Bagi para programer tentu tidak asing lagi dengan database dan telah mengenal apa itu MongoBD, namun sebagian besar masih menggunakan relational database management system (RDBMS). Database ini dimana mengutamakan entitas dari tabel yang memiliki keterkaitan satu sama lain atau relasional database seperti halnya MySQL. Namun terdapat pula jenis lain yakni database dengan konsep NoSQL. Jenis ini database ini tidak memiliki relasi atau non-relasional antar kabel juga data yang disimpan tidak dalam format tabel. Beberapa database dengan konsep NoSQL seperti, MongoDB, ArangoDB, Redis, Casandra, dan lain-lain. Berikut ini beberapa hal yang perlu diketahui untuk mengenal apa itu MongoBD. Sebelum lebih jauh mengenal apa itu MongoBD ada baiknya untuk mengetahui pengertiannya terlebih dahulu. MongoDB adalah salah satu jenis database yang menggunakan konsep NoSQL berbasis dokumen. Hal ini tentu berbeda dengan database yang menggunakan konsep MySQL dengan RDBMSnya.
Berikut ini adalah salah satu operasi atau perintah pada MongoDB :
Baca Juga : Mengenal Lebih Dekat Tentang Database MongoDB
Daftar Isi Manfaat dan Keunggulan Menggunakan MongoDBSeperti yang telah disingggung sebelumnya, jenis ini tidak menggunakan sistem relational database seperti halnya MySQL. Penggunaannya pun sangat populer sehingga tidak sedikit yang telah mengenal apa itu MongoDB. MongoDB sendiri sudah sangat tidak asing pastinya di kalangan para developer karena keunggulannya. MongoDB didirikan oleh Kevin Ryan, Dwight Meriman, Eliot Horowitz yang kini tergabung dalam MongoDB Inc. Dan masing-masing memiliki peran dan jabatan yang sangat penting yakni Kevin Ryan yang tengah menjabat sebagai board member. Kemudian Dwight berkedudkan sebagai chairman serta Eliot Horowitz dengan jabatan CTO. MongoDB memiliki fitur automatic scalin, high performance, serta high availability. Selain itu database ini juga memanfaatkan Javascript dalam mengoperasikan indexing, agregasi, CRUD, serta berbagai operasi database lainnya. Keunggulan dari MongoDB ini adalah dalam sistem penyimpanan data tidak lagi menggunakan tabel. Akan tetapi, menggunakan dokumen terstruktur layaknya JSON sebab telah menggunakan javascript. Sehingga performa yang dihasilkan oleh MongoDB akan lebih cepat sebab juga didukung oleh memcached. Saat akan membuat tabel dalam MongoDB, tiap suatu kolom baris akan memiliki embedded document atau baris yang tertanam. Setiap barisnya bisa mempunyai kolom yang berbeda dari baris yang lain. Bahkan baris awal mampu memiliki 20 kolom, kemudian baris ke-100 hingga ke-1000 memungkinkan memilki 40 kolom. Jika dibandingkan dengan RDBMS, setiap kolom baris bersifat fixed atau sama antara satu dengan yang lainnya, Menggunakan MongoDB lebih menguntungkan sebab dalam MongoDB juga mampu dibuat seperti halnya tabel pada RDBMS. Pengguna juga tidak perlu lagi membuat tabel terstruktur, sebab MongoDB akan bekerja otomatis untuk membuat struktur tabel ketika proses insert. Suatu collections atau istilah table di MongoDB, mampu membuat masing dokumen mempunyai kolom yang sama yakni saat pembuatan collection, parameter capped dibuat menjadi true. Selain itu penggunaan bahasa pada Query MongoDB tidak seperti yang digunakan dalam SQL, Akan tetapi memanfaatkan Javascript. Sehingga penggunan bisa membuat sebuah stored procedure dengan Javascript tersebut. Kemudian pada saat membuat sebuah dokumen baru, secara default atau otomatis akan membuat id dokumen. Sehingga akan memudahkan penggunak yang membutuhkan id tanpa harus membuat sendiri.
Bagaimana Cara Kerja MongoDB
Setelah mengetahu pengertian manfaat serta keunggulan, selanjutnya adalah mengenal apa itu MongoBD melalui cara kerjanya. Sebab pengguna tidak akan memperoleh manfaat serta keunggulannya sebelum memahami bagaimana cara kerja MongoDB mengoprasikannya. Berikut adalah langkah yang harus dilakukan.
Baca Juga : Mengenal Apa itu MySQL, Fungsi, dan Cara Kerjanya [Lengkap] Demikianlah ulasan tentang mengenal apa itu MongoDB. Kini pengguna telah memiliki referensi mengenai apa pengertian dari MongoDB, bagaiaman cara menginstall hingga cara melakukan query. Pengguna tidak hanya bisa menggunakan RDBMS (relational database management system) namun juga bisa mencoba menggunakan MongoDB. Mengenal apa itu MongoDB memudahkan pengguna dalam membangun sistem tanpa harus membuat konsep relasional pada database. Sistem penyimpanan data tidak lagi menggunakan tabel. Akan tetapi, menggunakan dokumen terstruktur layaknya JSON sebab telah menggunakan javascript. Sehingga performa yang dihasilkan oleh MongoDB akan lebih cepat sebab juga didukung oleh memcached. Javascript pada MongoDB memungkinkan penggunan untuk membuat sebuah stored procedure. Sistem operasi MongoDB juga secara default akan membuat id dokumen baru. Sehingga akan memudahkan penggunakan yang membutuhkan id tanpa harus membuat sendiri. Oleh sebab itu penting untuk mengenal apa itu MongoDB agar bisa memahami dan memanfaatkan berbagai fitur dapal sebuah database NoSQL. |