Cara daftar bingkai foto facebook

wikiHow adalah suatu "wiki", yang berarti ada banyak artikel kami yang disusun oleh lebih dari satu orang. Untuk membuat artikel ini, 17 penyusun, beberapa di antaranya anonim, menyunting dan memperbaiki dari waktu ke waktu.

Ada 10 referensi yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.

Artikel ini telah dilihat 31.168 kali.

Pengukuran intensitas cahaya sangat penting dalam desain pencahayaan ruangan atau mempersiapkan fotografi. Istilah “intensitas” digunakan dalam berbagai cara sehingga Anda perlu meluangkan waktu untuk mempelajari unit dan cara pengukuran yang sesuai dengan tujuan Anda. Fotografer profesional dan penata cahaya biasanya menggunakan meter digital, tetapi Anda juga bisa membuat meter cahaya komparatif sederhana yang bernama fotometer Joly.

Langkah

  1. Pahami fotometer yang mengukur lux dan foot candle. Unit-unit tersebut menjelaskan intensitas cahaya pada permukaan, atau “iluminasi” (illuminance). Fotometer yang mengukur iluminasi biasanya digunakan untuk mengatur sesi pemotretan, atau menguji apakah suatu ruangan terlalu terang atau redup.

    • Sebagian meter cahaya dirancang khusus untuk berbagai jenis pencahayaan. Sebagai contoh, hasil pengukuran dapat lebih akurat saat digunakan untuk mengukur pencahayaan natrium.
    • Anda bahkan bisa membeli “meter cahaya” di toko aplikasi perangkat seluler. Cek ulasan aplikasi terlebih dahulu karena sebagian aplikasi ini akurasinya tidak bagus.
    • Lux adalah standar yang lazim digunakan saat ini, tetapi sebagian perangkat masih mengukur dalam standar foot candle. Gunakan kalkulator daring ini untuk mengonversi antara kedua standar tersebut.

  2. Ketahui cara menafsirkan unit iluminasi. Berikut beberapa pengukuran iluminasi yang lazim digunakan untuk membantu Anda menentukan perubahan pada pencahayaan:

    • Sebagian besar kerja kantoran dapat dilakukan dalam 250–500 lux (23–46 foot-candle).
    • Supermarket atau area kerja yang melibatkan gambar atau kerja detail lainnya biasanya diberi cahaya sebanyak 750–1.000 lux (70–93 foot-candle). Batas atas rentang ini ekuivalen dengan area dalam ruangan di sebelah jendela pada hari yang cerah.

  3. Pahami perihal lumen and pencahayaan (luminance). Jika bola lampu, label lampu, atau iklan menyebutkan kata lumen, angkanya menjelaskan banyak energi total yang dipancarkan cahaya yang dapat terlihat. Konsep ini diberi nama pencahayaan. Inilah yang perlu Anda ketahui:

    • ”Lumen” awal menjelaskan banyaknya cahaya yang akan dipancarkan ketika lampu distabilkan. Biasanya lampu fluoresen atau HID memerlukan waktu penggunaan selama 100 jam untuk stabil.
    • "Mean lumen" atau "rerata lumen" menjelaskan perkiran rata-rata pencahayaan sepanjang masa guna perangkat. Pencahayaan yang sebenarnya akan lebih terang pada awalnya, dan semakin redup menjelang akhir masa gunanya.
    • Untuk mengetahui banyaknya lumen yang dibutuhkan, gunakan langkah di atas untuk menentukan jumlah foot candle pencahayaan yang diinginkan di dalam ruangan, dan kalikan dengan luas (meter persegi) ruangan. Sebaiknya Anda menambah hasilnya untuk ruangan berdinding gelap, dan menurunkannya untuk ruangan dengan banyak sumber cahaya besar.

  4. Ukur beam (sorotan) dan field angle (sudut ruang). Senter dan perangkat lain yang memancarkan cahaya ke arah tertentu dapat dijelaskan menggunakan dua istilah baru ini. Anda bisa mencarinya sendiri menggunakan fotometer yang mengukur lux atau foot candle, dan dengan balok straightedge atau busur derajat:

    • Pegang fotometer langsung di jalur sorotan cahaya terterang. Gerakkan sampai Anda menemukan titik dengan intensitas (pencahayaan) tertinggi.
    • Usahakan jarak yang dari sumber cahaya tidak berubah, dan gerakkan fotometer ke satu arah sampai intensitas cahaya turun 50% dari level maksimumnya. Gunakan benang yang kencang atau straightedge lain untuk menandai garis dari sumber cahaya ke titik ini.
    • Berjalanlah ke arah berlawanan sampai menemukan titik pada sisi d balik sorotan dengan intensitas 50% dari pencahayaan maksimum. Tandai garis baru dari titik ini.
    • Gunakan busur derajat untuk mengukur sudut antara dua garis tersebut. Inilah sudut sorotan, dan menjelaskan sudut yang disinari dengan terang oleh sumber cahaya.
    • Untuk menemukan field angle, ulangi langkah ini, tetapi tandai di titik tempat intensitas mencapai 10% dari level maksimumnya.

  1. Gunakan cara ini untuk membandingkan sumber-sumber cahaya. Perangkat ini bisa dibuat dengan mudah di rumah. Perangkat ini diberi nama “Fotometer Joly” yang berasal dari nama penemunya, dan bisa digunakan untuk mengukur intensitas relatif dari dua sumber cahaya. Dengan sedikit pengetahuan ilmu fisika dan bahan-bahan di bawah, Anda bisa menemukan bola lampu yang memancarkan lebih banyak cahaya, serta lampu yang lebih efisien sesuai jumlah daya yang digunakan.

    • Pengukuran relatif tidak memberikan hasil dalam unit. Anda akan mengetahui jelas perbandingan intensitas dua cahaya, tetapi tidak bisa menghubungkannya dengan sumber cahaya ketiga tanpa mengulangi perbandingan satu per satu.

  2. Potong sebatang parafin menjadi dua. Belilah lilin parafin dari toko perangkat keras atau swalayan, dan ambil sebanyak 0,55 kg. Gunakan pisau tajam untuk membelah batang parafin menjadi dua potongan yang sama.

    • Potong batang dengan perlahan supaya lilin tidak pecah.

  3. Letakkan kertas aluminium di antara dua potongan parafin. Gunting selembar kertas aluminium dan rebahkan sampai menutupi bagian atas salah satu potongan kertas aluminium. Taruh potongan parafin yang satu lagi di atas aluminium.

  4. Letakkan “roti isi” parafin secara vertikal. Supaya perangkat ini dapat berfungsi, Anda perlu mendirikannya secara vertikal di salah satu ujungnya sehingga lembar aluminium di bagian tengah turut berdiri tegak. Jika lilin Anda tidak bisa berdiri sendiri, silakan membiarkannya rebah secara horizontal untuk sekarang. Jangan lupa, kotak yang akan dibuat harus bisa menampung balok lilin yang berdiri secara vertikal.

    • Anda bisa menggunakan dua karet gelang untuk menahan batang-batang parafin dan kertas aluminium tetap bersama-sama. Pasang karet gelang di dekat salah satu ujung batangan dan satu lagi di dekat ujung lainnya.

  5. Potong tiga jendela pada kotak kardus. Pilihlah kotak yang cukup besar untuk menahan balok lilin. Anda bisa menggunakan kotak kemasan lilin yang dibeli. Gunakan penggaris dan gunting untuk memotong tiga jendela pada kotak:

    • Potong dua jendela berukuran sama persis di sisi-sisi yang berseberangan. Setiap jendela akan menampilkan batang parafin yang berbeda ketika balok lilin sudah dimasukkan ke dalamnya.
    • Potong jendela ketiga dengan sembarang ukuran di bagian depan kotak. Jendela ini harus di berada tengah sehingga Anda bisa melihat kedua potongan parafin yang menjepit kertas aluminium.

  6. Masukkan parafin ke kotak. Usahakan kertas aluminium tetap di antara kedua batang lilin dalam posisi vertikal. Anda bisa menggunakan selotip, potongan kertas kardus, atau keduanya untuk menjaga balok lilin tetap tegak dan sejajar dengan jendela di seberangnya, serta menyentuh kertas aluminium di antaranya.

    • Jika kotak terbuka di bagian atas, tutupi dengan potongan kardus lain atau bahan penangkal cahaya lainnya.

  7. Tentukan “titik referensi” sumber cahaya. Pilih salah satu sumber cahaya yang akan diperbandingkan sebagai “lilin standar”. Anda akan menggunakannya sebagai tolok ukur intensitas cahaya. Jika Anda membandingkan lebih dari dua sumber cahaya, “lilin standar” ini akan selalu digunakan.

  8. Atur dua sumber cahaya sehingga berada dalam garis lurus. Letakkan dua lampu, atau sumber cahaya lain pada permukaan datar dalam garis lurus. Jarak antara keduanya harus jauh lebih besar dari lebar kotak yang Anda buat.

  9. Letakkan fotometer di antara kedua sumber cahaya. Tinggi fotometer harus persis sama dengan sumber-sumber cahaya sehingga cahaya sepenuhnya menyinari balok lilin melalui jendela samping. Ingat, jarak sumber cahaya ke fotometer harus cukup jauh supaya penyinarannya merata.

  10. Matikan semua lampu di kamar. Tutup semua jendela, tirai, atau gorden sehingga hanya cahaya dari sumber-sumber cahaya saja yang menyinari balok.

  11. Atur kotak sampai kedua balok parafin tampak sama terang. Gerakkan fotometer menuju sumber cahaya yang lebih redup dalam menerangi balok parafin. Perhatikan melalui jendela pertama saat menyesuaikan posisi kotak, dan berhenti ketika kedua balok lilin tampak sama terang.