Buku panduan cnc milling dmu 50 eco sub indo

Jadi apa saja bagian yang berbeda dari Mesin Milling (Frais) atau Machining Center (Pusat Pemesinan) CNC? Diagram di bawah ini memberikan rincian komponen utamanya.

Buku panduan cnc milling dmu 50 eco sub indo

#1 Rangka (Frame)

Rangka (Frame) adalah struktur utama yang menyangga Mesin Milling (Frais) dan membantu untuk memberikan stabilitas dan ketegaran. Biasanya dilengkapi dengan kolom dan alas (base) yang dapat dilepas.

Bagian penting dari rangka (frame) adalah kepala tetap (Headstock) mesin dimana poros (spindle) utama dipasang. Kepala tetap, meskipun penting, sering kali diabaikan. Jika kepala tetap tidak tegar dan gagal memberikan stabilitas dan dukungan ke poros, anda bisa mendapatkan getaran dan gemerincing selama operasi pemesinan. Hal ini menyebabkan kesalahan pemesinan dan masa pakai alat pemotong menjadi lebih singkat.

#2 Poros (Spindle)

Poros (Spindle) dapat dianggap sebagai “jantung” dari Mesin Milling (Frais) CNC. Biasanya terdiri dari unit pemutar (rotating assembly), dan Tapered Section di mana pencekam alat (tool holders) dapat ditempatkan. Batang Poros biasanya merupakan tempat alat dipasang, biasanya melalui dudukan alat (tool holder).

Sebuah mesin dengan level transmisi yang berbeda digunakan untuk memutar poros (spindle)

Untuk menjaga poros (spindle) dalam kondisi baik selama jangka waktu yang lama, bentuk pelumas yang bervariasi digunakan. Itu termasuk Grease Lubrication / Lubrikasi Gemuk (tidak cocok untuk durasi panjang dalam operasi kecepatan tinggi), Air-Oil Lubrications / Lubrikasi campuran Udara-Minyak (cukup untuk siklus yang lebih panjang yang dijalankan dalam kecepatan yang lebih tinggi) atau Hwacheon Oil-Jet-Lubrication (ideal untuk semua kondisi – bahkan pengaplikasian kecepatan yang ekstrim, panjang, dan tinggi).

Bergantung pada jenis mesin, poros (spindle) bisa diposisikan secara vertikal atau horizontal.

#3 Sumbu

Pada umumnya, Mesin Milling (Frais) CNC memiliki X/Y/Z sebagai sumbu rotasi tambahan atau C/A atau B (subyek untuk konfigurasi). Hal ini bisa diprogram menggunakan g-code dalam pengontrol CNC.

#4 Kolom

Kolom Machining Center (Pusat Pemesinan) CNC bisa tunggal (mis. Traveling Column HiRex 4000 atau juga C-Frame seperti HiT 400/360; VESTA line termasuk “B”; SIRIUS-650 / 850 / 1050) atau ganda (SIRIUS 1250 / 2500 / L1 / L2). Hal ini tergantung pada tingkat kompleksitas yang diperlukan dalam tugas pemesinan.

#5 Panel Kendali CNC

Ini adalah “sistem saraf” utama dari mesin. Ini berisi elektronik yang membantu mengontrol berbagai tindakan pemotongan melalui fungsi pemrograman. Panel kontrol memiliki monitor CNC dan tombol program di mana data dan kode dapat dimasukkan. Biasanya juga menawarkan fungsi manual. Untuk kemudahan pengoperasian mesin, panel kontrol harus mudah diakses dan mudah dijangkau.

#6 Alat / Penukar Alat (Penukar Alat Otomatis / Automatic Tool Changer)

Ini dipasang di kolom atau dipasang secara terpisah ke mesin. Yang terakhir lebih disukai jika diperlukan penukar alat yang lebih besar dengan 40 sampai 300 alat yang berbeda. Melakukannya tidak hanya membantu menghemat waktu dan tenaga – ini juga membantu operator menghindari getaran yang tidak perlu selama pengoperasian.

#7 Pencekam Alat (Tool Holder)

Ini dihadirkan dalam ukuran, sistem dan pengaplikasian yang bervariasi. Ukuran standar untuk pencekam alat adalah BT 30 sampai BT 40 dan BT 50 (BT mengacu pada sudut kerucut / taper pada pencekam.)

(Di Eropa, istilah yang digunakan adalah SK 30, SK 40 atau SK 50, yang memiliki sudut yang sama dengan dudukan BT tetapi dengan alur orientasi tambahan pada flange. Bersama dengan key-stone yang dipasang di ujung poros (spindle), dudukan SK dapat berorientasi pada posisi tertentu. Misalnya: jembatan bor (Boring Bridges), batang bor, Kepala Milling bersudut (angular milling heads), dll.)­­­

Untuk ketegaran yang lebih tinggi dan rotasi cepat yang seimbang, direkomendasikan versi BBT atau Sistem HSK.

Versi BBT adalah versi peningkatan dari sistem BT standar yang menyediakan titik kontak ganda antara pencekam alat (tool holder) dan poros (spindle). Dengan demikian, alat ini menghubungkan dan mengikat dengan lebih kuat, memberikan getaran yang jauh lebih sedikit karena pencekam alat diseimbangkan dengan kelas Q 2.5. Hal ini tidak hanya meningkatkan kemampuan pemesinan dan hasil produksi mesin, tetapi juga memberikan permukaan yang lebih baik ke produk / mould, memperpanjang umur alat dan terakhir menghemat penggantian poros (spindle) dalam jangka panjang karena bearing akan bertahan lebih lama.

Bagaimana dengan Sistem HSK? Ini lebih ringan (bagus untuk pemesinan HSC), lebih pendek (bagus untuk penggantian alat lebih cepat), dan lebih kuat dari sistem BT (dudukan HSK-A63 2,5 kali lebih kuat dari dudukan BT 50). Sistem HSK juga menawarkan penyeimbangan yang sangat baik (Kelas Q 2.5). Karena pencekaman yang kuat dan bertenaga dari dalam ke luar, ikatan antara pencekam alat dan poros sangat ideal untuk pemesinan berat, pemotongan berat, atau operasi berkecepatan sangat tinggi pada saat yang bersamaan.

Baik versi BBT dan HSK menawarkan ikatan yang jauh lebih kaku dan lebih ketat antara pencekam alat dan poros karena sistem ini dilengkapi dengan pencekam kontak ganda (yaitu antara caper /kerucut dan permukaan ujung poros).

#8 Meja

Meja menyediakan alas yang kokoh untuk mencekam benda kerja secara langsung, dan dapat digunakan untuk memasang perlengkapan atau ragum (vice) untuk menahan benda kerja di tempatnya. Sebagian besar meja menggunakan T-slot untuk memudahkan pencekaman ragum (vice), perlengkapan atau benda kerja.

Pada Mesin Milling (Frais) CNC horizontal, tersedia juga palet dengan lubang Tap (Tap-hole). Hal ini memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar dalam memindahkan benda kerja yang berbeda untuk dikerjakan. Semakin banyak, magnet juga digunakan untuk pencekaman yang mudah, cepat dan aman. Ini sebaiknya dibangun ke dalam meja mesin untuk menghindari hilangnya ketinggian sumbu Z.

(Lihat SIRIUS UM+ milik Hwacheon sebagai contoh nya.)

#9 Tangki Pendingin (coolant)

Sebagian besar Machining Centers (Pusat Pemesinan) CNC memiliki tangki pendingin (coolant) untuk membantuk memasok pendingin ke permukaan pemotongan atau poros (spindle) dengan alat selama proses pemesinan. Hal ini membantu memperpanjang masa pakai alat dan bagian-bagiannya. Selain itu, pendingin juga akan menghilangkan panas yang dihasilkan oleh proses pemesinan, dan menjaga suhu tetap terkendali.

Untuk menampung cairan pendingin dalam jumlah yang cukup untuk operasi pemotongan, aturan yang digunakan di sini adalah “semakin banyak, semakin baik”. Lebih banyak cairan pendingin membantu operator mencegah pemanasan cairan pendingin.

Umumnya, sistem CTS atau Coolant Through Spindle / Cairan Pendingin dialirkan melalui poros direkomendasikan untuk operasi pengeboran yang lebih dalam (lebih dalam dari 4 x diameter) atau saat seseorang mengerjakan rongga yang lebih dalam pada pengerjaan mould & die. Standar seharusnya 30bar dengan opsi tekanan cairan pendingin hingga 70bar. Hanya pengaplikasian yang sangat spesifik yang membutuhkan tekanan cairan pendingin yang lebih tinggi.

Perhatian perlu diberikan jika alat dengan diameter lubang pendingin yang lebih besar digunakan. Kebutuhan pemesinan seperti itu mungkin memerlukan High Pressure – High Flow Rate Pump (Pompa dengan tekanan dan tingkat alir tinggi) untuk digunakan.