Jakarta - Konjungsi temporal adalah salah satu kata hubung yang terdapat dalam suatu susunan kalimat. Konjungsi temporal ini menjelaskan hubungan waktu antar peristiwa. Apa saja contoh konjungsi temporal? Show
Jenis Konjungsi Temporal
1. Konjungsi Temporal Sederajat Konjungsi temporal yang menghubungkan dua bagian kalimat yang sederajat. Konjungsi sebelumnya dan sesudahnya akan dihubungkan dengan dua derajat. Konjungsi ini tidak dapat diletakkan pada awal maupun akhir kalimat.
Konjungsi temporal yang menghubungkan dua peristiwa yang tidak sederajat. Konjungsi temporal tidak sederajat juga bisa diletakkan di awal, tengah, dan akhir kalimat.
Contoh Konjungsi Temporal1. Contoh kalimat konjungsi temporal sederajat
- Sinta merasa sakit kepala, kemudian ia pun bergegas mencari obat. - Ibu sedang memasak nasi goreng, lalu ibu mencoba mencicipi masakannya. - Setelah kopi diseduh dalam gelas, kemudian masukkan gula sesuai dengan selera. - Kumpulan barang bekas yang sudah dibersihkan, selanjutnya akan dibuat menjadi kerajinan. - Anggi mengikuti pembelajaran matematika di sekolah pagi ini, setelahnya ia memiliki jadwal pelajaran olahraga. - Dompet Hanif ketinggalan di rumah, lalu ia segera pulang ke rumah untuk mengambilnya. 2. Contoh kalimat konjungsi temporal tidak sederajat
- Ketika aku merasa bosan, aku akan menonton film favoritku. - Nenek berjanji mengajak Kakak dan Adik untuk berkebun, apabila sekolah sudah libur. - Semenjak kakek meninggal, nenek menjadi sering termenung. - Ayah bekerja dari pukul 9 pagi hingga 6 sore. - Andi lebih suka belajar sambil mendengarkan musik. - Rina membeli tas berwarna merah sementara Susi membeli sepatu. - Ibu merasa senang ketika Ayah memberikan bunga padanya. - Tatkala Yusuf masih menjadi siswa SMA, ia sering mendapatkan beasiswa. - Selama hujan masih turun deras, Lia akan tetap meneduh.
Simak Video "Malaysia-Indonesia Sepakat Perkuat Bahasa Melayu" (faz/faz)
Lihat Foto KOMPAS.com – Dalam tata bahasa Indonesia, sering digunakan kata hubung atau yang disebut dengan konjungsi. Konjungsi ada berbagai jenis di antaranya yaitu konjungsi koordinatif, konjungsi subordinatif, konjungsi korelatif, konungsi aditif, hingga konjungsi temporal. Sulis Setiawati dan Heppy Atma Pratiwi dalam jurnal Aspek Kohesi Konjungsi Dalam Wacana Opini Pada Majalah Tempo dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia (2016) menyebutkan konjungsi temporal adalah hubungan atau pertalian waktu antara proporsisi dengan proposisi yang lain menunjukkan terjadinya peristiwa dari tahap awal dan dilanjutkan dengan tahap berikutnya. Sehingga dapat diartikan bahwa konjungsi temporal adalah kata penghubung dalam bahasa Indonesia yang berkenaan dengan waktu. Baca juga: Perbedaan Kalimat Efektif dan Tidak Efektif Jenis konjungsi temporalKonjungsi temporal dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
Yulino Indra dalam jurnal berjudul Piranti Kohesi Pada Konjungsi: Kajian Kasus Tulisan Murid Sekolah Dasar di Buktitting (2017) menyebutkan bahwa konjungsi temporal sederajat penempatannya tidak boleh diletakkan di awal dan di ahir kalimat. Hal tersebut karena konjungsi temporal sederajat menghubungkan kalimat majemuk yang setara kedudukannya. Abdul Chaer dalam Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia (2011) konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan dua bagian kalimat dengan makna menyatakan bahwa perbuatan pada klausa yang satu terjadi atau berlangsung dalam waktu yang disebutkan oleh klausa kedua. Contoh dari konjungsi temporal sederajat adalah lalu, kemudian, setelahnya, dan selanjutnya. Baca juga: Contoh Kalimat Berpelengkap
Adapun konjungsi temporal tidak sederajat adalah konjungsi yang menghubungkan kalimat majemuk dengan kedudukan bertingkat. Penempatan konjungsi temporal tidak sederajat dalam suatu kalimat biasanya bersifat acak, bisa di awal, di akhir, maupun di tengah kalimat. Contoh dari konjungsi temporal tidak sederajat adalah semenjak, selama, tatkala, sementara, sejak, sambil, apabila, dan hingga. Contoh konjungsi temporalUntuk lebih jelasnya berikut contoh-contoh konjungsi temporal, yaitu:
Baca juga: Kalimat Interogatif: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya
Baca berikutnya
Lihat Foto KOMPAS.com - Konjungsi adalah partikel yang digunakan untuk menghubungkan antarkata, antarfrasa, antarklausa, antarkalimat, maupun antarparagraf. Tiap konjungsi memiliki karakteristiknya masing-masing. Salah satu bentuk konjungsi adalah konjungsi kausalitas atau kausal. Pengertian konjungsi kausalitasMenurut Harimurti Kridalaksana dalam buku Kamus Linguistik Edisi Keempat (2009), konjungsi kausal adalah konjungsi yang mengawali klausa kausal. Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kausal berarti bersifat menyebabkan suatu kejadian atau bersifat saling menyebabkan. Sementara pengertian kausalitas dalam KBBI adalah perihal sebab akibat atau perihal kausal. Konjungsi kausalitas adalah konjungsi (kata hubung) yang menjelaskan sebab akibat. Jenis konjungsi ini termasuk konjungsi koordinatif. Adalah konjungsi yang menghubungkan dua atau lebih klausa, karena kedudukannya tidak sederajat. Baca juga: Pengertian Konjungsi Temporal, Ciri-ciri, dan Contohnya Contoh kalimat yang menggunakan konjungsi kausalitasDilansir dari buku Metamorfosis Teks Eksplanasi dalam Kehidupan (2020) oleh Rizka Desriani, dkk, contoh konjungsi kausalitas adalah sebab, lantaran, oleh karena itu, oleh sebab itu, karena, dan sehingga. Peletakan konjungsi kausalitas bisa di awal atau tengah kalimat. Berikut beberapa contoh kalimat yang menggunakan konjungsi kausalitas:
Baca berikutnya |