Apa yang dimaksud dengan besaran turunan dan sebutkan contoh besaran turunan beserta satuannya?

Apa yang dimaksud dengan besaran turunan dan sebutkan contoh besaran turunan beserta satuannya?

Photo by JESHOOTS.com from Pexels

Berdasarkan satuannya, ada dua jenis besaran yaitu besaran pokok dan besaran turunan.

Bobo.id - Teman-teman, apa yang sudah kamu ketahui tentang besaran? 

Menurut KBBI, besaran adalah nilai numerik yang menunjukkan jumlah sesuatu, pengukuran dalam ilmu pasti, dan jumlah, besar, tinggi. 

Dalam ilmu fisika, ada dua jenis besaran yang dibedakan berdasarkan satuannya yaitu besaran pokok dan besaran turunan. 

Besaran pokok adalah segala sesuatu yang dapat diukur dengan alat ukur yang dinyatakan dengan nilai dan satuan.

Contohnya: panjang dengan meter sebagai satuannya, massa dengan kilogram sebagai satuannya, dll. 

Baca Juga: Besaran dan Satuan: Pengertian dan Contoh, Materi Belajar dari Rumah Fisika SMP

Sedangkan besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran-besaran pokok. Contohnya: luas dengan satuan meter persegi atau m2.

Lalu, apakah perbedaan dari besaran pokok dan besaran turunan? Mari simak jawabannya.

Besaran Pokok

Besaran pokok adalah besaran yang tidak tergantung pada besaran-besaran yang lain. Besaran ini dapat diukur secara langsung dan dijadikan dasar besaran lain. 

Dalam sistem internasional (SI), terdapat 7 besaran pokok, yaitu: 

1. Panjang dengan satuan meter (m)

2. Massa dengan satuan kilogram (kg)

3. Waktu dengan satuan sekon (s)

4. Suhu dengan satuan Kelvin (K)

5. Kuat arus listrik dengan satuan ampere (A)

6. Intensitas cahaya dengan satuan candela (cd)

7. Jumlah zat dengan satuan mol (mol)

Baca Juga: Wah, Ilmu Fisika Ini Bisa Membuat Nasi Goreng Jadi Lebih Lezat! Tertarik Coba?

Besaran Turunan

Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok. 

Diturunkan artinya dijabarkan atau diperoleh dari penggabungan dengan cara perkalian dan atau pembagian. 

Contoh besaran turunan, yaitu sebagai berikut. 

1. Luas dengan satuan meter persegi (m2)

2. Volume dengan satuan meter kubik (m3)

3. Massa jenis dengan satuan kilogram per meter kubik (kg/m3)

4. Kecepatan dengan satuan meter per sekon (m/s)

5. Percepatan dengan satuan meter per sekon kuadrat (m/s2)

6. Gaya dengan satuan Newton (N)

7. Tekanan dengan satuan Pascal (P)

8. Usaha dengan satuan Joule (J)

Baca Juga: Membuat Pizza dengan Ilmu Fisika Bisa Membuat Rasanya Sempurna, lo!

Lalu, apakah perbedaan dari kedua jenis besaran tersebut? Coba kamu perhatikan lagi definisi masing-masing besaran.

Perbedaan dapat dilihat dari pengertiannya, yaitu besaran pokok tidak bergantung dengan besaran lain, sedangkan besaran turunan bergantung dengan besaran pokok. 

Selain itu, satuan dari besaran turunan merupakan hasil perkalian atau pembagian dari satuan SI pada besaran pokok. Sedangkan besaran pokok sudah memiliki satuan dari SI. 

Sumber: Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Apa saja contoh besaran turunan? Foto: Pixabay

Dalam ilmu fisika, istilah besaran turunan bisa diartikan sebagai besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Ada beberapa contoh besaran turunan yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, seperti gaya, energi, tekanan, dan lain sebagainya.

Setiap besaran turunan tersebut memiliki satuannya sendiri yang sudah ditentukan. Misalnya satuan dari gaya adalah newton (N), tekanan adalah pascal (Pa), dan lain sebagainya.

Ingin tau lebih lengkap tentang pengertian dan contoh besaran turunan? Simak informasinya pada ulasan artikel di bawah ini.

Pengertian Besaran Turunan

Menurut buku Asas-Asas Fisika karangan Bambang Ruwanto, besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Sebagai contoh, volume sebuah balok adalah panjang x lebar x tinggi.

Panjang, lebar, dan tinggi adalah besaran pokok yang sama. Dengan kata lain, volume yang diturunkan dari besaran pokok yang sama adalah panjang.

Adapun contoh lainnya, yaitu kelajuan, yakni jarak dibagi waktu. Kelajuan diturunkan dari dua besaran pokok yang berbeda, yaitu panjang dan waktu. Oleh karena itu, satuan SI untuk kelajuan adalah m/s.

Jadi, kelajuan diturunkan dari besaran panjang dan besaran waktu. Dalam kehidupan sehari-hari ada beberapa contoh besaran turunan yang sering digunakan, yakni:

  1. Kapasitas kapasitor (farad)

Perbedaan Besaran Turunan dan Besaran Pokok

Seperti apa perbedaan besaran turunan dan besaran pokok? Foto: Unsplash

Besaran yang ada di dalam ilmu fisika terbagi menjadi dua macam, besaran turunan dan besaran pokok. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, besaran turunan adalah besaran yang diturunkan oleh besaran pokok.

Menyadur Modul Kemendikbud RI: Pengukuran yang disusun oleh Riska, S.Pd, besaran pokok adalah besaran yang sendiri atau satuannya sudah ditetapkan melalui perjanjian internasional. Sekadar informasi, perjanjian internasional ini sudah disepakati oleh Conference Generale des Poids et Measures setiap enam tahun sekali.

Dalam besaran pokok ada tujuh satuan yang ditetapkan, yaitu massa, waktu, panjang, kuat arus listrik, temperatur, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Berikut satuan dan lambang dari besaran pokok yang disebutkan, yakni:

Berikut uraian dari definisi satuan standar untuk tujuh besaran pokok di atas:

  1. Satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam ruang hampa selama 1 per 299792458 sekon (ditetapkan pada 1983).

  2. Satu kilogram adalah massa sebuah silinder logam yang terbuat dari Platina Iridium yang disimpan pada Lembaga Internasional tentang berat dan ukuran di Sevres, Prancis (ditetapkan pada 1887).

  3. Satu sekon adalah waktu yang diperlukan sebuah atom Cesium 133 untuk bergetar sebanyak 9.192.632.770 kali (ditetapkan pada 1967).

  4. Satu ampere adalah kuat arus pada dua penghantar sejajar yang berjarak 1 meter di hampa udara sehingga menimbulkan gaya sebesar 2x10-7 newton setiap meter (ditetapkan pada 1948).

  5. Satu Kelvin adalah 1 per 273,16 kali suhu titik tripel air (ditetapkan tahun 1954).

  6. Satu mol adalah jumlah atom karbon dalam 0,012 kg karbon-12 (C-12). Satu mol terdiri atas 6,025x 1023 buah partikel (ditetapkan tahun 1971).

  7. Satu candela adalah intensitas cahaya suatu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik pada frekuensi 540x1012 Hertz dengan intensitas radiasi sebesar 1 per 683 watt per steradian dalam arah tersebut (ditetapkan tahun 1979).

Contoh lengkap besaran turunan beserta satuannya. Foto: Pexels

Ada banyak contoh besaran turunan dalam fisika, seperti gaya, energi, tekanan, frekuensi, dan masih banyak lagi yang lainnya. Supaya mengetahui lebih lengkap tentang besaran turunan, berikut contoh besaran turunan, di antaranya:

  1. Energi potensial (Ep) = J = kgm²/s²

  2. Energi kinetik (Ek) = J = kgm²/s²

  3. Gaya berat (w) = N = kgm/s2

  4. Gaya coulomb (Fc) = N = kgm/s²

  5. Daya (P) = watt = J/s = kgm²/s³

  6. Tekanan hidrostatis (Phid) = Pa = N/m²

  7. Tegangan listrik (V) = volt

  8. Momentum sudut (L) = kgm²/s

  9. Kuat medan listrik (E) = N/C

  10. Kekuatan lensa (P) = 1/m = dioptri

  11. Kapasitas kalor (C) = J/K

  12. Hambatan jenis kawat penghantar (ρ) = Ωm

  13. Cepat rambat cahaya (c) = m/s

  14. Gaya sentripetal (Fs) = N

  15. Kecepatan sudut (ω) = rad/s

  16. Percepatan sudut (α) = rad/s²

  17. Percepatan gravitasi (g) = m/s²

  18. Tegangan atau stres (σ) = N/m²

  19. Modulus elastis (E) = N/m²

  20. Konstanta pegas (k) = N/m

  21. tetapan Gravitasi bumi (G) = Nm²/kg²

  22. Koefisisen viskositas (η) = Ns/m²

  23. Induktansi diri (L) = Hendry = H

  24. Intensitas bunyi (I) = watt/m²

  25. Medan listrik (E) = (N/C)

  26. Fluks medan listrik (ΦE) = Nm²/C = Weber (Wb)

  27. Kapasitas kapasitor (C) = farad = C/V

  28. Kuat Medan magnet (B) = tesla = Wb/m²

  29. Konduktivitas listrik bahan penghantar (σ) = Ω/m

  30. Resistivitas listrik bahan penghantar (ρ) = Ωm

  31. Koefisien konveksi (h) = W/m²K

  32. Laju kalor konveksi (I) = watt = J/s

  33. Koefisien konduktivitas termal (k) = W/mK


Page 2