Contoh cara PENAFSIRAN dan penyimpulan hasil PENELITIAN

You're Reading a Free Preview
Pages 4 to 6 are not shown in this preview.

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

ANALISIS DAN PENAFSIRAN DATA KUALITATIF Makalah ini disajikan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Metodologi Pendidikan Di Susun Oleh : Kelompok 12

1. Huswatun Hasanah [1720203044]


2.M. RAZIL             [1720203055] Dosen Pembimbing : Suprawitono M. Pd PROGRAM MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 2019 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Telah banyak pakar penelitian yang senantiasa membedakan dua mazhab penelitian ini: kualitatif dan kuntitatif. Dua aliran penelitian ini pun memiliki pendukungnya masing-masing yang sangat memperngaruhi setiap insan peneliti. Menurut Bodgan dan Taylor metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deksriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan orang-orang tersebut dalam bahasa dan peristilahannya.


Penelitian kualitatif adalah penelitian yang data-datanya bersifat deksriftif berupa : kata-kata catatan lapangan, foto, dokumen, dan sejenisnya. Penelitian ini bersifat lentur, flexsibel sesuai dengan perolehan data di lapangan. Karakteristik atau ciri penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: latar ilmiah, manusia sebagai alat [ instrumen], metode kualitatif , analisi data secara induktif, teori dari dasar, deksriftif, lebih mementingkan proses daripada hasil, adanya “batas” yang ditentukan oleh “ fokus”, ada kriteria khusus untuk keabsahan data, desain yang semantara, serta hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.
Penelitian ini berusaha memahami secara personal dorongan dan keyakinan yang mendasari tindakan manusia. Penelitian kualitatif dilakukan untuk memahami fenomena sosial dari pandangan pelakunya. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi secara berpartisipasi, wawancara secara mendalam, dan metode lain yang menghasilkan data yang bersifat deksriptif guna mengungkapkan sebab dan proses terjadinya peristiwa yang dialami oleh subjek penelitian. Dalam penelitian kualitatif ada atau tidaknya suatu atribut dalam suatu analisis isi lebih penting daripada frekuensi atau bilangan yang diberikan kepada atribut tersebut. Peneliti kualitatif tidak dimulai dari lapangan ditarik makna dan konsepnya, melalui pemaparan deskriptif analitik, tanpa menggunakan enumerasi, dan statistik, sebab lebih mengutamakan proses terjadinya suatu peristiwa dan tingkah laku dalam situasi alami. Generalisasi tak perlu dilakukan sebab deskripti. BAB II PEMBAHASAN

A. Analisis Data


Pengertian analisis berasal dari kata “ analisis” menurut Bohm sebagai mana di kutip oleh Muhammad Sirozi berasal dari prefik [ awalan ] “ ana” yang berarti “Above” [ diatas] dan akar kata “ Lysis” yang berarti to break up or dissolve atau memilah-milah data. Menurut Miller Dan Wilson, dikutip oleh Sirozi adalah semua fakta yang dapat diamati seperti catatan Interview, skor, hasil-hasil tes dan rekaman yang daripdanya dapat ditarik pengertian-pengertian yang bersifat umum.
Menurut Moleong, analisis data adalah proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan menemukan hipotesis seperti disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bentuk pada tema dan hipotesis itu. Sedangkan menurut Spyan Effendi dan Masri Singgarimbun analisis data adalah proses penyederhanaan kata kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan. Moleong tampaknya telah menekankan bahwa analisis data bertujuan untuk mengorganisasikan data yaitu mengatur, mengurutkan, menggelompokan, memberi kode dan mengkategorikannya sehingga proses analisis data tersebut melibatkan sikap peneliti terhadap responden. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa analisis data adalah suatu proses penyingkatan, penggelompokan dan manipulasi data agar mudah dipahami apa yang dimaksud dengan data.
B. Pengolahan Data
Di dalam penelitian kualitatif proses analisis sesungguhnya tidak dilakukan secara persial atau tidak merupakan tahap sendiri, sebab analisis telah dilakukan sejak perumusan masalah sebelum peneliti terjun ke lapangan, berlangsung selama di lapangan dan di teruskan sehingga penulis hasil penelitian [ laporan]. Dalam konteks ini analisis data dilakukan dalam proses yang panjang dan dapat dibagi kepada dua tahap, yaitu analisis selama di lapangan dan analisis setelah kembali dari lapangan. Selama di lapangan peneliti mencatat tema-tema penting dan merumuskan hipotesis. Dalam konteks ini Moleong menjelaskan bahwa” Status hipotesis adalah suatu yang disarankan, bukan suatu yang diuji diantara hubungan kategori dan kawasannya.” Kegiatan berikutnya setelah hipotesis diformulakan, analisis diarahkan kepada upaya menemukan apakah hipotesis itu benar dan didukung oleh data sehingga proses tersebut.
Untuk meningkatkan kemampuan menganalisis dan meningkatkan pemahaman terhadap data, saran yang diberikan oleh Bogdan dan Taylor dapat dijadikan petunjuk yaitu:
Apakah data lebih menunjang hipotesis. Hal ini dilakukan untuk membandingkan jenis data yang menunjang dan tidak menunjang.
Apakah data yang dikumpulkan tersebut benar  atau tidak. Harus di bedakan, dikumpulkan data dan dikomentari peneliti.
Apakah ada pengaruh peneliti dengan lingkungan peneliti, bagi seorang peneliti harus mempertimbangkan hal tersebut, sebab dapat dipastikan dalam tradisi penelitian ada pengaruh yang cukup signifikan antara peneliti dan lingkungan penelitian. Oleh sebab itu, tingkat hubung peneliti dengan subjek dan peneriman subjek terhadapnya, kedudukan peneliti berada dalam tahap-tahap berikut:
1. sebagai orang luar
2. sebagai pengunjung tetap
3. sebagai partisipan yang sudah diterima
Apakah ada orang lain yang hadir ketika wawancara dan observasi berlangsung.
Apakah subjek memberikan data yang benar, dalam hal ini peneliti harus mengetahui jika subjek memberikan informasi atau data yang benar ada manipulasi dan lain-lain. Jika ada yang tidak benar maka peneliti dapat memisahkan data tersebut. Muhajir dengan mengutip pendapat Bogdan dan Taylor memberikan penjeasan tentang langkah-langkah analisis selama dilapangan dan setelah meninggalkan lapangan sebagai berikut:

1. usaha untuk mempersempit fokus studi, dengan mempersempit fokus


2. tetapkan tipe studi yang akan dikembangkan
3. mengembangkan secara terus- menerus pertanyaan analitik. Dalam konteks ini selama dilapangan peneliti bertanya mencari jawaban, menganalisis, seanjutnya mengembangkan pertanyaan baru guna memperoleh jawaban, menganalisisnya dan begitu terus-menerus.

4. Tuliskan komentar peneliti sendiri sebagai catatan reflektif yang meliputi hal-hal mendasar


5. upaya untuk menjajaki ide dan tema penelitian pada subjek responden sebagai analisis penjajakan.
6. Baca kembali kepustakaan yang relevan selama dilapangan.
7. gunakan metapora, analogi dan konsep-konsep. Data mentah yang telah dikumpulkan dilapangan perlu direduksi, reduksi di artikan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data “ kasar” yang muncul dari catatan-catatan yang tertulis dilapangan. Data itu disusun secara sistematis dengan jalan membuat abstraksi dan menyusunnya dalam satuan-satuan untuk dikategorikan. Kegiatan kategori dapat dilakukan dengan memilah-milah kartu atas persamaan atau urutan yang ditetapkan, sehingga seluruh kartu menepati kategori-kategori perlu dilakukan untuk menentukan hubungan antara kategori dan memutuskan kategori yang diinginkan kemudian melakukan penafsiran terhadap kategori tersebut. Dalam konteks ini istilah yang sering digunakan setelah analisis data adalah interpratasi data [ penafsiran]. Muhajir membedakan antara terjemahan, interprestasi, eksplorasi dan pemaknaan. Terjemahan upaya untuk mengemukakan materi atau sustansi yang sama dengan media yang berbeda. Penafsiran berdasarkan diri pada materi tetapi berupaya mencari latar belakang dan konteksnya agar dapat mengemukakan konsep dan idenya secara jelas. Eksplorasi lebih mementingkann kemampuan daya pikir untuk menangkap hal-hal di balik apa yang terjadi. C.  Penafsiran Data Penafsiran data menurut Nazir tidak lebih dari pencairan pengertian yang lebih luas tentang penemuan-penemuan, karena penafsiran data tidak dapat dipisahkan dari analisis data, jadi menurutnya penafsiran it merupakan aspek tertentu dari analisis data. Sedangkan Muhammad Ali membedakan antara penafsiran dengan kesimpulan. Penafsiran menurutnya hanya dilakukan untuk mencari pengertian terhadap hasil pengolahan data, sehingga membentuk penemuan ilmiah. Sedangkan kesimpulan adalah hasil mencari hubungan antara berbagai penemuan ilmiah, yang dibuat berdasarkan hipotesis yang dirumuskan. Sedangkan menurut Moleong penafsiran data dengan menggunakan analisis kompratif:

Tujuan


Prosedur umum
Peranan introgasi data
Langkah-langkah penafsiran data dengan menggunakan metode analisis kompratif

D. Tujuan Penafsiran Data

Menurut Suhaltzeman dan Strauss yang dikutip oleh Moleong, tujuan yang ingin dicapai dalam penafsiran data ialah salah satu dari tiga tujuan berikut ini, yaitu: deksriptif semata, deskriptif analitik, atau teori substansi. Pada tujuan deskripsi semata-mata, analisis menerima, menggunakan teori dan merangcang organisasional yang telah ada dalam satu disiplin. Maka menyusun kategori-kategorinya ke dalam kerangka sistem yang diperoleh dari data. Pada deskriptif analitik, rencana organisasional dikembangkan dari kategori-kategori yang ditemukan dan hubungan yang disarankan atau muncul dari data. Dengan demikian deskripsi baru yang perlu diperhatikan dapat dicapai, dengan mengembangkan lebih lanjut menurut proses analitik, teori subtantif akan menjadi kenyataan. Dengan kata lain dalam penafsiran data, tujuannya belum sepenuhnya mengarah pada penyusunan teori subtantif. Untuk memperoleh teori yang baru, yaitu teori dari dasar analisis harus menampakkan metapora atau rancangan yang telah dikerjakan dalam analisis. Kemudian mentranformasikan metapora itu kedalam bahasa disiplin yang akhirnya membangun identitasnya sendiri walaupun mungkin dilakukan dalam kaitannya antara objek yang dianalisis. E. Proses Umum Penafsiran data Sebagaimana diketahui bahwa analisis data telah dimulai sejak di lapangan. Dengan kata lain, sejak saat itu sudah ada penghalusan data, penyususnan kategori dengan kawasannyadan sudah ada upaya dalam rangka penyusunan hipotesis, yaitu teori itu sendiri. Dalam hal ini, analisis data terjalin secara terpadu dengan penafsiran data. Ada dua cara menganalisis data, yaitu peneliti melihat dari kaca mata subjek penelitian, cara yang lain peneliti melihat dari sudut pandangnya sendiri maka sistem penyususnan satuan dan sistem kategori sudah ada dan sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Cara ini menghendaki agar data yang dikumpulkan dari lapangan dimasukkaan ke dalam sistem kategori baru, mungkin hipotesis baru, jadi penemuan baru. Langkah pertama penafsiran data ialah menemukan kategori dengan kawasannya, langkah ini merupakan suatu langkah yang mendasar dalam penelitian kualitatif. Proses ini berjalan selama penelitian berlangsung. Kategori dan hubungan diberi label dengan pernyataan sederhana berupa proposisi yang menunjukkan hubungan. Selanjutnya penganalisisan menemukan petunjuk metapora atau kerangka berfikir umum. Akhirnya peneliti menemukan hubungan kunci, yaitu suatu metapora, model pola menolak atau garis riwayat. Hubungan kunci ini dimanfaatkan untuk menghaluskan hubungan dan menghubung-kan suatu kategori lainnya. Dengan adanya modal hubungan kunci belum berarti segala sesuatu dapat mucul dari data. Analisis tidak dapat menceritakan data apa yang harus diungkapkan. Jalan apapun yang dapat ditempuh ialah mengadakan introgasi terhadap data. Introgasi terhadap data berarti mengajukan seperangkat pertanyaan kepada data sehingga terungkaplah banyak persoalan dari data itu sendiri. BAB III PENUTUP A. kesimpulan

Pengertian analisis berasal dari kata “ analisis” menurut Bohm sebagai mana di kutip oleh Muhammad Sirozi berasal dari prefik [ awalan ] “ ana” yang berarti “Above” [ diatas] dan akar kata “ Lysis” yang berarti to break up or dissolve atau memilah-milah data. Menurut Miller Dan Wilson, dikutip oleh Sirozi adalah semua fakta yang dapat diamati seperti catatan Interview, skor, hasil-hasil tes dan rekaman yang daripdanya dapat ditarik pengertian-pengertian yang bersifat umum.

Menurut Moleong, analisis data adalah proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan menemukan hipotesis seperti disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bentuk pada tema dan hipotesis itu. Sedangkan menurut Spyan Effendi dan Masri Singgarimbun analisis data adalah proses penyederhanaan kata kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan. DAFTAR PUSTAKA

Video yang berhubungan