanaman, seperti rumput dan bambu, maupun di pangkal daun, seperti pada pinus.

Jaringan Epidermis

Jaringan epidermis adalah jaringan yang berfungsi sebagai pelindung jaringan yang terdapat di bawahnya. Karena itu, jaringan epidermis berada pada permukaan atas dan permukaan bawah daun.

Selain untuk melindungi jaringan di bawahnya, jaringan epidermis juga berperan untuk membatasi transpirasi atau penguapan air dan perubahan temperatur.

Ciri-ciri dari jaringan epidermis adalah ia terdiri dari satu lapis sel tunggal. Bentuk, ukuran, dan susunannya beragam. Ia juga tidak memiliki klorofil. Dinding sel bagian luarnya mengalami penebalan, sedangkan dinding sel bagian dalamnya lebih tipis.

Jaringan Parenkim

Jaringan selanjutnya adalah jaringan parenkim. Jaringan ini disebut juga sebagai jaringan dasar karena dimiliki oleh semua tumbuhan. Sebagian besar tubuh tumbuhan juga terdiri dari jaringan ini. Jaringan parenkim dapat ditemukan di akar, batang, daun, hingga xylem dan floem.

Ketika suatu bagian pada organ mengalami kerusakan, jaringan parenkimlah yang akan menggantinya dengan jaringan baru. Secara umum, sel-sel dalam jaringan parenkim berperan dalam proses fotosintesis, sekresi, respirasi, hingga menyimpan cadangan makanan serta air. Pada tumbuhan air, jaringan ini dapat mengalami modifikasi menjadi jaringan aerenkim yang memiliki rongga-rongga udara antara sel-selnya.

Jaringan Penyokong

Jaringan penyokong pada tumbuhan dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.

Jaringan kolenkim adalah jaringan penguat pada tumbuhan. Sudut dinding sel dan selusonya lebih tebal dibandingkan jaringan lain. Kolenkim tidak memiliki protoplas dan dinding sekunder, tapi dinding primernya mengalami penebalan. Fungsi dari jaringan ini adalah sebagai penopang bagi organ-organ muda.

Sementara itu, jaringan sklerenkim adalah jaringan penyokong yang terdapat pada bagian tumbuhan yang sudah dewasa atau tua. Jaringan sklerenkim dibagi menjadi dua berdasarkan bentuknya, yaitu fiber dan sklereid. Fiber memiliki bentuk seperti pita-pita panjang, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai tali. Di lain sisi, sklereid memiliki bentuk yang tidak beraturan, contohnya pada kulit yang melindungi biji tanaman.

Jaringan Pengangkut

Seperti namanya, jaringan pengangkut berfungsi untuk mengangkut  hasil makanan dan zat-zat sejenis ke seluruh tubuh tanaman. Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua, yaitu xilem dan floem.

Xilem, yang disebut juga sebagai pembuluh kayu, adalah jaringan pengangkut pada tumbuhan yang membawa air dan garam mineral dari akar ke bagian tumbuhan lainnya. Air dan garam yang akan digunakan dalam proses fotosintesis juga dibawa oleh xilem menuju daun.

Sementara itu, floem atau pembuluh tapis adalah jaringan tumbuhan yang mengangkut hasil fotosintesis berupa karbohidrat ke seluruh bagian tumbuhan lain.

Jaringan parenkim adalah salah satu jaringan pada tumbuhan. Foto: Unsplash.com

Ada berbagai macam jenis jaringan dalam bagian tumbuhan, salah satunya adalah jaringan parenkim. Ciri-ciri jaringan parenkim dapat diketahui dengan mudah jika sudah memahami jenis jaringan tersebut.

Jaringan parenkim memiliki susunan, jenis, dan fungsi tersendiri yang kemudian menjadi karakteristik atau ciri-ciri dari jaringan tersebut. Beberapa hal itu juga menjadi pembeda antara jaringan parenkim dan jaringan lainnya.

Lantas, apa saja ciri-ciri dari jaringan parenkim? Kenali ciri-ciri jaringan parenkim pada penjelasan mengenai jaringan tersebut di bawah ini.

Pengertian Jaringan Parenkim

Pengertian jaringan parenkim adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel yang telah dewasa, tetapi masih dapat membelah. Foto: Unsplash.com

Dalam ilmu biologi, jaringan dapat diartikan sebagai suatu susunan sel-sel khusus yang sama pada tubuh dan bersatu dalam menjalankan fungsi biologis tertentu.

Sementara itu, parenkim adalah istilah untuk jaringan dasar tumbuhan yang terdiri atas sel-sel hidup yang mempunyai fungsi dan bentuk yang berbeda-beda.

Dikutip dari buku New Pocket book Matematika & IPA: SMP Kelas VII, VIII, & IX karya Tim Math Eduka, pengertian jaringan parenkim adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel dewasa, tetapi masih dapat membelah. Jaringan parenkim terdapat di semua organ tumbuhan dengan bentuk dan fungsi yang beragam.

Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar karena dijumpai di setiap bagian tumbuhan dan berfungsi sebagai penyusun sebagian besar jaringan pada akar, batang, daun, buah, dan biji.

Pada batang dan akar, parenkim dijumpai di antara epidermis dan pembuluh angkut sebagai korteks. Parenkim dapat juga dijumpai sebagai empulur batang.

Pada daun, parenkim merupakan mesofil daun yang kadang berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Ada macam-macam parenkim dalam tubuh tumbuhan, di antaranya:

  • Parenkim asimilasi, yaitu jaringan yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintetis.

  • Parenkim air, yakni jaringan yang terdapat pada tumbuhan xerofit atau epifit sebagai penimbun atau menyimpan air untuk melewati musim kering.

  • Parenkim penimbun, yaitu Jaringan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan berupa zat-zat padat, tepung, lemak, protein, gula. Jaringan ini biasa terdapat pada akar, buah, umbi, dan batang.

  • Parenkim udara, yaitu jaringan yang memiliki ruang antarsel yang berfungsi dalam mengapungkan tumbuhan di air.

  • Parenkim pengangkut, yaitu jaringan yang berfungsi sebagai pembuluh angkut baik itu makanan dan maupun air.

Ciri-Ciri Jaringan Parenkim

Salah satu ciri jaringan parenkim adalah mempunyai sel-sel yang hidup. Foto: Unsplash.com

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa ciri dari jaringan parenkim. Berikut ciri-ciri dari jaringan parenkim yang disadur dari buku Biologi Paket C Setara SMA/MA Kelas XI terbitan Kemendikbud.

1. Mempunyai Sel-Sel yang Hidup

Dalam jaringan parenkim, terdapat sejumlah merupakan jaringan hidup yang berukuran besar dan tipis. Pada umumnya, sel-sel tersebut mempunyai bentuk seperti segi enam.

2. Memiliki Banyak Vakuola

Jaringan parenkim merupakan jaringan dasar pada tumbuhan yang mempunyai vakuola dengan jumlah yang banyak. Vakuola sendiri adalah ruang di dalam sitoplasma yang berisi cairan dan dikelilingi oleh sebuah selaput.

3. Inti Sel Medekati Dasar Sel

Jaringan parenkim mempunyai inti sel yang letaknya sangat berdekatan dengan bagian dasar pada sel tersebut.

4. Bersifat Embrional atau Meristematis

Pada penjelasan sebelumnya, telah disebutkan bahwa parenkim mempunyai sel yang dewasa dan dapat membelah diri. Oleh karena itu, jaringan ini memiliki sifat embrional atau meristematis karena dapat membelah diri.

5. Letak Selnya Tidak Rapat

Jaringan parenkim merupakan jaringan dasar yang mempunyai ruang antarsel yang banyak. Hal ini menyebabkan sel dalam jaringan tersebut terletak secara tidak rapat.

Salah satu fungsi jaringan parenkim adalah untuk membantu proses fotosintesis. Foto: Unsplash.com

Sebagai suatu jaringan, parenkim tentunya mempunyai sejumlah fungsi biologis yang membantu suatu sistem dalam tumbuhan bekerja.

1. Sebagai Dasar Jaringan Lain

Jaringan parenkim adalah jaringan yang berfungsi sebagai dasar dari jaringan lain. Oleh sebab itu, jaringan parenkim sering disebut sebagai jaringan dasar.

2. Membantu Proses Fotosintesis

Parenkim memiliki salah satu jenis, yaitu parenkim asimilasi. Parenkim asimilasi disusun oleh sel-sel yang memiliki plastida kloroplas melimpah sehingga disebut juga klorenkim, seperti pada daun.

3. Menyimpan Cadangan Makanan

Jaringan parenkim juga berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan karena mempunyai plastida amiloplas yang umumnya terletak pada bagian akar.

Selain menyimpan cadangan makanan, jaringan parenkim juga mempunyai fungsi untuk menyimpan air. Jenis parenkim yang menjalankan fungsi ini adalah parenkim air yang terikat dalam vakuola dari sel-selnya secara aktif.

Dalam jaringan parenkim, terdapat ruang antarsel yang membuat letak sel tidak dapat. Ruang tersebut kemudian berfungsi sebagai penampung udara.

6. Sebagai Pengangkut Makanan

Jaringan parenkim mempunyai atas sel-sel memanjang dengan terletak berdasarkan arah pengangkutan, misalnya pada xilem dan floem.

Struktur Jaringan Parenkim

Ilustrasi struktur jaringan parenkim. Foto: Unsplash.com

Jaringan parenkim mempunyai struktur tertentu. Lantas, apa saja struktur jaringan parenkim? Secara umum, jaringan parenkim tersusun atas sel-sel yang masih hidup, dinding sel tipis yang mengandung lignin dan ruang antarsel.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jaringan parenkim mempunyai ruang antarsel. Ruang tersebut terbentuk skizogen dan lisigen.

Dilihat dari perkembangannya, pada dinding primer terbentuk antara dua sel baru. Oleh sebab itu, lamella yang berada di antara kedua dinding sel barunya itu hanya berhubungan dengan dinding primer sel induknya, bukan dengan sesamanya dan sel tetangganya.

Kemudian, dinding sel yang berhadapan dengan rongga kecil akan mengalami disintegrasi. Dengan demikian, rongga interseluler dapat diperbesar dengan terbentuknya rongga serupa pada sel tetangga.

Ruang antar sel pada beberapa tumbuhan, seperti daun talas terbentuk atas proses lisigen karena pada susunan sel daun talas terlihat seperti adanya kerusakan sel, sehingga isi sel menghancurkan diri dan membentuk ruang antarsel.