Distribusi akses jaringan FTTH yang menggunakan optical Switch adalah

Apa sih itu FTTH , FTTH adalah salah satu pengimplementasian dari teknologi transmisi fiber optik yang biasa disebut juga FTTx dapat mentransmisikan data dengan laju bit yang cepat dan stabil untuk sampai kerumah anda dengan menggunakan media fiber optik, seperti yang biasa kita kenal sekarang dengan Telkom yang lagi booming boomingnya dengan Indihome , layanan dari First Media, dan lainya. Konfigurasi Jaringan Lokal Akses Fiber (JARLOKAF) sama halnya  seperti pada jaringan akses tembaga, dimana terdapat segmen-segmen catuan. Pada jaringan FTTx terdapat catuan kabel feeder, kabel distribusi, kabel drop, serta kabel indoor, dan juga perangkat aktif seperti Optical Line Terminal (OLT) dan ONU/ONT.

FTTx mampu memberikan layanan hingga 2  Gbps lebih. Selain itu teknologi FTTx dapat memberikan layanan triple play, yaitu data, voice, serta video. Berdasarkan letak TKO (Titik Konversi Optik), FTTx dibagi menjadi 4, yaitu Fiber To The Building (FTTB), Fiber To The Zone (FTTZ), Fiber To The Curb (FTTC), Fiber To The Home (FTTH). Secara sederhana  Titik  Konversi Optik (TKO) dapat diartikan sebagai batas akhir kabel optik kearah pelanggan yang berfungsi sebagai lokasi konversi sinyal optik ke sinyal elektrik, dan sebaliknya.

1. Fiber To The Building (FTTB) TKO terletak di dalam gedung (bangunan), biasanya terletak pada ruang telekomunikasi bangunan tersebut (basement). Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga indoor. FTTB dapat dianalogikan dengan Daerah Catu Langsung (DCL) pada jaringan akses tembaga.

2. Fiber To The Node (FTTN)  TKO terletak disuatu tempat diluar banguan, baik didalam kabinet maupun pada manhole. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa kilometer. FTTZ dapat dianalogikan sebagai pengganti Rumah Kabel (RK) pada jaringan akses tembaga.

3. Fiber To The Curb (FTTC) TKO terletak disuatu tempat diluar bangunan, baik didalam kabinet, diatas tiang maupun manhole. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa ratus meter. FTTC dapat dianalogikan sebagai pengganti Kotak Pembagi (KP) pada jaringan akses tembaga.

4. Fiber To The Home (FTTH) TKO terletak pada rumah pelanggan. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga indoor hingga beberapa puluh meter. FTTH dapat dianalogikan sebagai pengganti Terminal Blok (TB) pada jaringan akses tembaga.

Distribusi akses jaringan FTTH yang menggunakan optical Switch adalah

gambar 1.1 Perbedaan Fttx

Konfigurasi Jaringan Fiber To The Home (FTTH) Pada umumnya konfigurasi jaringan FTTx baik pada jaringan FTTB, FTTZ, FTTC, maupun FTTH sama, hanya saja yang menjadi perbedaan mendasarnya ialah letak Titik Konversi Optik (TKO) pada masing-masing jaringan

Distribusi akses jaringan FTTH yang menggunakan optical Switch adalah

gambar 1.2 Konfigurasi FTTH

Perangkat Perangkat FTTH

  • Optical Line Terminal (OLT) Optical Line Termination (OLT) merupakan perangkat Active Optical Network (AON) yang terdapat pada sentral office yang berfungsi sebagai antar muka sentral dengan jaringan yang dihubungkan ke satu atau lebih jaringan distribusi optik.
  • Optical Distribution Frame (ODF) Optical Distribution Frame (ODF) merupakan perangkat tempat terminasi awal kabel serat optik. Selain itu juga sebagai tempat peralihan dari kabel outdoor dengan kabel indoor dan sebaliknya.
  • Kabel Feeder ; [SEGMEN A] Merupakan kabel fiber optic yang diterminasi pada Optical Distribution Frame (ODF) dan Optical Distribution Cabinet (ODC) yang berfungsi untuk menyambungan kedua perangkat tersebut.
  • Optical Distribution Cabinet (ODC) ; [SEGMEN A] ODC merupakan suatu perangkat Passive Optical Network (PON) yang diinstalasi di luar sentral, bisa di lapangan (outdoor) maupun di dalam ruangan (indoor). ODC memiliki fungsi sebagai berikut : Sebagai titik terminasi ujung kabel feeder dan pangkal kabel distribusi, Sebagai titik distribusi kabel dari kapasitas besar (feeder) menjadi kabel yang berkapasitas lebih kecil (distribusi),  Tempat pembagi informasi sinyal optik (splitter),  Tempat penyambungan.
  • Kabel Distribusi ; [SEGMEN B] Kabel distribusi sama halnya seperti kabel feeder yang mempunyai fungsi untuk meneruskan informasi sinyal optic mulai dari Optical Distribution Cabinet (ODC) sampai dengan Optical Distribution Point (ODP).
  • Optical Distribution Point (ODP) ; [SEGMEN B] Optical Distribution Point (ODP) merupakan perangkat terminasi akhir kabel distribusi dan terminasi awal penggunaan kabel drop
  • Optical Network Termination (ONT) Optical Network Terminal (ONT) merupakan perangkat di sisi pelanggan yang menyediakan interface baik data, voice, maupun video. Fungsi utama ONT ini adalah menerima trafik dalam format optik dan mengkonversinya menjadi bentuk yang diinginkan, seperti data, voice, dan video. Berikut merupakan pembahasan mengenai FTTH (Fiber to The Home), Kunjungi Website Resmi Telkom University Untuk informasi lebih lanjut.

Author : Al Akbar

R&P :AY

Distribusi akses jaringan FTTH yang menggunakan optical Switch adalah

Perkembangan zaman menuntut keterbukaan informasi dan tentunya komunikasi menjadi salah satu aspek penting yang menandai majunya suatu peradaban. Dewasa ini, masyarakat dimudahkan untuk berkomunikasi, bahkan dengan orang di belahan bumi yang lain. Sejak ditemukan telegram, radio, dan jaringan seluler, komunikasi semakin mudah dan cepat. Bahkan berbagai pilar pada Revolusi Industri 4.0 disokong oleh sistem komunikasi berbasis internet, seperti Cloud Computing, Big Data, Internet of Thing, dan Cyber Security.

Distribusi akses jaringan FTTH yang menggunakan optical Switch adalah
9 Pilar Revolusi Industri 4.0. Sumber: Circuitdigest.com

Mengapa Menggunakan Fiber Optik

Salah satu teknologi yang telah dan terus dikembangkan sebagai media komunikasi berbasis internet adalah teknologi fiber optik. Fiber optik populer untuk  sektor pengguna tetap seperti perkantoran, bangunan tinggi, sekolah, atau rumah seperti produk Telkom Indonesia yaitu IndiHome, First Media, MyRepublic, Biznet. dan CBN. Apalagi di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini, jaringan internet yang handal berbasis fiber optik menjadi semakin dibutuhkan. Fiber optik sendiri merupakan kabel dari material silika (kaca) yang mampu menyalurkan cahaya. Jadi, alih-alih dikirimkan melalui arus listrik di kawat tembaga seperti pada jaringan telepon, data dikirimkan dalam bentuk cahaya yang merambat melalui kaca fiber optik. Bahkan selain sebagai media menyalurkan informasi, fiber optik juga dapat digunakan sebagai sensor dengan berbagai aplikasi. Salah satunya adalah fiber optik sebagai sensor pernapasan.

Keuntungan memilih teknologi fiber optik ini diantaranya adalah kecepatan yang tinggi dan kapasitas lebih besar, baca juga  Keunggulan Serat Optik – Perevolusi Dunia Telekomunikasi. Bayangkan, data dikirimkan dengan kecepatan cahaya. Tidak ada di alam semesta ini yang melebihi kecepatan cahaya. Tentunya informasi dapat mencapai tujuan lebih dulu jika dibandingkan dengan kecepatan rambat arus listrik di kabel tembaga, bahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan transmisi data pada fiber optik telah melebihi 100 Gb/s! [7] Artinya film Bluray 1080p yang memiliki ukuran file sekitar 7 GB dapat dikirim dalam waktu 7 detik saja.

Kapasitas atau bandwidth dari jaringan ini juga besar karena dalam satu kabel, beberapa rangkaian data dapat dikirim dalam waktu yang bersamaan, menggunakan teknik WDM (Wavelength Division Multiplexing). Dengan berbagai penelitian yang dilakukan saat ini, tidak menutup kemungkinan kecepatan komunikasi dengan fiber optik akan terus meningkat, apalagi adanya teknik DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) [5].

Komponen Komunikasi Fiber Optik

Seperti halnya segala bentuk komunikasi, diperlukan komponen pengirim (transmitter), jalur komunikasi, dan penerima (receiver) dalam membentuk suatu sistem komunikasi fiber optik. Selain itu, diperlukan beberapa peralatan yang dapat dikategorikan dalam komponen aktif dan pasif [1]. Komponen aktif adalah alat yang membutuhkan sumber listrik untuk beroperasi. Contohnya adalah laser, amplifier, modulator, attenuator, dan switch. Sedangkan komponen pasif adalah alat yang tidak membutuhkan sumber energi lain dan hanya bekerja menyalurkan sinyal cahaya. Contohnya adalah fiber optik, konektor, splices, filter optik, dan coupler.

Gambar 1. Susunan dasar komunikasi optik

Struktur dasar sistem komunikasi fiber optik ditunjukkan pada gambar 1. Terdapat tiga aspek penting yaitu transmitter, jalur komunikasi, dan receiver.  Masing-masing akan dijelaskan dalam uraian berikut :

Transmitter

Transmitter terdiri atas beberapa bagian. Bagian utamanya adalah sumber cahaya yang dibantu oleh komponen multiplexer, modulator, coupler, dll. Sumber cahaya yang digunakan dalam bidang komunikasi adalah laser dioda atau LED. Keduanya dibedakan berdasarkan mekanisme pembangkitan cahaya yang terjadi.

Multiplexer adalah suatu komponen yang memungkinkan peningkatan kapasitas fiber optik melalui sistem TDM (Time Division Multiplexing) dan WDM (Wavelength Division Multiplexing). Pada TDM, informasi dari banyak sumber dikirimkan berurutan ke satu tujuan, sedangkan pada WDM, sinyal tidak dikirimkan satu persatu melainkan tiap sumber memiliki panjang gelombang yang berbeda, sehingga dapat dikirimkan bersamaan dalam satu fiber. Hal ini menyebabkan kapasitas pada jaringan fiber optik WDM jauh lebih besar. [1]

Gambar 2. Konsep dasar WDM [1]

Komponen transmitter berikutnya adalah modulator [1]. Sinyal elektrik diubah kedalam sinyal optik melalui proses modulasi. Modulasi adalah bagaimana sebuah sinyal informasi diterjemahkan ke sinyal lain yang bekerja sebagai pembawa (carrier).

Jalur Komunikasi

Sebuah jaringan tidak mungkin hanya terdiri dari sebuah kabel lurus melainkan terdapat sambungan ataupun percabangan dari fiber optik. Beberapa jenis sambungan pada fiber optik adalah coupler, konektor, dan splice. Coupler adalah lensa mikro pada ujung fiber optik yang berfungsi memfokuskan cahaya dari transmitter agar terpandu dalam fiber secara maksimal. Konektor adalah sambungan antara ujung fiber optik dengan ujung lain yang sifatnya bisa dipasang dan dilepas berulang kali.

Berbeda dengan konektor, sambungan berupa splice sebagian bersifat permanen. Sambungan splice adalah hubungan langsung antar dua ujung fiber yang diperoleh melalui fusion atau mechanical splicing [1]. Pada metode fusion splicing, ujung fiber optik dipanaskan hingga lebur dan disambungkan secara permanen. Pada mechanical splicing, ujung fiber ditempelkan satu sama lain dan diikat dengan clamp atau tempat khusus.

Receiver

Optical Receiver berfungsi untuk menerima sinyal cahaya yang disalurkan fiber optik lalu merubahnya kembali kedalam bentuk sinyal elektrik. Receiver terdiri dari beberapa komponen yaitu coupler, untuk memfokuskan sinyal yang diterima menuju photodetector, photodetector sebagai penerima sinyal, dan demodulator untuk mengubah sinyal kembali ke sinyal elektronik. Dua jenis photodetector yang memenuhi syarat tersebut adalah PIN Photodioda dan Avalanche photodioda (APD).

Fiber To The Home (FTTH)

Fiber To The Home (FTTH) adalah sistem penyediaan akses jaringan fiber optik dimana titik konversi optik berada di rumah pelanggan [3].  Titik konversi optik merupakan ujung jaringan fiber optik di sisi client yang berfungsi sebagai tempat konversi sinyal optik ke sinyal elektrik sebelum diakses oleh berbagai perangkat. FTTH adalah satu dari berbagai alternatif jaringan FTTX. Istilah yang lainnya adalah Fiber To The Building (FTTB), Fiber To The Curb (FTTC), Fiber To The Tower (FTTT), atau Fiber To The Zone (FTTZ).

Definisi lain dari Fiber to the Home (FTTH) adalah sebuah jaringan akses, yakni jaringan yang menghubungkan jaringan core dengan pelanggan. FTTH merupakan penerapan Passive Optical Network yang menyampaikan sinyal melalui serat optik dengan titik terminasi di rumah pelanggan. Jaringan FTTH berakhir di rumah pada perangkat optical network terminal (ONT) [8].

Arsitektur jaringan komunikasi fiber optik yang digunakan dalam FTTH adalah Passive Optical Network (PON). PON merupakan jaringan point-to-multipoint yang tidak memiliki komponen aktif selain di sisi Central Office (CO) dan sisi pelanggan / user. Dengan kata lain, sinyal optik dikirimkan hanya melalui komponen pasif yaitu fiber optik, splices, dan splitter/combiner. PON merupakan teknologi terbaru setelah Point-to-point fiber connection, dimana tiap client memiliki jalur fiber optik pribadi untuk menuju CO, dan Active Optical Network (AON), yaitu jaringan yang membutuhkan komponen aktif berupa switch elektronik sebagai penyalur informasi. [4]

Sejak ditemukan oleh British Telecom pada 1980-an, PON terus dikembangkan karena memiliki fleksibilitas tinggi. Terbukti dari munculnya berbagai skema jaringan baru yang berakar dari PON, yaitu GE-PON, Broadband PON (BPON), GPON [5], XGPON, dan Ethernet PON (EPON) [6]. Pengembangan PON juga dilakukan pada cara sharing data yang dilakukan, yaitu TDM-PON, WDM-PON, dan Hybrid-PON [4]. Topologi dari PON juga dapat divariasikan seperti jaringan pada umunya menggunakan topologi tree, bus, atau ring.

Seperti halnya sistem komunikasi optik yang dibahas sebelumnya, PON memiliki komponen utama yang disebut dengan Optical Line Terminal (OLT), Optical Network Unit (ONU) / Optical Network Termination (ONT), dan Optical Distribution Network (ODN) [3]. Konfigurasi umum FTTH berbasis PON ditunjukkan oleh gambar berikut :

Gambar 5. Konfigurasi umum FTTH [3]

  • OLT adalah ujung fiber optik pada bagian CO yang menghubungkan jaringan ke backbone Metro Ethernet (ME) atau ke jaringan yang lain.
  • ONU atau ONT adalah ujung fiber optik pada sisi pelanggan, dimana terdapat titik konversi optik
  • Daerah Akses Fiber (DAF) atau bagian ODN yang dibagi menjadi 4 segmen berdasarkan jenis kabel fiber optik yang digunakan, yaitu:
  • Segmen 1 : kabel feeder menghubungkan Optical Distribution Frame (ODF) dan Optical Distribution Cabinet (ODC)
  • Segmen 2 : kabel distribusi dan Optical Distribution Point (ODP). ODC dan ODP merupakan lokasi sambungan (splice) dan splitter
  • Segmen 3 : kabel drop dan Optical Terminal Premises (OTP)
  • Segmen 4 : kabel indoor yang diletakkan dalam rumah dan Optical Indoor Outlet (Roset)

Skema jaringn FTTH sedang digemari karena walau sedikit mahal, teknologi fiber optik akan mampu bertahan lama dan merupakan investasi yang menjanjikan. Tidak hanya untuk akses internet, saat ini televisi kabel (IPTV) dan Wireless (Wi-Fi) juga mulai diintegrasikan kedalam komunikasi fiber optik. Walau masih hanya ada di kota besar, kita berharap seluruh Indonesia dapat menikmati teknologi Ini kedepannya.

Baca juga:

Referensi :

[1] G. Keiser, Optical Fiber Communications, 4th edition, Singapore: McGraw-Hill International Edition, 2010.
[2] N. Massa, “Fiber Optic Telecommunication,” in SPIE Fundamental of Photonics, Society of Photo-optical Instrumentation Engineers, 2000, pp. 293-374.
[3] G. D. Hantoro and Karyada, Fiber Optik : Teknologi, Material, Instalasi, dan Implementasi, Bandung: Informatika, 2015.
[4] J. Chen, “Design, Analysis and Simulation of Optical Access and Wide-area Networks,” Doctoral Thesis : KTH School of Information and Communication Technology, Stockholm, 2009.
[5] N. Kumar, “Improved Performance Analysis of Gigabit Passive Optical Networks,” Optik, vol. 125, p. 1837– 1840, 2014.
[6] S. M. Gillani, M. A. Khan and M. K. Shahid, “Reach Extendibility of Passive Optical Network Technologies,” Optical Switching and Networking, vol. 18, p. 211–221, 2015.
[7] Cvijetic, Neda, Dayou Qian, and Junqiang Hu. “100 Gb/s optical access based on optical orthogonal frequency-division multiplexing.” IEEE Communications Magazine 48.7 (2010): 70-77.
[8] Handzalah, Tubagus Muhammad Reza, Denny Darlis, and Desti Madya Saputri. “Simulasi Komunikasi Cahaya Tampak Berbasis Pemultipleksan Pembagian Panjang Gelombang pada Jaringan Fiber to the Home.” Prosiding SENIATI (2019): 386-391.