Show
Table of Contents Show
TRIBUNNEWS.COM - Apa itu sistem tanam paksa? Untuk menjawab pertanyaan itu, simak penjelasan sistem tanam paksa dalam artikel ini. Selama masa pemerintahannya 1916-1942, pemerintah Hindia Belanda telah menerapkan berbagai kebijakan. Satu dari beberapa kebijakan yang paling membekas di hati rakyat Indonesia yakni sistem tanam paksa. Akibat sistem tanam paksa ini, rakyat Indonesia sangat menderita, bahkan di beberapa kota terjadi kematian yang disebabkan kelaparan. Baca juga: Pengertian Interval Harmonis dan Melodis Lengkap dengan Ciri-ciri Bunyi Interval Baca juga: Pengertian Pubertas: Lengkap dengan Ciri-ciri Laki-laki dan Perempuan di Masa Puber Sistem ini sebenarnya bernama Cultuurstelsel yang secara harfiah berarti Sistem Kultivasi. Oleh sejarawan Indonesia, Cultuurstelsel disebut sebagai Sistem Tanam Paksa. Sistem tanam paksa adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Johannes van den Bosch pada tahun 1830. Peraturan ini mewajibkan seluruh penduduk yang menanam kopi, tebu, teh, tarum dan tanaman komoditas ekspor lainnya untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial. Dikutip dari Buku Tematik Tema 7 Kelas 5, pada masa kepemimpinan Johanes Van Den Bosch, Belanda memperkenalkan sistem tanam paksa. Artikel ini membahas sistem tanam paksa: latar belakang, tujuan, teknis pelaksanaan, lokasi, jenis tanaman, dan dampak tanam paksa. Kalo lo ingin ditemani audio pas lagi baca, silahkan play video di bawah ini: Hai sobat Zenius, kembali lagi bersama gue, Grace! Kali ini kita bakal kembali menjelajahi era pendudukan Belanda pada tahun 1830-an, ketika rakyat dipaksa hidup di bawah bayang-bayang kebijakan “Cultuurstelsel” atau yang biasa disebut sebagai tanam paksa. Kebijakan ini berjalan selama 40 tahun lamanya sebelum akhirnya dihentikan setelah mendapatkan berbagai kritikan berkepanjangan dari para pejuang hak kemanusiaan. Wah, memangnya seperti apa ya peraturan tanam paksa sampai menyita perhatian para aktivis dan tokoh lainnya? Langsung saja kita selami bersama setelah poll yang satu ini. Loading ...Apakah tanam paksa itu?Dok: Repronegatief. Tabaksfermenteerschuur van binnen met bossen van de loodsdroge tabak, Vorstenlanden/CC BY-SA 3.0Secara teori, Tanam Paksa (atau Cultuurstelsel) adalah sebuah kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintahan Kolonial Belanda dimana rakyat Hindia Belanda harus menyerahkan seperlima hasil tanaman ekspor mereka sejak tahun 1830. Mungkin sekilas seperlima hasil pertanian terdengar memungkinkan untuk dipenuhi, namun kenyataannya rakyat sangat menderita karena pada implementasinya peraturan ini sangat menyimpang dan memberi dampak buruk terhadap ekonomi dan kesejahteraan sosial rakyat Indonesia saat itu. Mekanisme pelaksanaan sistem ini akan dibahas lebih lanjut nanti. Sekarang kita cari tahu dulu yuk, siapa sih yang punya ide buat bikin sistem tanam paksa? Siapakah yang menerapkan tanam paksa?Kalo ngebicarain tokoh yang berperan besar dalam implementasi sistem ini, tentu saja kita harus singgung pencetus sistem tanam paksa yaitu Gubernur Johannes van den Bosch. Kalo lo penasaran, ini nih fotonya. Dok: Gubernur Johannes van den Bosch (1780-1844) | Free Copyright (edited)Johannes van den Bosch adalah orang berkebangsaan Belanda yang menjabat sebagai Gubernur-Jenderal Hindia Belanda yang ke-43 pada tahun 1830-1834. Latar belakang sistem tanam paksaOke, sekarang lo udah tau siapa pelaku di balik kebijakan ini. Lalu buat apa dong pemberlakuan sistem seperti ini? “Mengapa pemerintahan hindia belanda melaksanakan tanam paksa?”Untuk mengetahui tujuan pemerintah kolonial belanda melaksanakan sistem tanam paksa, lo harus tahu dulu kondisi keuangan pemerintah Belanda saat itu. Kalo kita ngintip ke masa-masa sebelum pemberlakuan sistem ini, kondisi kas pemerintah Belanda itu sedang berada di ujung tanduk alias mau bangkrut. Kok bisa gitu? Lambang VOC | Dok: Hans Nissen (CC BY-NC-SA)Singkatnya sih beberapa dekade sebelumnya, Belanda terus menerus merasakan kehilangan dana entah karena korupsi maupun perang. Sebelumnya mungkin lo udah pernah dengar kalo VOC, salah satu kompeni yang dulunya kebanggaan Belanda, harus dibubarkan karena pegawainya pada korup banget dan menggunakan dana yang terkumpul untuk kehidupan mewah dan berfoya-foya. Bahkan, VOC meninggalkan utang sebesar 136,7 juta gulden ketika dibubarkan pada 31 Desember 1799. Dok: De intocht van Napoleon te Amsterdam, 9 Oktober 1811 oleh Mattheus Ignatius van Bree / Public DomainSelain masalah kompeni, Kerajaan Belanda juga harus menghadapi hutang yang mereka dapatkan setelah berperang. Contohnya dari Perang Napoleon, Perang Belgia, dan Perang Diponegoro. Dari Perang Diponegoro, Belanda diperkirakan harus mengeluarkan dana sebesar 25 juta gulden. Sedangkan dari kekalahan Perang Napoleon, Belanda harus mengganti seluruh pengeluaran perang kedua pihak. Gimana nggak bengkak utangnya? Karena itulah Johannes van den Bosch diangkat menjadi gubernur jenderal dengan harapan bisa mengolah daerah jajahan Belanda agar menghasilkan pundi-pundi uang untuk menutup utang tersebut dan mengisi kas Belanda. Bagaimana tanam paksa dilaksanakan?Dok: Negatief. Sortering van krossok (=gedroogde tabaksbladeren), Java (Sebelum 1939) / CC BY-SA 3.0Untuk memahami teknis pelaksanaan sistem tanam paksa, kita bisa lihat beberapa kebijakan yang tertuang di dalam Lembaran Negara (Staatsblad) tahun 1834 no. 22. Supaya lebih gampang membandingkan kebijakan secara teori dan praktiknya, kita jadikan tabel saja ya seperti ini.
Wah gimana perasaan lo ngeliat praktik nyata dari kebijakan tertulisnya? Bayangin lo harus kerja keras, tapi sekeras apapun lo kerja, lo nggak akan sejahtera. Sederas apapun keringat lo ngucur ngurusin tanaman ekspor penjajah, tetap aja nggak ada lahan dan waktu lebih buat menanam tanaman lokal yang bisa dimakan sebagai makanan pokok. Rasa lelah, putus asa, dan lapar bercampur menjadi satu. Gimana dari sisi Belanda? Kerajaan Belanda akhirnya bisa bernafas lega setelah meraup keuntungan yang diperkirakan mencapai keuntungan 967 juta gulden dan bisa melunasi utang-utang mereka. Pencetus “Cultuurstelsel”, Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch pun diberi penghargaan oleh Kerajaan Belanda. Di mana tanam paksa dilaksanakan?Sebenarnya awalnya tanam paksa diimplementasikan di tanah Pulau Jawa. Namun seiring berjalannya waktu, tanam paksa juga diimplementasikan di daerah lain yang juga memiliki tanah yang subur. Kira-kira inilah gambaran persebaran area tanam paksa di Nusantara. Dok: SS BelajarDi Pulau Jawa, daerah tanam paksa meliputi Cirebon, Pekalongan, Tegal, Semarang Jepara, Surabaya, dan Pasuruan. Sedangkan di Sumatera daerah tanam paksa meliputi Sumatera Barat, Minahasa, Minangkabau, Lampung, Palembang, Ambon, dan Banda. Apa jenis tanaman yang menjadi fokus sistem tanam paksa?Dok: Suara.comTentunya jenis tanaman yang ditanam pada masa tanam paksa ya tanaman yang laku dijual di Eropa karena memang tujuan utamanya untuk mengekspor hasil pertanian. Oleh karena itu, jenis tanaman yang menjadi fokus sistem tanam paksa adalah kopi, tebu, teh, indigo (disebut juga tarum/nila), dan juga rempah-rempah (pala, cengkih, dan lada) yang memang merupakan komoditi favorit orang Eropa. Nah, karena jenis tanaman yang ditanam sudah ditentukan dan memakan sebagian besar lahan dan waktu, orang Indonesia saat itu kesulitan menanam tumbuhan lokal seperti padi maupun jagung untuk bahan pangan. Dampak tanam paksa terhadap IndonesiaDiterapkannya sistem penanaman secara paksa tentu memberikan berbagai dampak terhadap di Indonesia. Bahkan, terdapat dampak-dampak yang mungkin mempengaruhi keadaan Indonesia sekarang. Kira-kira apa saja ya dampak tanam paksa terhadap kehidupan rakyat Indonesia saat itu?
PenutupBagaimana sobat zenius, apakah lo ada pertanyaan seputar topik kita kali ini? Atau mungkin lo punya ide untuk artikel selanjutnya? Kalau lo punya pertanyaan maupun pernyataan, jangan ragu buat komen di kolom komentar, oke? Sampai sini dulu artikel kali ini dan sampai jumpa di artikel selanjutnya, ciao! Referensi: Anggrani, Agnes Dian. (2006). Pelaksanaan Sistem Tanam Paksa di Jawa pada tahun 1830-1870. Diakses pada 24 September 2021 di laman https://repository.usd.ac.id/27131/2/004314015_Full%5b1%5d.pdf Britannica.(n.d.). Culture System: Indonesian History. Diakses pada 24 September 2021 pada laman https://www.britannica.com/event/Culture-System Kompas. (2021). Di Manakah Tanam Paksa Dilaksanakan?. Diakses pada 23 September 2021 pada laman https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/02/130955769/di-manakah-tanam-paksa-dilaksanakan?page=all Laras, Naufal Shidqi. (2021). Sistem Tanam Paksa : Praktik dan Dampaknya. Diakses pada 23 September 2021 pada laman https://www.researchgate.net/publication/350060701_Sistem_Tanam_Paksa_Praktik_dan_Dampaknya Republika. (2016). Seabrek Bukti Kekejaman Belanda: Westerling, Tanam Paksa, Hingga Kerja Rodi. Diakses pada 24 September 2021 pada laman https://www.republika.co.id/berita/oga0ms282/seabrek-bukti-kekejaman-belanda-westerling-tanam-paksa-hingga-kerja-rodi-part1 Wikipedia. 2021(updated). Vereenigde Oostindische Compagnie. Diakses pada 23 September dari laman https://id.wikipedia.org/wiki/Vereenigde_Oostindische_Compagnie Zulkarnain. (2011). DAMPAK PENERAPAN SISTEM TANAM PAKSA BAGI MASYARAKAT. Diakses pada 27 September 2021 pada laman download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1543480&val=477&title=DAMPAK%20PENERAPAN%20SISTEM%20TANAM%20PAKSA%20BAGI%20MASYARAKAT Apa yang dimaksud dengan tanam paksa?Pengertian tanam paksa
Sistem tanam paksa adalah sistem yang mengharuskan rakyat melaksanakan proyek penanaman tanaman ekspor di bawah paksaan pemerintah kolonial sejak tahun 1830.
Apa itu tanam paksa Roboguru?Kebijakan tanam paksa adalah kebijakan Belanda yang mewajibkan rakyat Indonesia menyisihkan 1/5 lahannya untuk tanaman tanaman wajib ditanam untuk Belanda yang nantinya diserahkan kepada Belanda. Tanaman itu adalah tanaman ekspor seperti rempah-rempah, kopi, teh, dan kina.
Kapan terjadinya sistem tanam paksa?Sistem tanam paksa Belanda atau cultuurstelsel merupakan aturan yang diterapkan oleh Gubernur Jenderal Johannes van den Bosch di masa penjajahan pemerintah kolonial pada 1830.
Bagaimana aturan dari sistem tanam paksa ini *?Pemerintah Belanda menetapkan aturan di sistem tanam paksa Belanda kepada masyarakat Indonesia. Berikut isinya: Tuntutan kepada setiap rakyat pribumi agar menyediakan tanah pertanian untuk cultuurstelsel tidak melebihi 20 persen atau seperlima bagian dari tanahnya untuk ditanami jenis tanaman perdagangan.
|