Buku panduan skripsi iain tulungagung

Buku panduan skripsi iain tulungagung

  • Home
  • Profil
    • Profil Pimpinan
    • Sekapur Sirih
    • Sejarah
    • Profil Pimpinan
    • Visi & Misi
    • Akreditasi
      • Ilmu Al-Quran dan Tafsir
      • Ilmu Hadis
        • File Akreditasi ILHA
      • Komunikasi dan Penyiaran Islam
      • Sejarah Peradaban Islam
      • Aqidah dan Filsafat Islam
      • Sosiologi Agama
    • Struktur Organisasi
    • Tenaga Pendidik
      • PNS
      • Non PNS
    • Tenaga Kependidikan
      • PNS
      • Non PNS
    • Kemahasiswaan
  • Program Studi
    • STRATA I
      • Ilmu Al Quran dan Tafsir S1
      • Ilmu Hadis S1
      • Komunikasi Penyiaran Islam
        • Profil
        • Publikasi Mahasiswa
        • Publikasi Dosen
        • PKM Dosen KPI
        • Prestasi KPI
        • Kerjasama KPI
        • Pojok Alumni KPI
      • Sejarah Peradaban Islam S1
      • Aqidah dan Filsafat Islam S1
      • Sosiologi Agama S1
    • STRATA 2
      • Aqidah dan Filsafat Islam S2
  • Akademik
    • Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
    • MAGANG
    • STADIUM GENERALE FAKULTAS
    • WEBINAR
    • AICIM
  • PMB
    • SPAN PTKIN
    • SPAN MANDIRI
    • UM PTKIN
    • UM MANDIRI
  • FUAD Corner
    • Pendaftaran Ujian Munaqasah
    • Pendaftaran Ujian Komprehensif
    • Pendaftaran Seminar Proposal
    • Agenda
      • Semua Agenda
      • Agenda Fakultas
      • Agenda Prodi
    • Gallery
    • Download File
    • kerjasama
    • Laporan
  • Berita
  • Pengumuman

Leave a Reply

1 PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR SKRIPSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG TAHUN 2016

2 BAB I KETENTUAN UMUM A. Pengertian dan Ruang Lingkup Skripsi 1. Pengertian Skripsi Skripsi adalah karya ilmiah yang disusun oleh mahasiswa dalam rangka menyelesaikan studi program Strata Satu (S1) berdasarkan hasil penelitian mandiri terhadap suatu masalah yang menarik, aktual, urgen dan signifikan yang dilakukan secara seksama dan terbimbing. Karya ilmiah tersebut berupa laporan penelitian, baik penelitian lapangan, penelitian pustaka, penelitian laboratorium, maupun penelitian pengembangan. 2. Ruang Lingkup Skripsi Skripsi mahasiswa harus memuat beberapa aspek, yaitu: (1) aspek permasalahan, (2) aspek kajian pustaka, (3) aspek metodologi penelitian, dan (4) aspek hasil penelitian. B. Ketentuan Pemrograman dan Pembimbing Skripsi 1. Persyaratan Akademik Pemrograman Skripsi Setiap mahasiswa program S1 pada semua jurusan wajib menyusun skripsi untuk mengakhiri studinya. Skripsi dapat diprogram pada semester tertentu. Skripsi bisa diujikan manakala mahasiswa telah lulus seluruh mata kuliah dan telah lulus Ujian Komprehensif. Apabila pada semester tersebut penyusunan skripsi belum selesai, maka skripsi harus diprogram kembali pada semester berikutnya dengan memperhatikan batas akhir masa studinya. Syarat akademik merupakan persyaratan yang berhubungan dengan tingkat pencapaian tertentu baik secara teknis maupun substantif yang berkaitan dengan penyusunan skripsi. Persyaratan akademik yang harus dipenuhi mahasiswa agar dapat memprogram skripsi adalah: Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

3 a. Telah memperoleh satuan kredit semester sekurangkurangnya 120 SKS. b. Telah lulus mata kuliah metodologi penelitian. 2. Persyaratan Administratif Pemrograman Skripsi Persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh mahasiswa supaya bisa memprogram skripsi sebagai berikut: a. Tercatat sebagai mahasiswa aktif IAIN Tulungagung b. Memprogram mata kuliah skripsi. Mahasiswa bisa mengajukan tema/topik penelitian sebelum memprogram skripsi kepada ketua jurusan/program studi (Lampiran 1). Kemudian mahasiswa menyusun proposal penelitian untuk diajukan dalam seminar proposal serta ditentukan pembimbingnya melalui SK Dekan. Setelah pembimbing ditetapkan serta seluruh persyaratan administrasi terpenuhi, mahasiswa memperoleh kartu/buku bimbingan dari jurusan (bisa juga didownload pada website fakultas). 3. Persyaratan Pembimbing Skripsi a. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 46 tahun 2013 Dosen dapat yang menjadi pembimbing skripsi adalah dosen yang memenuhi persyaratan akademik dan relevansi bidang keilmuan dengan aturan teknis serendah-rendahnya memiliki jabatan akademik asisten ahli dengan kualifikasi pendidikan minimal adalah Magister (S2). b. Jurusan/program studi yang jumlah dosen yang memenuhi syarat sebagai pembimbing skripsi kurang, maka jurusan/program studi yang bersangkutan diperbolehkan bekerja sama (sharing) dengan dosen dari luar jurusan/program studi yang relevan dengan judul skripsi mahasiswa. C. Ketentuan dalam Penyusunan Skripsi 2 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

4 Untuk dapat menyusun skripsi, proposal skripsi yang telah disusun mahasiswa harus sudah diseminarkan dan telah disetujui oleh dosen pembimbing serta penguji seminar proposal skripsi. Dalam penyusunan skripsi, pendapat penyusun yang tertuang di dalam skripsi harus didukung oleh data dan fakta yang obyektif, baik berdasarkan penelitian lapangan maupun kepustakaan. Naskah skripsi disusun dengan bahasa Indonesia atau bahasa asing (Arab atau Inggris). Skripsi disusun sesuai dengan bidang keilmuan yang ditekuni atau sesuai dengan program studi mahasiswa penyusun skripsi. Jumlah halaman skripsi minimal 70 halaman bagi yang menggunakan bahasa Indonesia, sedang yang menggunakan bahasa asing (Arab atau Inggris) minimal 50 halaman. Skripsi harus diuji kebenarannya secara ilmiah dan harus dipertahankan di hadapan Tim Penguji. Skripsi dibuat minimal rangkap 4 (empat). Setelah dinyatakan lulus oleh Tim Penguji, direvisi sesuai hasil ujian, dijilid sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Setelah disahkan, diserahkan kepada pihak/lembaga yang bersangkutan. D. Kode Etik Penyusunan Skripsi Kode etik adalah seperangkat norma yang dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan skripsi. Norma ini berkaitan dengan teknik pengutipan, perujukan, perizinan terhadap bahan yang digunakan dan penyebutan sumber data atau informasi. Penyusun skripsi harus jujur, dengan menyebutkan rujukan terhadap bahan atau pikiran yang diambil dari sumber lain. Pemakaian bahan atau pikiran dari suatu sumber atau orang lain yang tidak disertai dengan rujukan dapat diidentikkan dengan plagiasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa dalam penyusunan skripsi adalah sebagai berikut: a. Apabila skripsi yang disusun mahasiswa ternyata tidak sesuai dengan proposal yang telah disetujui oleh dosen Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

5 pembimbing dan penguji seminar proposal, maka skripsi tersebut dianggap gugur dan tidak boleh diujikan. b. Jika dalam menyusun skripsi ternyata terbukti data yang ditampilkan adalah fiktif dan/atau melakukan plagiasi, maka skripsi tersebut dinyatakan gugur meskipun telah melalui proses ujian skripsi. c. Jika dalam rentang waktu 2 (dua) semester mahasiswa belum bisa menyelesaikan skripsi, maka mahasiswa tersebut harus mengulang proses penyusunan skripsi dari awal, kecuali jika ada pertimbangan khusus dari pembimbing yang dibuktikan dengan surat keterangan dari pembimbing kepada ketua jurusan/program studi. 4 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

6 BAB II MEKANISME PENYUSUNAN SKRIPSI A. Penyusunan dan Pengajuan Proposal Skripsi 1. Penyusunan Proposal Penyusunan proposal skripsi adalah langkah awal dalam penyusunan skripsi. Akan tetapi sebelum penyusunan proposal skripsi dilakukan, terlebih dahulu dilakukan konsultasi tema/topik penelitian antara mahasiswa kepada ketua jurusan/program studi yang bersangkutan. Setelah tema/topik penelitian disetujui oleh ketua jurusan/program studi, maka penyusunan proposal skripsi bisa dilakukan. Proposal skripsi adalah rencana penelitian yang berisi gambaran konkret dan jelas tentang arah, tujuan, serta hasil akhir yang akan dicapai dalam penelitian. Hal ini menjadi sebuah keharusan dikarenakan suatu penelitian akan dapat dikerjakan dengan baik jika dilandasai oleh desain penelitian yang sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian. Topik/tema penelitian yang telah mendapatkan persetujuan dari ketua jurusan/program studi dikembangkan menjadi proposal dan selanjutnya diajukan untuk mengikuti seminar proposal skripsi. 2. Pengajuan Proposal Proses pengajuan proposal skripsi diatur sebagai berikut: a. Proposal skripsi yang telah disusun diajukan kepada Sekretaris Jurusan untuk ditentukan Dosen Pembimbing/Penguji Seminar Proposal Skripsi serta jadwal seminar proposal skripsinya dengan melampirkan persetujuan judul penelitian dari Ketua Jurusan/Program Studi. b. Sesudah ditentukan pembimbing/penguji serta waktu seminar proposal skripsinya, proposal diseminarkan dihadapan peserta dan penguji seminar proposal serta dibuktikan dengan pengisian daftar hadir serta berita Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

7 acara seminar proposal skripsi oleh pihak-pihak yang terkait. B. Pembimbingan Skripsi 1. Penunjukan pembimbing skripsi dilakukan melalui Surat Keputusan (SK) Dekan Fakultas yang berlaku sampai penyusunan skripsi selesai. 2. Pembimbingan diawali dengan seminar proposal sampai akhir penyusunan skripsi. 3. Proses bimbingan skripsi dilaksanakan secara individual, terstruktur, terjadwal, dan terdokumentasi. 4. Proses bimbingan skripsi dilakukan secara berkala dan durasinya disesuaikan dengan keperluan bimbingan. 5. Bersama dosen pembimbing, mahasiswa menyusun jadwal (time schedule) bimbingan yang konkret, sehingga masa penyelesaian penulisan dapat diperkirakan. C. Teknik Seminar Proposal Skripsi 1. Seminar proposal dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. 2. Seminar proposal dihadiri oleh: a. Dosen Pembimbing, yang dalam seminar ini bertindak sebagai ketua Tim Penguji proposal skripsi sekaligus pembimbing. b. Sejumlah mahasiswa, yang diberi kesempatan untuk mengemukakan komentar atau masukan kepada penyaji. c. Mahasiswa yang berhak menyajikan proposal skripsi, adalah mahasiswa yang pernah mengikuti seminar proposal minimal 3 (tiga) kali, dengan menunjukkan bukti peserta seminar dari Tim Seminar. 3. Dalam seminar proposal skripsi, mahasiswa harus memaparkan proposal penelitiannya dan menjawab pertanyaan dosen penguji dan peserta seminar proposal. 4. Hasil seminar proposal skripsi dituangkan dalam berita acara seminar proposal skripsi dan digunakan sebagai acuan revisi proposal skripsi. 6 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

8 5. Dosen penguji seminar akan memberikan penilaian kelayakan proposal mahasiswa. Jika proposal dinilai tidak layak, mahasiswa harus menyusun proposal baru. Jika proposal dianggap layak dan ada revisi, mahasiswa harus merevisi sesuai masukan yang didapat. 6. Jika dosen pembimbing/penguji seminar proposal keberatan terhadap judul dan masalahnya atau perubahan-perubahan dari hasil seminar, pembimbing diperbolehkan memberi jalan keluar atas masalah yang dimaksud. 7. Setelah dilakukan revisi atas catatan-catatan pada saat seminar proposal, maka proposal skripsi disahkan oleh pembimbing/penguji seminar proposal dan diserahkan kepada jurusan masing-masing untuk diarsipkan. 8. Sesudah menyerahkan revisi hasil seminar proposal, mahasiswa diberikan kartu/buku bimbingan skripsi (atau bisa didownload di website fakultas. 9. Mahasiswa bisa mengajukan surat ijin penelitian dengan menyerahkan berita acara serta hasil seminar proposal skripsi. D. Permohonan Ijin Penelitian Permohonan ijin penelitian ini berlaku terutama bagi mahasiswa yang akan mengadakan penelitian lapangan (instansi, lembaga, wilayah teritorial). Sedangkan bagi mahasiswa yang akan mengadakan penelitian Kepustakaan (library research) tidak merupakan keharusan. Permohonan ijin penelitian ini dilakukan jika pimpinan lembaga yang dijadikan objek penelitian sudah bersedia menjadi subyek/obyek/tempat penelitian. Permohonan ijin penelitian dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Mengajukan surat ijin penelitian kepada subbag akademik, kemahasiswaan dan alumni fakultas dengan melampirkan berkas seminar proposal yang berisi daftar hadir seminar, berita acara ujian seminar proposal, serta catatan hasil seminar proposal. 2. Mahasiswa mengisi draft surat ijin penelitian yang sudah disediakan oleh Jurusan dan/atau di-upload di website Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

9 fakultas dan menyerahkan draft surat tersebut ke subbag akademik, kemahasiswaan dan alumni fakultas. 3. Surat ijin penelitian yang telah ditandatangani oleh Dekan Fakultas, kemudian diberikan nomor register oleh staf Subbag akademik, kemahasiswaan dan alumni fakultas dan diserahkan kepada mahasiswa yang bersangkutan. E. Sistematika Proposal Skripsi Usulan proposal penelitian skripsi memuat 3 bagian yaitu: Bagian Awal, Bagian Inti dan Bagian Akhir. 1. Bagian Awal Bagian awal usulan penelitian ini meliputi: sampul/cover depan, halaman judul dan halaman persetujuan pembimbing. a. Halaman Sampul/Cover Depan (lampiran 2) Halaman sampul berisi: judul rencana penelitian, usulan proposal penelitian skripsi, nama dan nomor induk mahasiswa (NIM), lambang IAIN Tulungagung dan diikuti dengan nama lengkap, fakultas, jurusan dan waktu (bulan-tahun) usulan penelitian skripsi yang disahkan. 1) Judul Penelitian Judul Penelitian harus dibuat singkat, jelas, mencakup semua hal yang berkaitan dengan penelitian dan tidak bermakna ganda. 2) Usulan Penelitian 3) Nama, NIM Nama ditulis lengkap (tidak boleh disingkat dan digaris bawah) dan di bawahnya ditulis NIM (Nomor Induk Mahasiswa). 4) Lambang IAIN Tulungagung Lambang IAIN Tulungagung berdimensi lebar dan tinggi adalah 1 : 1,25. 5) Program Studi/Jurusan, Fakultas, Institut, bulan dan tahun skripsi diusulkan 8 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

10 b. Halaman Judul (lampiran 3) Halaman judul dibuat sama dengan sampul/cover depan, hanya di bawah judul penelitian ditambahkan maksud usulan penelitian, yaitu untuk menyusun Skripsi, Program Studi/Jurusan, Fakultas, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, bulan dan tahun. c. Halaman Persetujuan Pembimbing (lampiran 4) Halaman persetujuan meliputi: 1) Judul Persetujuan Pembimbing Skripsi 2) Judul Penelitian 3) Nama 4) NIM 5) Tanggal Persetujuan 6) Nama Pembimbing 2. Bagian Inti Penelitian kualitatif terdiri dari 2 jenis yaitu: 1.a. Proposal Penelitian Kualitatif Lapangan Bagian inti proposal penelitian kualitatif terdiri dari: A. Pendahuluan a. Latar belakang Masalah Latar belakang masalah mengungkapkan segala yang melatarbelakangi penulisan skripsi, sehingga dapat diketahui hal-hal yang melandasi munculnya penelitian. Latar belakang hendaknya disusun secara singkat dan mampu mencakup seluruh masalah yang akan diteliti. Masalah-masalah tersebut. bersumber dari pengalaman lapangan, deduksi dan atau induksi dari suatu teori, laporan penelitian, kebijakan pemerintah, dan lembaga atau organisasi. Adapun konteks penelitian berisi tentang penjelasan mengenai problematika yang akan diteliti dan atau alasanalasan mengapa masalah yang dikemukakan dipandang menarik, penting dan perlu diteliti, Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

11 serta belum pernah dipecahkan oleh peneliti terdahulu, sehingga menunjukkan keorisinilan persoalan yang akan diteliti. Diperkuat dengan data /tabel/grafik numerik. b. Fokus penelitian, Perumusan masalah atau fokus penelitian harus disusun secara singkat, jelas, tegas, spesifik, dan operasional yang sebaiknya dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Untuk rumusan fokus penelitian dalam penelitian kualitatif seharusnya menggunakan kata "bagaimana?" dan atau "mengapa?" c. Tujuan penelitian, Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam penelitian. Tujuan penelitian mengacu pada masalahmasalah yang telah dirumuskan sebelumnya. d. Identifikasi penelitian, dan Batasan Masalah Bagian ini merupakan penjelasan tentang kemungkinan-kemungkinan cakupan yang dapat muncul dalam penelitian dengan melakukan identifikasi dan inventarisasi sebanyak-banyaknya kemungkinan yang dapat diduga sebagai masalah. Kemudian dilakukan pembatasan ruang lingkup permasalahan dalam rangka menetapkan batas-batas masalah secara jelas sehingga mana saja yang masuk dan mana yang tidak masuk dalam masalah yang alcan diteliti. Ini berlaku untuk penelitian kuantitatif dan kualitatif. Sementara untuk penelitian kualitatit tidak perlu ada identifikasi dan batasan masalah. e. Kegunaan Penelitian/ Manfaat penelitian Pada bagian ini peneliti menjelaskan kontribusi yang akan diberikan setelah selesai penelitiannya. Kegunaan penelitian dapat 10 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

12 berupa kegunaan secara ilmiah (kegunaan teoritis) dan kegunaan praktis seperti kegunaan bagi instansi dan masyarakat baik secara umum maupun khusus. Kegunaan penelitian ini berupa pernyataan yang riil, sesuai dengan kenyataan dan tidak mengada-ada. f. Penegasan istilah: 1. Definisi konseptual yang bersumber dari kamus atau teori 2. Definisi operasional yang menurut peneliti B. Kajian Pustaka (kajian singkat permasalahan secara teoritis serta hasil penelitian yang relevan) C. Metode Penelitian, berisi tentang: a) pendekatan dan jenis/rancangan penelitian, b) lokasi penelitian, c) kehadiran peneliti, d) data dan sumber data, e) teknik pengumpulan data, f) teknik analisis data, g) pengecekan keabsahan temuan, h) tahap-tahap penelitian. D. Sistematika penulisan skripsi. E. Daftar Pustaka 1.b. Proposal Penelitian Kepustakaan/Literer Bagian inti dari proposal penelitian kepustakaan adalah sebagai berikut: A. Pendahuluan, yang memuat: a) Latar belakang masalah, Latar belakang masalah berisi argumentasi tentang mengapa penelitian dilakukan, disusun secara proporsional dan mampu mencakup seluruh masalah yang akan diteliti. Masalahmasalah tersebut bisa bersumber dari data lapangan, deduksi atau induksi dari suatu teori, laporan penelitian, kebijakan pemerintah, dan lembaga atau organisasi. b) Permasalahan kajian (identifiksi, pembatasan dan perumusan masalah) Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

13 Rumusan masalah penelitian harus disusun secara singkat, jelas, tegas, spesifik, dan operasional yang dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Untuk rumusan rumusan masalah dalam penelitian literer menggunakan kata "bagaimana?" dan atau "mengapa?". Rumusan masalah harus sesuai/singkron dengan kesimpulan di bab penutup c) Tujuan kajian, Tujuan penelitian merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam penelitian. Tujuan penelitian mengacu pada isi rumusan masalah penelitian. Rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan d) Kegunaan kajian, Pada bagian ini peneliti menjelaskan kontribusi yang akan diberikan setelah selesai penelitiannya. Kegunaan penelitian dapat berupa kegunaan secara ilmiah (kegunaan teoritis), yaitu kegunaan yang berkaitan dengan kontribusi keilmuan (mengembangkan, menguatkan, atau menolak teori), dan kegunaan praktis, seperti kegunaan bagi instansi dan masyarakat, baik secara umum maupun khusus. Kegunaan penelitian ini berupa pernyataan yang riil sesuai dengan kenyataan dan tidak mengada-ada. Kegunaan penelitian harus sesuai dengan saran di bab penutup. e) Penegasan istilah: 1. Definisi konseptual yang bersumber dari kamus atau teori 2. Definisi operasional yang menurut peneliti B. Kajian Pustaka yang memuat diantaranya: kajian teoritis serta kerangka berfikir. 12 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

14 C. Metode penelitian, yang memuat antara lain: (a) pendekatan dan jenis penelitian, (b) sumber data (c) teknik dan instrumen pengumpulan data, (e) definisi opersional (jika diperlukan), dan (f) teknik analisis data. D. Sistematika Pembahasan E. Daftar Pustaka 2. Proposal Penelitian Kuantitatif Bagian ini dari proposal penelitian kuantitatif terdiri dari : A. Pendahuluan, yang berisi: a) Latar belakang masalah, b) Identifikasi masalah c) Rumusan masalah, d) Tujuan penelitian, e) Kegunaan penelitian, f) Ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, g) Definisi operasional. B. Landasan Teori, yang memuat: (a) kerangka teori yang didasarkan pada variabel-variabel penelitian dan (b) kajian penelitian yang relevan, (c) kerangka konseptual, dan (d) hipotesis penelitian (jika diperlukan). C. Metode penelitian, memuat antara lain: (a) pendekatan dan jenis penelitian, (b) populasi, sampling dan sampel penelitian, (c) sumber data, variabel dan skala pengukurannya, (d) teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian serta (e) teknik analisis data. D. Sistematika penulisan skripsi. E. Daftar Pustaka 3. Bagian Akhir Bagian akhir meliputi: daftar rujukan dan rencana daftar isi skripsi serta lampiran. a) Daftar Rujukan Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

15 Daftar Rujukan berisi keseluruhan literatur/ referensi beserta pengarangnya, yang dijadikan sebagai acuan dalam penelitian. b) Rencana Daftar Isi Skripsi Rencana daftar isi skripsi, berisi tentang keseluruhan rencana daftar isi skripsi. c) Lampiran Lampiran pada usulan penelitian bisa berupa pedoman wawancara/daftar pertanyaan, observasi, dokumentasi, angket, lembar tes, atau hal lain yang dianggap perlu. 3. Proposal Penelitian R&D 1) Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah berisi argumentasi tentang mengapa penelitian dilakukan, disusun secara singkat, jelas dan mampu mencakup seluruh masalah yang akan diteliti. Masalah-masalah tersebut dapat bersumber dari fakta lapangan, teori, laporan penelitian, kebijakan pemerintah, dan lembaga atau organisasi. 2) Perumusan Masalah a) Identifikasi dan Pembatasan Masalah Bagian ini merupakan penjelasan tentang aspek-aspek yang berpengaruh dalam penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi dan inventarisasi berbagai kemungkinan yang dapat dijadikan masalah. Kemudian dilakukan pembatasan masalah atau variabel penelitian secara jelas sehingga dapat ditentukan variabel independent/antecendent (yang mempengaruhi), transaction/moderator (perantara) dan dependent/outcome (yang dipengaruhi atau hasil). b) Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan upaya untukmenyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Isi rumusan masalah adalah 14 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

16 pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah harus disusun secara jelas, singkat, spesifik dan operasional yang dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. 3) Tujuan Penelitian dan Pengembangan Tujuan penelitian dan pengembangan merupakan gambaran tentang arah yang akan dituju dalam penelitian dan pengembangan. Tujuan penelitian dan pengembangan mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian dan pengembangan. Rumusan tujuan penelitian dan pengembangan dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan. 4) Spesifikasi Produk yang Diharapkan Bagian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran lengkap tentang karakteristik produk yang diharapkan dari penelitian dan pengembangan. Karakteristik produk mencakup semua identitas penting yang dapat digunakan untuk membedakan satu produk dengan produk lainnya, produk yang dimaksud dapat berupa modul, kurikulum, paket pembelajaran, buku teks, alat evaluasi, model, atau produk lain yang dapat digunakan untuk memencahkan masalah dalam pendidikan, pembelajaran, pelatihan atau lainnya. 5) Kegunaan Penelitian Pada bagian ini peneliti menjelaskan kontribusi yang akan diberikan setelah selesai penelitiannya. Kegunaan penelitian dapat berupa kegunaan secara ilmiah (teoritis) dan kegunaan praktis, seperti kegunaan bagi instansi dan masyarakat, baik secara umum maupun khusus. Kegunaan penelitian ini berupa pernyataan yang riil sesuai dengan kenyataan dan tidak mengada-ada. 6) Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan Asumsi dalam penelitian dan pengembangan merupakan landasan pijak untuk menentukan karakteristik produk yang dihasilkan dan pembenahan pemilihan model serta prosedur pengembangannya. Asumsi hendaknya diangkat Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

17 dari teori- teori yang teruji shahih, pandangan ahli atau data empiris yang relevan dengan masalah yang hendak dipecahkan dengan produk yang akan dikembangkan. Keterbatasan penelitian dan pengembangan mengungkapkan keterbatasan dari produk yang dihasilkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi khususnya untuk kontek masalah yang lebih luas. 7) Penegasan Istilah Istilah-istilah yang perlu ditegaskan dalam bagian ini adalah istilah yang mengandung interpretasi beragam. Istilah yang digunakan dalam penelitian harus ditegaskan secara konseptual dan secara operasional. Istilah yang ditegaskan adalah istilah yang mengarah ke variabel penelitian, mendukung variabel, dan diakhiri dengan istilah secara keseluruhan pengertian judul yang dimaksudkan oleh peneliti. Penegasan istilah bukan penegasan kata, meskipun terkadang ada suatu istilah hanya terdiri dari satu kata, seperti istilah paradigma bukan pengertian dari kamus. 8) Landasan Teori dan Kerangka Berfikir Landasan teori berisi teori-teori atau konsep-konsep dari pakar atau ahli yang relevan dengan rumusan masalah dan varibel penelitian. Kerangka berfikir merupakan pemetaan pemikiran yang didasari atas teori atau konsep yang divisualisasikan dalam bentuk kerangka konseptual. 9) Penelitian Terdahulu Bahasan ini ditekankan pada penelusuran karya-karya dan penelitian dengan tema yang sama atau mirip pada masamasa sebelumnya hingga saat penulisan proposal. Berdasarkan penjabaran tersebut, posisi penelitian yang akan dilakukan harus dijelaskan. Apakah penelitian terhadap persoalan yang sama sekali baru, atau mengulang penelitian yang lama dengan pendekatan yang berbeda.penelitian terdahulu minimal 5 (lima) penelitian.kutipan penelitian terdahulu ditulis dalam bentuk footnote. Aspek yang ditulis dalam penelitian terdahulu 16 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

18 meliputi; judul penelitian, rumusan masalah/pertanyaan penelitian, dan hasil penelitian. 10) Metode Penelitian dan Pengembangan a) Model penelitian dan pengembangan Model penelitian dan pengembangan dapat berupa model prosedural, modal konseptual dan model teoritis. Model prosedural adalah model yang bersifat deskriptif, yaitu menggariskan langkah-langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Model konseptual adalah model yang bersifat analitis yang memberikan komponen- komponen produk yang akan dikembangkan serta keterkaitan antar komponen. Model teoritis adalah model yang menunjukkan hubungan perubahan antar peristiwa. Dalam bagian ini perlu dikemukakan secara singkat struktur model yang digunakan sebagai dasar pengembangan produk. Apabila model yang digunakan merupakan adaptasi dari model yang sudah ada, maka pemilihannya perlu disertai dengan alasan, komponenkomponen yang disesuaikan serta kekuatan dan kelemahan model itu. Apabila model yang digunakan dikembangkan sendiri, maka informasi yang lengkap mengenai setiap komponen dan kaitan antar komponen dari model itu perlu dipaparkan. b) Prosedur penelitian dan pengembangan Prosedur penelitian dan pengembangan meliputi Uji coba produk, yaitu terdiri dari (a) Desain uji coba, (b)subjek coba, (c) jenis data, (d) instrumen pengumpulan data, dan (e) teknik analisis data. Adapun masing-masing alurnya dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Desain uji coba Desain uji coba produk bisa menggunakan desain yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif, yaitu desain deskriptif atau eksperimental. (2) Subjek Coba Subjek coba produk bisa terdiri dari ahli di bidang isi produk, ahli di bidang perancangan produk dan atau sasaran pengguna produk. Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

19 (3) Jenis data Paparan mengenai jenis data yang digunakan hendaknya dikaitkan dengan desain dan pemilihan subjek coba. Misalnya pengumpulan data mengenai kecermatan isi data dilakukan secara perseorangan dari ahli isi atau secara kelompok dalam bentuk seminar. (4) Instrumen pengumpulan data Bagian ini mengemukakan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data. Jika menggunakan instrumen yang sudah ada, maka perlu ada uraian mengenai karakteristik instrumen itu terutama mengenai keshahihan dan keterandalannya. Apabila instrumen yang digunakan dan dikembangkan sendiri, maka prosedur pengembangannya juga perlu dijelaskan. (5) Teknik analisis data Teknik yang digunakan dalam menganalisis data uji coba dikemukakan dalam bagian ini dan disertai alasannya. 11) Sistematika Pembahasan Pada bagian ini peneliti menjelaskan urutan-urutan yang akan dibahas dalam penyusunan laporan penelitian. Sistematika diungkapkan dalam bentuk narasi singkat masing-masing bab. Sistematika pembahasan bisa juga berupa pengungkapan alur bahasan sehingga dapat diketahui logika penyusunan dan koherensi antara satu bagian dan bagian yang lain. Karena itu ditekankan pada "mengapa" sub bab tertentu ditulis dan bukan "apa" yang ditulis. 12) Kerangka Pembahasan (outline) Sementara Pada bagian ini peneliti membuat rancangan daftar isi yang berfungsi sebagai kerangka acuan penulisan skripsi. 13) Daftar Kepustakaan Sementara 18 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

20 Daftar kepustakaan sementara berupa literatur yang akan digunakan sebagai referensi utama dalam penulisan skripsi F. Ujian Proposal Skripsi Prosedur ujian proposal skripsi yang harus diikuti adalah sebagai berikut: 1. Setelah naskah proposal skripsi siap untuk diujikan, dosen pembimbing menandatangani nota persetujuan yang menyatakan bahwa proposal skripsi yang disusun oleh mahasiswa yang dibimbingnya telah diperiksa dan dinyatakan layak untuk diujikan. 2. Dengan nota persetujuan dari dosen pembimbing, mahasiswa mendaftar ke masing-masing jurusan, untuk mengikuti ujian dengan melengkapi syarat-syarat sesuai peraturan yang berlaku. 3. Penguji proposal skripsi terdiri dari tim yang ditetapkan melalui Surat Tugas dari Dekan Fakultas serta Surat Keputusan (SK) Rektor IAIN Tulungagung. 4. Tim penguji proposal skripsi sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua/ Penguji, dan Sekretaris/penguji. 5. Tim penguji proposal skripsi secara bersama-sama menguji seorang mahasiswa. 6. Durasi ujian dilaksanakan kurang lebih selama 1 jam dengan perincian sebagai berikut: a. Pemaparan garis besar isi skripsi oleh mahasiswa selama 10 s.d. 15 menit. b. Pertanyaan untuk setiap penguji serta jawabannya 15 s.d. 30 menit. c. Lain-lain (pembukaan serta penutupan sidang) 5 s.d. 15 menit. 7. Keputusan hasil ujian proposal skripsi ditentukan oleh tim penguji dengan memutuskan apakah proposal tersebut layak untuk dilanjutkan menjadi skripsi 8. Revisi naskah proposal skripsi yang telah diuji dilakukan paling lambat 2 minggu setelah ujian dilaksanakan atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masing-masing fakultas. Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

21 BAB III MODEL PENULISAN LAPORAN Penelitian Kualitatif 1.a. Model Penulisan Laporan Penelitian Kualitatif Pendekatan kualitatif cenderung menggunakan analisa induktif, dimana proses penelitian dan pemberian makna terhadap data dan informasi lebih ditonjolkan, dengan ciri utama pendekatan ini adalah bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta naturalistic. Sedang pendekatan deduktif dari sebuah teori hanya akan digunakan sebagai pembanding dari hasil penelitian yang diperoleh. Hal ini dimaksudkan untuk mengungkap fenomena secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data yang bersifat deskriptif untuk menghasilkan suatu teori substantif. Sedangkan proses makna (verstehend) menggunakan pendekatan interaksi-simbolik atau menggunakan perspektif subyek (subject perspective). Adapun sistematika penyusunan laporan model penelitian kualitatif dapat dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu: Bagian awal, terdiri dari: halaman sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, moto,, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, transliterasi dan abstrak. Bagian utama (inti), terdiri dari: Bab I pendahuluan, terdiri dari: (a) konteks penelitian/ latar belakang masalah, (b) fokus penelitian/rumusan masalah, (c) tujuan penelitian, (d) batasan masalah (bila perlu), (e) kegunaan/manfaat hasil penelitian, (f) definisi istilah, (g) sistematika penulisan skripsi. Bab II kajian pustaka, terdiri dari: (a) kajian fokus pertama, (b) kajian fokus kedua dan seterusnya, (c) hasil penelitian terdahulu, (d) kerangka berpikir teoritis/paradigma (jika perlu). Bab III metode penelitian, terdiri dari: (a) pendekatan dan jenis penelitian, (b) lokasi penelitian, (c) kehadiran peneliti, (d) data dan sumber data, (e) teknik pengumpulan data, (f) teknik analisis data, (g) pengecekan keabsahan temuan, dan (h) tahap-tahap penelitian. 20 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

22 Bab IV Hasil penelitian, terdiri dari: (a) paparan data, (b) temuan penelitian, (c) pembahasan temuan penelitian. Bab V Pembahasan Bab VI penutup, terdiri dari: (a) kesimpulan, (b) implikasi penelitian (jika perlu), dan (c) saran/rekomendasi Bagian akhir, terdiri dari: (a) daftar rujukan, (b) lampiranlampiran, (c) surat pernyataan keaslian tulisan, (d) daftar riwayat hidup. A. Bagian Awal Bagian awal, terdiri dari: halaman sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, moto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar lampiran, transliterasi dan abstrak. Isi masing-masing halaman pada bagian awal tersebut adalah sebagai berikut: 1. Halaman sampul depan (lampiran 5) Halaman ini berisi tentang: judul skripsi, tulisan skripsi, lambang IAIN Tulungagung, nama penyusun, NIM, nama instansi, dan tahun penyelesaian skripsi. a. Judul skripsi sama b. Tulisan skripsi menggunakan huruf besar dan tebal. c. Lambang IAIN Tulungagung. d. Nama mahasiswa yang menulis skripsi ditulis lengkap (tidak boleh memakai singkatan) dan tanpa derajat kesarjanaan. Nomor induk mahasiswa dicantumkan di bawah nama. e. Nama jurusan/program studi, Fakultas, dan Institut f. Tahun penyelesaian skripsi ialah tahun ujian skripsi terakhir dan ditempatkan di bawah tulisan Institut. 2. Halaman Sampul Dalam (lampiran 6 Halaman ini memuat: judul skripsi, tulisan skripsi, maksud pengajuan skripsi, lambang IAIN Tulungagung, nama dan NIM, dan tahun penyelesaian skripsi. a. Judul skripsi sama dengan halaman depan b. Tulisan skripsi c. Maksud pengajuan skripsi adalah untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Strata satu sesuai program studi masing-masing. Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

23 d. Lambang IAIN Tulungagung e. Nama dan Nomor Induk mahasiswa. f. Nama jurusan/program studi, Fakultas, dan Institut g. Tahun penyelesaian skripsi 3. Halaman Persetujuan Pembimbing (Lampiran 7) Pada halaman ini memuat tanda tangan persetujuan kelayakan untuk diujikan dari pembimbing dan diketahui oleh Ketua Jurusan. 4. Halaman Pengesahan Skripsi (Lampiran 8) Merupakan halaman yang memuat tanda tangan para penguji skripsi dan mengetahui Dekan Fakultas. Tanda tangan tersebut diperoleh setelah mahasiswa melalui proses ujian munaqasyah/skripsi serta telah melakukan revisi. 5. Halaman Kata Pengantar (Lampiran 9) Kata Pengantar mengandung uraian singkat tentang maksud skripsi, penjelasan tentang hambatan/kekurangan, dan ucapan terima kasih kepada Rektor IAIN Tulungagung, Dekan Fakultas, Ketua Jurusan/ Program Studi, Pembimbing, pimpinan lembaga lokasi penelitian dan atau kepada semua pihak yang ikut membantu menyelesaikan skripsi tersebut. 6. Halaman Daftar Isi (Lampiran 10) Memuat gambaran secara menyeluruh tentang isi dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat suatu bab atau sub bab disertai dengan nomor halaman. 7. Halaman Daftar Tabel (Lampiran 11) Judul tabel ditulis dengan huruf kapital. Daftar tabel berisi daftar urutan judul tabel beserta nomor halamannya, 8. Halaman Daftar Gambar Berisi uraian judul gambar dan nomor halamannya. 9. Halaman Daftar Lampiran Isinya ialah urutan judul lampiran dan nomor halamannya. 10. Halaman pedoman transliterasi (jika ada/ Lampiran 12) 22 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

24 Pedoman yang diikuti untuk penulisan dari huruf Arab ke huruf latin. 11. Halaman Abstrak (Lampiran 13) Abstrak Skripsi ditulis dalam 3 (tiga) bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Isinya memuat judul, nama peneliti, rasional, tujuan, metode penelitian, hasil penelitian (simpulan) dan kata kunci (keywords) maksimum 5 kata. Oleh karena itu abstrak hanya terdiri dari beberapa alinea saja dan panjangnya tidak lebih dari 1 halaman, dengan spasi tunggal dan maksimal terdiri dari 400 kata. B. Bagian Utama Pada bagian utama atau inti ini memuat uraian sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, terdiri dari: a) Latar belakang masalah, b) Fokus penelitian, c) Tujuan penelitian, d) Batasan masalah (bila perlu), e) Kegunaan/manfaat hasil penelitian, f) Penegasan istilah, g) Sistematika penulisan skripsi. Bab II kajian pustaka, terdiri dari: (a) kajian fokus pertama, (b) kajian fokus kedua dan seterusnya, (c) hasil penelitian terdahulu, (d) kerangka berpikir teoritis/paradigma (jika perlu). Bab III metode penelitian, terdiri dari: (a) pendekatan dan jenis penelitian, (b) lokasi penelitian, (c) kehadiran peneliti, (d) data dan sumber data, (e) teknik pengumpulan data, (f) teknik analisis data, (g) pengecekan keabsahan temuan, dan (h) tahap-tahap penelitian. Bab IV Hasil penelitian, terdiri dari: (a) paparan data, (b) temuan penelitian, (c) analisa data. Bab V Pembahasan berisi tentang kroscek antara teori dan temuan penelitian Bab VI penutup, terdiri dari: (a) kesimpulan, (b) implikasi penelitian (jika perlu), dan (c) saran/rekomendasi Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

25 Uraian lebih lanjut, dapat dicermati pada penjelasan berikut ini. 1. Bab I Pendahuluan Dalam bab pendahuluan ini di dalamnya berisi uraian mengenai (a) konteks penelitian/ latar belakang masalah, (b) fokus penelitian/rumusan masalah, (c) tujuan penelitian, (d) batasan masalah (bila perlu), (e) kegunaan/manfaat hasil penelitian, (f) definisi istilah, (g) sistematika penulisan skripsi. a. Latar Belakang Masalah, berisi tentang penjelasan mengenai problematika persoalan yang akan diteliti dan atau alasan-alasan mengapa masalah yang dikemukakan dipandang menarik, penting dan perlu diteliti, serta belum pernah dipecahkan oleh peneliti terdahulu, sehingga menunjukkan keorisinilan persoalan yang akan diteliti. b. Fokus Penelitian, berisi tentang rincian pernyataanpernyataan tentang cakupan atau topik-topik inti yang akan diungkap/digali dalam penelitian ini. Fokus penelitian atau rumusan masalah bisa berupa pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan masalah yang nantinya akan dicari dan dijawab dalam penelitian. Pertanyaan dan pernyataan masalah diajukan untuk mengetahui gambaran apa yang akan diungkapkan di lapangan. c. Tujuan Penelitian, merupakan hasil atau harapan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, sesuai dengan fokus penelitian atau rumusan masalah. d. Pembatasan Masalah, merupakan hal-hal yang membatasi sebuah penelitian. Jika tidak diberi batasan maka penelitian menjadi tidak jelas dan bisa kemanamana nantinya. Batasan masalah ada untuk membatasi bahasan penelitian agar lebih terarah dan fokus. Bagian dari pembatasan masalah adalah batasan tempat, batasan waktu, serta objek penelitian. 24 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

26 e. Kegunaan/manfaat Penelitian, berisi tentang manfaat pentingnya penelitian, terutama untuk pengembangan ilmu atau pelaksanaan pengembangan dalam arti luas. f. Definisi Istilah, berisi tentang istilah-istilah yang belum dan tidak dapat dipahami oleh pembaca terkait dengan judul yang diketengahkan. Istilah-istilah ini ditegaskan atau dijelaskan dalam rangka menghindari kesalahpahaman baik dari penguji maupun pembaca pada umumnya. g. Sistematika Penulisan skripsi, berisi tentang urutanurutan yang sistematis terkait dengan pembahasan yang ada dalam suatu karya ilmiah (skripsi). Sistematika pembahasan ini ditujukan untuk mempermudah dan memberikan alur kajian atau pembahasan yang harus dilakukan oleh peneliti. 2. Bab II Kajian Pustaka Pada bab ini memuat uraian tentang tinjauan pustaka atau buku-buku teks yang berisi teori-teori besar (grand theory) dan teori-teori yang dihasilkan dari penelitian terdahulu. Dalam penelitian kualitatif ini keberadaan teori baik yang dirujuk dari pustaka atau hasil penelitian terdahulu digunakan sebagai penjelasan atau bahan pembahasan hasil penelitian dari lapangan. Dengan kata lain, dalam penelitian kualitatif ini, peneliti berangkat dari data lapangan dan menggunakan teori sebagai penjelasan dan berakhir pada konstruksi teori baru yang dikemukakan oleh peneliti setelah menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian. 3. Bab III Metode Penelitian Pada bab ini di dalamnya berisi tentang: (a) pendekatan dan jenis penelitian, (b) lokasi penelitian, (c) kehadiran peneliti, (d) data dan sumber data, (e) teknik pengumpulan data, (f) teknik analisis data, (g) pengecekan keabsahan temuan, dan (h) tahap-tahap penelitian. a. Pendekatan dan jenis penelitian, menjelaskan tentang alasan mengapa penelitian model kualitatif atau Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

27 pendekatan kualitatif ini digunakan. Pada sub bab ini juga menjelaskan tentang bagaimana orientasi teoritisnya yakni landasan berpikir untuk memahami makna suatu gejala seperti fenomenologis, interaksi simbolik, kebudayaan, etnomenologis atau kritik seni hermeneutik. Peneliti harus mengemukakan jenis penelitian apa yang digunakan dan model kualitatif ini, apakah etnografis, studi kasus, grounded theory, interaktif, ekologi, partisipatoris, atau penelitian tindakan. b. Lokasi penelitian, menjelaskan tentang identifikasi karakteristik, alasan memilih lokasi, bagaimana peneliti memasuki wilayah lokasi tersebut. Hendaknya lokasi diuraikan secara jelas, misalnya letak geografis, bangunan fisik, struktur organsiasi, program dan suasana sehari-hari. Dengan kata lain bagaimanakah situasi, kondisi dan domisili, keadaan lokasi penelitian tersebut. c. Kehadiran peneliti, menjelaskan tentang kehadiran peneliti di lapangan dalam penelitian kualitatif mutlak dilakukan atau diperlukan. Kehadiran peneliti harus dilukiskan secara eksplisit dalam laporan penelitian. Dalam hal ini perlu juga dijelaskan apakah peran peneliti sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh. Di samping itu perlu disebutkan apakah kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subyek atau informan. Oleh karena itu, fungsi peneliti sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat pula digunakan, tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen. d. Data dan Sumber data, menjelaskan tentang dari mana dan dari siapa data diperoleh, data apa saja yang dikumpulkan, bagaimana ciri-ciri informan atau subyek tersebut, dan dengan cara bagaimana data dijaring sehingga validitasnya dapat dijamin. Istilah pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif harus dipakai dengan 26 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

28 penuh kehati-hatian, Karena tujuan pengambilan sampel adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin, bukan untuk melakukan rampatan (generalisasi). Pengambilan sampel dikenakan pada situasi, subyek (informan) dan waktu. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampel, snowballing, tidak ada yang memakai random sampling. e. Teknik pengumpulan data, mengemukakan teknik pengumpulan data yang digunakan, misalnya observasi partisipan, wawancara mendalam dan dokumentasi. Terdapat dua dimensi data, fidelitas dan struktur. Fidelitas mengandung arti sejauh mana penyajian bukti nyata dari lapangan disajikan (rekaman audio atau video memiliki fidelitas tinggi, sedangkan catatan lapangan memiliki fidelitas kurang). Sedangkan dimensi struktur menjelaskan sejauh mana wawancara dan observasi dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Hal-hal yang menyangkut jenis rekaman, format ringkasan rekaman data, dan prosedur perekaman diuraikan pada bagian ini. Selain itu dikemukakan pula waktu yang diperluas dalam pengumpulan data. f. Teknik analisis data, menguraikan tentang proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkriptranskrip wawancara, catatan lapangan dan bahanbahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintetis data serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, penentuan apa yang dilaporkan. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data, dengan teknik-teknik misalnya analisis kawasan, analisis taksonomi, analisis komponensial, dan analisis tema. Dalam hal ini peneliti dapat menggunakan bahanbahan statistik, logika, etika atau estetika g. Pengecekan Keabsahan Temuan; memuat uraianuraian tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan temuan. Agar diperoleh data dan interpretasi yang absah dari temuan penelitian, maka perlu diteliti Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

29 kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang diperdalam, trianggulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori), pembahasan dengan sejawat, analisis kasus dilakukan pengecekan dapat tidaknya ditransfer ke latar lain (transferability), ketergantungan pada konteksnya (dependability) dan dapat tidaknya dikonfirmasikan kepada sumbernya (confirmability). h. Tahap-tahap penelitian, menggunakan proses waktu pelaksanaan penelitian, mulai dari penelitian pendahuluan, pengembangan desains, pelaksanaan penelitian sebenarnya, sampai pada penulisan laporan. 4. Bab IV Hasil Penelitian Pada bab ini berisi uraian tentang paparan data yang disajikan dengan topik sesuai dalam pertanyaanpertanyaan atau pernyataan-pernyataan penelitian dan hasil analisis data. Paparan data tersebut diperoleh melalui pengamatan (apa yang terjadi di lapangan), dan atau hasil wawancara (apa yang dikatakan oleh informan), serta deskripsi informasi lainnya yang dikumpulkan oleh peneliti melalui prosedur pengumpulan data sebagaimana tersebut di atas. Hasil analisis data yang merupakan temuan penelitian disajikan dalam bentuk pola, tema, kecenderungan, dan motif yang muncul dari data. Di samping itu, temuan bisa berupa penyajian kategori, sistem klasifikasi, identifikasi dan tipologi. Pada bagian pembahasan hasil penelitian, memuat analisis peneliti, keterkaitan antara pola-pola, kategorikategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan atau teori yang ditemukan terhadap teori-teori temuan sebelumnya, serta interpretasi dan penjelasan dari temuan teori yang diungkap dari lapangan (grounded theory). Analisis data berisi kesimpulan sementara dari temuan penelitian 28 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

30 5. Bab V Pembahasan, Pada bagian pembahasan, memuat keterkaitan antara pola- pola, kategorikategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan atau teori yang ditemukan terhadap teori-teori temuan sebelumnya, serta intepretasi dan penjelasan dari temuan teori yang diungkap dari lapangan (grounded theory). Untuk skripsi perlu dilengkapi dengan implikasiimplikasi dari temuan penelitian 6. Bab VI Penutup Bab ini terdiri dari: (a) kesimpulan, (b) implikasi penelitian (jika perlu), dan (c) saran/rekomendasi. Pada kesimpulan, uraian yang dijelaskan dalam model penelitian kualitatif adalah temuan pokok atau simpulan harus mencerminkan makna dari temuan-temuan tersebut sesuai dengan rumusan masalah. Implikasi penelitian berfungsi membandingkan antara hasil penelitian yang lalu dengan hasil penelitian yang baru dilakukan. Implikasi hasil penelitian bisa berupa implikasi teoritis, implikasi manajerial/praktis, serta implikasi metodologis. Sedangkan pada saran/rekomendasi dibuat berdasarkan hasil temuan dan pertimbangan penulis, ditujukan kepada para pengelola obyek/subyek penelitian atau kepada peneliti dalam bidang sejenis, yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang sudah diselesaikan. Saran merupakan suatu implikasi dari hasil penelitian. C. Bagian Akhir Pada bagian ini memuat uraian tentang daftar rujukan, lampiran-lampiran, surat pernyataan keaslian tulisan dan daftar riwayat hidup. 1. Daftar Rujukan Bahan rujukan yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam teks. Artinya, bahan rujukan yang hanya dipakai sebagai bahan bacaan tetapi tidak Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

31 dirujuk dalam teks tidak dimasukkan dalam daftar rujukan. Sebaliknya, semua bahan rujukan yang disebutkan dalam penelitian, harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Istilah daftar pustaka digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-bahan pustaka yang dipakai oleh penulis, baik yang dirujuk maupun yang tidak dirujuk dalam teks. Untuk skripsi, tesis, artikel, daftar pustaka yang ditulis hanya yang dirujuk dalam teks. 2. Lampiran-lampiran Lampiran-lampiran hendaknya berisi keteranganketerangan yang dipandang penting untuk penulisan laporan penelitian, misalnya instrumen penelitian, data mentah hasil penelitian, surat ijin dan tanda bukti telah melaksanakan pengumpulan dan penelitian, dan lampiran lain yang dianggap perlu. Untuk mempermudah pemanfaatannya, setiap lampiran harus diberi nomor urut lampiran dengan menggunakan angka Arab. 3. Surat pernyataan keaslian tulisan/skripsi Pernyataan keaslian tulisan ini berisi pernyataan bahwa skripsi yang akan diujikan tidak didasarkan data fiktif dan/atau penjiplakan/plagiasi atau autoplagiasi, baik sebagian maupun keseluruhan. Selain itu, surat pernyataan ini juga berisi kesanggupan mahasiswa menerima sanksi akademik jika terbukti bahwa hasil penelitian yang telah diujikan tersebut ternyata terbukti terdapat sebagaian atau keseluruhan data yang fiktif dan/atau penjiplakan/plagiasi atau autoplagiasi. Pernyataan ini ditandatangani di atas materai yang cukup oleh mahasiswa. 4. Daftar riwayat hidup Daftar riwayat hidup hendaknya disajikan secara naratif. Hal-hal yang dimuat dalam riwayat hidup antara lain: nama lengkap peneliti, tempat tanggal lahir, riwayat penelitian, pengalaman berorganisasi yang relevan (bila 30 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

32 perlu) dan informasi prestasi yang pernah diraih selama masa belajar di bangku sekolah atau perguruan tinggi. 1.b. Model Penulisan Laporan Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan ini biasa disebut dengan kajian kepustakaan atau kajian literatur. Kajian pustaka adalah telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka dan hasil-hasil penelitian yang terkait dengan topik (masalah) kajian. Telaah pustaka ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru atau untuk keperluan baru. Dalam hal ini bahan-bahan pustaka dan hasil-hasil penelitian diperlakukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru dan teori baru dengan mengedepankan pendekatan deduktif dari pengetahuan yang telah ada, sehingga dapat dikembangkan kerangka teori baru sebagai dasar pemecahan masalah. Kajian pustaka ini memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi tentang obyek atau materi kajian dan kesimpulan disertai dengan penjelasan, ulasan dan alasan sesuai dengan hipotesis yang dikemukakan. Untuk dapat memberikan deskripsi teoritis terhadap variabel yang dikaji, maka diperlukan kajian secara kritis, tajam dan mendalam. Adapun sistematika skripsi hasil kajian kepustakaan, dibagi menjadi tiga bagian utama sebagai berikut: A. Bagian Awal Dalam penulisan penelitian kepustakaan, unsurunsur yang harus ada sama dengan isi bagian awal pada model penelitian lain (lihat model kualitatif). B. Bagian Utama Pada bagian inti ini memuat uraian tentang hal-hal sebagai berikut: Bab I Pendahuluan. Dalam bab pendahuluan ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, kajian penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian yang Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

33 terdiri dari: a. Data dan sumber data, b. Metode dan instrumen pengumpulan data, c. Analisa data yang antara lain terdiri dari: (1). Pencacahan atau pengidentifikasian, (2). Pengolahan data, dan (3). Penafsiran (hermenuetik), (4). Pendekatan yang dipakai dalam kajian, dan sistematika skripsi. Bab II Pembahasan gagasan pokok. Pada bab ini memuat penjabaran dari gagasan pokok serta sub bab berdasarkan keperluan, misalnya berdasarkan makna atau segi lainnya. Bab III dan seterusnya disesuaikan dengan substansi masalah kajian. Bab IV Hasil Penelitian. Pada bab ini terdiri dari: a) hasil penelitian (yang berisi deskripsi data) dan b) pembahasan hasil penelitian. Bab V Analisis. Pada bab ini penulis menganalisis dari data yang ada kemudian melakukan justifikasi/pembenaran, penolakan terhadap teori atau menemukan teori baru. Bab VI Penutup. Pada bab ini memuat temuan penelitian yang menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab awal. C. Bagian Akhir Pada bagian ini memuat uraian tentang daftar rujukan, lampiran-lampiran (jika ada), surat pernyataan keaslian tulisan dan daftar riwayat hidup sebagaimana bagian akhir dalam penulisan laporan penelitian kualitatif dan kuantitatif. 32 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

34 BAB IV MODEL PENULISAN LAPORAN PENELITIAN KUANTITATIF Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, maupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) atau penolakan dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan. Atau dengan kata lain dalam penelitian kuantitatif peneliti berangkat dari paradigma teoritk menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan. Pada umumnya hal-hal yang disajikan dalam skripsi model penelitian kuantitatif bersifat substantif, kompleks dan mendasar, mulai dari isi kajian dengan menggunakan berbagai paradigma teoritik, sampai pada hal-hal yang bersifat teknis-operasional. Karena begitu kompleksnya materi yang akan disajikan, maka sistematika penyusunan laporan penelitian kuantitatif perlu diatur, agar para pembaca laporan penelitian dapat dengan mudah menemukan setiap bagian yang dicari dan dapat dipahami dengan tepat. Adapun sistematika penyusunan laporan model penelitian kuantitatif dapat dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu: Bagian awal, terdiri dari: halaman sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar lampiran, transliterasi dan abstrak. Bagian utama (inti) dari, terdiri dari: Bab I Pendahuluan, terdiri dari: (a) latar belakang masalah, (b) identifikasi masalah (c) rumusan masalah, (d) tujuan penelitian, (e) kegunaan penelitian, (f) ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, (g) penegasan istilah, (h) sistematika skripsi. Bab II Landasan Teori, terdiri dari: (a) teori yang membahas variabel/sub variabel pertama, (b) teori yang membahas variabel/sub variabel kedua, (c) dan seterusnya [jika Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

35 ada], (d) kajian penelitian terdahulu, (e) kerangka konseptual, dan (f) hipotesis penelitian (jika diperlukan). Bab III Metode Penelitian, terdiri dari: (a) berisi pendekatan dan jenis penelitian; (b) populasi, sampling dan sampel penelitian, (c) sumber data, variabel dan skala pengukurannya, (d) teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian, (e) analisis data Bab IV Hasil Penelitian, terdiri dari: (a) hasil penelitian (yang berisi deskripsi data dan pengujian hipotesis) Bab V Pembahasan hasil penelitian, yang berisikan pembahasan data penelitian dan hasil analisis data Bab VI Penutup, terdiri dari: (a) kesimpulan dan (b) saran Bagian akhir, terdiri dari: (a) daftar rujukan, (b) lampiranlampiran, (c) surat pernyataan keaslian skripsi, (d) daftar riwayat hidup. A. Bagian Awal Bagian awal telah dijelaskan pada model penulisan penelitian kualitatif. B. Bagian Utama Bagian utama (inti) skripsi terdiri dari beberapa bagian seperti dijelaskan berikut ini. Bab I Pendahuluan, terdiri dari: (a) latar belakang masalah, (b) Identifikasi masalah, (c) rumusan masalah, (d) tujuan penelitian, (e) kegunaan penelitian, (f) ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, (g) penegasan istilah, (h) sistematika skripsi. Bab II Landasan Teori, terdiri dari: (a) teori yang membahas variabel/sub variabel pertama, (b) teori yang membahas variabel/sub variabel kedua, (c) dan seterusnya [jika ada], (d) kajian penelitian terdahulu, (e) kerangka konseptual, dan (f) hipotesis penelitian (jika diperlukan). Bab III Metode Penelitian, terdiri dari: (a) berisi pendekatan dan jenis penelitian; (b) populasi, sampling dan sampel penelitian, (c) sumber data, variabel dan skala pengukurannya, (d) teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian. 34 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

36 Bab IV Hasil Penelitian, terdiri dari: (a) hasil penelitian (yang berisi deskripsi data dan pengujian hipotesis) serta (b) temuan penelitian. Bab V Pembahasan hasil Penelitian Bab VI Penutup, terdiri dari: (a) kesimpulan dan (b) saran Bagian akhir, terdiri dari: (a) daftar rujukan, (b) lampiran-lampiran, (c) surat pernyataan keaslian skripsi, (d) daftar riwayat hidup. Uraian lebih lanjut, dapat dicermati pada penjelasan berikut ini. 1. Bab I Pendahuluan 1) Latar Belakang Masalah, di dalamnya mengemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoritik ataupun kesenjangan praktis yang melatar belakangi masalah yang akan diteliti. Pada latar belakang ini pula dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah ataupun pengalaman-pengalaman pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang akan diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti memiliki landasan berpijak yang kuat dan kokoh. 2) Identifikasi masalah: Bagian ini merupakan penjelasan tentang kemungkinan- kemungkinan cakupan yang dapat muncul dalam penelitian dengan melakukan identifikasi dan inventarisasi sebanyak- banyaknya kemungkinan yang dapat diduga sebagai masalah. 3) Rumusan Masalah, merupakan upaya untuk menyelesaikan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Pernyataan dalam rumusan masalah merupakan uraian kalimat yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan variabel-variabel penelitian dan hendaknya dapat diuji secara empiris artinya memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab rumusan tersebut di lapang. Contoh rumusan masalah: Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

37 1) Adakah korelasi antara pembinaan anggota terhadap partisipasi anggota koperasi suka maju? 2) Adakah pengaruh tipe kepemimpinan Kyai terhadap kinerja karyawan Koppontren al Huda? 3) Apakah keefektifan perencanaan mutu sekolah berhubungan dengan kapasitas pengorganisasian personil? 4) Apakah program sertifikasi guru berhubungan dengan peningkatan profesionalisme guru? 4) Tujuan penelitian, mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi rumusan tujuan penelitian mengacu pada rumusan masalah. Perbedaannya dengan rumusan masalah, rumusan masalah disusun dalam bentuk kalimat tanya, sedangkan rumusan tujuan penelitian disusun dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh tujuan penelitian: 1) Untuk menganalisis korelasi antara pembinaan anggota terhadap partisipasi anggota koperasi suka maju. 2) Untuk menganalisis pengaruh tipe kepemimpinan Kyai terhadap kinerja karyawan Koppontren al Huda. 3) Untuk menguji hubungan keefektifan perencanaan mutu sekolah dengan kapasitas pengorganisasian personil. 4) Untuk menguji hubungan program sertifikasi guru dengan peningkatan profesionalisme guru. 5) Kegunaan penelitian, diorientasikan terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam sub bab kegunaan penelitian berisi manfaat-manfaat masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan. 6) Ruang lingkup dan keterbatasan penelitian. Ruang lingkup penelitian menjelaskan tentang variabel-variabel dan sub variabel apa saja yang akan dikaji dan diteliti 36 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

38 beserta indikator-indikatornya, sehingga pembaca dengan mudah dapat mengetahui seberapa luas cakupan atau ruang lingkup pembahasan dalam penelitian tersebut. Pada bagian ini juga dipaparkan secara ringkas populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Keterbatasan penelitian menunjuk suatu keadaan yang tidak bisa dihindari dalam penelitian, dan biasanya memuat dua hal. Pertama, keterbatasan ruang lingkup kajian yang terpaksa dilakukan karena beberapa alasan prosedural, teknik penelitian, ataupun karena faktor logistik. Kedua, keterbatasan penelitian berupa kendala yang bersumber dari lokasi penelitian seperti adat, tradisi, etika atau halhal yang tidak memungkinkan peneliti menjangkaunya atau memasukinya untuk mengumpulkan data. Namun demikian keterbatasan penelitian tidak harus ada dalam skripsi. Adanya keterbatasan penelitian untuk keperluan para pembaca dalam menyikapi temuan penelitian sesuai dengan keadaan yang ada. 7) Penegasan Istilah yng berisikan: a) Definisi konseptual merupakan definisi yang bersumber dari kamus atau bahan kajian literatur yang relevan dengan penelitian b) definisi operasional merupakan definisi variabel secara operasional, secara praktik, secara riil, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti. 8) Sistematika pembahasan skripsi. 2. Bab II Landasan Teori a. Kerangka teori yang membahas variabel/sub variabel pertama, b. Kerangka teori yang membahas variabel/sub variabel kedua, dan seterusnya (jika ada). c. Kajian penelitian terdahulu. Kerangka teori dan kajian penelitian terdahulu diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal penelitian, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar dan diskusi ilmiah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain. Akan lebih Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

39 baik jika kajian teoritis dan telaah terhadap temuantemuan penelitian didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang isinya bersumber pada temuan penelitian. Sumber kepustakaan sekunder dapat dipergunakan sebagai penunjang. Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji didasarkan pada dua prinsip yakni (1) prinsip kemutakhiran dan (2) prinsip relevansi. d. Kerangka berfikir penelitian, dipaparkan berdasar rumusan masalah serta landasan teori dan tinjauan penelitian terdahulu. Misalnya suatu penelitian dengan judul: Pegaruh Biaya Operasional, Inflasi dan Produk Domestik Bruto terhadap pembiayaan musyarakah di Bank Syariah Mandiri Periode Variabel penelitiannya: biaya operasional (X1), inflasi (X2), PDB (X3), dan Pembiayaan Musyarakah (Y). Rumusan masalahnya: (1) apakah biaya operasional berpengaruh terhadap pembiayaan musyarakah?; (2) apakah inflasi berpengaruh terhadap pembiayaan musyarakah?; (3) apakah PDB berpengaruh pembiayaan musyarakah?. Berikut dikemukakan kerangka berfikir penelitian dengan judul penelitian di atas. Biaya operasional (X1) Inflasi (X2) Pembiayaan Musyarakah PDB (X3) 38 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

40 Pola pengaruh dalam kerangka berfikir penelitian di atas dapat dijelaskan sebagai berikut (misalnya): pengaruh biaya operasional terhadap pembiayaan musyarakah dikembangkan dari landasan teori dan tinjauan penelitian terdahulu (sebutkan), pengaruh inflasi terhadap pembiayaan musyarakah dikembangkan dari landasan teori dan tinjauan penelitian terdahulu (sebutkan) dan pengaruh PDB terhadap pembiayaan musyarakah dikembangkan dari landasan teori dan tinjauan penelitian terdahulu (sebutkan). e. Hipotesis penelitian, merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Tidak semua penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis. Penelitian kuantitatif yang memerlukan hipotesis adalah jenis penelitian eksplorasi (menghubungkan dua variabel atau lebih dalam hubungan sebab akibat), sedangkan deskriptif tidak memerlukan hipotesis. Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitif atau direksional. Artinya, dalam rumusan hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau perbedaan antar variabel, melainkan telah ditunjukkan sifat hubungan atau keadaan perbedaan itu. Kalimat hipotesis yang baik hendaknya: (a) menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih, (b) dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan, (c) dirumuskan secara singkat, padat dan jelas, serta (d) dapat diuji secara impiris. Contoh pernyataan hipotesis: 1) Pembinaan anggota memiliki korelasi dengan partisipasi anggota koperasi suka maju. 2) Tipe kepemimpinan Kyai berpengaruh terhadap kinerja karyawan Koppontren al Huda. 3) Keefektifan perencanaan mutu sekolah berhubungan dengan kapasitas pengorganisasian personil. 4) Program sertifikasi guru berhubungan dengan peningkatan kinerja guru. Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

41 3. Bab III Metode Penelitian Metode penelitian, memuat: (a) pendekatan dan jenis penelitian; (b) populasi, sampling dan sampel penelitian, (c) sumber data, variabel dan skala pengukurannya (d) teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian serta (e) analisis data. a. Pendekatan penelitian menjelaskan pendekatan penelitian kuantitatif ditinjau dari tingkat eksplanasinya, apakah jenis penelitian deskriptif, asosiatif ataukah komparatif. Desain penelitian juga merupakan strategi dari peneliti untuk mengatur sedemikian rupa agar memperoleh data yang valid, reliabel dan absah. b. Populasi, sampling dan sampel. Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Sampel digunakan ketika peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi (respondennya terlalu kecil), akan lebih cocok digunakan istilah penelitian populasi atau sampel total (jumlah 100 orang ke bawah sebaiknya diambil semuanya). Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian perlu diberikan agar jumlah sampel dan cara pengambilannya dapat ditentukan secara tepat. Tujuannya adalah agar sampel yang dipilih benar-benar representatif, dalam arti dapat mencerminkan keadaan populasinya secara cermat. Sampling merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan sampel dalam penelitian, yang pada dasarnya dikelompokkan menjadi: probability sampling dan nonprobability sampling. c. Sumber data, variabel dan skala pengukurannya. Sumber data penelitian dapat bersumber dari data primer (sumber data yang langsung memberikan data 40 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

42 kepada pengumpul data) dan data sekunder (sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat dokumen). Variabel merupakan konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Umumnya variabel dibedakan menjadi variabel bebas (independent variabel), variabel terikat (dependent variabel) dan variabel bebas kedua (variabel moderator). Macam-macam skala pengukuran dapat berupa: skala nominal, ordinal, interval dan rasio. Sedangkan untuk menggali dan mengukur respon, pendapat, persepsi dan sikap responden, biasanya peneliti menggunakan skala likert. Dengan skala likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel yang selanjutnya dikembangkan dalam bentuk item-item pernyataan atau pertanyaan. d. Teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner dan observasi (pengamatan). Instrumen Penelitian, digunakan untuk menggali variabel yang diteliti. Sesudah itu barulah dipaparkan prosedur pengembangan instrumen pengumpul data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian. Dengan cara ini akan terlihat apakah instrumen yang digunakan sesuai dengan variabel yang diukur, paling tidak ditinjau dari segi isinya. Sebuah instrumen yang baik juga harus memenuhi persyaratan reliabilitas. Hal lain yang perlu diungkapkan dalam instrumen penelitian adalah cara pemberian skor atau kode terhadap masing-masing butir pertanyaan/pernyataan. Untuk alat dan bahan, harus disebutkan secara cermat spesifikasi teknis dari alat yang digunakan dan karakteristik bahan yang dipakai. Dalam ilmu eksakta istilah instrumen penelitian kadangkala dipandang kurang tepat karena belum mencakup keseluruhan hal yang digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, sub bab instrumen penelitian dapat diganti dengan Alat dan Bahan. Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

43 e. Analisis Data Analisis data, pada bagian analisis data diuraikan jenis analisis yang digunakan. Dalam hal ini bisa menggunakan analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang dikumpulan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis yang hendak diuji. Oleh karena itu yang perlu diperhatikan dalam analisis data adalah ketepatan teknik analisisnya, bukan kecanggihannya 4. Bab IV Hasil PenelitianHasil Penelitian a. Deskripsi data. Dalam deskripsi data untuk masingmasing variabel dilaporkan hasil penelitiannya setelah diolah dengan teknik statistik deskriptif, seperti distribusi frekuensi dengan disertai grafik yang berupa histogram, nilai rerata, simpangan baku atau yang lain. Setiap variabel dilaporkan dalam sub bab tersendiri sesuai dengan rumusan masalah atau tujuan penelitian. Temuan penelitian yang sudah disajikan dalam bentuk angka-angka statistik, tabel ataupun grafik tidak dengan sendirinya bersifat komunikatif. Hal tersebut masih memerlukan penjelasan-penjelasan. Namun bahasan pada tahap ini mencerminkan temuan faktual, bukan mencakup pendapat pribadi (interpretasi pribadi). b. Pengujian hipotesis, dimana pemaparannya tidak jauh berbeda dengan penyajian pada temuan penelitian untuk masing-masing variabel. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis, terbatas pada interpretasi atas angka-angka statistik yang diperoleh dari perhitungan statistik Bab V Pembahasan. Isi pembahasan lebih diorientasikan untuk: a. menjawab masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian telah dicapai. b. menafsirkan temuan-temuan penelitian dengan menggunakan logika dan teori-teori yang sudah ada. Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

44 c. mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam temuantemuan penelitian dalam konteks khazanah ilmu yang luas. d. memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru, hal ini dilakukan dengan maksud menelaah teori yang sudah ada. Jika teori yang dikaji ditolak sebagian hendaknya dijelaskan modifikasinya. e. menjelaskan implikasi-implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan penelitian. 6. Bab V Penutup Bab ini berisi tentang dua hal pokok yaitu: simpulan dan saran. a. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang disarikan dan hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran temuan atau hipotesis dan terkait dengan rumusan masalah atau tujuan penelitian. b. Saran dibuat berdasarkan hasil temuan dan pertimbangan peneliti, ditujukan karena para pengelola obyek dan atau subyek penelitian atau kepada peneliti dalam bidang sejenis, yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang sudah dilaksanakan. Saran merupakan suatu implikasi dari hasil penelitian sehingga keberadaannya harus relevan dengan kegunaan penelitian. C. Bagian Akhir Pada bagian ini memuat uraian tentang daftar rujukan, lampiran-lampiran, surat pernyataan keaslian tulisan dan daftar riwayat hidup. 1. Daftar Rujukan Bahan rujukan yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam teks. Artinya, bahan rujukan yang hanya dipakai sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan dalam daftar rujukan. Sebaliknya, semua bahan rujukan yang disebutkan dalam Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

45 penelitian, harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Istilah daftar pustaka digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-bahan pustaka yang dipakai oleh penulis, baik yang dirujuk maupun yang tidak dirujuk dalam teks. Untuk skripsi, tesis, artikel, daftar pustaka yang ditulis hanya yang dirujuk dalam teks. 2. Lampiran-lampiran Lampiran-lampiran hendaknya berisi keteranganketerangan yang dipandang penting untuk penulisan laporan penelitian, misalnya instrumen penelitian, data mentah hasil penelitian, surat ijin dan tanda bukti telah melaksanakan pengumpulan dan penelitian, dan lampiran lain yang dianggap perlu. Untuk mempermudah pemanfaatannya, setiap lampiran harus diberi nomor urut lampiran dengan menggunakan angka Arab. 3. Surat pernyataan keaslian tulisan/skripsi Pernyataan keaslian tulisan ini berisi pernyataan bahwa skripsi yang akan diujikan tidak didasarkan data fiktif dan/atau penjiplakan/plagiasi atau autoplagiasi, baik sebagian maupun keseluruhan. Selain itu, surat pernyataan ini juga berisi kesanggupan mahasiswa menerima sanksi akademik jika terbukti bahwa hasil penelitian yang telah diujikan tersebut ternyata terbukti terdapat sebagaian atau keseluruhan data yang fiktif dan/atau penjiplakan/plagiasi atau autoplagiasi. Pernyataan ini ditandatangani di atas materai yang cukup oleh mahasiswa. 4. Daftar riwayat hidup Daftar riwayat hidup hendaknya disajikan secara naratif. Hal-hal yang dimuat dalam riwayat hidup antara lain: nama lengkap peneliti, tempat tanggal lahir, riwayat penelitian, pengalaman berorganisasi yang relevan (bila perlu) dan informasi prestasi yang pernah diraih selama masa belajar di bangku sekolah atau perguruan tinggi. 44 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

46 BAB V TEKNIK PENULISAN LAPORAN PENELITIAN SKRIPSI A. Perwajahan Laporan Penelitian Skripsi 1. Jenis kertas yang digunakan untuk menulis naskah skripsi adalah HVS 70 gram, warna putih, ukuran A4. Lampiran atau lainnya yang berukuran lebih besar harus dilipat sesuai dengan ukuran A4. 2. Naskah skripsi hanya ditulis pada satu sisi halaman kertas (tidak bolak-balik). 3. Naskah skripsi diketik dengan komputer. Tulisan Latin menggunakan huruf (font) Times New Roman ukuran 14 untuk judul halaman sampul dan judul bab, ukuran 12 untuk sub bab, anak sub bab dan naskah karangan dengan spasi 2, ukuran 11 untuk teks dalam tabel, dan ukuran 10 untuk catatan kaki (foot note). Sedangkan tulisan Arab menggunakan jenis huruf (font) Tradisional Arabic ukuran 18 untuk judul halaman sampul dan judul bab, ukuran 16 untuk subbab, anak subbab dan naskah karangan dengan spasi 1.5 atau yang seukuran itu. 4. Batasan ketikan naskah sebagai berikut: margin kiri dan atas 4 cm atau 1,58 inc (untuk skripsi bahasa Arab, kanan dan atas) dari pinggir kertas, sedangkan margin kanan dan bawah 3 cm atau 1,18 inc. 5. Nomor halaman untuk bagian awal skripsi menggunakan angka Romawi kecil (i,ii,iii dst., untuk skripsi berbahasa arab menggunakan alif, ba, jiem dst.) diletakkan di bagian tengah bawah halaman pada jarak 2 cm atau 0,79 inc. dari margin bawah. 6. Nomor halaman untuk bagian isi dan bagian akhir skripsi menggunakan angka Arab (1,2,3 dst.) diletakkan di bagian kanan atas (untuk skripsi berbahasa Arab di bagian kiri atas) pada jarak 2 cm atau 0,79 inc. dari margin atas, kecuali halaman yang memuat judul bab, nomor halamannya di bagian tengah bawah pada jarak 2 cm atau 0,79 inc. dari margin bawah. Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

47 7. Penomoran halaman untuk setiap awal bab diletakkan di bagian tengah bawah, sedangkan seterusnya di bagian kanan atas. B. Ukuran Penulisan 1. Tulisan dan logo pada sampul luar skripsi ditulis dengan huruf kapital, tata letaknya simetris ukuran hurufnya serasi. Tulisan pada sampul skripsi yang ditulis dengan huruf kapital adalah kalimat judul, kata skripsi dan nama tempat. Sedangkan lainnya, hanya huruf awal tiap katanya saja yang ditulis huruf kapital. Semua itu ditulis dengan tata letak secara simetris, ukuran huruf yang serasi dan dengan menggunakan tinta hitam. Lihat lampiran 5 dan Judul dari semua unsur dari bagian awal skripsi, yakni persetujuan pembimbing, pengesahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar transliterasi diketik pada bagian tengah atas halaman dengan menggunakan huruf kapital. 3. Isi abstrak ditulis dengan pola paragraf biasa dan dengan spasi tunggal. 4. Isi kata pengantar ditulis dengan pola paragraf biasa dan dengan spasi ganda. 5. Semua unsur dalam daftar isi ditulis dengan spasi ganda, dengan jarak (antar unsur-unsur) dua spasi, kecuali subbab dan anak subbab, hanya awal tiap kata yang menggunakan huruf kapital. 6. Judul-judul tabel pada daftar tabel dan judul-judul gambar pada daftar gambar diberi nomor urut dan ditulis dengan spasi tunggal. Jarak antar judul adalah satu setengah spasi. C. Lambang Penulisan Kategorisasi bagian isi skripsi menggunakan lambanglambang sebagai berikut: 1. Lambang kategorisasi bab menggunakan angka Romawi besar tanpa diakhiri dengan titik. 46 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

48 2. Lambang kategorisasi subbab menggunakan huruf alfabet kapital yang diberi titik. Awal kata subbab menggunakan huruf kapital tanpa titik. 3. Lambang kategorisasi anak subbab menggunakan angka Arab yang diakhiri dengan titik. 4. Kategorisasi untuk pecahan-pecahan berikutnya secara urut menggunakan lambang-lambang: huruf alfabet kecil yang diberi titik, angka Arab yang diakhiri kurung tutup, huruf alfabet kecil yang diakhiri dua tanda kurung. 5. Kata BAB ditulis dengan huruf kapital pada bagian tengah atas halaman dengan tata letak yang simetris, tanpa garis bawah, dan tanpa diakhiri dengan titik. Lambang kategori bab ditulis sesudah kata bab dengan jarak satu ketukan. 6. Huruf awal setiap kata dari judul sub bab ditulis dengan huruf kapital, setiap kata diberi garis bawah dan tanpa diakhiri dengan titik. 7. Penulisan judul anak sub bab sama dengan penulisan judul sub bab. Lambang kategori sub bab diletakkan pada posisi lurus dengan huruf awal judul sub bab. 8. Jarak antara kata bab dengan judul bab dua spasi dan antara judul bab dengan judul sub bab adalah 4 spasi. Sedangkan jarak antara akhir teks karangan dengan anak sub bab dan seterusnya adalah tiga spasi. 9. Teks isi karangan ditulis dengan spasi ganda dan dengan pola rata kiri-kanan (justified). 10. Baris pertama paragraf ditulis masuk satu sentimeter dari pias kiri karangan. 11. Kutipan langsung yang panjangnya tidak lebih dari tiga baris dimasukkan kedalam paragraf yang ada dan diapit dengan dua tanda petik untuk membedakannya dari yang bukan kutipan. 12. Kutipan langsung yang panjangnya lebih dari tiga baris dijadikan paragraf tersendiri, ditulis dengan spasi tunggal dan tanpa diapit dengan dua tanda petik. 13. Teks Arab yang dijadikan paragraf tersendiri ditulis dengan jarak dua spasi dari teks sebelumnya dan dari teks sesudahnya. 14. Teks dalam tabel ditulis dengan spasi tunggal. Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

49 D. Warna Sampul Warna sampul skirpsi disesuaikan dengan aturan masing-masing fakultas dan masing-masing jurusan. E. Penulisan Kutipan 1. Nomor urut kutipan dan catatan kaki ditulis dengan efek superscript atau lebih tinggi setengah spasi dari baris biasa. 2. Badan karangan dan cacatan kaki dipisah dengan garis pembatas sepanjang 14 karakter dari pias kiri pada jarak 1.5 spasi dari badan karangan. 3. Jarak antara catatan kaki dengan garis pembatas dan jarak antar catatan-catatan kaki adalah 1.5 spasi. 4. Catatan kaki ditulis dengan spasi tunggal dan baris pertamanya masuk 1 cm dari pias kiri. 5. Nama pengarang ditulis tanpa mencantumkan gelar apapun. 6. Nama pengarang ditulis lengkap. Nama yang lebih dari tiga kata cukup ditulis dengan kata terakhir nama tersebut. 7. Jika pengarang terdiri dari dua orang, maka nama keduanya dicantumkan semua. Jika lebih dari dua orang, maka nama yang disebut nama pertama kali saja, atau nama ketuanya saja jika berupa tim, yang dicantumkan dengan diimbuhi kata et. al. 8. Judul karangan ditulis lengkap, termasuk anak judulnya (kalau ada) dengan cetak miring (italic) dengan diberi tanda titik dua. 9. Karangan yang berupa terjemahan, skripsi, atau tesis, keterangan tentang itu dicantumkan setelah judul karangan. Khusus karangan terjemahan dicantumkan juga nama penerjemahnya. 10. Karangan yang tidak diterbitkan untuk umum, seperti diktat atau makalah, ditambahkan kata tidak diterbitkan. 11. Karangan yang dimuat dalam buku kumpulan karangan, majalah atau koran, sesudah judul karangan dicantumkan juga judul kumpulan karangan, nama majalah, atau koran yang memuatnya. 48 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

50 12. Apabila buku kumpulan karangan tersebut menggunakan editor, maka nama editor itu dicantumkan dengan diimbuhi singkatan ed. di dalam kurung. Apabila editornya lebih dari satu orang, maka yang dicantumkan hanya nama editor yang pertama dengan diimbuhi singkatan eds. di dalam kurung. 13. Rujukan yang tidak menyebutkan nama pengarang, tetapi menyebutkan lembaga yang menerbitkan, seperti peraturan, perundangan atau lainnya, maka nama lembaga yang menerbitkan dianggap sebagai nama pengarang. 14. Huruf awal tiap kata dalam catatan kaki ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata depan seperti: yang, di, ke, dari, daripada, pada, untuk, dengan, dan semacamnya yang berfungsi sebagai penghubung dan kata ibid. 15. Unsur-unsur informasi tentang suatu sumber dalam catatan kaki dipisah dengan koma dan tidak ditutup dengan titik. 16. Apabila terjadi pengulangan pengutipan dari satu sumber (buku/internet) secara berturut-turut, maka keterangan untuk sumber yang kedua dan seterusnya dinyatakan dengan kata ibid yang diberi titik, ditambah dengan keterangan nomor halaman jika tempat kutipan tersebut berbeda halaman dengan yang sebelumnya. 17. Apabila pengulangan pengutipan dari satu sumber (buku/internet) terjadi secara tidak berturut-turut (sudah diselingi kutipan dari sumber lain), maka keterangan untuk sumber yang kedua dan seterusnya cukup dinyatakan dengan nama akhir penulis (last name), beberapa kata dari judul karangan, dan nomor halaman bila sumber buku atau waktu diakses bila sumber internet. Adapun op. cit. dan loc. cit. tidak perlu dipergunakan. F. Daftar Rujukan 1. Daftar rujukan disusun berdasarkan urutan alfabetik dengan memakai entry nama pengarang. 2. Cara penulisan nama pengarang dengan mendahulukan nama akhirnya kemudian diberi tanda koma dan judul karangan dicetak miring. Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

51 3. Penulisan nama pengarang yang sama untuk urutan kedua dan seterusnya, diganti dengan garis putus-putus sebanyak delapan karakter. 4. Huruf awal tiap kata dalam daftar rujukan adalah kapital, kecuali kata depan seperti: yang, di, ke, dari, daripada, pada, untuk, dengan, dan semacamnya yang berfungsi sebagai kata penghubung. 5. Unsur-unsur informasi tentang suatu rujukan satu dengan lainnya dipisah dengan titik dan diakhiri dengan titik. 6. Baris pertama daftar rujukan ditulis mulai dari pias kiri (skripsi berbahasa Arab dari pias kanan), sedangkan baris yang kedua dan seterusnya ditulis pada jarak satu setengah sentimeter dari pias kiri. 7. Daftar rujukan ditulis dengan spasi tunggal. 8. Jarak antar rujukan yang satu dengan yang lain adalah satu setengah spasi. 9. Rujukan yang tidak mencantumkan kota penerbit, keterangan tentang kota penerbit tersebut diganti dengan tulisan t.t.p., singkatan dari: tanpa tempat penerbit. 10. Rujukan yang tidak mencantumkan penerbit, keterangan tentang penerbit tersebut diganti dengan tulisan t.p., singkatan dari: tanpa penerbit. 11. Rujukan yang tidak mencantumkan tahun penerbitan, keterangan tentang tahun penerbitan tersebut diganti dengan tulisan t.t., singkatan dari: tanpa tahun. G. Tabel, Bagan, dan Gambar Penggunaan tabel/bagan/gambar sebagai salah satu cara yang sistematis untuk menyajikan data statistik dalam kolom-kolom dan lajur, sesuai dengan klasifikasi masalah. Dengan menggunakan tabel/bagan/gambar, pembaca akan dapat memahami dan menafsirkan data secara cepat, dan mencari hubungan-hubungannya. Tabel/bagan/gambar yang baik seharusnya sederhana dan dipusatkan pada beberapa ide. Menggunakan banyak tabel/bagan/gambar lebih baik daripada menggunakan sedikit tabel/bagan/gambar yang isinya terlalu padat, karena 50 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

52 memasukkan terlalu banyak data dalam suatu tabel/bagan/gambar dapat mengurangi nilai penyajian tabel. Tabel/bagan/gambar yang baik harus dapat menyampaikan ide dan hubungan-hubungannya secara efektif. 1. Kata Tabel/Bagan/Gambar ditulis dipinggir, diikuti nomor dan judul tabel. 2. Tabel/bagan/gambar harus diberi identitas (nomor dan nama tabel/bagan/gambar) dan ditempatkan di atas tabel. 3. Dalam penyajiannya, tabel/bagan/gambar diberikan nomor urut menggunakan angka arab dengan aturan sebagai berikut: digit pertama menunjukkan bab, sedangkan digit berikutnya setelah tanda titik menunjukkan nomor urut tabel/bagan/gambar dengan ukuran 1 spasi. Misal tabel 4.2, ini menunjukkan bahwa tabel tersebut ada pada bab IV dengan nomor urut tabel kedua. 4. Judul tabel/bagan/gambar ditulis tebal dengan huruf besar pada huruf pertama setiap kata, kecuali kata hubung. Jika judul tabel/bagan/gambar lebih dari satu baris, maka baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul dengan jarak satu spasi tanpa diakhiri tanda titik. 5. Memberi jarak 3 spasi antara teks sebelum tabel dan teks sesudah tabel/bagan/gambar. 6. Jika suatu tabel/bagan/gambar cukup pendek (kurang dari setengah halaman) sebaiknya diintegrasikan dengan teks, dan jika tabel/bagan/gambar cukup besar (lebih dari setengah halaman), maka tabel harus ditempatkan pada halaman tersendiri, dengan ketentuan akhir tabel/bagan/gambar pada halaman pertama tidak perlu diberi garis horisontal. Pada halaman berikutnya, tuliskan Lanjutan tabel pada tepi kiri, kemudian membuat tabel/bagan/gambar lagi dengan mencantumkan kepala tabel/bagan/gambar (termasuk teksnya) 7. Kolom pengepalaan (heading), dan deskripsi tentang ukuran atau unit data harus dicantumkan. 8. Istilah-istilah seperti nomor, persen, frekuensi, dituliskan dalam bentuk singkatan/lambang; misalnya: No., %, dan f. Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

53 9. Data yang terdapat dalam tabel/bagan/gambar ditulis dengan menggunakan jenis huruf Times New Roman ukuran 10, spasi tunggal. 10. Garis vertikal dan horizontal digunakan untuk mempermudah pembacaan tabel/bagan/gambar. 11. Tabel/bagan/gambar yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan mengenai nama akhir penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman tabel/bagan/gambar asli di bawah tabel dengan jarak 3 spasi dari garis horizontal terbawah, mulai dari tepi kiri. 12. Jika diperlukan catatan untuk menjelaskan butir-butir tertentu yang terdapat dalam tabel/bagan/gambar, gunakan simbol-simbol tertentu dan tulis dalam bentuk superskrip. 13. Catatan kaki untuk tabel/bagan/gambar ditempatkan di bawah tabel, 2 spasi di bawah sumber, bukan pada bagian bawah halaman. 52 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

54 LAMPIRAN-LAMPIRAN Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

55 Lampiran 1. Formulir Pengajuan Judul Skripsi KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jl. Mayor Sujadi Timur 46 Telp. (0355) , Fax. (0355) Tulungagung Website: ftik.iain-tulungagung.ac.id FORMULIR PENGAJUAN JUDUL PENELITIAN PROGRAM STRATA 1 (SKRIPSI) Nama NIM Jurusan * Judul Proposal Skripsi Rumusan Masalah/ Fokus Penelitian : : : : Tulungagung,. Yang mengajukan NIM.. 54 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

56 Catatan Kajur : Tulungagung,. Ketua Jurusan NIP.. Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

57 Lampiran 2. Contoh Sampul Luar Proposal Skripsi ANALISIS PENGARUH TRUST IN BRAND, KUALITAS LAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PRODUK IM3 OOREDOO PADA MAHASISWA FEBI IAIN TULUNGAGUNG PROPOSAL SKRIPSI OLEH CATUR KURNIAWAN NIM JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG AGUSTUS 2016 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

58 Lampiran 3. Contoh Sampul Dalam Proposal Skripsi ANALISIS PENGARUH TRUST IN BRAND, KUALITAS LAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PRODUK IM3 OOREDOO PADA MAHASISWA FEBI IAIN TULUNGAGUNG PROPOSAL SKRIPSI Diajukan Kepada Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung Guna Menyusun Skripsi OLEH CATUR KURNIAWAN NIM JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG AGUSTUS 2016 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

59 Lampiran 4. Contoh Persetujuan Pembimbing Skripsi PERSETUJUAN PEMBIMBING Proposal dengan judul Analisis Pengaruh Trust In Brand, Kualitas Layanan Dan Promosi Terhadap Kepuasan Pelanggan Produk IM3 Ooredoo Pada Mahasiswa FEBI IAIN Tulungagung yang ditulis oleh Catur Kurniawan, NIM ini telah diseminarkan dan disetujui untuk dijadikan acuan pelaksanaan penelitian dalam rangka menyusun skripsi. Tulungagung, 29 Juli 2016 Pembimbing, Dr. AGUS EKO SUJIANTO, MM NIP Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

60 Lampiran 5. Contoh Sampul Luar Skripsi ANALISIS PENGARUH TRUST IN BRAND, KUALITAS LAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PRODUK IM3 OOREDOO PADA MAHASISWA FEBI IAIN TULUNGAGUNG SKRIPSI OLEH CATUR KURNIAWAN NIM JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG AGUSTUS 2016 Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI

61 Lampiran 6. Contoh Sampul Dalam Skripsi ANALISIS PENGARUH TRUST IN BRAND, KUALITAS LAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PRODUK IM3 OOREDOO PADA MAHASISWA FEBI IAIN TULUNGAGUNG SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Ekonomi (S.E.) OLEH CATUR KURNIAWAN NIM JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG AGUSTUS Pedoman Penyusunan Skripsi FEBI 2016

Berapa minimal halaman skripsi s1?

2. Format skripsi disusun dalam bentuk buku dengan jumlah halaman minimal 60 (enam puluh) halaman.

Referensi buku untuk skripsi minimal berapa?

Skripsi minimal memiliki 20 daftar pustaka sehingga dapat dipublikasikan dalam lingkup internal kampus dan nasional. Tesis harus mempunyai minimal 40 daftar pustaka dan sebaiknya hasil penelitian dipublikasikan minimal skala nasional.