Ging bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang dilakukan dengan

Prinsip Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Antara harapan dan Kenyataan

Pendidikan Jasmani adalah pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas fisik merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, ketrampilan gerak, ketrampilan berfikir kritis, ketrampilan sosial, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional . Oleh Anthony Annarino (1990) aktivitas yang dimaksud dapat dikelompokkan dalam 4 kategori :

1.    Pendidikan untuk fisik, yaitu pendidikan yang dilakukan untuk pengembangan fisik siswa. Dalam hal ini penekanan utama adalah pada latihan olah tubuh untuk pertumbuhan badan yang ditandai dengan bertambahnya volume, berat, dan tinggi badan. Melalui aktivitas fisik diharapkan siswa tumbuh dan berkembang sesuai usia fisiologis dan biologisnya.

2.    Pendidikan yang menggunakan fisik, artinya pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas fisik seperti cabang-cabang olahraga yang sudah umum dilakukan masyarakat. Karena dari berbagai cabang olahraga itu terdapat banyak sekali proses tranformasi social, ilmu pengetahuan, emosi, dan respect pada orang lain. Jadi jika siswa diminta push up, squath, lari itu bukan menyiksa tetapi melatih otot, fungsi cardiorespirasi/jantung paru, dan neuromuskuler/syaraf agar tumbuh dan berkembang sesuai peruntukannya.

3.    Pendidikan gerak, maksudnya siswa dari sejak lahir selalu berkembang pola geraknya. Mulai dari menangis, miring, tengkurap, merangkak hingga setelah sesuai usia matangnya ia bisa melakukan gerakan kompleks yang sulit sekalipun. Disinilah fungsi Pendidikan Jasmani berperan dengan kuat, ia harus bisa merangsang tubuh siswa untuk melakukan gerakan dari yang mudah ke yang sulit, dari yang pelan ke yang cepat, dari yang sederhana ke yang kompleks. Adapun kemampuan motorik anak dibedakan dalam tahap refleksif, integrasi sensorik, pola gerak dasar, perbaikan keterampilan gerak, penampilan keterampilan dan kemunduran motorik.

4.    Pendidikan bermain, bagi anak bermai  dan juga menari adalah kodratnya (Brooks, 1991) dan dari bermain ini siswa dapat merasakan tekanan dan harapan. Bermain juga memainkan peran adalah satu cara belajar menerima kenyataan. Dengan bermain siswa sudah menjalani sebagian dari hidupnya. Dan bermain yang bagus adalah bisa menghargai keberhasilan orang lain dan mengakui kelemahan diri sendiri.

Keempat kategori tersebut semua dilakukan di luar kelas, bisa dilapangan, kolam, di track, di hall atau gedung olahraga atau ditempat lain yang memungkinkan dilakukannya aktivitas fisik. Sedangkan standar minimal bagi seorang anak untuk bisa melakukan aktivitas fisik yang memenuhi syarat adalah 3 m² bagi setiap siswa Luas 3 m²/siswa, siswa s/d 167: luas minimum 500 m ², tempat olahraga sesuai dengan kebutuhan jenis cabang olahraga, dan karakteristik venue lapangan jelas berbeda dengan kelas, perbedaan itu diantaranya :

1.    Tidak ada batas kelas yang nyata seperti tembok, atap, pintu, jendela. Karakteristik ini menuntut guru untuk bisa mengelola kelas sebaik mungkin. Bagaimana menumbuhkan minat siswa untuk bergerak, mencari solusi agar siswa bisa konsentrasi, mencari akal agar siswa tidak gagal, berbagi empati agar siswa mau mengerti, dan memberi tahu agar siswa bisa meniru.

2.    Banyakanya factor destructor atau penggangu, seperti suara kendaraan atau bunyi-bunyian lain, pemandangan yang melintas di penglihatan, atau bahkan unsure lingkungan sekolah lain yang mungkin menarik perhatian siswa

3.    Sifat siswa yang masih suka bermain dan lepas, maka begitu tiba di lapangan siswa akan merasa bebas dari kungkungan dan mengekspresikan diri dengan gerak dan suara sesuka hatinya, sehingga prinsip learning by moving is easy going, biarkan dan awasi saja asal tidak membahayakan diri sendiri dan siswa lain, baru setelah itu masuk ke materi yang ada.

4.    Sifat curiosity dan menyukai tantangan membuat siswa melakukan gerakan-gerakan yang cenderung eksperimental, ujidiri sendiri untuk menunjukkan jatidiri atau bahkan menjawab tantangan teman adalah hal baik yag harus dikendalikan

5.    Sarana dan prasarana yang belum atau jauh dari ideal harus membuat guru PJOK memutar otak sekian kali agar materi dan material bisa serasi. Di Negara tetangga (Malaysia) tiap sekolah harus punya lapangan dan Hall baik sekolah negeri atau swasta atas tanggung jawab Negara terhadap pentingnya pendidikan jasmani ini, namun di negara kita hal seperti itu masih berupa harapan saja, meskipun sudah diamantakan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945.

Kondisi di atas menuntut guru PJOK di lapangan untuk mengerahkan segenap kemampuan bahkan bisa dikatakan total baik fisik dan mental, jasmani dan rokhani, jiwa dan raga agar siswa mau dan mampu mengembangkan diri sesuai dengan kondisi perkembangannya. Tidak ada guru PJOK yang suaranya lemah lembut karena harus bersaing dengan semua handicap dan destructor yang ada di lapangan. Harus memberikan penekanan pada gerak dan kemampuan tertentu karena fase siswa SD adalah operasional konkret dan masuk tahap spesialisasi gerak. Namun guru PJOK tahu prinsip latihan bagi siswa SD agar tidak diberi beban fisik luar kecuali playometrik saja atau beban diri sendiri. Guru harus mengingatkan bahkan berteriak karena Pendidikan Jasmani berbeda dengan Olahraga pada umumnya, siswa bukan atlet dewasa yang berusia anak-anak, maka jika ada gerak atau unsure lain yang tidak sesuai bahkan cenderung berbahaya dia harus reaktif. Cedera yang terjadi bisa berakibat trauma atau berbekas hingga siswa dewasa. Apalagi dengan komposisi dan porsi antara jumlah siswa dengan sarana yang tidak ideal, semakin banyak gesekan karena posisi yang berhimpit, maka konflik antar siswa juga akan lebih sering terjadi . Interval waktu menunggu giliran yang cukup lama membuat guru harus membagi perhatian pada siswa yang sedang beraktivitas dan yang diluar lapangan. Dari sinilah Guru PJOK dimanapun dia berada memang selalu jadi sorotan, diluar gagal atau berhasilnya program pembelajaran yang ia lakukan pelajaran PJOK selalu ditunggu kehadiranya oleh siswa-siswinya. Siswa tidak akan mempermasalahkan siapa guru mereka karena bagi mereka keluar kelas adalah sebuah kemerdekaan yang harus dirayakan. Dari sisi inilah guru PJOK harus bisa bertindak sebagai pengajar, pelatih, teman, bahkan lawan bagi siswa dengan tujuan untuk:

1.    Membantu siswa menghayati bagaimana proses bernalar, berpikir itu terjadi

2.    Melibatkan siswa untuk memecahkan masalah yang ada

3.    Mendapatkan feedback dari semua proses yang dilakukan

4.    Membimbing siswa untuk bisa menjawab setiap persoalan dengan benar

5.    Menanamkan kepada siswa agar bisa menerima kenyataan yang ada di lapangan yang kadang berbeda dengan harapan

Banyaknya masalah yang bersifat kronis/menahun memotivasi beberapa guru untuk sekedar mencari tahu masalah sebenarnya dengan membuat semacam penelitian untuk mencari akar permasalahan yang ada atau berharap agar bisa mencari sedikit solusi dari kendala-kendala yang dihadapi setiap hari. Penelitian di sekolah yang sudah dilakukan tersebut antara lain:

Dari uraian di atas semoga menjadi satu cambuk bagi semua civitas sekolah bahwa diluar karakter dan sifat yang dimiliki seorang Guru PJOK terdapat tanggung jawab yang begitu berat. Tantangan yang sungguh tidak ringan, pemikiran yang begitu mendalam yang harus dia cari agar siswanya dapat berkembang bahkan menjadi siswa yang berprestasi diluar kemampuan akademiknya. Tanpa menafikkan mata pelajaran lain atau guru kelas yang ada, mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan memang unik, memiliki konsep pembelajaran, prinsip pembelajaran dan tentunya karakter yang berbeda dari  mata pelajaran yang lain.

Pertanyaan Lain: Ujian Nasional

Ging bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang dilakukan dengan

Ujian Nasional, 25.01.2017 19:26, beibb1256

Contoh dan penjelasan, apakah hukum internasional itu mempunyai daya hukum mengikat kuat atau tidak terhadap masyarakat internasional

Jawaban: 1

Ging bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang dilakukan dengan

Ujian Nasional, 04.05.2017 16:35, buaksamauel

Berat badan pak badrul 66,4 kg. oleh karena itu kegemukan, badrul harus mengurangi berat badannya. jika setiap satu minggu badrul dapat mengurangi berat badan 500 g, berapa berat badan badrul setelah 5 minggu ? # tolong jawab #

Jawaban: 1

Ging bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang dilakukan dengan

Ujian Nasional, 23.08.2019 18:18, Muhamadmustofakamaal

Pada sekitar tahun 2009 hingga tahun 2012 ut menghadirkan program pendidikan jarak jauh menggunakan aplikasi moddle sebagai lingkungan pembelajaran. tujuannya adalah untuk menyetarakan para guru di daerah kabupaten yang belum mendapatkan gelar sarjana, tetapi pada tahun 2013/2014 program tersebut digantikan seperti semula yaitu dengan menggunakan bahan ajar mandiri tercetak, dimana setiap minggu peserta harus menyelesaikan 1 hingga 3 modul pembelajaran dan pad akhir pekan mereka bertemu dengan dosen untuk mendiskusikan hasil belajarnya.pertanyaannyamengapa online learning dengan moddle pada kasus tersebut dinilai tidak berhasil bandingkan dengan program di universitas bina nusantara yang berhasil.

Jawaban: 2

Ging bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang dilakukan dengan

Ujian Nasional, 19.09.2016 15:47, itsshell

Sebuah benda awalnya bergerak dengan kelajuan 2 m/s kemudian mengalami percepatan 2m/s². kelajuan gerak benda pada sekon ke-5 adalah..

Jawaban: 1

Pertanyaan:

Ging bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang dilakukan dengan

Ging bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang dilakukan dengan

Ging bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang dilakukan dengan