Berikut ini merupakan ciri-ciri suatu perairan dikatakan tercemar kecuali

Seiring dengan perkembangan zaman manusia semakin mudah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini tidak terlepas dari adanya perkembangan teknologi yang dapat membantu manusia mendapatkan sesuatu yang diinginkannya. Namun perkembangan teknologi ini juga menyebabkan berbagai macam dampak buruk. Salah satu dampak buruk yang dapat ditimbulkan adalah adanya pencemaran pada berbagai sumber, seperti pencemaran air, pencemaran udara (baca: penyebab pencemaran udara), pencemaran tanah dan lain sebagainya.

Pencemaran air (baca: dampak dan penyebab pencemaran air) memang seringkali terjadi di lingkungan (baca: fungsi lingkungan hidup) sekitar kita. Pencemaran air semakin sering terjadi di zaman yang semakin modern ini. Air yang tercemar akan mempunyai manfaat yang sangat berbeda dengan air yang sebenarnya. Bahkan manfaat dari air sendiri akan berkebalikan dari manfaat air yang sebenarnya.

Lalu, bagaimana cara kita untuk mengenali air yang tercemar ini? Ada banyak ciri- ciri dari pencemaran air atau ciri- ciri  air yang tercemar. Beberapa ciri ini akan membantu kita untuk mengetahui apakah air tersebut tercemar atau tidak, sehingga layak atau tidak untuk kita konsumsi. Beberapa ciri ciri pencemaran air antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Terjadi perubahan pada suhu air

Ciri- ciri dari air yang tercemar pertama adalah terjadinya perubahan pada suhu air. Air yang normal dan sehat memounyai suhu dibawah suhu lingkungan yang ada di sekitarnya. Sebagai contoh misal di suatu lingkungan mempunyai suhu 28ᵒ C, maka suhu air normal yang ada di lingkungan tersebut sekitar 20ᵒ C – 25ᵒ C. Air yang tercemar mempunyai suhu yang tinggi, bahkan lebih tinggi daripada suhu lingkungan yang ada di sekitarnya.

Pada tempat yang digunakan sebagai tempat industri dengan banyak sekali mesin, air digunakan untuk merendam air agar tidak terlalu panas. Sehingga hal ini menyebabkan terjadinya perpindahan kalor dari mesin menuju air. Ketika suhu air menjadi panas, maka kandungan oksigen yang ada di dalam air menjadi berkurang. Selain itu, apabila air yang panas (memiliki suhu tinggi) langsung dibuang ke laut (baca: macam-macam laut), maka hal ini akan menyebabkan keseimbangan ekosistem air terganggu dan menyebabkan kematian makhluk hidup secara massal.

  1. Memiliki pH yang tidak normal

Air yang normal memiliki pH antara 6,5 – 7,5. pH merupakan derajat keasaman yang dimiliki oleh air yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman dan juga kebasaan pada suatu larutan. Air yang tercemar mempunyai pH yang tidak demikian. Apabila air mempunyai pH diatas atau dibawah pH tersebut maka bisa dikatakan bahwa air tersebut telah tercemar. Air yang tercemar memiliki tingkat pH sekitar 4 – 6 atau 8 – 9.

Peneliti menemukan hasil penelitian bahwa organisme air lebih menyukai pH air mendekati normal. Sehingga bisa dikatakan bahwa banyak organisme yang akan mati apabila pH air menjauhi pH netral. Organisme air sendiri merupakan makanan bagi ikan- ikan dan sebagai tanda bahwa perairan tersebut tidak tercemar oleh zat yang berbahaya dan layak dikonsumsi oleh manusia (baca: ciri-ciri air tanah yang baik).

  1. Terjadi perubahan pada warna

Air yang normal mempunyai ciri- ciri salah satunya tidak mempunyai warna atau jernih. Sebaliknya, air yang tercemar telah mengalami perubahan pada warna. Air yang tercemar (baca: polusi air) salah satu tandanya adalah mempunyai warna atau tidak jernih.

Perubahan pada warna air ini biasanya disebabkan oleh polutan- polutan yang terlarut dalam air (terkecuali pewarna air yang sengaja ditambahkan), sehingga kita pun patut mewaspadai air yang mengalami perubahan warna. Polutan- polutan ini bisa berasal dari limbah rumah tangga, industri, pertanian, dan lain sebagainya.

  1. Terjadi perubahan pada bau

Selain warna, salah satu indikator air yang sehat juga dilihat dari bau. Air yang normal dan sehat mempunyai salah satu ciri yakni tidak berbau. Sementara salah satu ciri atau tanda air yang tercemar adalah mempunyai bau. Bau yang dimiliki air ini bisa bersumber dari polutan yang terlarut di dalam air tersebut. Polutan- polutan ini bisa berasal dari limbah rumah tangga, industri, pertanian, dan lain sebagainya.

  1. Terjadi perubahan pada rasa

Selain warna dan juga bau, indikator lainnya yang digunakan untuk menandai terjadinya pencemaran pada air adalah rasa. Air yang normal dan sehat tidak mempunyai rasa sama sekali. Sementara air yang mempunyai perubahan pada rasa (selain sengaja ditambah oleh bahan perasa), bisa jadi air tersebut telah tercemar oleh polutan. Sama seperti air yang mengalami perubahan warna dan bau, polutan- polutan ini bisa berasal dari limbah rumah tangga, industri, pertanian, dan lain sebagainya.

  1. Terdapat endapan, koloidal, dan bahan terlarut

Salah satu ciri atau tanda pencemaran air adalah adanya bahan endapan, koloidal, dan bahan- bahan terlalrut pada air. Bahan- bahan endapan, koloidal dan terlaut dapat menghalangi masuknya sinar matahari (baca: lapisan matahari) apabila bercampur dengan air maka. Bahan- bahan endapan ini bisa berupa insektisida, sampah, tumpahan minyak, air cucian sabun, detergen, dan lain sebagainya.

Ketika sinar matahari sulit masuk maka mikroorganisme yang ada di air tersebut tidak bisa melakukan fotosintesis. Akibatnya air (baca: jenis- jenis air di Bumi) akan kekurangan kandungan oksigen. Selain itu, bahan- bahan endapan juga akan bisa menyebabkan terjadinya perubahan pada pH, warna, bau, dan juga rasa.

  1. Terdapat banyak mikroorganisme

Salah satu tanda air yang tercemar adalah adanya banyak miroorganisme. Mikroorganisme sendiri mempunyai peran utama dalam proses degradasi bahan- bahan buangan limbah (baca: cara pemanfaatan sampah dan limbah). Mikroorganisme menguraikan pencemar yang bersifat organik. Ketika bahan pencemar ini meningkat, maka secara otomatis mikroorganisme akan ikut berkembang biak dan berjumlah banyak.

Perkembangbiakan mikroorganisme ini  kemungkinan besar tidak tertutup, sehingga memungkinkan mikroba patogen yang merugikan juga akan ikut berkembang. Dan dalam proses mikroorganisme menguraikan bahan pencemar, mikroorganisme membutuhkan banyak oksigen. Sehingga kita mengetahui semakin banyak mikroorganisme, maka oksigen yang digunakanpun akan semakin banyak. Akibatnya air akan mempunyai persediaan oksigen yang menipis dan bahkan akan kekurangan oksigen.

  1. Meningkatnya radioaktivitas pada air

Salah satu tanda air yang tercemar lainnya adalah meningkatnya radioaktivitas dari air tersebut. Radioaktivitas sendiri merupakan proses timbulnya zat- zat radiaoktif. Zat- zat radioaktif ini dapat kita temui di berbagai kegiatan. Apabila produksi zat radiaoktif di dalam air meningkat, maka hal ini akan menyebabkan kerusakan biologis pada air tersebut apabila tidak segera dilakukan proses penanganan yang tepat (baca: cara menjaga kelestarian air).

Itulah beberapa ciri atau tanda yang dapat ditimbulkan dari adanya pencemaran air. Tanda- tanda tersebut dapat kita jadikan patokan untuk menilai suatu air tercemar atau tidak, sehingga kita bisa menilai air dapat dikonsumsi ataukah tidak.

Air merupakan salah satu sumber kehidupan bagi makhluk hidup yang ada di Bumi. Maka dari itu sifatnya sangat vital atau penting. Air merupakan salah satu bagian dari sumber daya alam yang mempunyai manfaat sumber daya alam penting bagi manusia. Di Bumi ini, ada banyak sekali jenis- jenis air yang dapat kita temui.

Sebagai salah satu pengonsumsi air dalam kehidupan sehari- hari, manusia dan makhluk hidup lainnya membutuhkan air yang bersih (baca: ciri-ciri air tanah yang baik), sehat, dan tidak tercemar. Hal ini karena air yang dikonsumsi atau digunakan akan masuk ke dalam tubuh manusia serta makhluk hidup lainnya, sehingga apabila air tersebut tercemar maka polutan juga akan masuk ke dalam tubuh manusia dan menyebabkan timbulnya berbagai gangguan. Artikel ini akan menjelaskan mengenai ciri- ciri dari air yang telah tercemar.

Air yang tercemar akan mempunyai beberapa ciri khusus yang tentu saja berlawanan dengan ciri- ciri air yang sehat. Beberapa ciri dari air yang tercemar ini bisa terlihat secara kasat mata maupun harus melalui penelitian terlebih dahulu. Beberapa ciri ciri air yang tercemar adalah sebagai berikut:

Salah satu ciri dari air yang tercemar dan dapat dilihat dengan kasat mata adalah terdapat perubahan warna pada air tersebut. Air yang sehat terlihat jernih dan tidak berwarna. Ketika air yang seharusnya jernih atau tidak berwarna ini tiba- tiba berubah warna, maka hal ini menandakan bahwa air beresiko tercemar. Perubahan warna ini terjadi karena ada zat yang mencemari tersebut atau polutan. Berbagai polutan yang mencemari air dan dapat membuat perubahan pada warna air ini ada bermacam- macam, seperti limbah industri.

  1. Terdapat bau aneh pada air

Selain terjadi perubahan pada  warna, salah satu ciri dari air yang tercemar adalah mempunyai perubahan pada bau. Air yang sehat biasanya tidak berbau. Ketika kita menemui air yang memiliki bau maka air itu beresiko tercemar oleh zuatu zat polutan tertentu. Biasanya bau yang ditimbulkan dari air yang tercemar ini adalah bau yang aneh, menyengat, ataupun busuk. Ada banyak polutan yang menyebabkan air ini mengalami perubahan pada bau, diantaranya adalah limbah industri, pertanian, atau rumah tangga.

Selain warna dan bau, ada lagi ciri yang mengindikasikan air tersebut tercemar, yakni terjadi perubahan pada rasa. Air yang sehat adalah air yang tidak memiliki rasa, atau hambar. Sehingga apabila kita menemukan air yang memiliki rasa tertentu (dengan catatan bahwa air tersebut tidak sengaja ditambah dengan zat perasa), maka air tersebut dipertanyakan kemurniannya, baik rasa manis, asin, pahit dan sebagainya. Ada banyak sekali zat yang mencemari air ini sehingga mengalami perubahan rasa. Beberapa polutan yang dapat menyebabkan perubahan pada rasa air adalah limbah rumah tangga, limbah cair dari pupuk, atau limbah industri.

  1. Derajat keasaman atau pH air tidak netral

Derajat keasaman atau pH air merupakan salah satu indikator dari sehat atau tidak air. pH ini adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman ataupun tingkat kebebasan yang ada pada suatu larutan. Air yang normal memiliki pH netral, yakni sekitar 7. Ketika air tersebut tercemar oleh suatu polutan maka air tersebut mempunyai pH yang kurang atau lebih dari pH normal, yakni berkisar antara 4 hingga 6 atau 8 atau 9. Organisme yang hidup di air lebih menyukai suhu yang mendekati netral. Sehingga apabila pH di air tersebut semakin jauh dari netral maka bisa saja mengganggu kelangsungan hidup organisme yang notabeb adalah makanan bagi ikan- ikan. Hal ini akan berakibat luas pada matinya ikan- ikan maupun binatang lain yang hidup di air tersebut.

  1. Terdapat perubahan pada suhu air

Hampir semua elemen di Bumi ini mempunyai suhu. Salah satunya adalah air. Air mempunyai suhu yang rendah apabila dibandingkan dengan suhu lingkungan. Oleh karena itulah air terasa dingin apabila kita sentuh. Pada kondisi normal, air mempunyai suhu yang lebih rendah daripada suhu lingkungan. Misal suhu pada lingkungan kita dapati sebesar 30 derajat Celcius, maka suhu air normal di lingkungan tersebut sekitar 25 sampai 27 derajat Celcius. Nah, apabila kita menemui air yang tidak dipanaskan atau dalam kondisi normal ini mempunyai perbuhan suhu, maka hal ini mengindikasikan bahwa air bisa saja tercemar.

Misalnya pada kasus air digunakan sebagai pendingin mesin di pabrik. Pada kala itu air menyerap banyak kalor dari mesin- mesin pabrik. Akibatnya, kalor yang terserap oleh air ini berjumlah banyak sehinga suhu air menjadi meningkat. Pada saat kondisi air yang tercemar banyak kalor mesin ini dibuang ke sungai, maka hal ini dapat mengganggu kehidupan tumbuhan dan binatang yang hidup di sungai tersebut. Maka dari itulah setelah air digunakan sebagai pendingin mesin, harus diolah terlebih dahulu sebelum di buang ke sungai. Bagaimanapun kita harus selalu melakukan berbagai cara menjaga kelestarian air sungai.

  1. Terdapat endapan atau bahan terlarut

 Endapan adalah bahan- bahan yang terdapat di dasar air. Sedangkan bahan terlaruh merupakan bahan atau zat yang dapat bercampur menjadi satu dengan air tanpa kita sadari, yang tidak menimbulkan sisa (endapan atau ampas). Kedua bahan pencemar ini, yakni endapan dan bahan terlarut sangat bisa menimbulkan perubahan pada warna, rasa, bau, dan pH atau derajat keasaman pada air. Otomatis hal ini akan menyebabkan air menjadi tercemar. Ada banyak bahan yang menjadi endapan atau bahan terlarut ini, seperti sampah sisa- sisa rumah tangga (palstik, air sisa detergen, dan sebagainya), limbah pertanian seperti sisa pupuk cair atau insektisida, tumpahan minyak dan oli, dan lain sebagainya.

  1. Kelebihan jumlah mikroorganisme

Sampah atau limbah  padat yang menjadi polutan di adalam air ini tetap diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, semakin banyak sampah maka akan semakin banyak pula mikroorganisme yang hidup di air. Mikroorganisme yang datang tersebut tidak semuanya bersifat baik, ada beberapa yang mungkin bersifat sebagai patogen, yakni pembawa penyakit. Dalam menguraikan sampah, mikroorganisme membutuhkan jumlah oksigen yang banyak. Akibatnya julah oksigen yang ada di perairan tersebut akan semakin sedikit. karena oksigen yang tersedia semakin sedikit, maka akan memgganggu kelangsungan hidup ikan, binatang lainnya, serta tumbuhan yang hidup di perairan tersebut. Bahkan bisa saja karena kekurangan oksigen, binatang dan tumbuhan iar tersebut akan mati.

  1. Meningkatnya radioaktivitas air

Radioaktivitas ini ditimbulkan oleh berbagai zat radioaktif. Zat radioaktif  yang berasal dari berbagai aktivitas manusia ini sangat mungkin menyebabkan berbagai macam kerusakan biologis apabila tidak ditangani dengan benar. Sehingga apabila terdapat banyak zat radioaktif di suatu air, maka air tersebut  sangat beresiko tercemar.

Itulah beberapa ciri atau tanda- tanda dari air yang tercemar. Ketika kita menemukan tanda- tanda yang demikian, maka bisa jadi air tersebut adalah air yang tercemar yang sebaiknya kita hindari untuk penggunaan dalam aktivitas sehari- hari. Selain itu kita juga harus menjaga agar tidak terjadi pencemaran lingkungan, baik pencemaran air, pencemaran udara maupun pencemaran tanah.

Berbagai aktivitas manusia dapat menimbulkan pencemaran pada air. Beberapa aktivitas manusia yang menimbulkan pencemaran pada air adalah sebagai berikut:

  • Aktivitas rumah tangga sehari- hari yang banyak menggunakan berbagai bahan kimia, seperti detergen, sabun, dan sebagainya.
  • Kegiatan industri atau pabrik yang banyak menimbulkan limbah- limbah berbahaya.
  • Kegiatan pertanian, seperti penggunaan pupuk maupun insektisida.
  • Bencana alam.
  • Membuang sampah sembarangan di sumber air.

Indikator Sehat Tidaknya Air

Air yang sehat mempunyai beberapa indikator. Indikator- indikator tersebut dijadikan sebagai patokan untuk mengetahui apakah air tersebut tercemar ataukan tidak. Beberapa indikator ini bisa dilihat melaui kasat mata, namun beberapa juga dapat diketahui melalui penelitian di laboratorium.  Beberapa indikator yang menyatakan sehat tidaknya suatu air adalah sebagai berikut:

  1. Derajat keasaman atau pH air
  2. Warna air
  3. Bau air
  4. Rasa air
  5. Suhu air

Kelima indikator itulah yang akan dilihat pertama kali ketika akan meneliti apakah suatu air tercemar oleh bahan polutan atau tidak.

Itulah beberapa aktivitas yang menyebabkan air yang bersih menjadi tercemar. Selain aktivitas di atas masih banyak lagi aktivitas yang dapat menimbulkan pencemaran pada air tanpa kita sadari.

baca juga: penyebab pencemaran udara

Artikel tentang lingkungan lainnya: menjaga kelestarian udara, fungsi lingkungan hidup, pentingnya menjaga lingkungan hidup

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA