Kekeringan adalah salah satu bencana yang ditandai dengan keadaan kurangnya persediaan air pada suatu wilayah dalam jangka waktu berkepanjangan (berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Kekurangan pasokan air dalam waktu yang lama akan memberikan dampak buruk bagi kehidupan, pertanian, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Show Di Indonesia kekeringan sering terjadi pada musim kemarau. Pada musim kemarau, curah hujan sangat rendah, sehingga persediaan air terbatas. Terbatasnya persediaan air disebabkan keringnya sumber air seperti sumur, sungai, waduk dan aliran air lainnya. Berikut dampak kekeringan yang bisa terjadi pada musim kemarau.
Penanganan kekeringan di Indonesia membutuhkan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Hal itu sangat penting dalam mengatasi dampak dari kekeringan menjelang musim kemarau. Berikut adalah solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi kekeringan. Air merupakan kebutuhan yang penting bagi manusia, manusia menggunakan air untuk memenuhi kebutuhan sehar-harinya, seperti untuk memasak, minum, mencuci dan lain-lain. Lalu apa jadinya jika terjadi kekeringan di Indonesia? Pada tahun 2019, BMKG menginformasikan bahwa akan terjadi kekeringan panjang hingga ekstrim pada sejumlah wilayah di Indoneisa. Potensi kekeringan meteorologis (iklim) ini sebagian besar terjadi di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Aksi, 2014) . Terjadinya kekeringan ini bukanlah pertama kalinya bagi Indonesia. Tercatat sejak tahun 1884 sampai 2007, Indonesia mengalami kekeringan sekitar 43 kali (Subagyono & Surmaini, 2007) . Kekeringan ini akan beresiko terhadap kesehatan. Dampak kesehatan tersebut diantaranya meningkatnya penyebaran agen penyakit dan meningkatkan resiko penyakit seperti diare dan kolera. Hal tersebut dapat terjadi ketika kekurangan air untuk sanitasi. Selain itu, kekeringan akan menyebabkan dehidrasi (sebab sekitar 60% tubuh terdiri dari air), menyebabkan sakit mata (debu mudah berterbangan ketika terjadi kekeringan), menyebabkan penyakit ISPA dan lain-lain. Kekeringan ini tidak hanya berdampak pada resiko kesehatan, namun juga berdampak terhadap sektor pertanian. Menurut Kodoatie, 21,12 mm/tahun volume air di udara yang jatuh sebagai hujan hanya 25% tertampung dalam waduk, sungai, danau, atau cekungan air tanah, 72% ke laut, 3% dimanfatkan untuk keperluan domestik dan pertanian (Kodoatie, 2008). Hal ini menjelaskan bahwa air merupakan hal yang sangat penting bagi sektor pertanian. Jika sektor pertanian terganggu maka akan berdampak pada ketersediaan pangan. Lalu, apakah terjadinya kekeringan ini berkaitan dengan perubahan iklim?
Referensi:
Post Views: 2,910 #climatechange#environmentalhealthEnvironmentHealthWater Post navigationPrevious post Sampah dan Hubungannya Terhadap Emisi Gas Rumah Kaca Post navigationNext post Pengelolaan Limbah Infeksius (B3) dari Penanganan COVID-19 (Surat Edaran Menteri KLHK Nomor SE.2/MENLHK/PSLB3/PLB.3/3/2020) Bagaimana dampak musim kemarau terhadap air tanah brainly?Jawaban: Hubungan musim kemarau terhadap siklus air adalah musim kemarau menyababkan curah hujan sedikit sehingga menyebabkan berkurangnya air permukaan (sungai, danau dan waduk) serta air tanah (sumur) dan membuat terjadinya kekeringan.
Apa saja pengaruh air pada musim kemarau?21. Hubungan musim kemarau terhadap siklus air adalah musim kemarau menyebabkan curah hujan sedikit sehingga menyebabkan berkurangnya air permukaan (sungai, danau, dan waduk) serta air tanah (sumur) dan membuat terjadinya kekeringan.
Apa akibat musim kemarau yang panjang bagi ketersediaan air bersih?Kemarau yang berkepanjangan juga menyebabkan cadangan air semakin menipis. Selain berdampak pada semakin langkanya air bersih, kemarau berkepanjangan juga berdampak bagi petani terancam gagal panen.
Apa dampak kekeringan air?Salah satu dampak kekeringan yang harus diwaspadai adalah kurangnya sumber air minum. Jika sumber air minum tidak tercukupi dengan baik manusia akan mengalami dehidrasi yang mana sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.
|