Apakah migrain bisa menyebabkan kematian

Apakah migrain bisa menyebabkan kematian
Selain kurang tidur, durasi yang terlalu lama atau berlebihan juga menjadi masalah. Tidur berlebihan juga menjadi tanda beberapa masalah kesehatan. (Ilustrasi/Foto: Thinkstock/puhhha)

Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah lelah beraktivitas, tidur menjadi kunci untuk memulihkan kondisi badan. Namun selain kurang tidur, tidur terlalu lama atau berlebihan juga menjadi masalah. Kantuk yang berlebihan ternyata merupakan tanda beberapa masalah kesehatan. Tidur terlalu lama juga bisa meningkatkan risiko banyak penyakit bahkan kematian.

Kebutuhan tidur setiap orang berbeda-beda karena dipengaruhi oleh usia dan penuaan, kurang tidur, kualitas tidur, hingga kehamilan. Rata-rata orang dewasa membutuhkan tidur 7-9 jam per hari. Lebih dari itu, dapat dikategorikan kelebihan tidur.

Tidur terlalu lama yang juga dikenal dengan istilah hipersomnia kemungkinan dapat disebabkan oleh beberapa mulai dari masalah tiroid, penyakit jantung, apnea, depresi, narkolepsi, dan pengaruh obat tertentu. Tidur terlalu lama juga dikaitkan dengan beberapa penyakit berikut ini.

1. Diabetes

Penelitian menunjukkan tidur terlalu lama atau kekurang tidur setiap hari dapat meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes.

2. Obesitas

Studi terbaru menunjukkan orang yang tidur 9-10 jam atau lebih per hari, 21 persen lebih mungkin menjadi gendut dalam enam tahun ketimbang orang yang tidur 7-8 jam per hari. Hasil penelitian ini bahkan tetap sama jika perhitungan ditambahkan dengan makanan dan olahraga.

3. Sakit kepala

Tidur lebih lama dari biasanya dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala. Para peneliti percaya ini terjadi karena efek yang terjadi pada neurotransmitter di otak termasuk serotonin. Orang yang tidur di siang hari dan kesulitan tidur di malam hari juga bakal merasakan efek yang sama.

4. Depresi

Sebuah penelitian menemukan sekitar 15 persen orang yang tidur lebih lama ternyata memiliki depresi. Kebalikannya, tidur yang cukup secara rutin justru ampuh menyembuhkan depresi.

5. Penyakit jantung

Penelitian dari The Nurses' Health Study, seperti dilansir dari Web MD,menunjukkan perempuan yang tidur 9-11 jam per hari, 28 persen lebih mungkin terkenan penyakit koroner ketimbang yang tidur 8 jam per hari.

6. Kematian

Studi juga mendapati orang yang tidur 9 jam atau lebih memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dibanding yang tidur 7-8 jam per hari. Tidak ada alasan spesifik mengapa ini bisa terjadi. Namun, peneliti berpendapat hal ini berhubungan dengan depresi dan status sosial ekonomi rendah yang menyebabkan peningkatan angka kematian. (rah/rah)

KOMPAS.com - Ada peristiwa duka terjadi saat pelaksanaan doa novena sebelum Ibadat Jumat Agung di Gereja St. Maria Immakulata, Citra Garden, Jakarta Barat. Reynaldo Arvel, putra altar yang tengah bertugas saat berlangsung novena, tiba-tiba jatuh pingsan dan tak berapa lama kemudian meninggal dunia. Ada kabar, Reynaldo meninggal karena aneurisme.

Menurut kamus kesehatan, aneurisme adalah pelebaran abnormal atau penggelembungan bagian arteri akibat kelemahan pada dinding pembuluh darah. Aneurisme bisa terjadi di beberapa bagian tubuh yaitu otak, arteri besar jantung, otak, limpa, usus, belakang lutut.

Sampai sekarang, penyebab aneurisma belum diketahui secara pasti. Beberapa aneurisma terjadi sebagai kelainan lahir (kongenital) akibat cacat pada beberapa bagian dari dinding arteri. Tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan merokok dapat meningkatkan risiko beberapa jenis aneurisma. Tekanan darah tinggi juga diduga berperan dalam aneurisma aorta perut.

Penyakit aterosklerosis (penumpukan kolesterol dalam arteri) juga dapat menyebabkan pembentukan beberapa aneurisma. Kehamilan sering dikaitkan dengan pembentukan dan pecahnya aneurisma arteri limpa.

Gejala aneurisma
Gejala dari kondisi ini berbeda-beda tergantung di mana letak terjadinya. Misalnya aneurisma aorta, biasanya tidak menimbulkan gejala di awal. Gejala baru muncul saat aneurisma semakin besar.

Pada aneurisma aorta perut, gejala meliputi rasa nyeri dan denyutan di perut. Rasa ini menusuk sampai punggung dan biasanya bersifat menetap. Jika sampai terjadi pendarahan hebat, penderitanya bisa syok. Kadang, pada tahap gejala, denyut jantung terasa lebih cepat.

Seperti aneurisma lainnya, aneurisma otak jarang menyebabkan gejala apapun kecuali pecahnya pembuluh darah. Pecahan atau kebocoran baru akan menimbulkan gejala nyata, jika pecahan itu sudah besar atau menekan jaringan dan saraf di dalam otak. Gejala-gejala yang mungkin muncul adalah:

1. Gangguan visual - seperti kehilangan penglihatan atau penglihatan ganda
2. Nyeri di atas atau di sekitar mata Anda
3. Mati rasa atau kelemahan otot pada satu sisi wajah Anda
4. Kesulitan berbicara
5. Sakit kepala
6. Kehilangan keseimbangan
7. Kesulitan berkonsentrasi atau masalah dengan memori jangka pendek

Anda harus segera menemui dokter jika mengalami gejala aneurisma otak dan aneurisma lainnya. Meskipun sebagian besar aneurisma tidak akan pecah, tetap penting bagi Anda untuk melakukan pemeriksaan demi mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, termasuk di antaranya adalah kematian mendadak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sakit kepala migrain Apakah Berbahaya?

Migrain dapat berisiko menyebabkan stroke iskemik. Stroke iskemik terjadi ketika pembuluh darah yang menyuplai darah ke area otak terhalang oleh bekuan darah. Orang yang sering migrain trombosit darahnya menjadi aktif sehingga memicu pembekuan darah. Akibatnya, risiko terkena penyakit stroke semakin tinggi.

Migrain terus menerus apakah berbahaya?

Jika Anda mengalami sakit kepala yang terus-menerus, maka Anda perlu memeriksakan diri Anda ke dokter. Sakit kepala yang dirasakan terus-menerus dan tidak membaik dengan obat penghilang nyeri kepala bisa jadi merupakan gejala penyakit yang serius, seperti: Meningitis.

Sakit kepala apakah bisa meninggal?

Jangan diabaikan, beberapa jenis sakit kepala bisa fatal hingga menyebabkan kematian.

Kenapa migrain terus terusan?

Namun, sakit kepala kronis non-primer memiliki beberapa kemungkinan penyebab. Di antaranya adalah infeksi, peradangan, gangguan pembuluh darah otak, gangguan tekanan pada otak, hingga tumor otak. Hal yang perlu diingat, sakit kepala berkepanjangan ini sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu: Migrain kronis.