Golongan senyawa apa yang terdapat pada minyak atsiri?

Abstract

Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang memiliki beragam kekayaan alam. Tumbuhan dari suku Zingiberaceae merupakan tumbuhan yang banyak tumbuh di Indonesia. Salah satu pemanfaatan tumbuhan tersebut oleh masyarakat adalah sebagai obat tradisional. Bagian yang sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional dari suku Zingiberaceae adalah rimpang. Penelitian mengenai aktivitas biologi dari tumbuhan suku Zingiberaceae telah banyak dilaporkan. Potensi aktivitas biologi dari suatu tumbuhan didapatkan dari senyawa aktif yang terkandung dari tumbuhan tersebut. Minyak atsiri merupakan senyawa yang terkandung dalam suku Zingiberaceae dan berpotensi sebagai senyawa aktif. Pada penelitian ini dilakukan pencarian literatur secara elektronik melalui portal jurnal seperti Google Scholar, Science Direct, Research Gate dengan menggunakan kata kunci yaitu identifikasi kandungan kimia minyak atsiri, rimpang, Zingiberaceae, aktivitas biologi, aktivitas farmakologi. Review artikel ini disusun untuk mengkaji senyawa yang terkandung pada minyak atsiri rimpang tanaman suku Zingiberaceae dan aktivitas biologi dari senyawa tersebut. Senyawa terpenoid yang banyak terkandung dalam minyak atsiri rimpang suku Zingiberaceae yaitu 1,8-cineol, α-pinene, β–pinene, βsesquiphellandrene dan α-Zingiberene. Masing-masing memiliki aktivitas farmakologi berbeda seperti antibakteri, antivirus, dan sitotoksik.

Minyak atsiri merupakan minyak yang diperoleh dari tumbuhan yang memiliki bau aromatik dan mudah menguap pada suhu ruangan. Menurut Ketaren (1985), minyak atsiri disebut juga etherial oil atau minyak eteris karena bersifat seperti eter, dalam bahasa internasional biasa disebut essential oil (minyak esensial) karena bersifat khas sebagai pemberi aroma/bau. Pada tanaman, minyak atsiri mempunyai tiga fungsi yaitu: membantu proses penyerbukan dan menarik beberapa jenis serangga atau hewan, mencegah kerusakan tanamanoleh serangga atau hewan, dan sebagai cadangan makanan bagi tanaman. Minyak atsiri didefinisikan sebagai produk hasil penyulingan dengan uap dari bagian-bagian suatu tumbuhan. Minyak atsiri dapat mengandung puluhan atau ratusan bahan campuran yang mudah menguap (volatile) dan bahan campuran yang tidak mudah menguap (non-volatile) yang merupakan penyebab karakteristik aroma dan rasanya (Mac Tavish dan Haris, 2002). Kata essential oil diambil dari kata quintessence, yang berarti bagian penting atau perwujudan murni dari stau material dan pada konteks ini ditunjukkan untuk aroma yang dikeluarkan oleh beberapa tumbuhan. Kata volatile oil adalah istilah kata yang lebih jelas dan akurat secara teknis untuk mendeskripsikan essential oil, dengan pengertian bahwa volatile oil secara harfiah berarti minyak terbang atau minyak yang menguap, dapat dilepaskan dari bahannya dengan bantuan dididihkan dalam air atau dengan mentransmisikan uap melalui minyak yang terdapat di dalam bahan bakunya (misalnya rempah-rempah, daun-daunan dan bunga) (Green, 2002).

Minyak atsiri mengandung senyawa apa?

Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai senyawa, namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu aroma tertentu. Sebagian besar minyak atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik terpena dan terpenoid yang bersifat larut dalam minyak (lipofil).

Bagaimana penggolongan minyak atsiri?

Klasifikasi minyak atsiri yaitu Hidrokarbon, Alkohol, Aldehida, Keton, Fenol, Eter fenolik, Oksida-oksida, Ester-ester, dan. lain-lain (Palli, 2013).

Apa saja komponen penyusun minyak atsiri?

Komponen minyak atsiri tersusun atas campuran senyawa kompleks, terutama monoterpen, seskuiterpen, dan turunan teroksigenasinya (alkohol, aldehida, ester, eter, keton, fenol dan oksida).

Apakah minyak atsiri termasuk senyawa volatil?

Pada umumnya senyawa kimia dalam minyak atsiri merupakan senyawa volatil cukup banyak jenisnya.