Pada artikel Menginstall NGINX sebelumnya, kita sudah berhasil menginstal dan mengkonfigurasi web server NGINX dan juga melayani request http. Tapi NGINXnya hanya bisa membaca file dengan format html yang tentu saja tidak dinamis. Biasanya website yang dinamis memerlukan bahasa pemrograman yang akan membantu pengguna untuk berinteraksi dengan website tersebut. Misalnya untuk menginput data, berpindah halaman website dan lain sebagainya. Contoh bahasa pemrograman yang biasa digunakan untuk membuat website yang dinamis adalah PHP. PHP (Hypertext Preprocessor) merupakan scripting language yang digunakan pada pengembangan website dan terkait dengan bagaimana proses di dalam website dijalankan. Berbeda dengan HTML yang lebih bertujuan untuk menampilkan halaman website yang menarik dan interaktif (jika dipadukan dengan CSS dan Javascript). Di artikel kali ini, kita akan coba bagaimana menginstall PHP dan cara konfigurasnya dengan Nginx. Penulis tidak akan membahas jauh tentang apa itu php dan bagaimana cara membuat kode php. Langkah 1 : Menginstall PHP Seperti biasa, update library package linux.
Agar Nginx bisa terintegrasi dengan PHP, dibutuhkan program eksternal untuk menangani pemrosesan PHP dan bertindak sebagai jembatan antara interpreter PHP dengan NGINX. Kita akan menginstal 0, yang merupakan singkatan dari “PHP fastCGI process manager", dimana nantinya akan mengarahkan Nginx untuk meneruskan permintaan PHP ke perangkat lunak ini untuk pemrosesan.Selain itu, jika kita ingin menggunakan script PHP untuk melakukan query ke database MySQL, kita akan membutuhkan 1, suatu modul PHP yang mengizinkan PHP untuk berkomunikasi dengan database berbasis SQL.
Langkah 2 : Konfigurasi NGINX Setelah semua package yang dibutuhkan selesai diinstal, tentunya perlu pengaturan agar NGINX dan PHP bisa terintegerasi. Kita akan membuat file server block baru yang nantinya berisi parameter untuk memanggil modul php yang sudah diinstal. Sebelum membuat server block, kita buat direktori untuk menampung halaman/konten website dan juga contoh file PHP yang nantinya akan menampilkan versi PHP yang diinstal di server kita.
Kemudian isi file PHP-nya dengan script berikut.
Simpan filenya dan keluar dari editor vim kemudian jalankan perintah berikut untuk membuat file sever block baru.
Kemudian salin contoh konfigurasi berikut.
Note : isi dari server_name bisa disesuaikan dengan nama domain. Jika seperti konfigurasi di atas, nilai default server_name adalah IP address server. Simpan file konfigurasi dan keluar dari editor, kemudian jalankan perintah berikut untuk membuatkan link ke direktori sites-enabled.
Pastikan semua konfigurasi NGINX nya tidak ada yang salah dengan perintah berikut.
Jika statusnya Successful jalankan perintah ini untuk restart service NGINX.
Jika tidak ada error yang muncul, silahkan akses domain atau IP public server Ubuntu untuk melihat apakan PHP sudah berhasil diinstal dan terintegerasi dengan NGINX. Perkembangan teknologi memang tiada habisnya, termasuk di dalamnya adalah bahasa pemorgraman. Semakin hari bahasa pemrograman semakin berkembang. Salah satunya PHP. Sampai saat ini versi stabil PHP yang telah dirilis sudah mencapai versi 7.2. Versi terbaru ini membawa peningkatan performa, fungsi dan fitur baru. Meskipun demikian versi ini juga menyebabkan beberapa fungsi yang ada PHP versi sebelumnya menjadi deprecated. Jika kalian ingin mencoba PHP versi 7.2 dan tidak khawatir dengan fungsi yang deprecated, silakan ikuti panduan ini. Saya sudah mencobanya pada laptop saya yang menjalankan sistem operasi Linux Mint dengan base Ubuntu 16.04. Langsung saja ini dia tutorial menginstall PHP 7.2 pada Linux Ubuntu 16.04. Langkah 1: Update source list Ubuntu Setiap akan menginstall suatu aplikasi, pastikan source paket Ubuntu kalian selalu up to date. Jika belum, silakan update terlebih dahulu menggunakan perintah berikut:
Langkah 2: Tambahkan PPA Ondřej Surý’s Secara default versi PHP yang ada pada repository Ubuntu adalah versi 7.0, agar dapat menggunakan PHP versi 7.2 maka kita harus menambahkan repository PPA Ondřej Surý’s. Tetapi sebelum itu, silakan install 3 dan 4 terlebih dahulu menggunakan perintah berikut:
Jika sudah terinstall lanjut ke tahap berikutnya. Tambahkan PPA Ondřej Surý’s:
Kemudian dilanjutkan dengan mengupdate source paket Ubuntu:
Langkah 3: Install PHP 7.2 Setelah berhasil menambahkan repository Ondřej Surý’s PPA, install PHP 7.2 dengan perintah:
Langkah 4: Install ekstensi PHP 7.2 Agar PHP 7.2 dapat berjalan dengan baik, install ekstensi yang dibutuhkan. Gunakan perintah berikut untuk menginstall ekstensi yang umum digunakan.
Jika ada ekstensi lain yang dibutuhkan, kita bisa menginstallnya di lain waktu. Untuk memastikan apakah versi PHP 7.2 sudah terinstall, gunakan perintah berikut:
Kemudian lihat versi PHP yang terinstall dengan membuka url berikut pada browser:
Hasilnya: PHP info Jika muncul tampilan seperti gambar di atas, artinya kita telah berhasil menginstall PHP 7.2. Sebenarnya kita juga bisa menggunakan perintah 5 untuk melihat versi PHP yang terinstall, akan tetapi versi yang tampil bukan PHP 7.2 melainkan versi sebelumnya yang telah terinstall. Hal ini terjadi karena PHP 7.2 belum menjadi default.Langkah 5: Mengatur versi default PHP Agar PHP 7.2 menjadi versi default, kita harus men-disable PHP versi sebelumnya yang telah terinstall lalu meng-enable PHP 7.2. Disable PHP versi sebelumnya:
Kemudian enable PHP 7.2:
Lalu atur agar PHP 7.2 menjadi default: 0Langkah terakhir adalah merestart Apache web server: 1Sekarang cek versi PHP yang terinstall: 2Kita sudah berhasil menginstall dan mengatur PHP 7.2 sebagai versi default PHP. Jika ingin berganti versi PHP dari 7.2 ke versi lainnya, kita hanya perlu melakukan langkah ke lima dan menyesuaikan dengan versi PHP yang kita inginkan. |