Apa yang anda ketahui tentang perang saudara

Real Madrid memiliki keyakinan pada saat itu bahwa keberhasilan yang sangat diidamkan hanya dapat terwujud dengan adanya pemain-pemain terbaik. Zamora, Ciriaco, Qincoces… Buah yang diharapkan tidak lama tiba. Musim 1931-1932 adalah masa yang sempurna bagi tim asuhan Lippo Hertza. Tim putih mengakhiri liga sebagai Sang Juara. Mulailah masa yang menjadi dominasi Madrid.

Tak sampai sebulan setelah meraih Copa yang terakhir (1936), pecahlah Perang Saudara. Moment olahraga terbaik dalam sejarah Real Madrid hingga saat itu terancam dan hancur oleh konflik bersenjata itu. Hal itu menyebabkan banyak pemain menyelesaikan karirnya atau lari mencari perlindungan di luar negeri. Untuk dapat kembali mengatur klub dan tim harus menunggu sampai konflik ini berakhir.

Ilustrasi. Candi Penataran merupakan salah satu bukti peninggalan Kerajaan Kediri. (iStockphoto/kateafter)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kerajaan Kediri merupakan salah satu kerajaan bercorak Hindu yang terletak di Jawa Timur. Sejarah berdirinya Kerajaan Kediri tak lepas dari kisah 'perang saudara'

Kerajaan ini berdiri pada abad ke-11 atau tepat 1045 M. Kisah berdirinya kerajaan ini tertuang salah satunya dalam Kitab Negarakertagama.

Dikisahkan, Raja Airlangga yang berkuasa di Kerajaan Medangkamulan. Di tengah masa kejayaannya, Airlangga kemudian memindahkan pemerintahan ke wilayah Kahuripan. Kerajaan ini dinamakan Panjalu, dengan pusat pemerintahan berada di Daha, yang dikenal sebagai pusat Kerajaan Kediri pada masa awal.

Mengutip laman Pemerintah Kota Kediri, situs Adan-adan yang terletak di Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, menjadi salah satu bukti keberadaan Kerajaan Kediri kuno.

Pilihan Redaksi

  • Sejarah Perang Diponegoro, Pertempuran Besar di Tanah Jawa
  • Peninggalan Kerajaan yang Bersejarah di Indonesia
  • Mengulas Perbedaan Kerajaan Mataram Kuno dan Mataram Islam

Kerajaan Kediri yang kini dikenal sendiri merupakan pecahan dari Kerajaan Kediri kuno. Perpecahan terjadi saat kedua putra Airlangga--Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan--berebut kekuasaan di kawasan yang sama.

Untuk menghindari bentrokan, pada tahun 1041, Airlangga membagi kerajaannya menjadi dua. Keduanya adalah Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu (Kediri), yang wilayahnya dipisahkan oleh Gunung Kawi dan Sungai Brantas. Jenggala dipimpin oleh Mapanji Garasakan, dan Panjalu dipimpin oleh Sri Samarawijaya.

Selain dalam Kitab Negarakertagama yang begitu tersohor, kisah pembagian kerajaan ini juga dikisahkan dalam Prasasti Masuknya dan Serat Calon Arang.

Kendati demikian, dibaginya wilayah kerajaan tak lantas membuat 'perang saudara' itu berhenti. Baik Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan sama-sama merasa berhak atas seluruh takhta Airlangga. Tak ayal, peperangan pun terus terjadi di antara kedua kerajaan.

Peperangan antara Panjalu dan Jenggala terus terjadi selama 60 tahun lamanya. Meski di awal kemenangan ada di tangan Jenggala, namun pada akhirnya Panjalu-lah yang berhasil menguasai seluruh takhta Airlangga.

Dengan kemenangan tersebut, ibu kota kerajaan dipindahkan dari Daha ke Kediri. Sejak saat itu pula, nama Panjalu kian pudar, dan kerajaan lebih dikenal dengan nama Kediri.

Cerita awal berdirinya Kerajaan Kediri banyak tertuang dalam kita sastra. Salah satunya dalam kitab Kakawin Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh.

Kerajaan besar ini runtuh pada tahun 1222 M. Selama 177 tahun berdiri, ada delapan raja yang berkuasa.

Masa Emas Kerajaan Kediri

Apa yang anda ketahui tentang perang saudara
Ilustrasi. Situs Adan-adan di Kecamatan Gurah menjadi salah satu bukti keberadaan Kerajaan Kediri kuno. (ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)

Kerajaan ini pertama kali dipimpin oleh Sri Samarawijaya, di mana pemerintahannya dimulai sejak tahun 1042 M.

Masa pemerintahannya dikenal sebagai 'masa kegelapan', karena tak adanya bukti prasasti yang ditemukan hingga saat ini. Tak diketahui dengan pasti juga akhir dari pemerintahan Raja Samarawijaya.

Pemerintahan selanjutnya dijalankan oleh Sri Jayawarsa sejak tahun 1104 M dan Raja Bameswara mulai tahun 1117 M.

Kediri mulai memasuki masa kejayaan saat berada di bawah pimpinan Sri Jayabaya, yang berkuasa pada 1135-1157 M.

Pada masa ini-lah, Kediri mampu mengalahkan Jenggala. Kemenangan ini membuat Kediri berhasil menguasai seluruh tahta Airlangga.

Konflik yang saat ini terjadi di Eropa Timur antara Ukraina dan Rusia bukan merupakan konflik baru dan menjadi bagian dari sisa-sisa perang dingin yang masih bertahan hingga saat ini meskipun beberapa pihak menyatakan perang dingin sudah lama selesai sejak runtuhnya tembok Berlin dan bubarnya Uni Soviet.

Hal tersebut disampaikan Dosen Studi Keamanan Internasional Program Studi Hubungan Internasional (HI) UII, Irawan Jati, S.IP., M.Hum., MSS., Ph.D (Cand.) dalam International Relations In Conversation dengan tema Russia-Ukraine Updates: What Happens Next, Kamis (24/2) petang, melalui Zoom Metting.

Irawan Jati mengatakan bahwa apa yang saat ini dilakukan Rusia bukan merupakan hal yang baru karena pernah terjadi di 2014 saat Rusia mencoba menganeksasi kembali dan mengklaim Ukraina sebagai bagian sah dari Rusia.

Mohamad Rezky Utama, S.IP., M.Si., Dosen Studi Kawasan Eropa Program Studi HI UII yang juga hadir sebagai menjadi narasumber menyampaikan bahwa situasi yang saat ini terjadi di Ukraina tidak terlepas dari ekspansi NATO yang mulai melebarkan pengaruh di Eropa Timur. Rezky Utama menambahkan bahwa ekspansi NATO ke Eropa Timur membahayakan Rusia karena hal ini berpotensi memindahkan rudal balistik yang awalnya ditempatkan di Rumania ke Ukraina dan berpotensi menjadi ancaman terbuka bagi Rusia.

Disampaikan Rezky Utama, sebelum 2014, Ukraina sangat dekat dengan Rusia dan menjadi buffer zone antara Rusia dan Eropa. Namun setelah revolusi 2014, pemerintah Ukraina berpindah haluan, dari sebelumnya dekat dengan Rusia beralih mendekati NATO. Hal ini menyebabkan Belarusia menjadi satu-satunya buffer zone antara Rusia dan negara-negara Eropa.

Menurut Rezky Utama, invasi yang dilakukan oleh Putin menjadi salah satu cara untuk mengembalikan Ukraina sebagai salah satu sekutu Rusia dengan mengganti rezim pemerintah Ukraina melalui dukungan kelompok sepratis di Donetsk, Luhan, dan Krimea.

Lebih lanjut disampaikan Irawan Jati, dukungan yang diberikan Rusia kepada kelompok separatis Ukraina tidak terlepas dari konsep the enemy of my enemy is my friend yang diadopsi Rusia. “Rusia mencoba memaksimalkan potensi kelompok-kelompok sparatis untuk mempertahankan dan memperkuat kedudukan mereka di negara-negara tersebut,” ujar Irawan Jati.

Rezky Utama menambahkan, bahwa hal yang sama juga pernah dilakukan oleh Rusia dengan mendukung kelompok separatis Georgia setelah negara tersebut mulai memihak kepada Amerika Serikat dan Eropa Barat.

Terkait indikasi konflik yang mengarah ke perang dunia ketiga, kedua narasumber sepakat bahwa hal ini masih terlalu jauh melihat kondisi yang saat ini terjadi. Salah satu indikatornya adalah bantuan militer yang diberikan oleh negara-negara anggota NATO seperti Turki, Kanada dan Spanyol lebih bersifat bantuan individu alih-alih atas nama organisasi.

“Hal ini ditambah dengan pernyataan Joe Biden (Presiden Amerika Serikat) yang tidak akan mengirimkan bantuan militer ke Ukraina,” ujar Irawan Jati.

Menurut Rezky Utama, faktor penghambat lainnya adalah Uni Eropa dan NATO yang cukup berhati-hati dalam mengambil langkah untuk menghindari perang dunia ketiga karena hal ini bisa menyebabkan Eropa menjadi teater perang dunia lagi.

“Ancaman sanksi ekonomi dan embargo untuk mendorong Rusia menghentikan perang tidak banyak berpengaruh karena Rusia merupakan suatu wilayah yang cukup sustain sehingga mereka masih bisa survive menghadapi embargo tersebut.” Ujar Irawan Jati.

Irawan Jati menambahkan bahwa kondisi yang terjadi di lapangan adalah Rusia yang menjadi pemasok utama gas untuk negara-negara di kawasan eropa sehingga sanksi tersebut bisa berbalik merugikan negara-negara di kawasan Eropa.

Irawan Jati menilai Pendekatan diplomasi dipandang menjadi salah satu solusi meskipun cukup bertele-tele. Hal ini disebabkan legitimasi militer negara-negara di sekitar Rusia belum cukup kuat sehingga apabila memaksakan penyelesaian konflik lewat cara militer malah akan mengarah pada invasi yang lebih besar.

Sementara Rezky Utama menilai bahwa penyelesaian konflik melalui PBB belum bisa dilakukan karena Rusia masih memiliki hak veto di United Nations Security Council (Dewan Keamanan PBB) yang bisa menghambat langkah-langkah penyelesaian konflik. Ia berpendapat bahwa NATO dan EU harus turun tangan dan terlibat dalam perjanjian damai untuk menyelesaikan konflik kedua negara ini. (AP/RS)

Apa yang menyebabkan terjadinya perang saudara?

Penyebab utama perang adalah masalah perbudakan. Khususnya perselisihan mengenai perbudakan yang akan diizinkan untuk berkembang ke wilayah barat sehingga akan mengarah ke lebih banyak negara bagian budak, atau mencegah perkembangannya, yang akan membuat perbudakan menuju tahap akhirnya.

Apa saja perang saudara di Indonesia?

5 Perang Saudara yang Pernah Terjadi di Indonesia.
Perang Saudara di Ambon..
Perang Antaragama di Maluku Tengah..
Perang Saudara di Papua..
Perang Saudara di Sigi, Sulawesi Tengah..
Perang Saudara di Lampung..

Apa nama lain dari perang saudara?

Dalam bahasa Inggris perang saudara disebut civil war yang secara harafiah berfaedah adalah "perang warga sipil" atau "perang madani".

Mengapa terjadi perang saudara Islam?

Perang Saudara Islam Pertama meletus sebagai akibat pembunuhan Utsman dan perbedaan pendapat tentang siapa yang berhak menjadi khalifah. Dalam perang ini, Ali bin Abi Thalib beradu senjata melawan Muawiyah I, gubernur Suriah yang juga sepupu Utsman.