Apakah wudhu sah jika tidak membaca doa wudhu

Apakah wudhu sah jika tidak membaca doa wudhu

Artikel Drs. AKRAL, MM(Diskominfo) 15 Agustus 2017 22:38:28 WIB


Wudhu memiliki kedudukan yang penting dalam agama kita. Tidak sahnya wudhu seseorang dapat menyebabkan sholat yang ia kerjakan menjadi tidak sah, sedangkan sholat adalah salah satu rukun Islam yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Oleh karena itu merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim untuk memperhatikan bagaimana dia berwudhu. Nabi shollAllahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak diterima sholat yang dilakukan tanpa wudhu dan tidak diterima shodaqoh yang berasal dari harta yang didapat secara tidak halal.” (HR. Muslim)

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh kaum muslimin pada tata cara berwudhu diantaranya:

❎ 1. Melafazhkan niat. Kebiasaan salah yang sering dilakukan kaum muslimin ini bukan hanya dalam masalah wudhu saja, bahkan dalam berbagai macam ibadah. Rasulullah tidak pernah melafazhkan niat ketika berwudhu sedangkan orang yang mengamalkan perkara ibadah yang tidak pernah ada contohnya dari Rasulullah maka amalan itu tertolak (Lihat hadits Arba’in Nawawiyah no. 5) dan bahkan akan mendatangkan murka Allah.

❎ 2. Membaca doa-doa khusus dalam setiap gerakan wudhu seperti doa membasuh muka, do’a membasuh kepala dan lain-lain. Tidak ada riwayat shohih yang menjelaskan tentang hal tersebut.

❎ 3. Tidak membaca “bismillah” padahal Rasulullah shollAllahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak sempurna wudhu’ sesorang yang tidak membaca basmallah.” (HR. Ahmad)

❎ 4. Hanya berkumur tanpa istinsyaq  (memasukkan air ke hidung) padahal keduanya termasuk dalam membasuh wajah. Adapun yang sesuai sunnah adalah menyatukan antara berkumur-kumur dangan beristinsyaq dengan satu kali cidukan berdasarkan hadits Utsman bin Affan rodhiyAllahu ‘anhu tentang tata cara berwudhu. (HR. Bukhari, Muslim)

❎ 5. Tidak membasuh kedua tangan sampai siku, hal ini sering kita lihat pada orang yang berwudhu cepat bagaikan kilat sehingga tidak memperhatikan bahwa sikunya tidak terbasuh. Padahal Allah Ta’ala berfirman, “Dan basuhlah kedua tanganmu hingga kedua siku.” (Al Maaidah: 6)

❎ 6. Memisah antara membasuh kepala dengan membasuh telinga padahal yang benar adalah membasuh kepala dan telinga dalam satu kali ciduk. Dan ini hanya dilakukan satu kali, bukan tiga kali seperti pada bagian lain, hal ini berdasarkan hadits dari Utsman bin Affan rodhiyAllahu ‘anhu tentang tata cara berwudhu. (HR. Bukhari, Muslim)

❎ 7. Tidak memperhatikan kebagusan wudhunya sehingga terkadang ada anggota wudhunya yang seharusnya terbasuh tetapi belum terkena air. Rasulullah pernah melihat seorang yang sedang sholat sedangkan pada punggung telapak kakinya ada bagian seluas uang dirham yang belum terkena air, kemudian beliau memerintahkannya untuk mengulang wudhu dan sholatnya.

❎ 8. Was-was ketika berwudhu. Sering kita melihat ketika seseorang berwudhu hingga sampai ke tangannya, dia teringat bahwa lafazh niatnya belum mantap sehingga dia mengulang wudhunya dari awal bahkan kejadian ini terus berulang dalam wudhunya tersebut hingga iqomah dikumandangkan, hal seperti ini adalah was-was dari syaithon yang tidak berdasar. Wallahul musta’an.
Artikel www.muslim.or.id (by. Akral)

Jakarta -

Niat wudhu adalah bacaan yang biasa diucapkan seorang muslim sebelum membersihkan diri, untuk menunaikan salat. Bacaan niat wudhu sesungguhnya sangat sederhana dan tidak panjang.

Pentingnya mengetahui niat wudhu terkait dengan Ramadan 2022 yang segera datang. Ramadan menuntut persiapan maksimal, salah satunya dalam perbaikan ibadah dengan mengetahui niat wudhu.

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitul whuduua liraf'il hadatsil asghari fardal lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardhu karena Allah Ta'ala."

Kendati bacaan niat wudhu tidak sulit, namun seorang muslim pasti ada kalanya melakukan kesalahan. Misal, tidak membaca niat wudhu sebelum mengambil air dan mengawalinya dengan kumur.

Dikutip dari Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam Universitas Islam Indonesia (UII), kedudukan niat sangat penting bagi muslim. Niat menentukan amalan dan balasan yang akan diperoleh.

Pentingnya niat dijelaskan dalam hadits Rasulullah SAW yang diceritakan Umar bin Khattab

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

Artinya: "Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju." (HR Bukhari dan Muslim).

Arti niat secara bahasa adalah berarti al-qashd atau keinginan. Sedangkan secara syar'i, niat adalah keinginan (azam) mengerjakan ibadah ikhlas karena Allah sehingga tidak mengharapkan balasan dari manusia.

Ibnu Taimiyah dalam Majmu'ah al Fatawa menjelaskan, niat ada di dalam hati berdasarkan kesepakatan ulama. Jika niat sudah ada dalam hati, maka kehendak tersebut sudah dianggap sah tanpa perlu diucapkan.

"Melafalkan niat tidak ada asal atau landasannya dalam Islam. Pemahaman tersebut mucul karena kesalahan beberapa orang pada perkataan Imam Syafi'i. Saat itu beliau mengucapkan, salat tidak sah kecuali dengan ucapan," tulis situs tersebut.

Maksud ucapan dalam perkataan Imam Syafii adalah takbiratul ihram dan bacaan lain dalam salat. Sedangkan niat tidak perlu dilafalkan, cukup diucapkan dalam hati sesuai kesepakatan para ulama.

Ketetapan yang sama tentunya berlaku juga pada pengucapan niat wudhu. Muslim yang lupa membaca dan mengucapkan niat wudhu tak perlu khawatir. Wudhu bisa terus dilanjutkan hingga tuntas sebelum menunaikan salat.

Dengan penjelasan ini semoga ibadah di Ramadan 2022 bisa lebih baik dibandung tahun sebelumnya.

Simak Video "Ribuan Warga Medan Ikut Pawai Obor Sambut Ramadan"
[Gambas:Video 20detik]
(row/lus)

Apakah sah jika wudhu tidak membaca doa wudhu?

Membaca doa setelah wudhu dari berbagai pendapat ulama dan hadits hukumnya adalah sunah untuk dikerjakan. Jadi, apabila berwudhu tanpa membaca doa setelah wudhu tetap sah wudhu dan sholatnya.

Apakah boleh tidak membaca doa sebelum wudhu?

Doa sebelum wudhu adalah hal yang disunnahkan, artinya orang tidak wajib membacanya ketika sebelum wudhu, akan tetapi niat wudhu adalah hal yang wajib karena termasuk dalam rukun. Berikut ini adalah bacaaan sebelum wudhu yang terbagi menjadi doa dan niat.

Bagaimana jika kita tidak hafal doa wudhu?

Ketika kita belum menghafal do'a sebelum wudhu, ada kalimat yang boleh diucapkan yaitu Subhanallah. Boleh kita ucapkan jika kita belum hafal do'a setelah wudhu.

Apakah doa setelah wudhu itu wajib?

Meskipun doa setelah wudhu sering dilupakan, alangkah baiknya kita membaca doa tersebut meskipun hukumnya sunnah.