Ilmu akan terus mengalirkan pahala dan menjadi amal jariyah apabila

Rasulullah SAW menyatakan 3 amalan yang pahalanya akan tetap mengalir.

ANTARA /Suwandy

Rasulullah SAW menyatakan 3 amalan yang pahalanya akan tetap mengalir. Ilustrasi anak berdoa

Rep: Ali Yusuf Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID,   

Baca Juga

عن أبي هريرة رضي الله عنه: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: إذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثَةِ: إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah bersabda: "Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya." (HR Muslim).

Dr H Abdul Majid Khon dalam bukunya "Hadis Tarbawi Hadis-Hadis Pendidikan", menjelaskan Rasulullah SAW memberikan pelajaran tentang perlunya manusia mencari amal yang berkualitas, kekal dan bermanfaat baik selama di dunia maupun setelah meninggal dunia. 

Kualitas amal itu tidak terputus pahalanya sekalipun dia telah meninggal dunia, selama amalnya masih dimanfaatkan oleh manusia.  

Abdul menjelaskan jika manusia telah meninggal dunia terputuslah amalnya. Karena tidak bisa bekerja, tidak bisa beramal, tidak bisa berkarya, dan tidak bisa berbuat apa-apa. Jika pekerjaannya terputus konsekuensinya upahnya terputuss, dan honor terputus. "Karena tidak ada kerja tidak ada upah, tidak ada kerja tidak ada gaji, dan tidak ada amal tidak ada pula pahala," katanya.

Kecuali anak adam itu memiliki tiga perkara yang tidak terputus baik pekerjaannya maupun upah atau pahalanya, yakni sedekah jariyah ilmu yang bermanfaat anak yang saleh. 

1. Sedekah jariyah 

 Artinya sedekah yang mengalir kata "jariyah" berasal dari ..... yang berarti "mengalir". Yakni pahalanya mengalir terus sekalipun yang bersangkutan telah meninggal.

Dia mencontohkan pahala yang mengalir seperti amal wakaf yakni sedekah sesuatu benda yang bermanfaat karena Allah. Benda itu bersifat tetap tidak habis dan tidak berkurang sekalipun dimanfaatkan berkali-kali. 

Misalnya bersedekah sajadah, karpet, bahan bangunan untuk masjid, mushala, madrasah dan pesantren. "Benda-benda itu sekalipun dimanfaatkan berkali-kali tidak habis kecuali telah rusak," katanya.

Menurutnya berbeda dengan sedekah makanan dan minuman sekali dimanfaatkan menjadi habis. Sedekah jariyah atau wakaf seperti di atas sekalipun orang yang bersedekah telah meninggal dunia pahalanya tetap mengalir kepadanya selama benda-benda tersebut masih dapat dimanfaatkan manusia.

2. Ilmu yang bermanfaat

Yang dimaksud ilmu yang bermanfaat adalah ilmu itu diamalkan dan diajarkan kepada orang lain. Seseorang yang mengajarkan ilmu kepada orang lain kemudian diamalkan atau diajarkan lagi kepada orang lain maka ia mendapat pahala seperti pahala orang yang mengamalkannya atau yang mengajarkannya sekalipun dia telah meninggal dunia.

Menurut Abdul Al-Subkiy pernah mengatakan bahwa, buku karya lebih bermanfaat karena lebih kuat dan lebih tahan lama sepanjang masa. Sungguh besar pahala seorang yang mempunyai ilmu yang diajarkan kepada orang lain seperti pengajian Islam pertama yakni Rasulullah SAW.

Yang menerangkan mengenai ilmu pengetahuan yang bermanfaat ialah segala ilmu yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain dan dapat menambah ketaqwaan mereka kepada Allah SWT.

Selama ilmu itu masih dipelajari, selama itu pulalah orang yang mengajarkannya pada peringkat permulaan itu akan mendapat pahala yang akan secara terus-menerus dimasukkan ke dalam catatan amal kebaikannya.

Dia mencontohkan jika seseorang yang mengarang kitab untuk rujukan banyak orang, selama kitabnya bisa dapat memberikan manfaat kepada orang lain, Allah akan mengaruniakan ganjaran dan pahala. 

Dalam Islam ilmu dapat di kategorikan ke dalam dua bagian. Pertama ilmu fardhu ain seperti ilmu tauhid, aqidah, ilmu fiqih, dan ilmu tasawuf, termasuk juga ilmu tajwid faraid, tafsir Alquran dan hadits. Kedua ilmu fardhu kifayah seperti ilmu sains kesusastraan dan kedokteran.  

Kata Abdul bahwa Islam amat menitikberatkan tentang keperluan menuntut ilmu, mengamalkan ilmu yang dipelajari dan menyampaikan pula ilmu tersebut untuk dimanfaatkan oleh orang lain. Ilmu yang bermanfaat meliputi dua ilmu tersebut baik Ilmu fardhu ain maupun ilmu fardhu kifayah.

3. Anak saleh dan salehah

Anak saleh dan salehah yakni anak yang baik. Menurut Ibn Hajar Al Makki maksud saleh di sini adalah anak yang beriman kepada Allah. Anak saleh yang mau mendoakan kepada orang tuanya. 

Di antara tanda kesalehan anak adalah mau mendoakan kepada orang tua. "Doa adalah kemauan hati anak yang baik yang menghendaki orang tuanya mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat," katanya.   

Ilmu akan terus mengalirkan pahala dan menjadi amal jariyah apabila

Suara.com - Apabila seseorang telah meninggal dunia, maka terputuslah catatan amalnya, kecuali amal jariyah. Yaitu amalan kebaikan yang pahalanya terus mengalir meski orangnya telah wafat atau meniggal dunia.

Amalan tersebut terus memproduksi pahala yang terus mengalir kepadanya. Ada sebuah hadist dari Abu Hurairah yang menerangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Apabila anak adam (manusia) wafat, maka terputuslah semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)

Lantas amalan jariyah itu apa saja, yang catatan pahalanya terus mengalir meski telah wafat atau meninggal dunia? Berikut penjelasannya, sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Doa Pedia yang diunggah pada Sabtu (14/8/2022), dijelaskan ada 7 amalan jariyah yang pahalanya terus mengalir sampai kiamat, yaitu:

1. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang bermanfaat
Yang dimaksudkan menyebarkan ilmu pengetahuan, boleh melalui pendidikan formal dan nonformal. Mulai dari disuksi, ceramah, dakwah, dan menulis. Dari ilmu yang kita ajarkan kepada seseorang tersebut, apabila dikerjakan maka aliran pahalanya juga akan sampai kepada yang menyebarkan atau mengajari ilmunya.

Baca Juga: Doa Agar Terhindar dan Terlepas dari Perbuatan Maksiat

Dan pahala amalan tersebut tidak akan mengurangi pahala yang mengerjakan. Contoh, mengajarkan anak bagaimana tata cara sholat yang benar, maka apabila anak tersebut bisa mengerjakan sholat dengan baik dan benar, pahalanya juga akan mengalir kepada yang mengajarinya.

2. Mendidik anak menjadi anak yang sholeh
Yaitu mendidik anak supaya bisa taat dan bersungguh - sunggu dalam menjalankan ibadah. Nantinya, anak sholeh ini akan menjadi semacam cahaya dalam hidup orang tuanya. Apabila berhasil mendidik anak menjadi sholeh, maka yang mendidiknya akan terus mendapat aliran pahalanya sampai hari kiamat.

3. Mewariskan mushaf atau buku agama
Misalnya mewariskan kitab suci Al - Qur’an kepada orang - orang yang dapat memanfaatkannya untuk kebaikan diri dan masyarakatnya. Sebagaimana Hadist Riwayat Bukhari dikatakan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,” salah satu amalan kebaikan yang pahalanya terus terbawa kepada si mayyit sampai ke alam kuburnya adalah sedekah dan mewariskan (mewakafkan) mushaf Al - Qur’an.” (HR. Bukhari)

4. Membangun masjid
Dalam Ash - Sahihain dikatakan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “barangsiapa yang membangun masjid demi mencari wajah Allah, niscaya Allah bangunkan rumah baginya di surga”. Maka orang yang membangun masjid tersebu akan menerima pahala seperti pahala orang yang beribada di masjid itu. 

5. Membangun rumah atau pondokan
Maksudnya adalah membangun rumah atau pondokan bagi orang - orang yang bepergian untuk kebaikan. Setiap orang yang memanfaatkannya, baik untuk istirahat sebentar maupun untuk bermalam dan kegunaan lain yang bukan untuk maksiat, akan mengalirkan pahala kepada orang yang membangunnya.

Baca Juga: 5 Amalan Malam Lailatul Qadar serta Ciri-ciri Datangnya Malam Lebih Baik dari Seribu Bulan

6. Mengalirkan air secara baik dan bersih ke tempat - tempat yang membutuhkannya
Atau menggali sumur untuk orang banyak orang. Maka apabila orang yang menggali sumur tersebut wafat dan air itu tetap mengalir serta terpelihara dari kecemaran serta dimanfaatkan orang yang hidup, niscaya ia akan mendapat pahala yang terus mengalir.

Hal tersebut sesuai dengan yang dikatakan oleh Abu Abdirrahman Syarof Al - Haq Muhammad Asyraf Ash - Shidiqi Al - Azhim Abaadi, penulis kitab Ma’bud Syarh Sunan Abi Daud mengatakan bahwa, “air dikatakan sebagai sedekah yang lebih utama karena kemanfaatannya sangat luas untuk urusan agama dan duniawai.”

Mengenai membangun sumur untuk orang banyak, Rasulullah SAW bersabda, “barangsiapa membangun sebuah sumur lalu diminum oleh jin atau burung yang kehausan, maka Allah akan memberinya pahala kelak di hari kiamat.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Majah)

7. Menyedekahkan sebagian harta
Sedekah yang diberikan secara ikhlas akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda. Maka dari itu, jangan segan - segan untuk menyedekahkan hartanya untuk kebaikan, karena pahalanya akan terus mengalir sampai hari kiamat.

Demikianlah 7 amal jariyah yang akan terus mengalir pahalanya meski sudah wafat, bahkan sampai hari kiamat kelak.

Kontributor : Agung Kurniawan