Faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih organisasi proyek

, Ottavia (2001) Analisis faktor-faktor organisasi yang mempengaruhi kesuksesan proyek. Bachelor thesis, Petra Christian University.

Full text not available from this repository.

Official URL: http://dewey.petra.ac.id/jiunkpe_dg_14957.html

Abstract

Tujuan utama dari sebuah proyek konstruksi adalah kesuksesan yang memenuhi kriteria budget, jadwal/waktu, dan kualitas. Banyak faktor-faktor yang menentukan kesuksesan maupun kegagalan proyek dalam memenuhi tujuan ini. Salah satunya adalah faktor-faktor organisasi di sekeliling proyek tersebut. Semua itu membutuhkan pengaturan atau pengelolaan dalam rangka mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan. Proyek yang gagal dapat disimpulkan sebagai sasaran yang tidak tercapai dan sebabnya terutama adalah bahwa ada sebuah atau beberapa aktivitas yang tidak terjadi atau tercapai dalam rangka keseluruhan tugas aktivitas yang telah direncanakan. Salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan proyek adalah faktor organisasi, yang meliputi faktor organisasi disini adalah : structure (struktur), staffing (penempatan staff), client relation (hubungan dengan klien), attitude toward risk (sikap dalam menghadapi resiko), communication (komunikasi) dan expectation (harapan dari perusahaan). Konsep penelitian ini didasarkan pada teori manajemen proyek dan manajemen organisasi. Penelitian ini merupakan penelitian studi kepustakaan dan survei dengan menyebarkan kuesioner terhadap 34 perusahaan kontraktor di Surabaya. Proses pengolahan data menggunakan perangkat statistik yaitu Friedman Test , analisa mean dan analisa frekuensi. Pengolahan data menggunakan komputer dengan progran SPSS v 10.00 dengan fasilitas Friedman Test dan analisa mean. Friedman Test digunakan untuk pengujian hipotesa sedangkan analisa mean digunakan ufituk menentukan rangking dari tiap faktor. Hasil analisa ini menunjukkan bahwa sikap dalam menghadapi resiko (nilai mean 5.121), menduduki peringkat tertinggi dalam mempengaruhi kesuksesan proyek, kemudian faktor selanjutnya adalah ekspektasi atau harapan (nilai mean 5.072), penempatan staff (nilai mean 5.005), struktur (nilai mean 4.916), hubungan dengan klien (nilai mean 4.867) dan komunikasi (nilai mean 4.647). Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa di dalam suatu proyek , sikap dalam menghadapi resiko sangat mempengaruhi kesuksesan proyek tersebut. Sikap dalam menghadapi resiko ini terkait dengan adanya ketidakpastian disekitar proyek, penggunaan teknologi yang ada, kualifikasi dari kontraktor, kualifikasi dari desainer, serta kualifikasi dari owner proyek tersebut.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: budgeting, construction project, organization, structure, staffing
Subjects: UNSPECIFIED
Divisions: UNSPECIFIED
Depositing User: Admin
Date Deposited: 23 Mar 2011 18:48
Last Modified: 31 Mar 2011 21:36
URI: http://repository.petra.ac.id/id/eprint/4572

Actions (login required)

10242024 wwwexamplecomt102467 Twitter 34007 Sportswear 10252024

document

213 Leases The Company has applied Ind AS 116 using the

document

Unit twoQuiz_ Business Law I - BUS203_1011.pdf

CHAP-3-TRADE-RELATIONS.pptx

Assessment A - Project.doc

Faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih organisasi proyek

1.  Dalam sebuah organisasi harus memiliki pimpinan dan bawahan2.  Perlu adanya kerja sama dan koordinasi yang baik antara setiap elemen yang ada dalam organisasi tersebut3.   Memiliki Visi dan Misi yang menjadi tujuan dari organisasi4.  Adanya pembagian tugas dengan baik pada para anggotanya5.  Memahami mekanisme proses pelaporan dari anggota paling bawah sampai kepada pimpinan yang paling atas.

Faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih organisasi proyek

alvinreynald alvinreynald

Organisasi tersebut harus sesuai dengan bakat dan minat mu dan tanpa paksaan orang lain


Organisasi ProyekHendra Poerwanto

www.hendramo.web.id


Terima kasih atas kesediaan mencantumkan alamat web ini sebagai link pada sumber bacaan atau referensi Anda.Secara umum ada beberapa dasar: dalam penyusunan struktur organisasi, antara lain:
  1. Berdasar produk. Perusahaan membagi organisasinya berdasarkan jenis produk yang dihasilkan
  2. Berdasar Lokasi. Perusahaan membagi organisasinya berdasarkan wilayah produksi atau wilayah pemasaran
  3. Berdasar Proses Perusahaan membagi organisasi berdasarkan proses produksi
  4. Berdasar Pelanggan Perusahaan membagi organisasi berdasarkan karakteristik pelanggan 
  5. Berdasar Fungsi. Perusahaan membagi organisasi berdasarkan fungsi-fungsi yang diperlukan dalam organisasi seperti pemasaran, produksi, keuangan dll.

Organisasi Proyek
        Berikut diberikan tiga bentuk organisasi proyek:
1.    Proyek Sebagai Bagian dari Organisasi Fungsional

1)    Proyek dipimpin oleh project expeditor

 

Faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih organisasi proyek

2)    Proyek dipimpin oleh project coordinator


Faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih organisasi proyek

Berikut plus minus bila organisasi proyek sebagai bagian dari organisasi fungsional:

Plus

Minus

1)     Fleksibilitas tinggi dalam staffing

2)     Satu orang dengan keahlian tertentu dapat ditugaskan pada beberapa proyek yang berbeda

3)     Orang dengan keahlian berbeda dapat dikelompokkan dalam satu group

4)     Divisi fungsional yang bersangkutan dapat dijadikan basis bagi kelangsungan teknologi

5)     Divisi fungsional memiliki jalur-jalur karir dengan keahlian tertentu

1)     Klien tidak menjadi perhatian utama

2)     Divisi fungsional cenderung berorientasi pada aktivitas yang sesuai dengan fungsinya

3)     Kadang-kadang terjadi tidak adanya penanggungjawab khusus terhadap proyek

4)     Motivasi orang yang ditugaskan dalam proyek cenderung lemah

5)     Tidak memberikan pendekatan yang holistik terhadap proyek


2. Organisasi Proyek Murni
        Dalam hal ini proyek sebagai organisasi yang terpisah dari organisasi induk. Ia menjadi organisasi tersendiri dalam staf teknis tersendiri., adminsitrasi tersendiri dan ikatan dengan organisasi berupa laporan kemajuan atau kegagalan yang dilakukan secara periodik. Pimpinan proyek dapat melakukan pengadaan sumber daya dari luar seperti subkontraktor atau supplier selama sumber daya tersebut tidak tersedia atau tidak efektif dan efisien bila diselenggarakan secara internal.

Faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih organisasi proyek

Plus minus organisasi proyek antara lain:

Plus

Minus

1.      Manajer proyek memiliki wewenang penuh

2.      Semua anggota tim secara langsung bertanggungjawab terhadap manajer proyek

3.      Rantai komunikasi menjadi pendek

4.      Terjadi pemanfaatan tenaga ahli dan proses kaderisasi bila ada proyek yang sejenis secara terus menerus

5.      Kewenangan yang terpusat maka pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat

6.      Adanya kesatuan komando

7.      Simpel dan mudah dilaksanakan

8.      Adanya dukungan menyeluruh terhadap proyek

1.      Memungkinkan terjadinya duplikasi sumberdaya

2.      Karena sifatnya yang berdiri sendiri maka menimbulkan biaya yang tinggi

3.      Adanya kemunginan terjadi penumpukan sumberdaya yang berlebihan

4.      Adanya masalah keberlangsungan sumberdaya manusia yang bekerja di proyek bila proyek telah selesai

5.      Ketidakkonsistenan prosedur dengan alasan memenuhi permintaan klien


3. Organisasi Matrik
        Dengan maksud meminimisasi kelemahan dan menggabungkan kelebihan dari organisasi fungsional dan organisasi murni, maka dikembangkan organisasi matrik. Organisasi matrik adalah organisasi proyek murni yang melekat pada divisi fungsional dalam organisasi induk.

Faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam memilih organisasi proyek

 Plus minus dari organisasi matrik antara lain:

Plus

Minus

1.      Proyek mendapat perhatian secukupnya

2.      Mudah mendapatkan orang yng professional karena organisasi matrik melekat pada unit fungsional organisasi induk

3.      Tidak terjadi duplikasi sumberdaya

4.      Tidak timbul masalah terkait keberlangsungan penggunaan sumbedaya bila proyek sudah selesai

5.      Dapat memberikan respon yang cept terhadap keinginan klienkonsistensi kebijakan dan prosedur terjaga karena mempunya akses perwakilan ke organisasi induk

6.      Memungkinkan adanya distribusi sumberdaya yang seimbang bila ada proyek yang bersamaan.

7.      Adanya pendekatan holistic terhadap pengejaan proyek sehingga dapat mengoptimalkan performan organisasi secara keseluruhan.

1.      Proyek yang dikelola oleh satu unit fungsional cenderung akan memposisikan divisi yang bersangkutan yang memegang pengamblan keputusan.

2.      Ada kemungkinan proyek terbengkalai karena adanya dua perintah dari dua manajer yakni manajer fungsional dan manajer proyek

3.      Adanya penggunaan sumberdaya yang sama untuk berbagai macam proyek dapat menimbulkan persaingan antar manajer proyek karena masing-masing ingin proyeknys sukses.

4.      Manajemen matrik melanggar prinsip utama dari manajemen lyakni kesatuan komando.

Memilih Bentuk Organisasi Proyek

        Kriteria/ pertimbangan untuk memilih organisasi proyek a.l:


1.    Frekuensi adanya proyek baru2.    Lama waktu keberlangsungan suatu proyek3.    Ukuran proyek4.    Kompleksitas hubungan5.    Ketidakpastian6.    Keunikan7.    Pentingnya faktor biaya

Berikut diberikan resume pilihan organisasi dan kondisi yang mensyaratkan pilihan tersebut:

No

Bentuk organisasi

Kondisi

1

Organisasi proyek murni

Proyek-proyek berskala menengah dan besar dan memiliki kompleksitas tinggi. Hanya ada sedikit proyek dan diperlukan tenaga ahli dengan keterampilan khusus untuk memberikan perhatian penuh, Berisiko tinggi, penuh ketidakpastian, biaya dan waktu merupkn hal kritis

2

Organisasi matriks

Ada sejumlah proyek yang dilakukan secara bersamaan dan sumberdaya fungsional digunakan secara part-time. Berisiko tinggi, penuh ketidakpastian, biaya dan waktu merupkn hal kritis

3

Bagian organisasi fungsional

Proyek berskala kecil, melibatkan beberapa bidang fungsional, sedikit risiko, kepastian tinggi, factor biya dan waktu bukan hal kritis.

Tim Proyek


        Tim  proyek sering disebut Project Office. Project office menunjukkan dua pengertian:

1)    Tempat fisik dimana tim proyek berkumpul2)    Sluruh staff pendukung manajer proyek.


1.    Manajer Proyek

1)    Peran dan tugas Manajer proyek

  • Mengintegrasikan kegiatan
  • Pusat komunikasi
  • Pengadaan dana, fasilitas dan orang
  • Agen perubah yang mempelopori pemakaian ide baru dan inovatif

2)    Tanggungjawab manajer Proyek

  • Merencanakan kegiatan
  • Mengorganisasi, memilih dan menempatkan orang-orang.
  • Mengorganisasi dan mengaloki sumberdaya
  • Memonitor status proyek
  • Mengidentifikasi maslah-masalah teknis
  • Titik temu dari stakeholder
  • Menyelesaikan konflik yang terjadi
  • Merekomendasikan penghentian atau pengerahan kembali sumber daya.

3)    Kompetensi dan orientasi manajer proyek

  • Karakteristik Personal seperti misalnya mempunyai fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi yang tinggi, mempunyai kemampuan memimpin dan punya inisiatif, percaya diri dan bias meyakinkan orang lain, punya disiplin, seorang generalis, dapat menemukan masalah sekaligus membuat keputusan, mampu menyeimbangkan antara masalah teknis dengan waktu, biaya dan factor manusia.
  • Keterampilan Perilaku. Keterampilan perilaku di sini seperti kemampuan menjadi pendengar yang baik, komunikator yang baik, bias membangun dan menjalin jaringan komunikasi informal, dapat membangun kepercayaan dalam tim, dan  menumbuhkan semangat tim
  • Memiliki kemampuan manajerial. Kemampuan manajerial dan operasional di sini contohnya adalah kemampuan dalam hal planning, organizing, coordinating, dan controlling..
  • Memiliki kompetensi teknis. Mengenai pekerjaan proyek yang ditangani.
  • Memiliki pengetahuan penggunaan alat-alat manajemen seperti estimasi biaya, cashflow, penganggaran


2.    Anggota Tim Proyek

Beberapa anggota tim antara lain:

1)    Contract Administrator

Bertugas mempersiapkan proposal, negosiasi, integrasi kontrak dan rencana proyek, dokumentasi masalah hokum, modifiki kontrak.

Membantu manajer proyek dalam perencanaan, pengendalian, pelaporan, dan evaluasi.

Membantu pekerjaan akuntansi dan financial kepada manajer proyek, membantu mengidentifikasi tugas yang perlu dikendalikan, menyiapkan estimasi biaya untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, menginvestigasi masalah-masalah financial.

Merupakan perwakilan teknis klien dalam tim proyek. Bereperan serta dalam pembahasan teknis dan mereview apa yang sedang berjalan dan membantu dalam perubahan kontrak.

5)    Production Coordinator

Merencanakan, memonitor dan mengkoordinsikan aspek-aspek produksi.

Mengawasi pemasangan, pengujian, pemelihraan dan penyerahan hasil akhir proyek kepada pelanggan.

7)    Quality Assurance Supervisor

Mengatur dan membuat prosedur pemeriksaan untuk memastikan pemenuhan kualitas sesuai dengan yang diinginkan.