Apa yang akan terjadi kepada seorang murid apabila ia durhaka terhadap gurunya

Jum'at, 27 November 2020 - 22:39 WIB

Ustaz Miftah el-Banjary, Dai yang juga pakar ilmu linguistik Arab dan Tafsir Al-Quran asal Banjar Kalimantan Selatan. Foto/Ist

Ustaz Miftah el-Banjary

Pakar Ilmu Linguistik Arab dan Tafsir Al-Qur'an

Dikisahkan di Tarim Yaman terdapat satu pesantren yang terkenal bernama "Rubath Tarim". Pesantren ini telah melahirkan puluhan ribu ulama yang tersebar di seluruh dunia. Di sana para santri diajarkan berbagai macam ilmu, khususnya spesifikasi ilmu Fiqh sebagai keunggulannya.

Di pesantren itu pula ada seorang santri , sebut saja namanya "Fulan". Fulan ini merupakan seorang santri yang menetap 13 tahun bersama Habib Abdullah bin Umar as-Syatiri dan sangat cerdas, kuat hafalannya, tangkas dan rajin. Ia menjadi santri yang sudah mencapai derajat Mufti saking pintarnya. Ia juga hafal semua Mas'alah Fiqhiyah yang terdapat dalam Kitab "Tuhtatul Muhtaj" sebuah kitab yang tebalnya 10 jilid cetakan Darul Diyha atau 4 jilid cetakan Darul Kutub Ilmiyah.

(Baca Juga: Teladan Indah Imam Asy-Syafi'i Saat Mendidik Murid Slow Learner )

10 Akibat tidak Menghormati Guru_ Ada sebuah ungkapan yang berbunyi "Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa", Ungkapan tersebut menggambarkan betapa besar peran seorang guru sehingga pengabdiannya dalam mendidik disamakan dengan jasa-jasa seorang pahlawan. Tida salah juga sebenarnya mengatakan guru sebagai pahlawan, karena berkat jasa-jasa gurulah dalam mendidik murid-muridnya sehingga muridnya bisa menjadi orang yang sukses dan berguna bagi sesama. Profesi guru begitu sangat mulia karena mengajarkan anak didiknya menjadi orang-orang yang senantiasa menjadi baik dan pintar, namun tak sedikit murid atau anak didiknya belum memahami tentang peran seorang guru dalam membuat mereka menjadi anak-anak yang pintar, sehingga bukannya menghormati gurunya malah sebaliknya justru bersikap kurang hormat kepada gurunya. Namun yang kalian ketahui, bahwasanya tidak menghormati guru bisa membawa akibat buruk bagi kalian! apa saja akibat buruk yang bisa saja diperoleh ketika tidak menghormati guru? Berikut ulasannya:

Apa yang akan terjadi kepada seorang murid apabila ia durhaka terhadap gurunya


6 Akibat tidak Menghormati Guru

1. Mendapatkan Hukuman dari Guru

Siswa yang tidak menghormati gurunya dengan melakukan tindakan kurang baik bisa saja akan diberikan hukuman oleh gurunya. Akan tetapi yang perlu kalian ketahui bahwa hukuman yang diberikan oleh guru kepada anda adalah bentuk ketegasan seorang guru dan bukan berarti guru tersebut keras. Dan hukuman yang diberikan seorang guru kepada siswanya bukanlah untuk melihat siswa tersebut menjadi semakin buruk tapi yakinilah bahwa guru menghukum anak didinya agar siswa tersebut menyadari kesalahannya. Guru menghukum anak didiknya adalah bentuk kasih sayangnya supaya anak didiknya bisa menjadi orang baik. Jadi kalian siswa yang mungkin pernah diberi hukuman oleh gurunya jangan pernah merasa kesal atau bahkan muncul perasaan tidak suka kepada guru anda karena niat mereka baik untuk. Pahamilah guru ibaratkan orangtua di sekolah dan setiap orang tua ingin melihat anaknya menjadi baik.

2. Dikeluarkan dari sekolah

Dampak buruk apalagi yang bisa terjadi jika tidak menghormati guru? Dengan bersikap kurang baik kepada guru bisa jadi kalian dikeluarkan dari sekolah. Jadi sebaiknya kalian berpikir-pikir dulu sebelum besikpa kurang hormat kepada guru kalian.

3. Ilmu Kurang Berkah

Dalam islam sangat dianjurkan untuk menghormati guru karena rasa hormat kepada guru adalah sumber keberkahan akan ilmu yang didapatkan. Yang mesti kalian pahamilah walau seberapa pintar anda namun jika tidak hormat kepada guru anda maka ilmu yang kalian dapatkan dari guru akan menjadi tidak berkah. Sehingga akan membuat anda nantinya mendapatkan masalah mungkin misalnya akan kesulitan dapat pekerjaan atau masalah-masalah lainnya, jadi jika ingin menjadi siswa yang sukses maka mulai sekarang taatilah dan hormati guru kalian

4. Dicap sebagai Siswa Kurang Sopan

Jika kalian selalu bersikap kurang sopan terhadap guru kalian, bisa jadi guru kalian akan mengcap kalian sebagai siswa kurang sopan. Namun dengan kondisi seperti itu guru akan selalu berusaha mengajar kalian menjadi siswa-siswa yang beretika, karena pada dasarnya kesuksesan sorang siswa adalah kesuksesan sorang guru.

5. Dijauhi teman-teman

Kalau anda selalu bersikap kurang baik terhadap guru kalian maka bisa jadi teman-teman kalian akan menjauhi kalian karena tidak ingin memiliki teman kurang aj*r. Mau nggak kalian tidak memiliki teman? Jika kalian tidak memiliki teman pastinya akan merasa kesepian. Jadi jika tidak ingin tidak memiliki teman maka sebaiknya jangan bersikap kurang baik terhadap guru kalian.

6. Berdosa

Bersikap kurang sopan terhadap siapapun akan membuat kita berdosa apalagi jika itu adalah guru kalian. Maka dari itu sangat diharapkan agar kalian bersikpa hormat kepada guru kalian atau kepada siap saja agar kalian tidak berdosa.

Demikianlah artikel tentang "6 Akibat tidak Menghormati Guru"Versi rijal09.com, jika ada kekeliruan pada tulisan tersebut mohon sekiranya dimaafkan. Tulisan ini didedikasikan kepada siswa-siswi yang ada di seluruh indonesia agar mereka menjadi murid yang teladan dan menghormati gurunya.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Durhaka pada Guru

Karya: Aosin Suwadi

Siapa pun kita pastilah berstatus sebagai seorang anak,karena kita pernah dilahirkan oleh mereka. Seorang anak kecil, pasti dia anak dari orang tuanya. Jika kita sudah dewasa dan sudah mempunyai anak, di hadapa anak-anak, kita adalah orang tua, tapi di hadapan orang tua kita, tetap saja kita adalah anak. Bahkan orang tua kita, dihadapan orang tuanya, mereka adalah anak.

Sebagai apa pun predikat yang telah Anda sandang, apakah Anda sebagai pejabat, seniman, politikus, jurnalis, LSM, orang kaya atau orang miskin, dll., pastilah Anda pernah menjadi anak, dan pernah menjadi siswa atau anak didik. Perlu saya ingatkan bahwa tugas kita dalam posisi sebagai anak adalah berbakti kepada orang tua dengan mematuhi nasihatnya dan menghindari larangannya, sebagai penjabaran dari “takwa”. Sebagai seorang murid tentunya kita haru patuh pada petuah guru, bukan saja di dalam kelas, tapi di luar kelas (dalam kehidupan).

Di hadapan orang tua, sampai saat ini penulis adalah anak dan sampai kapan puntetap anak. Di hadapan guru-guru, sampai saat ini penulis adalah murid, dan sampai kapan pun tetap murid. Perlu saya ingatkan bahwa dalam hubungan kelurga tidak pernah ada istilah “mantan anak”. dan “mantan orang tua”. Dan dalam dunia pendidian tidak pernah ada istilah “mantan murid” dan “mantan guru”. Akan tetapi sepertiya telah terjadi pergeseran nilai dalam hal pengakuan murid terhadap gurunya. Jika ada seorang murid yang telah berhasil menjadi orang sukses atau menjadi orang kaya, biasanya mereka melupakan gurunya. Apa lagi jika murid tersebut telah menjadi orang sukses dan dihormati. Sementara gurunya (yang dulu telah mengajarinya), masih tetap sosok seorang guru yang lugu, dan berpenampilan biasa-biasa saja, bahkan terkesan kampungan. Dilihat secara penampilan, mungkin bisa dikatakan kampungan. Wajarlah karena sang guru sudah tua, ditambah dengan kebiasaan berpakaian sederhana, bahkan memakai peci yang warnanya sudah bladus, dengan poisi miring. Tapi jika diukur dengan skala psikologis figur seperti ini harus kita hormati. Guru-guru seperti inilah yang telah mengajarkan moral positif dan mencetak karakter bangsa. Guru adalah jabatan yang membutuhkan profesi atau keahlian khusus. Pekerjaan sebagai guru tidak bisa dilakukan oleh seseorang tanpa mempunyai keahlian sebagai guru.

Tapi sayang, figur guru seperti ini di mata muridnya yang memiliki penampilan meyakinkan, apa lagi jika muridnya telah menjadi pejabat yang disegani, guru seperti ini sudah tidak diidolakan. Pandangan seperti ini terbawa ke dalam dunia politik. Jika adal pemilihan pemimpin bangsa, biasanya kriteria yang pertama adalah dilihat dari figur dan penampirannya.

Situasi dan kondisi seperti diuraikan di atas, sepertinya telah membuat Ibu Pertiwi murka, karena melihat bangsanya yang telah durhaka terhadap gurunya. Dulu bangsa kita sangat fanatis dengan ungkapan bahwa guru itu harus “digugu dan ditiru” kini. Akan tetapi sangat jauh berbeda dengan situasi zaman modern sekarang. Di dalam perkataan “guru” sudah tidak menyiman kharismatik lagi. Dengan kata lain citra guru telah banyak ternodai, baik oleh internal, lebih-lebih oleh eksternal.

Sumber: http://aosinsuwadi.blogspot.com/2014/10/durhaka-pada-guru.htm

Guru adalah profesi yang seharusnya dihormati oleh semua orang. Itu karena guru merupakan sebuah pekerjaan yang sangat mulia dan tulus. Buktinya saja ia rela mengajar anak orang lain tanpa mengeluh. Dan terkadang di beberapa tempat, banyak guru yang ikhlas untuk tidak dibayar sepeserpun walaupun ia sudah mengajar bertahun-tahun lamanya. Tapi sayangnya, banyak orang yang menyepelekan guru terutama murid-murid yang diajarnya.

Entah kenapa banyak siswa di zaman sekarang yang sangat kurang ajar kepada gurunya. Tingkahnya yang nggak sopan dan berani melakukan hal yang tidak pantas, dianggap urusan sepele. Dengan begitu, mereka membuktikan kalau dirinya itu keren. Seperti beberapa kasus yang ada di Indonesia ini, murid-murid berlaku seenaknya kepada sang guru.

1. Siswa aniaya gurunya sampai meninggal

Kejadian tragis ini berada di Sampang, Madura. Ini berawal ketika murid yang bernama HI tidur di kelas. Akhirnya sang guru yang bernama Budi mencoret wajah HI dengan spidol hitam. Perlakuan mencoret wajah itu dilakukan agar muridnya tersebut bangun dari tidurnya dan mengakui kesalahannya. Tapi apa yang diharapkan Budi salah besar, ia malah dihantam oleh siswanya itu. Mengalami peristiwa yang menyakitkan itu, Budi sebagai guru hanya diam saja. Ia tak mau memperpanjang masalah. Berbeda dengan HI yang masih menyimpan dendam di hatinya, ia menunggu gurunya tersebut di pinggir jalan dekat sekolah.

Apa yang akan terjadi kepada seorang murid apabila ia durhaka terhadap gurunya
Apa yang akan terjadi kepada seorang murid apabila ia durhaka terhadap gurunya
Siswa aniaya gurunya sampai meninggal [image source]Ketika Budi keluar dari sekolah, HI menganiaya sang guru habis-habisan. Tapi anehnya, sang pengajar tersebut tetap tak melawan. Setelah kejadian naas itu, Budi berjalan ke rumah walaupun kondisinya sedang tak baik. Sampai di tempat tinggalnya, guru itu pingsan dan dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya. Dokter pun mengatakan kalau Budi mengalami mati batang otak dan semua organ di dalam tubuhnya tak berfungsi. Tak lama, guru sabar itupun meninggal dunia. Apa coba yang dipikirin sama HI, sampai hati menganiaya gurunya sendiri hingga meninggal!

2. Tega bacok guru karena kesal sering dimarahi

Memang ada-ada saja kelakuan remaja labil sekarang ini. Seperti kisah yang terjadi di Tangerang tahun 2015 lalu. Peristiwa keji ini berawal dari AFP si tersangka kesal terhadap Muryana sang guru yang sering memarahinya di depan teman-temannya. Sebenarnya Muryana memarahi AFP bukan tidak ada alasan, ini dilakukan karena muridnya tersebut sering terlambat masuk sekolah dan malas-malasan untuk belajar.

Apa yang akan terjadi kepada seorang murid apabila ia durhaka terhadap gurunya
Apa yang akan terjadi kepada seorang murid apabila ia durhaka terhadap gurunya
Siswa bacok guru hingga masuk rumah sakit [image source]

Karena perlakuan gurunya tersebut, AFP memiliki ide untuk membacok Muryana dengan golok dapur. Akhirnya, dengan pikiran gilanya itu remaja SMK ini mendatangi rumah gurunya secara diam-diam. Tau ada orang masuk ke dalam rumahnya, Trihartati (ibu Muryana) menjerit ketakutan dan langsung dibacok oleh AFP. Kemudian remaja ini mencari Muryana dan membacoknya dengan beberapa tusukan. Tak lama dari hari tragis tersebut, AFP ditangkap di rumahnya dan mengakui semua kesalahannya.

3. Tak terima anaknya ditegur, orangtua siswa langsung menghajar guru tersebut

Di SMK Negeri 2 Makassar terjadi percekcokan hebat antara guru dan orangtua murid. Ini semua berawal dari seorang murid yang nggak terima dimarahi oleh gurunya karena tak mengerjakan tugas. Setelah dimarahi, siswa itu melaporkan kejadian sepele tersebut kepada sang ayah (Adnan). Tak terima anaknya diperlakukan seperti itu, Adnan langsung menghampiri guru tersebut ke sekolah.

Apa yang akan terjadi kepada seorang murid apabila ia durhaka terhadap gurunya
Apa yang akan terjadi kepada seorang murid apabila ia durhaka terhadap gurunya
Wali murid menganiaya guru karena tak terima anaknya ditegur [image source]Setelah bertemu dengan guru yang memarahi anaknya, Adnan langsung menghantam Dasrul (guru) beberapa kali. Penganiayaan itu mengakibatkan luka pada hidung dan pelipis. Tak tinggal diam, Dasrul pun melaporkan kejadian ini kepada pihak yang berwajib. Kasus tersebut berlanjut dan kedua belah pihak memilih untuk berdamai. Duh, anak bandel kok dibelain sih pak!

4. Emosi karena ditegur, siswa menghantam guru sampai tulang hidung patah

Lagi-lagi emosi remaja yang nggak bisa dikontrol. Seorang siswa yang berinisial AD tega menganiaya guru perempuannya yang bernama Osi Wulandari di daerah Kerkap, Sumatera Selatan. Hal ini dilakukan siswa tersebut karena ia ditegur pada saat duduk di atas meja selama pelajaran berlangsung.

Apa yang akan terjadi kepada seorang murid apabila ia durhaka terhadap gurunya
Apa yang akan terjadi kepada seorang murid apabila ia durhaka terhadap gurunya
Tak terima ditegur, seorang siswa menonjok hidung guru sampai patah [image source]Dengan teganya ia memukul hidung gurunya sampai hidungnya patah. Tak terima dengan perlakuan dari AD, Osi langsung melaporkan ini kepada pihak kepolisian. Guru tersebut berharap agar siswanya ini bisa mendapatkan hukuman setimpal.

5. Rambut dipotong, seorang siswa hajar gurunya bersama sang kakak

Peristiwa yang bikin geram ini terjadi di Kabupaten Lebak, Banten. Kejadian ini bermula ketika Lutfi sang murid dipotong rambutnya oleh Yoga wali kelasnya. Siswa tersebut merasa kalau rambutnya belum panjang, tapi gurunya tetap kekeuh untuk memotongnya. Merasa tak adil, akhirnya Lutfi mengadu kepada sang kakak.

Apa yang akan terjadi kepada seorang murid apabila ia durhaka terhadap gurunya
Apa yang akan terjadi kepada seorang murid apabila ia durhaka terhadap gurunya
Tidak terima rambutnya dicukur, siswa ini langsung menghajar gurunya [image source]Beberapa hari kemudian, saat Yoga mengawasi ujian sekolah ia didatangi oleh Lutfi dan kakaknya. Tanpa basa basi, kedua kakak beradik tersebut langsung menghajar sang guru. Mereka menghantam bagian punggung, wajah serta paha. Beberapa guru yang melihat kejadian itu langsung melerai pertikaian mereka. Yoga yang telah babak belur melaporkan peristiwa ini ke kepolisian. Tapi tak lama, ia mencabut laporan tersebut karena ingin menghargai orangtua Lutfi. Tuh, untung gurunya baik hati. Coba enggak, bisa masuk bui..

Entah apa sebenarnya yang dipikirkan oleh anak-anak yang tega menganiaya guru mereka sendiri. Padahal guru menegur karena pasti ada tujuannya. Semoga kejadian ini tak terulang kembali. Dan bagi kalian yang masih sekolah, ayo hormati gurumu dan jangan pernah membuat pendidikmu itu marah.