Apa yang dimaksud mobilitas vertikal dan mobilitas horizontal

Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan seorang atau kelompok dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat. Mobilitas sosial vertikal terbagi menjadi dua, yaitu naik dan turun. 

Social climbing/mobilitas sosial vertikal naik adalah sebuah bentuk prilaku dari seseorang yang ingin menunjukan dan meningkatkan status atau derajad sosial. Contohnya seorang karyawan yang menjadi manager.

Sedangkan Social Sinking/ mobilitas sosial vertikal turun adalah turunnya kedudukan seseorang ke tingkat yang lebih rendah dari sebelumnya. Contohnya Tahun lalu, Irwan adalah seorang Kepala Sekolah, akan tetapi karena kinerja yang buruk, Tahun ini Irwan diturunkan dari jabatannya menjadi guru biasa.  

Jakarta -

Mobilitas sosial adalah perpindahan status seseorang atau kelompok sosial dari kedudukan yang satu ke kedudukan yang lain.

Dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VIII karya Mukminan, dkk, kata mobilitas berasal dari bahasa latin yaitu mobilis, yang artinya mudah dipindahkan atau bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain.

Sedangkan, kata sosial diartikan sebagai individu atau kelompok yang ada dalam lapisan sosial.

Berikut merupakan beberapa pengertian mobilitas sosial menurut para ahli:

  • Horton & Hunt

Mobilitas sosialadalah tindakan berpindah dari satu kelas sosial, ke kelas sosial lainnya.

  • Paul B. Horton

Mobilitas sosial adalah sebuah gerak perpindahan dari satu kelas sosial, ke kelas sosial lainnya atau dari strata ke satu ke strata lainnya.

  • Kimball Young dan Raymond W. Mack

Mobilitas sosial merupakan suatu gerak dalam struktur sosial yang mencakup sifat hubungan antar individu maupun kelompok, dengan pola-pola tertentu yang mengatur organisasi di suatu kelompok sosial.

Manusia sebagai makhluk sosial, tentu tidak dapat lepas dari adanya sebuah mobilitas sosial. Baik itu berubah menjadi lebih tinggi, maupun lebih rendah dari sebelumnya atau mungkin hanya berpindah tanpa mengalami perubahan kedudukan.

Mobilitas sosial dapat terjadi akibat beberapa faktor, seperti faktor ekonomi, politik, sosial, dan pendidikan.

Bentuk Mobilitas Sosial

  • Mobilitas vertikal

Mobilitas sosial vertikal merupakan perpindahan dari suatu kedudukan ke kedudukan sosial lain yang tidak sederajat. Perpindahan tersebut bisa menjadi ke tingkat yang lebih tinggi (social climbing), maupun sebaliknya ke tingkat lebih rendah (social sinking).

a. Social Climbing

Mobilitas ini terjadi ditandai dengan naiknya status seseorang ke kedudukan yang lebih tinggi lagi atau terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi, daripada lapisan sosial yang sudah ada sebelumnya.

Contoh: Seorang karyawan yang memiliki kinerja yang sangat bagus, kemudian ia berhasil naik pangkat menjadi manajer di kantornya.

b. Social Sinking

Social sinking adalah proses penurunan status atau kedudukan seseorang, dari atas ke bawah. Adapun alasan dari adanya social sinking adalah masa pensiun, turun jabatan, maupun dipecat, berhalangan melaksanakan tugas, memasuki masa pensiun, turun jabatan, atau dipecat.

Contoh: Polisi yang diturunkan pangkat jabatannya, karena melakukan pelanggaran dalam menjalankan tugas.

  • Mobilitas Horisontal

Mobilitas sosial horisontal merupakan perpindahan status dalam lapisan yang sama. Pada mobilitas ini, tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang.

Contoh: Seorang kepala sekolah yang dipindahkan bertugas ke sekolah lain karena masa kerja di sekolah lamanya sudah habis. Walaupun ia dipindahkan ke sekolah yang baru, namun jabatannya masih tetap sebagai kepala sekolah.

Dampak Terjadinya Mobilitas Sosial

Dampak dari adanya mobilitas sosial bisa bersifat positif dan negatif.

  • Dampak Positif

a. Menjadi pendorong sekaligus mempercepat tingkat perubahan sosial ke arah yang lebih baik. Perubahan positif ini terjadi, apabila didukung dengan umber daya manusia yang berkualitas. Salah satu caranya adalah dengan memperbaiki kualitas pendidikan.

b. Meningkatkan integritas sosial
Perubahan sosial yang terjadi tentunya akan mendapatkan respon yang berbeda-beda. Ada yang meresponnya sebagai sebuah tantangan, ada juga yang meresponnya sebagai bentuk penerimaan. Penerimaan pengaruh yang ditimbulkan dari adanya mobilitas sosial menjadi salah satu contoh terjadinya integrasi dalam masyarakat.

  • Dampak Negatif

a. Timbulnya konflik-konflik sosial
Mobilitas sosial bisa dikatakan sebagai salah satu perjuangan seseorang atau kelompok sosial, untuk dapat mencapai posisi sosial yang lebih tinggi. Adanya persaingan yang ada, tidak heran jika biasanya akan berujung dengan sebuah konflik.

b. Beresiko terkena gangguan psikologis
Tidak sedikit orang, yang mengalami kegelisahan setelah kehilangan jabatan atau kedudukannya. Hal tersebut tentunya akan mengganggu psikologis, bahkan bisa membahayakan dirinya sendiri akibat stres berkepanjangan yang dapat menimbulkan berbagai penyakit psikis, hingga fisik.

Gangguan psikologis dapat terjadi apabila individu atau kelompok sosial tidak mempunyai tekad untuk berubah ke arah yang lebih baik dan tidak bisa menerima keadaan dengan ikhlas.

Demikian penjelasan tentang mobilitas sosial, mulai dari pengertian menurut beberapa ahli hingga bentuk dan contohnya. Apakah kalian sudah paham?

Simak Video "Pimpin Salat Magrib, Imam Masjid di Bekasi Dipukul Makmum"
[Gambas:Video 20detik]
(pal/pal)

Apa yang dimaksud dengan mobilitas vertikal?

Sedangkan mobilitas sosial vertikal merupakan peralihan individu dari suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lain yang menyebabkan terjadinya perubahan status sosial orang/individu yang mengalaminya.

Apa yang dimaksud dengan mobilitas horizontal?

Mobilitas sosial horizontal ini adalah perubahan individu maupun kelompok selaku objek sosial menuju kelompok sosial lainnya yang sederajat. Artinya, tidak ada perubahan yang terjadi di dalam derajat kedudukan seseorang tersebut.

Apa yang dimaksud dengan mobilitas horizontal dan sebutkan contohnya?

Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu dari satu kelompok sosial ke kelompok sosial lain yang sederajat. Pada mobilitas horizontal, tidak terjadi perubahan derajat kedudukan seseorang. Misalnya, ketika ada kepala sekolah yang pindah tugas ke sekolah lain untuk menjadi kepala sekolah juga.

Apa contoh dari mobilitas horizontal?

Contoh mobilitas sosial horizontal: Adanya Guru Sekolah SMP tertentu dipindahkan menjadi guru di SMP lain. Tukang Ojek Konvensional mengikuti perkembangan zaman dengan teknologi, menjadi Tukang Ojek Online. Berpindahnya seorang dari perusahaan satu ke perusahaan lainnya, dengan kedudukan yang sama.