Perhatikan komposisi makanan berikut! Show Komposisi: Garam beriodium, penguat rasa (mononatrium glutamat, dinatrium inosinat, dan guanilat), perisa sintetik (mengandung telur, antioksidan di-alfa tokoferol), bawang, minyak nabati, pati jagung, pengatur keasaman asam sitrat, lada bubuk, kunyit bubuk, pewarna alami kurkumin Cl.No.75300, seledri bubuk, daging ayam bubuk (0,01%). Mengandung antioksidan ekstrak rosemary. Berdasarkan komposisi tersebut, tidak terdapat pengawet. Bagaimana makanan tersebut dapat tahan lama? 100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara) 195 tayangan 5 halaman a © © All Rights Reserved DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara) 195 tayangan5 halaman Materi KimiaLompat ke Halaman Anda di halaman 1dari 5 You're Reading a Free Preview
Puaskan Keingintahuan AndaSegala yang ingin Anda baca. Kapan pun. Di mana pun. Perangkat apa pun. Tanpa Komitmen. Batalkan kapan saja. MENGIDENTIFIKASI BAHAN MAKANAN I. TUJUAN : -Untuk mengetahui kandungan zat pada bahan makanan atau minuman instant. II. DASAR TEORI : Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan. ü Macam Zat Aditif Makanan Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami.Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan manusia. Adapun zat aditif alami diantaranya adalah bunga cengkeh, pala, merica, dan cabai. Akan tetapi, jumlah penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak mencukupi lagi. Oleh karena itu, industri makanan memproduksi makanan yang memakai zat aditif buatan (sintesis). Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat kimia yang tidak alami kemudian direaksikan. Contoh zat aditif buatan adalah monosodium glutamat, natrium benzoat, dan tartrazin. ü Kegunaan zat aditif makanan Berikut adalah beberapa kegunaan dari zat aditif makanan 1. Penguat Rasa Monosodium Glutamat (MSG) sering digunakan sebagai penguat rasa makanan buatan dan juga untuk melezatkan makanan. Adapun penguat rasa alami diantaranya adalah bunga cengkeh, pala, merica, cabai, laos, kunyit, ketumbar. Contoh penguat rasa buatan adalah monosodium glutamat/vetsin, asam cuka, benzaldehida, amil asetat. 2. Pemanis Zat pemanis buatan biasanya digunakan untuk membantu mempertajam rasa manis.Beberapa jenis pemanis buatan yang digunakan adalah sakarin, siklamat, dulsin, dan aspartam. Pemanis buatan ini juga dapat menurunkan resiko diabetes, namun siklamat merupakan zat yang bersifat karsinogen. 3. Pengawet Bahan pengawet adalah zat kimia yang dapat menghambat kerusakan pada makanan, karena serangan bakteri, ragi, cendawan. Reaksi-reaksi kimia yang sering harus dikendalikan adalah reaksi oksidasi, pencoklatan (browning) dan reaksi enzimatis lainnya. Pengawetan makanan sangat menguntungkan produsen karena dapat menyimpan kelebihan bahan makanan yang ada dan dapat digunakan kembali saat musim paceklik tiba. Contoh bahan pengawet adalah natrium benzoat, natrium nitrat, asam sitrat, dan asam sorbat. 4. Pewarna Warna dapat memperbaiki dan memberikan daya tarik pada makanan. Penggunaan pewarna dalam bahan makanan dimulai pada akhir tahun 1800, yaitu pewarna tambahan berasal dari alam seperti kunyit, daun pandan, angkak, daun suji, coklat, wortel, dan karamel. Zat warna sintetik ditemukan oleh William Henry Perkins tahun 1856, zat pewarna ini lebih stabil dan tersedia dari berbagai warna. Zat warna sintetis mulai digunakan sejak tahun 1956 dan saat ini ada kurang lebih 90% zat warna buatan digunakan untuk industri makanan. Salah satu contohnya adalah tartrazin, yaitu pewarna makanan buatan yang mempunyai banyak macam pilihan warna, diantaranya Tartrazin CI 19140. Selain tartrazin ada pula pewarna buatan, seperti sunsetyellow FCF (jingga), karmoisin (Merah), brilliant blue FCF(biru). 5. Pengental Pengentalyaitubahantambahan yangdigunakanuntukmenstabilkan,memekatkan atau mengentalkanmakananyangdicampurkan denganair,sehinggamembentukkekentalantertentu.Contohpengental adalah pati, gelatin, dan gum (agar, alginat, karagenan). 6. Pengemulsi Pengemulsi (emulsifier) adalah zat yang dapat mempertahankan dispersi lemak dalam air dan sebaliknya. Pada mayones bila tidak ada pengemulsi, maka lemak akan terpisah dari airnya. Contoh pengemulsi yaitu lesitin pada kuning telur, gom arab dan gliserin. 7. Pemutih dan Pematang Tepung Zat aditif ini dapat mempercepat proses pemutihan atau pematangan tepung sehingga dapat memperbaiki mutu pemanggangan. Contoh: Asam askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat 8. Pengatur Keasaman Zat aditif ini dapat mengasamkan, menetralkan, dan mempertahankan derajat keasaman makanan. Contoh: asam asetat, aluminium amonium sulfat, amonium bikarbonat, asam klorida, asam laktat, asam sitrat, asam tentrat, dan natrium bikarbonat 9. Anti Kempal Zat aditif ini dapat mencegah pengempalan makanan yang berupa serbuk. Contoh: aluminium silikat (susu bubuk), dan kalsium aluminium silikat (garam meja) 10. Pengeras Zat aditif ini dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan. Contoh: aluminium amonium sulfat (pada acar ketimun botol), dan kalium glukonat (pada buah kalangan) 11. Sekuestran Adalah bahan yang mengikat ion logam yang ada dalam makanan. Contoh: asam fosfat (pada lemak dan minyak makan), kalium sitrat (dalam es krim), kalsium dinatrium EDTA dan dinatrium EDTA. ü Bahaya Zat Aditif Jika mengonsumsi zat aditif buatan pada makanan dalam jumlah berlebih dan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan antara lain :
III. ALAT DAN BAHAN : · Chitato · Susu Frisian Flag · Good Day · Pulpy Orange IV. CARA KERJA : a. Menyiapkan bahan – bahan yang akan digunakan. b. Mengidentifikasi komposisi yang terkandung pada zat makanan. c. Mengidentifikasi zat gizi yang terkandung dan zat aditifnya dalam makanan. d. Mencari dampak positif dan negatif dari makanan dan minuman tersebut. e. Mencatat hasil pengamatan. V. HASIL PENGAMATAN : a. Chitato
b. Susu Frisian Flag
c. Good Day
d. Pulpy Orange
ü PEMBAHASAN : Bila dilihat dari sumbernya, zat aditif berasal dari sumber alamiah seperti lesitin, asam nitrat, dan lain-lain, dan dapat disintesis dari bahan kimia yang mempunyai sifat serupa dengan bahan alamiah yang sejenis, baik susunan kimia, maupun sifat metabolismenya seperti karoten, asam askorbat, dan lain-lain. Zat aditif yang ada di pasaran terdiri dari berbagai macam, seperti pengawet, pemanis, pewarna, pengental, dan masih banyak lagi. Zat aditif ini bertujuan untuk memperbaiki citarasa, warna, tekstur, penampakan, serta memperpanjang daya simpan suatu makanan. Banyak masyarakat yang lebih memilih menggunakan zat aditif sintetis karena alasan kepraktisan dan hasil yang dicapai dapat maksimal. Namun, penggunaan zat aditif sintetis dalam bahan makanan dan minuman dibatasi oleh peraturan pemerintah dalam UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan. Pembatasan ini bertujuan untuk membatasi penggunaan zat aditif yang berlebihan dalam makanan yang dikonsumsi setiap hari. Sedangkan untuk zat aditif alami merupakan semua jenis zat tambahan makanan yang berasal dari alam tanpa menggunakan pengolahan dan bahan tambahan kimiawi. VI. KESIMPULAN : Zat aditif makanan merupakan zat yang biasanya ditambahkan kedalam makanan selama pengolahan untuk menyimpannya untuk waktu yang lama, VII. SARAN : Gaya hidup sehat dapat meminimalisir dampak yang dapat ditimbulkan apabila ita mengkonsumsi makanan berzat aditif. Mengurangi konsumsi terhadap makanan-makanan kalengan dari pabrik, mengkonsumsi makanan-makanan alami adalah salah satu
cara hidup sehat. Dinatrium termasuk zat aditif apa?Dinatrium guanilat, juga dikenal sebagai natrium 5'-guanilat dan dinatrium 5'-guanilat, adalah garam dinatrium penyedap rasa guanosin monofosfat (GMP) alami. Dinatrium guanilat adalah aditif makanan dengan Nomor E E627, umumnya digunakan dengan senyawa asam glutamat (mononatrium glutamat atau MSG).
Apa kegunaan dinatrium guanilat?Dinatrium guanilat adalah zat aditif yang dicampurkan untuk menguatkan rasa makanan olahan, seperti mie instan maupun minuman energi. Zat ini dikategorikan aman untuk dikonsumsi.
Apa dampak negatif dinatrium inosinat?(Dampak Negatif)
- Merusak organ pencernaan dan organ dalam apabila dikonsumsi secara berlebih. - Dapat memicu resiko terkena kanker. - Melemahkan sistem syaraf otak. - Menyebabkan ketergantungan.
Apa bahaya dinatrium guanilat?Dinatrium guanilat mempunyai dampak negatif bila dikonsumsi berlebihan diantaranya ialah kejang, mual, alergi, ruam, serangan asma, sakit kepala, mulut terasa kering, hilang ingatan.
|