tirto.id - Al-Quran bagi umat Muslim merupakan pedoman hidup, karena di dalamnya terdapat segala sumber hukum yang yang harus dlaksanakan dalam kehidupan. Show
Al-Quran adalah kitab suci dari Allah SWT yang diturunkan atau diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril, yang kemudian menjadi pedoman hidup bagi umat muslim, baik saat masih hidup di dunia maupun di akhirat. Dikutip situs NU Online, dengan membaca ataupun mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an, manusia tidak saja meneladani warisan Nabi Muhammad SAW sebagai penyampai firman Allah, tapi juga menyadarkan untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh-Nya.
Ajaran yang terkandung dalam Al-Quran akan membimbing manusia ke jalan yang benar dan tidak tersesat sehingga manusia memiliki kepercayaan dan akidah yang benar dan lurus, peraturan dan hukum yang baik, serta akhlak mulia dan terpuji dalam mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat Pemahaman terhadap Al-Quran dan hadis wajib dimiliki oleh seluruh umat yang mengimaninya terlebih sejak dini agar lebih membekas dan bermakna. Allah SWT menurunkan Al Quran untuk membedakan antara yang benar dan yang salah. Al-Quran juga merupakan sebuah mukjizat dari Rasullah SAW yang merupakan perkara luar biasa dari Allah ke Rasullah yang tidak akan bisa ditandingi. Seperti dilansir situs resmi Kemenkeu, Al-Quran memiliki keistimewaan di antaranya adalah susunan bahasanya merupakan kelas sastra tinggi, apabila dibaca akan memberikan nur atau cahaya di hati, sehingga tidak akan membosankan dan ini berlaku hingga akhir zaman.
Al-Quran adalah kitab suci terlengkap dan berlaku bagi semua umat manusia sampai akhir zaman. Oleh karena itu, sebagai muslim, kita tidak perlu meragukannya sama sekali. Firman Allah Swt: ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ ھُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ Dzaalikal Kitaabu laa raiba fiih; hudal lilmuttaqiin Artinya: “Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa." (Q.S. al-Baqarah/2: 2)
Sebagai umat Islam, tentu wajib mengimani dan mempercayai isi Al-Quran terlebih lagi telah menjadi pedoman hidup umat Islam. Cara mengamalkan isi Al-Quran adalah dengan mempelajari cara belajar membaca (mengaji) baik melalui iqra’, qiraati, atau yang lainnya. Kemudian, mempelajari artinya, menganalisis isinya, dan langsung mengamalkannya.
Keistimewaan Al-Quran
Berikut ini keistimewaan Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam: a. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa. b. Sebagai informasi kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu mempunyai syariat (aturan) dan caranya masing-masing dalam menyembah Allah Swt. c. Al-Quran sebagai kitab suci terakhir dan terjamin keasliannya. d. Al-Quran tidak dapat tertandingi oleh ide-ide manusia yang ingin menyimpangkannya. e. Membaca dan mempelajari isi Al-Quran merupakan ibadah Bagi orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT, khususnya Al-Quran maka ia akan tergerak untuk melakukan perilaku berikut ini: 1. Meyakini bahwa kitab-kitab suci sebelum AlQuran datang dari Allah Swt., tetapi akhirnya tidak murni lagi sebab dicampuradukkan dengan ide-ide manusia di zamannya. 2. Al-Quran sudah dijaga kemurniannya oleh Allah Swt. sampai sekarang. Umat Islam juga sebagai penjaganya. Menjaga kemurnian Al-Quran adalah tugas seorang muslim. Salah satu cara menjaga Al-Quran adalah dengan berusaha menghormati, memuliakan, dan menjunjung tinggi kitab suci Al-Quran. 3. Menjadikan Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup, dan tidak sekali-kali berpedoman kepada selain Al-Quran. 4. Berusaha untuk membaca Al-Quran dalam segala kesempatan di kala suka maupun duka, kemudian belajar memahami arti dan isinya. 5. Berusaha untuk mengamalkan isi Al-Quran di dalam kehidupan sehari-hari, baik di waktu sempit maupun di waktu lapang.
Makna Al-Quran Sebagai Pedoman Hidup
Setelah memahami Al-Quran sebagai pedoman hidup manusia dan ajarannya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, maka akan membentuk pribadi mulia dan bisa melakukan hal-hal berikut ini: 1. Berlaku Adil Al-Quran mengatur dan mengajarkan bagaimana bersikap adil dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan bersikap adil, manusia akan menjadikan orang-orang menjadi bertakwa. Seperti firman Allah SWT: “Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk tidak berlaku adil. Berlaku adillah, Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa." (Q.S. Al Maidah: 8) Perilaku adil dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dalam bentuk sebagai berikut.
Orang yang berpedoman pada Al-Quran dalam mencari rezekinya akan selalu mempertimbangkan penilaian, misalnya akan mencari rezeki dengan halal mengeluarkan hak orang lain dalam harta, tidak berlebihan, mampu untuk selalu mengingat Allah dalam setiap kesempatan. Karena dengan bersikap syukur dia akan mampu menggunakan tenaga, pikiran, dan hartanya untuk Allah. Misalnya akan selalu taat beribadah, mengeluarkan zakat, infak dan sedekah, membantu orang yang membutuhkan, dan lain-lain. 3. Menjadi Pribadi yang Takwa Dengan berpegang teguh kepada Al-Quran dan Hadis, ia akan selalu berhati-hati dalam berbuat. Oleh karena itu, orang akan lebih bisa introspeksi diri dan lebih meningkarkan kualitas keimanan, keilmuan, dan ibadahnya. Misalnya dengan banyaknya mencari ilmu, berdiskusi, belajar yang baik, melakukan ibadah tepat waktu, banyak melakukan ibadah sunah seperti puasa senin kamis, salat sunah Rawatib, berakhlakul karimah, berbakti kepada orang tua, hormat kepada guru, dan lain-lain. Melalui upaya inilah kiranya pribadi yang takwa akan tercapai dalam setiap waktu dan akan mendapat kemuliaan dari Allah SWT.
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
AL-QURAN
atau
tulisan menarik lainnya
Dhita Koesno
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Jakarta - Sepanjang sejarah ada Al Quran dan tiga kitab suci lain yang diturunkan Allah SWT pada para nabi dan rasul. Kitab samawi ini masih digunakan manusia hingga saat ini sebagai panduan hidup. Keempat kitab suci tersebut adalah Al Quran, Injil, Zabur, dan Taurat. Kitab suci ini diturunkan melalui nabi dan rasul di zaman yang berbeda. Namun keempatnya ternyata memiliki kesamaan. "Keberadaan kitab selain al-Qur'an itu tegas dan jelas. Nama para nabi penerimanya yaitu Daud As, Musa AS, dan Isa AS juga tertera jelas dalam Al Quran," ujar Dosen Magister KPI FIDIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Syamsul Yakin, dikutip dari situs UIN Syarif Hidayatullah. Berikut kesamaan antara empat kitab suci agama samawi: 1. Sama-sama berasal dari Allah SWT2. Mengajarkan manusia hanya menyembah Allah SWT sebagai yang Tuhan Maha Esa3. Berisi nasihat, hikmah, pujian, larangan, dan perintah dari Allah SWT bagi hambaNya4. Berisi ganjaran yang harus diterima manusia jika melanggar perintah Allah SWT5. Menjadi pedoman dan panduan bagi manusia selama menjalani kehidupan dunia.Selain kesamaan, empat kitab suci juga memiliki perbedaan. Tentunya perbedaan tidak lantas mengurangi rasa hormat, atau menjadi alasan memusuhi penganut agama lain. B. Perbedaan Al Quran, Injil, Zabur, dan Taurat1. Al Quran diturunkan pada Nabi Muhammad SAw, Injil pada Nabi Isa AS, Zabur pada Nabi Daud AS, dan Taurat pada Nabi Musa AS2. Al Quran diperuntukkan bagi seluruh umat manusia, bukan kaum tertentuأَفَمَن كَانَ عَلَىٰ بَيِّنَةٍ مِّن رَّبِّهِۦ وَيَتْلُوهُ شَاهِدٌ مِّنْهُ وَمِن قَبْلِهِۦ كِتَٰبُ مُوسَىٰٓ إِمَامًا وَرَحْمَةً ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِۦ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِهِۦ مِنَ ٱلْأَحْزَابِ فَٱلنَّارُ مَوْعِدُهُۥ ۚ فَلَا تَكُ فِى مِرْيَةٍ مِّنْهُ ۚ إِنَّهُ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّكَ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ Arab latin: A fa mang kāna 'alā bayyinatim mir rabbihī wa yatlụhu syāhidum min-hu wa ming qablihī kitābu mụsā imāmaw wa raḥmah, ulā`ika yu`minụna bih, wa may yakfur bihī minal-aḥzābi fan-nāru mau'iduhụ fa lā taku fī miryatim min-hu innahul-ḥaqqu mir rabbika wa lākinna akṡaran-nāsi lā yu`minụn Artinya: "Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang-orang yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Muhammad) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman." (QS Hud: 17). 3. Diturunkan dalam bahasa Arab yang memiliki banyak perbedahaan kata, sehingga memudahkan pengajaran pada manusiaوَكَذَٰلِكَ أَنزَلْنَٰهُ حُكْمًا عَرَبِيًّا ۚ وَلَئِنِ ٱتَّبَعْتَ أَهْوَآءَهُم بَعْدَمَا جَآءَكَ مِنَ ٱلْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ ٱللَّهِ مِن وَلِىٍّ وَلَا وَاقٍ Arab latin: Wa każālika anzalnāhu ḥukman 'arabiyyā, wa la`inittaba'ta ahwā`ahum ba'da mā jā`aka minal-'ilmi mā laka minallāhi miw waliyyiw wa lā wāq Artinya: "Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah." (QS Ar Ra'd: 37). 4. Allah SWT menjaga kemurnian Al Quranإِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا ٱلذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ Arab latin: Innā naḥnu nazzalnaż-żikra wa innā lahụ laḥāfiẓụn Artinya: "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (QS Al Hijr:9). 5. Al Quran adalah kitab paling sempurna, tidak seperti yang turun sebelumnyaتَنزِيلُ ٱلْكِتَٰبِ لَا رَيْبَ فِيهِ مِن رَّبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ Arab latin: Tanzīlul-kitābi lā raiba fīhi mir rabbil-'ālamīn Artinya: "Turunnya Al-Quran yang tidak ada keraguan di dalamnya, (adalah) dari Tuhan semesta alam." (QS As Sajdah:2). 6. Al Quran memiliki asbabun nuzul yang berisi sejarah turunnya suatu ayat yang bisa menjadi petunjuk bagi manusiaSemoga persamaan dan perbedaan kitab suci samawi Al Quran, Injil, Zabur, Taurat dapat memberi hikmah bagi seluruh detikers. Simak Video "Museum Prabu Siliwangi yang Punya Koleksi Rambut Nabi Muhammad SAW" (row/erd) |